Farrel Ananda ,siswa SMA klas sebelas tanpa sengaja bertemu dengan seorang siswi dari kelas yang sama ,saat itu ia baru sampai di gang dekat sekolah dan melihat seorang siswi bernama Kayla yang terikat seluruh badannya dengan dikelilingi oleh para perusuh sekolah di gang dekat sekolah .karena Kayla temannya ,Farrel berjalan santai untuk mencoba menolongnya .
Bagaimana awal pertemuan pertama mereka, dan ikuti kisah dua insan beda frekuensi dalam satu kelas, dan apa yang akan terjadi di masa depan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erik riswana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20 pagi , sebelum kegiatan ke desa Cirame
" pak jangan bercanda, aku mengirimkan pesanan ini di desa Sidamulya, bukan ke Cinangka " Farrel tersadar ,ia menatap ke arah pria tua itu dengan kesal.
" hahahaha... nak jangan marah ,aku suaminya bu Karti ,ini biayanya " pria tua itu tertawa renyah dan memberikan uang pesanan kepada Farrel .
" baik pak terimakasih... !"
Dengan langkah ringan Farrel berjalan menuju arah sekolah, ia sudah menyiapkan peralatan yang akan dibawa ke desa Cirame ,namun sebelum itu ,ia akan berjalan dulu ke sekolah, guna berkumpul bersama teman teman sekolah yang biasanya stay di kursi taman sekolah.
Karena dari Desa Sidamulya ke sekolah lumayan dekat, Farrel berjalan perlahan ,ia melihat sekilas ke taman kota yang sudah dipenuhi oleh para wartawan dan juga warga sekitar.
" sepertinya paman itu tidak selamat, " gumam Farrel melangkahkan kakinya menuju ke arah kerumunan .
Ia melihat sudah ada petugas forensik dan juga polisi yang membentuk penjagaan garis polisi .
Kondisi pria yang dilihatnya malam itu terlihat sangat menyedihkan ,badannya kurus kering ,wajahnya cekung dengan mata melotot keluar ,seperti takut melihat sesuatu .
Merasa cukup puas, ia berjalan menuju ke sekolahnya ,sesekali ia memungut uang dua ribuan yang entah mengapa setiap hari pasti ia akan menemukan paling kecil seribu ,sedangkan yang paling besar ia juga pernah mendapatkan uang dua lembar seratus ribuan ,tapi ia tidak menggunakannya melainkan memasukannya ke dalam kotak amal masjid terdekat.
Sampai di gerbang sekolah yang dikenalnya, ia masuk tanpa basa basi dan langsung menuju bangku panjang tempat teman teman berkumpul.
Namun saat sampai di sana, ia tidak melihat satupun temannya, hanya ada dua siswi kelas sepuluh dan tiga siswa kelas dua belas ,asik bercengkrama secara terbuka.
" Farrel ,selamat pagi... !" Dibelakang suara seorang gadis lembut terdengar di benak Farrel ,ia teringat suara gadis tersebut saat tadi malam dengan paman yang sudah meninggal mengenaskan .
" ehh Devi ,pagi juga ... !" Farrel tidak bisa berkata kata ,ia melihat secara seksama penampilan gadis yang menyapanya itu ,sama persis yang ia lihat tadi malam ,namun tidak ada wajah pucat melainkan wajah manis yang sangat menggoda .
" sendirian aja ?"
" tidak kok ,aku hanya sedikit bosen ,jalan jalan saja " Farrel tidak ingin berbincang lama dengan gadis aneh itu, segera tanpa berpamitan Farrel pergi meninggalkan Devi yang berdiri Diam tak bergerak.
" huhh ... selamat, aku harus menjauh dari gadis hantu itu ,bilamana aku terus berbincang dengannya ,lama lama orang mengira aku gila " keluhnya dalam hati, ia tahu bahwa gadis Devi itu sudah lama meninggal ,namun ia tidak tahu dimana tempat dikuburkannya .
" sepertinya aku harus bertanya kepada pak ustad Nur di masjid " pikirnya dalam hati .keringat dingin membasahi wajah coklat muda Farrel ,hingga seperti baru saja olahraga lari seratus ribu meter .
Untungnya, tak lama kemudian, Farrel melihat teman temannya sudah datang satu persatu, ia melihat Victor Pain yang membawa tas besar ,Zico Kaulitz membawa senapan angin, entah itu benar atau tidak, asli senapan angin.
Seluruh teman akrabnya berkumpul dan menghampiri Farrel yang termenung seorang diri.
" bro ada apa ? Sepertinya kamu memiliki masalah ?" Zico Kaulitz menatap ke arah Farrel yang diam tidak merespon .
" tidak apa apa ! Nggk ada masalah kok ,hanya saja tidak ada rezeki pagi ini "
" hei bro jangan merasa sedih ,lihat nanti pas kita sampai Cirame ,pasti ada rezeki ,lihat teman kita Lee mangkok sudah mendapatkan gebetan baru ,biasa anak kecil dari kelas sepuluh " kata Hendra tertawa menepuk bahu Farrel dengan sedikit keras .
Buk ...!!
Farrel hanya memutar matanya tidak percaya, " bukan itu maksudku ,biasanya sepanjang jalan ada uang dua ribu atau lima ribu ,sekarang sangat sulit seperti dulu " kata Farrel tertawa lirih .
" ahh di kirain apa ! Ternyata masalah duit "
" kalau memang kamu membutuhkan duit untuk menghidupi pacarmu Kayla ,aku memiliki paman ,seorang manajer restoran terkenal di Bandung Raya ini " ucap Ficky Hashimaru menawarkan.
" tidak ,terimakasih, jangan katakan tentang pacar, kami hanya berteman " ucap Farrel menatap tajam ke arah Ficky Hashimaru yang menyusut sedikit ketakutan.
" oke oke! Jangan ribut ,Farrel apa yang kamu bawa ?" Zico Kaulitz dan lainnya menatap ke arah Farrel penasaran.
" hanya parang ,korek api ,karung dan juga pakaian ganti "
" ya .. tidak usah banyak banyak, kita hanya satu hari di sana ,lagipula setelah acara tidak jelas itu selesai, kita masing masing pulang kembali ke rumah " Zico Kaulitz tersenyum tipis, ia melihat ponselnya dan seketika terkejut .
" ada apa ?"
" lihat !"
Zico memperlihatkan sesuatu dari ponselnya dan wajah semua teman temannya langsung pucat ,kecuali Farrel yang sudah melihat hal itu seperti biasa .
" itu kan Devi dua tahun yang lalu " Victor merasa tubuhnya merinding, saat melihat foto seorang gadis dekat taman kota tersenyum menatap kamera.
" iya ,tapi kenapa bisa muncul di taman kota ?"
" apa kemungkinan tubuhnya ada di taman kota ?"
" jangan ngaco, mana mungkin tubuhnya di sana, pasti sudah dikuburkan " kata Ficky Hashimaru dengan mata menyipit .
Farrel hanya terdiam ,mendengarkan setiap perkataan teman temannya yang asik membahas penampakan temannya yang sudah meninggal dua tahun lalu .
Tralalalalalalala....!!"
Suara bel masuk kelas berbunyi nyaring ,segera semua siswa siswi di seluruh kelas masuk dengan tertib.
Farrel dan lainnya masuk ke dalam kelas ,ia melihat Kayla duduk tenang di kursinya , dan sedikit menganggukan kepalanya.
Farrel membalas anggukan itu ,tidak ada yang berani mengolok olok, bahkan ada beberapa siswa dan siswi iri atas keakraban Farrel dan Kayla .
Menunggu guru datang ,ia mengambil buku yang ada di perpustakaan kelas dan membacanya sembari menunggu kedatangan guru .
Satu menit ,dua menit ,lima menit.satu jam .
Akhirnya guru yang ditunggu datang, dengan permohonan maaf dari guru karena datang terlambat .
Tidak ada pelajaran ,hanya ada kegiatan persiapan di desa Cirame ,mereka semua berencana untuk melihat desa pertanian yang sangat asri ,juga gunung Halimun yang ada di kota Hujan .
Hanya saja gunung Halimun tidak bisa terlihat dengan jelas, bila dipandang dari desa Cirame, namun destinasi wisata desa Cirame sudah terkenal dengan air terjun Ragrag, juga rumah sejarah Pasundan .
Farrel mengganti pakaiannya dengan kaos berwarna putih yang cukup layak pakai, kemudian ia melapisinya dengan kain sarung yang sengaja ia bawa .
Semua teman temannya tertawa saat melihat Farrel berkostum ala abang abang ronda kesiangan .
Tidak mau kalah ,Victor menggunakan ikat kepala khas Akatsuki Pain ,sangat menantang .
Tidak jauh berbeda dengan Victor, ada Zico yang memakai pakaian pramuka dengan senapan angin di punggung ,juga topi penutup kepala yang sangat lebar.
" sekarang kita tidak bisa menyebut lagi Zico dengan anak haram ,tapi sekarang kita sebut anak koboi ,tapi tanpa kuda ,hanya ada kuda modern yang terbuat dari besi " Ficky Hashimaru berkomentar.
" sudah diam ,anak Jepang !"
!@#$%%&....
