NovelToon NovelToon
KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS

KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Senjaku02

____________________________
"Dar-Darian?" suaranya pelan dan nyaris tak terdengar.
"Iya, akhirnya aku bisa membalas kejahatan mu pada Nafisha, ini adalah balasan yang pantas," ucap Darian Kanny Parker.
"Kenapa?" tanyanya serak dengan wajah penuh luka.
"Kau tak pantas hidup Cassia, karena kau adalah wanita pembawa masalah untuk Nafisha," ujarnya dengan senyum sinis.
Cassia Itzel Gray, menatap sendu tunangannya itu. Dia tak pernah menyangka akan berakhir di tangan pria yang begitu dirinya cintai. Di detik-detik terakhir. Cassia masih mendengar hal menyakitkan lainnya yang membuat Cassia marah dan dendam.
"Keluarga Gray hancur karena kesalahan mu, Cassia! Aku lah yang membuat Gray bangkrut dan membuat kedua orang tuamu pergi, jadi selamat menemui mereka, Cassia! Ini balasan setimpal untuk setiap tetes air mata Nafisha," bisik Darian dengan senyum menyeringai!

DEG!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjaku02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

  "Aku tidak ingin Apa-apa, tapi aku hanya ingin memberikan peringatan!" Cassia mendekat, dia menempelkan bibirnya di telinga gadis berambut blonde itu."Jangan pernah bergosip hal buruk tanpa tahu kenyataannya. Jika kamu masih berani bicara hal yang tidak-tidak dan menyebar kebohongan, akan aku bongkar kejahatan mu yang pernah menabrak seseorang hingga meninggal!" Cassia mengancam dia tersenyum tipis saat melihat wajah gadis itu pucat pasi.

  Gadis itu mengepalkan tangannya, dia menatap kepergian Cassia dengan wajah penuh kebencian yang membakar seluruh jiwanya."Dasar gadis murahan! Dari mana dia tahu?" hinanya dengan suara pelan dan nyaris seperti bisikan di tengah badai kebencian. Dia marah sebab Cassia tahu rahasianya yang ia sembunyikan sejak dua tahun yang lalu.

  "Apa yang kamu katakan pada Laluna tadi?" Arzhela merasa penasaran. Bahkan bukan hanya dia, Mutiara dan Rose saja juga ikut ingin tahu.

  Cassia hanya tersenyum tipis. Dia tahu gadis bernama Laluna itu adalah teman Nafisha sebagai penebar kebohongan sejak dulu.

  "Apa, Cas? Kenapa malah diam?" Arzhela mendesak Cassia agar gadis cantik itu bicara.

  "Bukan Apa-apa, sudah tidak ada yang penting!" kata Cassia. Dia tak mungkin bicara apa yang ia bisikan. Sebab dirinya yakin para sahabatnya tak akan percaya.

  Para sahabatnya agak kesal. Namun, mereka juga tidak bisa memaksa Cassia untuk bicara jujur saat ini.

...****************...

Di sisi Lain.

  "Kak Darian!" suara seseorang terdengar menggema di Koridor sekolah.

  Darian, yang sedang berjalan bersama Inti Black Libra lainnya menoleh cepat. Wajahnya berseri dengan senyum tipis yang langsung terbentuk dari sudut bibirnya saat melihat Nafisha.

  Namun, tatapan Darian teralihkan pada sosok Cassia yang berdiri tepat di belakang Nafisha bersama ketiga temannya.

  Nafisha melihat itu. Dia langsung menoleh kebelakang dan terkejut melihat Cassia berdiri tepat di belakangnya dengan tatapan rumit.

  Cassia berderap. Namun, langkah kaki itu justru membuat Nafisha langsung mundur dan dengan wajah pucat pasi.

  "Kakak mau apa?" tanya Nafisha, suaranya tercekat saat melihat Cassia semakin mendekat.

  Darian yang melihat Nafisha ketakutan. Langsung meradang. Namun, saat dia akan berteriak marah. Cassia malah melewati tubuh Nafisha tanpa menyentuh gadis itu Sedikitpun.

  Tapi, Nafisha justru jatuh dan terduduk di lantai dengan wajah menunduk ketakutan. Darian langsung berlari mendekat, sedangkan Cassia tak peduli.

  "Naf, kamu Baik-baik saja?" tanya Darian. Dia membantu Nafisha untuk bangun.

  "Kak, maaf, aku benar-benar hanya memanggil Kak Darian dan tak ada maksud apapun, sungguh!" Nafisha justru menjelaskan pada Cassia dengan suara lirih. Padahal Cassia saja tak mengatakan apapun.

  Cassia menatap Nafisha dengan wajah aneh. Dia mengedikkan bahunya acuh dengan wajah cuek dan terkesan arogan.

  "Heh, perempuan gatal, memangnya ada Cassia bilang kalau dia butuh penjelasan?" Arzhela bertanya dengan nada sarkastik, bahkan dia mendorong pelan pundak Nafisha. Namun, langsung ditepis kasar oleh Darian.

  "Jangan menyentuh dia sembarang, Zhela!" Darian memberikan peringatan. Dengan wajah dingin.

  "Oh, Sorry, aku tidak sengaja!" jawab Arzhela dengan wajah meledek. Dia langsung mengambil hand-sanitizer pada sakunya untuk menyemprot tangannya,"Aku membunuh kuman!" sindirnya dengan ekpresi jijik. 

  "Kau ..." Darian akan menyentuh Arzhela. Namun, pergelangan tangannya langsung di cekal oleh Cassia dengan erat. 

  "Aku peringatkan untuk tidak menyentuh sahabat ku, Darian!" suara Cassia dingin seperti es yang merasuk dan menusuk hingga ke ulu hati. 

  Darian justru tersenyum sinis. Dia menatap Cassia dengan ekpresi seperti meledek dan itu mengingatkan Cassia pada wajah kehidupan yang dulu. Ekpresi yang membunuhnya tanpa ampun. 

  Cekalan tangan itu mengencang. Dan itu agak membuat Darian meringis apalagi melihat ekpresi wajah Cassia yang mendadak perubahan penuh kebencian dari matanya yang agak memerah. 

  "Apa memegang tanganku itu menyenangkan?" suara sinis Darian membuat Cassia langsung tersadar. Dia melepaskan cekalan tangan itu dengan cepat. 

  "Tidak ada hal yang menyenangkan darimu, Darian! Semuanya terlihat menjijikkan dan membuat aku muak," jawab Cassia langsung dan itu menembus jantung Darian hingga membuat wajahnya memerah. 

  "Heh, aku tahu pembatalan itu hanya sandiwara, benarkan? Kau itu licik, Cassia, dan kau mampu menghalalkan segala cara demi mendapatkan apa yang kau inginkan, dasar wanita murahan!" di akhir kalimat. Darian menghina Cassia. Namun, gadis itu tak marah dan justru diam mendengarkan semuanya. 

  Ucapan Darian membuat Vladimir marah, dia akan maju dan menghajar Darian. Tapi tatapan mata Cassia meminta dia untuk tetap diam dan Vladimir menurut. Pria itu mengumpat marah dan kesal setengah mati. 

  Ucapan Darian langsung menjadi gosip terbaru. Sebagian siswa tampak setuju. Tapi sebagian lagi seperti tak peduli. Gosip itu liar dan dengan cepat menyebar seperti api yang di nyalakan pada tumpukan jerami kering. Panas, membakar dan menghabiskan segalanya. 

  Cassia mengepalkan tangannya, dia menatap Darian tajam dan tatapan itu beralih pada sosok Nafisha yang Diam-diam tersenyum sinis padanya tanpa yang lain sadari. 

  'Bersenang-senanglah sekarang, Nafisha! Tapi aku peringatkan padamu! Kartu merah mu ada padaku,' batin Cassia dengan seringai licik yang membuat Nafisha langsung melunturkan senyum sinis di wajahnya.

...****************...

  Dax mengamati semuanya dari jarak yang cukup dekat, matanya membara menatap Darian seperti ingin merobeknya dengan tatapan tajam yang menyayat jiwa. 

  Tangan Dax mengepal begitu keras hingga kuku-kukunya menancap ke telapak tangan sendiri, meneteskan darah segar. Aura amarahnya menggelegak, menebar hawa intimidasi yang membuat Vladimir dan Morgan merinding sampai ke tulang.

  Keduanya menoleh sekilas ke arah Dax, menyadari bahwa di wajahnya terpancar kemarahan yang membakar hingga hampir memuakkan. Dalam diam, Vladimir dan Morgan saling bertukar pandang seperti terhubung dalam bahasa sunyi, sebuah telepati tanpa kata, menyiapkan diri menghadapi badai yang akan datang.

  ' Vladimir, lihat tuh Dax sepertinya Darian sudah membuat Dax marah besar.' kata Morgan 

  ' sepertinya begitu, bisa bahaya ini. Aku harus bisa membuat dia meredakan amarah itu.' sahut Vladimir 

   Begitulah kira-kira obrolan mereka berdua Melalui tatapan.

  Vladimir menyentuh bahu Dax dengan lembut, namun sentuhan itu membuat tubuh Dax seketika tegang seperti tertusuk duri tajam.

  Ia menoleh, bertemu dengan mata Vladimir yang tenang namun penuh tekad, seperti api kecil yang membakar diam-diam di dalam kegelapan. 

  Napas Dax tersengal, berusaha menenangkan badai emosi yang menggulung dahinya. “Huffftt... Aku tahu.” Suaranya datar, tapi ada getaran lemah yang sulit disembunyikan.

  Vladimir mengangguk pelan, suaranya nyaris seperti bisikan dari reranting kering yang patah di tengah hutan sunyi. “Sabar sedikit lagi. Kamu tahu, secepatnya, orang itu akan hancur berantakan seperti kaca yang jatuh dari lantai atas.” Kata-kata itu menusuk, tapi juga memberikan secercah harapan di balik gelapnya kebingungan.

  .

1
Senjaku02
besok lagi ya. mau kontrak dulu🤣🤣🤣
Yuyun Suprapti
crazy up dong kk
riani
lagi kak lagi
Gedang Raja
lanjut ke bab selanjutnya ya Thor hehehe semangat untuk terus berkarya 💪💪🤭👍👍
yeqi_378
Saya jadi penasaran dengan karakter-karakternya. Semangat yah, thor!
Senjaku02: siap. terimakasih ☺️
total 1 replies
Phoenix Ikki
Camilan plus cerita ini, combo pas banget.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!