Lost Everything (Claire To Kyra)
“Sayang, kenapa? Ada apa dengan cucu nenek yang cantik ini? kenapa kau terlihat murung?” tanya Tania.
“Tidak nek! Claire hanya lelah saja, karena banyak kegiatan di sekolah!” jawab Claire sambil tersenyum tidak mau membuat Tania bersedih.
“Syukurlah! Teman – teman mu di sekolah tidak ada yang jahat dengan mu kan!” tanya Tania lagi.
“Tentu tidak nenek! Semua teman – teman Claire baik – baik semua dengan Claire.” Claire tetap berusaha tersenyum kepada Tania.
“Nek, Claire ke kamar dulu ya! Ada banyak pekerjaan rumah!” ucap Claire sebelum pergi ke kamar untuk menghindari pertanyaan lain yang akan di ajukan oleh Tania.
“Iya sayang!” sahut Tania.
Claire masuk ke kamar lalu mengunci pintu. Air mata Claire menetes, beberapa hari terakhir ini Claire tidak pernah bisa belajar dengan tenang di sekolah.
Flashback On.
Hari itu cuaca benar – benar tidak bersahabat. Tepat saat jam perpulangan sekolah, hujan deras turun mengguyur kota X. Claire yang tidak membawa paying terpaksa harus menunggu sampai hujan reda. Karena hujan tak kunjung reda, Claire akhirnya memilih untuk kembali ke dalam kelas untuk mempelajari pelajaran yang kurang ia mengerti.
Namun saat ia akan kembali ke dalam kelas, tanpa sengaja ia melihat Keenan sedang menghabisi seseorang di taman belakang dengan sebuah belati. Keenan menancapkan belati itu tepat di dada bagian kiri di pemuda yang sudah tak berdaya itu. Dan siapa orang tersebut Claire sama sekali tidak mengenalinya.
Keenan adalah lelaki most wanted yang di gilai teman – teman Claire di sekolah, baik itu wanita atau bahkan pria karena wajah Keenan benar – benar seperti actor China Zhang Ling He. Namun ia tidak seramah dan sehangat actor tersebut. Nama panjang Keenan adalah Keenan Arthur Olivander. Dia adalah lelaki yang dingin, kejam dan tak banyak bicara. Keenan juga merupakan kekasih Kyra. Perempuan tercantik yang di impikan banyak lelaki di King Internastional High Scholl atau yang sering mereka sebut KIHS. Tapi sejak berita kedekatan antara Kyra dan Keenan, tidak ada satu pun lelaki yang berani untuk menatap Kyra secara langsung. Mereka hanya berani menatap Kyra dengan sembunyi – sembunyi.
Kyra Queensa Miller merupakan putri keluarga terkaya di negara X. Meskipun terlahir dengan sedok emas, Kyra memiliki kepintaran yang rata – rata. Di samping itu, ia juga adalah gadis yang manja karena adalah anak satu - satunya.
Tubuh Claire membeku. Memang ia diajari seni bela diri oleh sang nenek. Tetapi Claire sama sekali tidak pernah menggunakannya, Claire selalu mencari aman dengan selalu menyendiri. Dan ini adalah pertama kalinya dalam hidup Claire ia melihat kejadian sesadis itu.
Usai mencabut belati tersebut dari tubuh si pemuda, Keenan menatap ke arah Claire. Nafas Claire semakin tak terkendali. Denyut jantungnya bahkan berdetak dengan cepat. Claire pikir Keenan akan mendatanginya dan melakukan sesuatu kepadanya. Tetapi Keenan hanya menatap dingin ke arah Claire. Ia sama sekali tidak melakukan apa pun pada Claire.
Karena melihat hal yang tak seharusnya ia lihat, Claire jadi mengurungkan niatnya untuk kembali ke dalam kelas. Claire kembali ke depan lobi sekolah dengan tangan yang sudah dingin. Dingin karena takut bukan karena cuaca hujan.
Entah memang di sengaja atau tidak Keenan lewat di depan Claire dengan bibir yang sedikit tertarik sambil membawa paying berwarna hitam. Tubuh Claire semakin menggigil ketakutan.
‘Aku harus menemuinya, aku harus berjanji kepadanya jika aku tidak akan mengatakan apa yang ku lihat barusan.’ Ucap Claire dalam hati. Ia membulatkan tekatnya dari pada dihantui perasaan takut yang berkepanjangan.
Claire menerobos derasnya hujan untuk mengejar Keenan.
“Berhenti!” teriak Claire meneriaki Keenan agar berhenti.
Dan sesuai dengan apa yang Claire inginkan, Keenan benar – benar berhenti dan berbalik menatap Claire dengan tatapan dinginnya.
“Mmmmm… Aku tidak sengaja melihat mu tadi. Aku berjanji akan menutup rapat mulut ku dari siapa pun terkait apa yang aku lihat tadi” ucap Claire di bawah derasnya hujan yang mengguyur tubuhnya. Claire sama sekali tidak perduli dengan tubuhnya yang basah kuyub.
Keenan hanya diam dan menatap dingin ke arah Claire. Perlahan ia mendekat ke arah Claire. Claire yang takut reflek langsung menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Dan hal itu membuat Keenan tersenyum mencemooh ke Arah Claire.
“Hanya orang mati yang bisa menepati janjinya” ucap Keenan dan itu membuat Claire langsung memundurkan langkahnya menjauh dari Keenan.
Keenan lantas meninggalkan Claire dan masuk ke dalam mobil sport miliknya.
‘Bodoh Claire! Kau bodoh! Harusnya tadi kau berpura – pura tidak tahu saja dan tidak perlu mendatangi lelaki sombong itu!’ Kini Claire menyesal karena sudah mendatangi Keenan untuk menjelaskan perihal apa yang ia lihat tadi.
Dan karena tubuhnya sudah terlanjur basah, Claire langsung sekalian pulang ke rumah.
*\~*
Keesokan harinya Claire sangat enggan untuk berangkat ke sekolah karena ia harus bertemu dengan Keenan. Apa lagi ia dan Keenan sama – sama teman sekelas.
“Apa aku tidak usah masuk sekolah saja?” ucap Claire bermonolog dengan dirinya sendiri.
“Tidak! Aku tidak boleh mengecewakan nenek!” ucap Claire.
“Astaga Claire… Ini akhir pekan! Haaaaaaaahhhhhhhh…” Karena terlalu takut bertemu dengan Keenan, Claire sampai lupa jika hari ini adalah hari libur.
“Claire… kau sudah bangun sayang?” panggil Tania dari luar kamar Claire.
“Iya nek… Claire sudah bangun!” sahut Claire dari dalam kamar. “Sebentar lagi Claire keluar nek…”
Claire benar – benar lega karena hari ini adalah hari libur jadi ia tidak perlu bertemu dengan Keenan. Claire bisa menghabiskan waktunya untuk bermain dengan Blackie. Blackie adalah seekor serigala peliharaan Claire. Dulu Claire menemukan Blackie kecil tanpa sengaja saat ia membantu nenek untuk mengumpulkan kayu bakar. Dan keadaan serigala kecil itu sangat memprihatinkan. Jadi Claire berinisiatif untuk membawa pulang serigala tersebut dan membesarkannya. Karena serigala kecil itu sangat lucu, makan Claire memberikannya nama Blackie.
Saat Claire keluar dari kamar, Tania sudah menyajikan makanan untuk sarapan pagi mereka. “Kita makan dulu sebelum ku ke hutan untuk mencari kayu bakar!” ucap Tania. Dengan patuh Claire melakukan apa yang Tania perintahkan.
Sejak kecil Claire memang tumbuh menjadi anak yang patuh dan pengertian. Claire sama sekali tidak pernah melihat wajah kedua orang tuanya. Dari yang di ceritakan oleh Tania, dulu orang tua Claire meninggal karena kecelakaan dan hanya menyisakan Claire saja yang selamat waktu itu. Peninggalan dari orangtua Claire hanya sebuah kalung liontin batu rubi dengan nama Claire tertulis di dalamnya. Dan semenjak saat itu, Tania merawat Claire dengan sepenuh hati.
Claire sama sekali tidak menyesali atas apa yang terjadi dengan hidupnya. Justru Claire bersyukur karena sang nenek dengan penuh perhatian mengasuhnya sampai ia sebesar ini. Claire benar – benar bahagia memiliki nenek seperti Tania yang selalu menyayanginya.
“Iya nek… hmmm… masakan nenek tidak pernah tertandingi nikmatnya” puji Claire.
Tania tersenyum “Uhuk.., uhuk.., uhuk..,” Claire bergegas mengambilkan air minum untuk Tania.
“Penyakit nenek kambuh lagi?” tanya Claire.
“Nenek baik – baik saja Claire.., nenek tadi cuma tersedak!” tidak mau membuat Claire khawatir, Tania terpaksa membohongi Claire.
Setelah selesai makan, Claire langsung merapikan meja dan mencuci piring kotor bekas tadi digunakan untuk makan. “Nenek istirahat saja di rumah! Hari ini biar Claire yang keluar mencari kayu bakar!” ucap Claire. Ia tahu jika sang Nenek sedang sakit Jadi Claire tidak mau jika sampai sang nenek kelelahan.
“Tidak apa Claire nenek baik – baik saja… tadi nenek hanya tersedak saja” ucap Tania
“Nenek, di luar cuaca sedang dingin! Claire tidak mau nenek sampai sakit. Nenek di rumah saja istirahat, Oke!” Akhirnya mau tidak mau Tania memenuhi permintaan cucunya itu.
Di dalam hutan Claire di temani oleh Blackie, serigala jantan tinggal bersama dengan Claire dan Tania. “Kau tahu Kie, teman ku hanya diri mu. Aku tak punya teman lain” Claire mengajak Blackie berbicAra meskipun ia tahu jika serigala itu tidak akan paham dengan apa yang ia ucapkan. Karena bagi Claire, berbicAra dengan Blackie adalah sebuah hiburan untuk dirinya.
Tanpa terasa, kayu bakar yang Claire kumpulkan sudah banyak. Ia lantas mengajak Blackie pulang.
“Black! Ayo kita pulang!” teriak Claire. Biasanya Blackie akan langsung datang jika ia panggil. Tapi ini Blackie tak kunjung muncul.
“Blackie!” panggil Claire lagi. “Atau mungkin ia sedang bermain!” ucap Claire lagi. Claire lantas memutuskan untuk pulang sendirian. Namun begitu tiba di rumah, entah kenapa ia kembali tidak tenang karena tidak melihat Blackie. Akhirnya Claire kembali ke hutan untuk mencari keberadaan Blackie.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments