NovelToon NovelToon
Dua Raga Satu Jiwa

Dua Raga Satu Jiwa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Romansa Fantasi / Time Travel / Transmigrasi / Cinta Istana/Kuno / Ruang Ajaib
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Datu Zahra

👍 Like
⭐️ Rate
🔔 Subscribe
👑 Vote

Bagaimana jika seorang putri calon ratu masa depan dari era moderen, berpindah keraga bayi merah yang baru lahir dizaman kuno...?

Apakah ia akan bisa menyesuailan diri..? karena keluarga barunya dizaman kuno ini hanya orangtua yang sederhana...?

Apakah ia bisa memenuhi tanggung jawab dalam membawa perubahan untuk zaman ini...?

Akankah kehidupannya akan jauh lebih menyenangkan atau malah sebaliknya...?

Jadilah orang yang menjadi skasi kisah perjalanan calon ratu masa depan yang kembali kemasa lalu, dalam novel ini....!!!



TERIMA KASIH.....!!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datu Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gunung Kubi

Hari ini setelah urusan belajar usai, Yu Shu akan pergi kegunung kubi bersama teman-temannya.

Ini adalah kali pertama anak-anak berusia delapan tahun itu pergi kegunung secara bebarengan.

Sebelumnya hanya Yu Shu yang pergi kegunung Guro dan mendapat bahan yang digunakan untuk membangun rumah juga jalan desa satu tahun yang lalu.

Teman Yu Shu berjumlah delapan orang, empat lelaki dan empat perempuan.

Teman lelaki \= Bai Chun, Shun, Bing Jun, Ming Hao

Teman wanita \= Hui Qing, Rou Lan, Nu Ying, Ying Jing.

Dipunggung bocah-bocah itu, terdapat keranjang yang terbuat dari anyaman bambu. Ada yang membawa parang, golok, cangkul kecil, busur dan anak panah, tombak serta pisau.

"Ingat ya, jangan pulang terlambat dan jangan melewati garis batas pendakian gunung." pesan Huang Ling dan para ibu bocah-bocah itu.

"Baik ibu...!" jawab kesembilan anak kompak.

Mereka pun berangkat dengan membawa bekal air minum juga kentang rebus. Tawa canda mengiringi langkah mereka. Inilah hari yang selalu bocah-bocah itu tunggu, berpetualang mendaki gunung menjelajahi hutan.

"Kira-kira kita akan dapat apa ya dihutan kubi nanti..?" tanya Ying Jing.

"Yang jelas bukan mendapatkan batu dan pasir seperti digunung Guro." jawab Shun.

Gelak tawa nyaring tercipta.

Hanya butuh waktu dua puluh menit untuk sampai dilereng gunung Kubi. Dengan bergerombol mereka menyisir hutan. Mata tajam mereka dengan teliti memilah beraneka macam tumbuhan disekitar.

Yu Shu yang memiliki pengetahuan lebih banyak, dengan mudah mendapatkan tanaman yang bisa dimakan serta untuk obat.

"Wah lihat...!" seru Yu Shu senang, berlari kecil menghampiri hamparan tanaman talas dan ubi jalar.

"Kita panen...!" teriaknya senang.

Teman-teman Yu Shu serempak mengerutkan dahi mereka, memandang aneh tanaman talas dan juga ubi jalar.

"Apa yang mau dipanen..?" tanya Bai Chun mengusap tengkuknya bingung.

"Hei, kalian apa tidak tau kalau ini semua bisa dimakan...?" tanya Yu Shu yang dijawab gelengan oleh kesemua temannya.

Yu Shu menepuk jidat "Ck, pantas saja selama ini aku tidak pernah melihat ada talas dan ubi." ucapnya dalam hati.

"Tanaman yang hijau itu gatal Yu Shu, ayahku pernah mengambilnya." beritahu Luo Rong.

"Iya, dan yang merambat itu ayahku pernah mengambil akarnya, tapi pahit juga seratnya keras." timpal Shun.

Yu Shu meletakkan keranjang yang ia gendong, berjongkok lalu menggali tanah. Tak lama ia sudah mendapat segerombolan ubi jalar berwarna ungu dan orange.

"Ini namanya ubi jalar, bisa kita makan kalau tepat waktu memanennya. Mungkin pada saat ayahmu menemukannya, ubi ini sudah tua. Jadi seratnya mengeras juga ubinya mulai rusak dan menghitam." jelas Yu Shu menujukkan ubi jalar ditangannya.

Ia kembali menggali tanah ditempat berbeda.

"Kalau ini talas, meski batang dan daunya gatal tapi umbinya enak. Kalau diolah dengan benar, batang dan daunya bisa untuk dikonsumsi, selain itu batang dan daunnya bisa untuk makanan ternak seperti babi dan bebek." lanjut Yu Shu menjelaskan.

"Benarkah...?" tanya antusias Nu Ying, dan dijawab iya oleh Yu Shu.

Yu Shu mengangguk "mereka ini termasuk jenis umbi-umbian seperti kentang."

"Jadi mereka bisa menjadi pengganti nasi..?" tanya Ming Hoa dna Yu Shu membenarkan.

"Ayo kita gali, kita kumpulkan semuanya." ajak Yu Shu.

Mereka semua langsung bergerak, menggali dan mengumpulkan talas serta umbi jalar. Setelahnya mereka membagi rata hasil yang didapat itu.

"Nah yang ini kita tanam lagi, nanti setelah pergantian musim kita sudah bisa memanennya." jelas Yu Shu yang sudah memisahkan tangkal talas dan ubi jalar untuk ditaman kembali diarea itu.

"Nanti aku ajari kalian cara mengolahnya ya..? Biar kalian tau seberapa enaknya ubi dan talas ini."

"Baik...!" jawab teman-teman Yu Shu.

Mereka kembali melajutkan perburuan, dengan beban berat dipunggung masing-masing. Ubi dan talas yang sudah dibagi rata, ternyata nyaris memenuhi keranjang besar yang mereka bawa.

Pakis, jamur, bayam hutan, daun murbai putih, rebung, dan aneka tanaman herbal sudah masuk juga kekeranjang mereka.

"Wah pohon kelapa...!" pekik Yu Shu senang.

"Apa lagi...?" tanya Shun ikut mendongak melihat pohon kelapa yang berbuah lebat.

"Itu kelapa, buahnya bisa untuk dibuat minyak kalau sudah tua, bisa untuk memasak, membuat kue dan kalau yang muda air juga daging buahnya sangat enak." jelas Yu Shu.

"Sungguh...?" tanya Rou Lan.

"Airnya yang diambil dari batang bunganya juga bisa dibuat gula, daun mudanya bisa untuk memasak dan tulang didaunnya bisa untuk dibuat sapu atau kerajinan juga." sambung Yu Shu.

"Tapi bagaimana kita mengambilnya..? mereka tinggi sekali." Bing Jun menimpali, medongak keatas melihat tingginya pohon kelapa itu.

Ada lebih dari empat puluh pohon yang berbuah lebat disana, dan ada lebih dari tiga puluh pohon yang masih baru tumbuh atau berbunga dengan tinggi kira-kira enam meter.

"Besok saja kita ambil, kita ajak ayah atau kakak laki-laki kalian. Nanti aku akan ajari bagaimana mengolahnya." kata Yu Shu.

Teman-teman Yu Shu kembali kompak menjawab iya.

"Kekaisaran Song akan menjadi kekaisaran terkaya dengan rakyatnya yang makmur, kalau semua tau cara mengolah sumberdaya ini." kata Yu Shu dalam hati.

Perjalanan dilanjutkan, kini giliran buah-buahan seperti nanas, duku, mangga, leci, blackberry, jeruk bali, cherry, plum, aprikot, persik kuning, didapat oleh anak-anak itu.

Tak lupa Yu Shu kembali menanam apa yang bisa ditanam lagi, seperti mahkota nanas yang mereka petik.

Yu Shu juga menemukan pohon aren yang buahnya sudah siap dipanen, ada juga hamparan pohon tebu. Meski tumbuh secara acak, tapi jika dioleh menjadi gula, hasilnya akan bisa memenuhi kebutuhan penduduk desa selama dua tahun.

Ayam hutan, burung, kelinci bahkan rusa dan babi juga mereka bawa pulang. Sudah barang tentu anak-anak itu amat sangat senang.

Saat matahari condong kearah barat daya, bocah-bocah itu kembali kedesa. Hasil yang mereka dapat sudah sangat banyak.

Keranjang penuh, kedua tangan mereka juga repot, susah payah membawa hasil buruan. Para lelaki bahkan sudah terengah engah memanggul babi dan rusa yang lumayan besar.

"Yu Shu hebat, bisa memanah tepat dileher semua hewan ini." kata Shun memuji.

"Besok kita kegunung lagi ya..? Kita panen kelapa dan naik lebih tinggi lagi." ajak Ming Hao.

"Iya, sekalian kita ajak ayah atau kakak laki-laki untuk membantu memetik kelapa." sahut Hui Qing.

"Besok akan banyak yang kita panen, jadi besok kita harus bawa gerobak dan keranjang yang lebih banyak." kata Yu Shu.

"Baik...!" jawab teman-teman Yu Shu antusias.

1
Putri Mayang Sari
semangat thor
Enah Siti
💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿😍😍😍😍😍😍
Lia raga Lomi
lanjut Thor💪💪💪 semangat😍🥰🥰😘
Lia raga Lomi
sedikit skali Thor upnya😭😭
Lia raga Lomi
lanjut Thor🤭🤭
Enah Siti
mantap💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿😍😍😍😍😍
Nana Nana
numpang baca kakak cantik😄
Datu Zahra: itu yang daku mau kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!