"Selain meninggalkan hutang dengan jumlah banyak, almarhum papa juga meminta kamu untuk menikah dengan tuan Jean, yang merupakan pemilik perusahaan King'X." ucap mama seraya mengusap air mata.
"Tapi ma, Kak Sena mengatakan jika tuan Jean adalah laki-laki tua yang lumpuh. tidak mungkin aku yang masih muda belia menikah dengan pria yang layak dipanggil kakek?" tolak Vella.
"Mama, juga tidak mengetahui kebenarannya. tapi kita tidak mempunyai pilihan lain, nak."
"Ini benar-benar gila! ma. mana mungkin aku akan menikah dengan pria yang mama sendiri belum pernah melihatnya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak akan pernah menjadi janda
"Aku tidak boleh kalah dengan permainan mereka, tetap semangat Vella." menarik nafas dalam-dalam seraya tersenyum menyemangati dirinya sendiri.
Alex menyeringai sinis, setelah melihat perubahan wajah Ravela. yang bahkan menjaga jarak dan tidak ingin melihat kemesraan yang sengaja ditunjukkan Natali.
"Rey, ada apa dengan Ravela, sepertinya dia cemburu?" tersenyum senang.
"Aku akan mencoba mengikutinya, tuan."
"Bagus."
Pikiran Alex tertuju hanya pada Vella, bahkan dia mengabaikan apapun yang diucapkan Natali. sehingga membuat Natali menjadi kesal sendiri.
"Sayang, kamu kenapa sih? sepertinya perhatian mu lebih tertuju pada perempuan itu? dari pada aku yang jelas-jelas ada disebelah mu." Natali merajuk.
"Iya, karena disini banyak mata-mata yang ditugaskan opa. aku khawatir ada yang melapor. sebaiknya kamu jangan terlalu mengumbar kemesraan kita, bersikap biasa-biasa saja agar hubungan kita tetap aman untuk kedepannya." alasan yang sengaja dibuat-buat Alex.
"Huuuffp...oke..oke." ucap Natali dengan tatapan sendu.
"Aku masih Alex mu, yang dulu percayalah."
Natali segera mengusap air mata, lalu memaksakan senyuman.
"Alex, aku tidak akan pernah ingin berpisah darimu. aku rela menjadi yang kedua asalkan kamu tidak pernah memutus hubungan kita."
"Tentu, Natali."
***
Acara berlangsung dengan sangat meriah, Alex sempat menyalami para tamu kehormatan lainya, para tamu undangan yang umum nya dari kalangan menengah keatas.
Alunan musik mengalir merdu, seorang pria tampan yang menjadi vokalis band tersebut membuat mata Vella membulat, merasa pernah bertemu.
"Artis terkenal itu pasti Jeremi?" berjalan mendekat, begitu juga dengan Jeremi yang langsung turun dari panggung menghampirinya. dia juga seraya tersenyum senang. karena merasa pernah bertemu sebelumnya.
"Hai, kamu gadis yang mengaku sebagai janda itu kan. masih ingat aku, Jeremi?"
"Jeremy, ini benar-benar kamu kan!"
"Ya."
"Ngak nyangka ya, jika kita kembali dipertemukan." ucap Jeremi menatap kagum kearah Vella.
Alex yang melihat pertemuan Vella dengan Jeremi, terlihat sesuatu yang berbeda dari ekspresi wajahnya dan sulit diartikan, seolah-olah miliknya tidak rela diganggu orang lain. mengabaikan Natali yang masih berusaha menahan tubuhnya agar tidak beranjak dari sisinya.
Vella yang melihat kedatangan Alex segera menjaga jarak dan menundukkan kepalanya. sebelah tangan Alex segera merengkuh tubuh Vella.
"Apa kamu mengatakan jika istriku seorang janda?" bentak Alex.
"DEGH!!!!"
"Aku...aku tidak pernah mengatakan seperti itu." Vella pucat ketakutan."
"Aku...? jadi Ravela, istri mu? aku tidak bermaksud mengatakan dia janda, tapi dua sendiri yang mengakuinya." Jeremi tersenyum culas.
"Benarkah seperti itu, istriku." Alex menekankan ucapanya.
"Maaf aku, aku suamiku." menundukkan kepalanya.
"Ha...ha...aku cuma bercanda, istrimu tidak pernah berkata seperti itu. aku cuma bercanda." ucap Jeremi meralat perkataanya tidak ingin Vella mendapat masalah karena nya.
"Aku memperingatkan kamu untuk pertama dan terakhir kalinya Jeremy. dia istriku dan jangan pernah berharap dia akan menjadi janda seperti keinginanmu yang sangat terobsesi pada milikku." ucap Alex.
"Santai bro, ingat kita ini sahabat."
Alex tidak menghiraukan Jeremi maupun tatapan kesal dari Natali.
"Alex, kenapa kamu lebih memilih perempuan itu dibandingkan aku yang lebih dulu mencintai mu, bahkan dia tidak sesuai dengan levelmu." ucap Natali sedih.
"Sudah Natali, kita bahas ini lain kesempatan."
"Ayo kita pulang!"
Alex menarik tangan Vella meninggalkan pesta begitu saja, didepan gedung sudah menunggu Rey yang sudah membuka pintu mobil.
"Silahkan tuan, nona."
Begitu Vella dan Alex masuk, mobil segera meninggalkan lokasi. Vella merasa aura mencekam dan menakutkan tengah ditunjukkan oleh Singa buas disampingnya, sehingga gadis itu tidak berani untuk mengangkat kepala apalagi melirik kearah Alex.
"Ceroboh kamu Vella, kamu tidak akan pernah menjadi janda tapi istri seorang singa buas."
Sampai dirumah, Ravela langsung diseret menuju kamar pribadi. pintu otomatis langsung tertutup rapat, sehingga Vella semakin ketakutan karena tidak bisa melarikan diri.
"Kamu berani sekali mendekati Jeremi dan berbicara ngaur dihadapannya?"
"Tidak tuan, anda salah paham."
Vella mundur beberapa langkah hingga tubuhnya terbentur dinding, Alex mengunci pergerakan Vella.
maaf aku skip ya....
kenapa semua harus ada kekerasan sexsual sih......