Ikatan Dua Jiwa

''Bukankah hanya menumbuhkan beberapa pohon. Bai Ruyi kau ingin menanam apa? Bagaimana dengan pohon apel, sudah lama aku ingin makan apel.''

''Untuk menanam kita membutuhkan bibit tanaman, apakah kita boleh keluar?''

''Di sini tertulis kita bisa keluar paling lama satu jam.'' Li Yao membaca peraturan.

''Bukankah waktunya terlalu singkat.'' keluh Si Jie'er.

''Ada peraturan tidak boleh keluar pada malam hari. Bukankah ini peraturan yang tidak masuk akal.''

''Ada yang lebih tidak masuk akal, jangan jalan-jalan sendiri dan jangan melamun.'' Chen Lai menunjuk peraturan ke tujuh.

''Sungguh tidak masuk akal, memang apa yang akan terjadi jika pergi sendiri dan melamun. Apa kita akan kerasukan?'' para murid tertawa mendengar perkataan itu.

''Lebih baik selesaikan tugas, semua peraturan ini pasti ada alasannya.'' ucap Ru Lang.

''Bai Ruyi dimana kita bisa mendapatkan bibit dalam satu jam? Waktunya terlalu singkat.''

''Ada dua kota di alam manusia, jaraknya kurang dari dua puluh menit. Jika kita cepat satu jam sudah cukup. Lalu ada kota pinggiran di alam langit butuh waktu lima belas menit untuk pergi ke sana.''

''Bai Ruyi kau tidak pernah keluar, bagaimana kau bisa tahu semua itu?''

''Aku... membaca.''

''Kurasa Klan mu punya banyak buku bagus, apakah tidak ada pengecualian berkunjung ke halaman timur? Tidak bisakah kau membawaku ke sana...''

''Tidak bisa, Yi Yue maksudku Zhu Ying bilang hanya yang terdaftar namanya yang bisa memasuki halaman timur.''

''Yi Yue? Kau memanggilnya dengan akrab... kenapa aku merasa pernah mendengar panggilan itu...''

''Selesaikan tugas dulu.'' Bai Ruyi menarik Chen Lai.

''Tuan Muda Bai, Tuan Muda Chen.'' Ru Lang mendekat.

''Tuan Muda Ru, panggil saja nama kami. Kau memerlukan sesuatu?''

''Kalau begitu kalian juga bisa memanggil namaku. Aku ingin tahu bolehkah kita pergi bersama?''

''Tentu saja, tidak masalah. Punya banyak teman adalah hal yang bagus. Ru Lang kau berencana menanam apa, untuk sementara aku ingin membeli beberapa bibit buah dan bunga. Tempat ini terlalu gersang dan berbatu, tidak memiliki warna yang cerah. Jadi aku memutuskan untuk memperindah Paviliun Bai Yue...''

''Chen Lai berhenti, kita tidak akan berangkat jika kau terus bicara.''

''Bisakah aku ikut juga? Aku Zhang Li.'' pemuda Lin mendekat.

''Tentu saja.''

''Zhang Li... apakah kau siluman kucing?'' Chen Lai menunjuk dua telinganya, mencoba menahan diri untuk tidak meremas dua telinga itu.

''Bukan, aku siluman harimau.''

Wajah Chen Lai memerah malu ''...''

''Zhang Li jangan tersinggung, Chen Lai jangan mempermalukan diri sendiri.''

''Siapa yang malu!'' Chen Lai berlalu pergi.

''Bicaramu singkat, masih tidak bilang malu.'' Ketiganya menyusul Chen Lai.

''Ruyi!'' ke empat pria itu berbalik, tapi dengan cepat mengalihkan pandangannya.

''Kenapa kau tidak mengenakan pakaian yang tadi?'' Bai Ruyi melemparkan jubahnya.

''Zhu...''

''Pertama jangan panggil aku Zhu Ying, panggilan itu terdengar kaku.'' Lin Yi Yue mengangkat telapak tangannya.

''Nona Lin apakah kau tidak punya pakaian lain? Mengenakan pakaian seperti ini kurang sopan, lagi pula apa kau tidak kedinginan dan kakimu...''

''Chen Lai kau masih cerewet. Ruyi kemari sebentar!'' Lin Yi Yue menarik Bai Ruyi.

''Chen Lai apakah mereka memang dekat? Dan juga bagaimana kau tahu namanya. Kalian sebelumnya pernah bertemu?'' Ru Lang bertanya, keduanya penasaran melihat keakraban Bai Ruyi dengan Penguasa Paviliun Bai Yue itu.

''Memang pernah bertemu dan aku juga baru tahu mereka dekat?''

''Apa yang kau inginkan?'' Bai Ruyi menatap Lin Yi Yue dengan curiga.

''Apa kau ingin metode curang?''

''Tidak terima kasih.''

''Eh tunggu!'' Lin Yi Yue dengan cepat menahan tangan Bai Ruyi.

''Tugas yang Hua Hua berikan sangatlah mustahil.''

''Belum dicoba bagaimana bisa mustahil.''

''Kau lupa satu hal,'' Lin Yi Yue menunjuk ke atas. ''Tidak ada sinar matahari.''

''Benar juga, tidak ada sinar matahari bagaimana tanaman bisa tumbuh? Ini memang tugas yang mustahil, Nona Lin metode curang apa yang kau punya beritahu kami.'' Chen Lai datang menyela.

Lin Yi Yue menatap sekeliling, ''Mendekatlah...''

''Nona Zhao tidak ada di sekitar sini, katakan saja.'' Bai Ruyi mendorong wajah Chen Lai menjauh.

''Aku bisa membuat dunia kecil, kalian bisa menanam di sana.''

''Luar biasa, itu solusi yang bagus.''

''Tidak bisa, itu bukan lagi metode curang. Nona Zhao akan langsung tahu kau membantu kami.''

''Kalau begitu aku akan memikirkan solusi yang lain.''

''Tidak perlu, kami akan memikirkannya sendiri. Chen Lai kau pergi dulu aku akan menyusul.''

''Ruyi, aku bisa memikirkan cara lain.''

''Katakan, kamu ingin sesuatu?''

''Memang Ruyi paling mengerti,'' Lin Yi Yue hampir memeluk Bai Ruyi.

''Jangan sembarangan, semua murid memperhatikan kita.''

''Memang kenapa, tidak akan ada yang berani padaku.''

''Saat keluar gunakan pakaian lengan panjang, apa kau tidak punya alas kaki?'' Bai Ruyi mengeratkan jubahnya.

''Aku tidak punya pakaian seperti itu, dan alas kaki Hua Hua bilang dengan seperti ini bisa lebih dekat dengan alam.''

''Nona Zhao siluman anggrek, tapi kau manusia itu berbeda.''

''Bukan manusia juga.'' Lin Yi Yue memandangi kakinya.

''Kau mengatakan sesuatu?'' Lin Yi Yue menggeleng.

''Katakan ingin apa?'' Lin Yi Yue tersenyum meletakkan gulungan kertas ke tangan Bai Ruyi.

''Sebanyak ini!'' gulungan terbuka, panjangnya hampir mencapai lutut Bai Ruyi.

''Apa ini jenis kue dan permen?''

''Benar, Hua Hua menyita semua permen ku dia bilang ingin menggunakannya sebagai hadiah.''

''Tidak takut sakit gigi?''

''Berhenti membujukku seperti anak kecil, beli kan saja.'' Lin Yi Yue dengan cepat pergi, takut Bai Ruyi menolak.

''Apa harus ku belikan semuanya, bagaimana jika sakit gigi?''

''Ruyi, ayo berangkat!''

''Oh, ayo berangkat.''

''Ruyi, apa kau memborong semua kue dan permen di kota ini. Banyak sekali yang kau beli.''

Kini mereka duduk di salah satu kedai, Jangan lupa setumpuk kotak manisan di sekeliling Bai Ruyi. 

''Bukankah kalian tahu ini milik siapa?''

''Ruyi sejak kapan kau dekat dengan Zhu Ying?'' Ru Lang tersenyum di balik kipasnya.

''Mana ada dekat, itu karena aku satu-satunya Klan Bai yang tersisa.''

''Benarkah?''

''Tentu saja, selama Paviliun Bai Yue berdiri bukankah Klan Bai yang membantunya. Kalian sudah membeli bibit tanaman?''

''Sudah.''

''Sebaiknya kita pergi sekarang.''

''Ayo!''

''Tunggu aku! Kenapa kalian cepat sekali, lambat beberapa menit tidak masalah kan? Lagi pula tidak ada yang mengawasi, terlambat beberapa menit apakah ada buktinya.''

''Chen Lai, jika kau bicara lagi kita akan benar-benar terlambat.''

''Kenapa kalian takut sekali... ada apa dengan mata kalian? Sakit, ada apa...''

''Kalian sangat berani, melanggar peraturan di hari pertama.''

''Nona Zhao... kenapa kau bisa di sini?''

''Sebagai hukuman, tanaman kalian harus bisa bertahan selama dua belas jam dan tidak berhak menerima hadiah.''

''Nona Zhao, i-ini bukankah tidak mungkin.''

''Nona Zhao kami tidak akan melanggar peraturan lagi, bisakah hukumannya diringankan?''

''Tidak ada diskusi, aku akan mengawasi kalian!'' 

Begitu Zhao Hua pergi, ke empatnya memasuki Paviliun Bai Yue dengan lesu.

''Bagaimana ini menanam tanpa sinar matahari saja tidak mungkin, kini tanamannya harus bertahan dua belas jam!''

''Benar-benar melakukan hal yang mustahil.''