Perjodohan berkedok menyambung silaturahmi dengan sahabat Daddy nya membuat Atlas Ferdinand yang sudah berusia matang harus menikahi gadis belia atas permintaan keluarga nya .
" Lala nggak suka sama Om " kata Azila yang baru melihat wajah pria itu saja sudah kelihatan pemarah nya .
" Kau pikir aku menyukaimu?" pertanyaan Atlas yang kalau tidak terpaksa juga tidak mau menikahi bocah ingusan itu.
" Masa Om nggak suka , Lala cantik loh" kata gadis kecil itu dengan centil tersenyum.
" Cantik? bocah ingusan seperti kamu cantik ?" tanya Atlas ulang merasa geli melihat gadis kepedean itu .
" Sembarang bilang Lala bocah ingusan sebulan lagi Lala lulus SMA" katanya tidak terima dikatai bocah ingusan .
" Terserah aku tidak peduli " ketus Atlas memangku kedua tangannya.
" Bagaimana nak apa kalian cocok ?" pertanyaan orang tua mereka begitu datang dan ikut duduk bersama mereka .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
" lanjutkan pekerjaan mu " tegas Atlas melempar gelas yang dipegangnya ke arah Lala .
" Demi tuhan aku ingin menjitak kepala Atlas saat ini juga " batin Lala memegang erat-erat sapu ditangan nya.
" Huhhhh, demi hadiah" kata Lala mengambil gelas itu dan menaruhnya diatas meja .
" Jangan jadi pelayan Sania kamu tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti itu " ucap Atlas memandang Sania dengan tatapan kagum .
" Jika kamu tau bahwa Jhon tidak bisa mencukupi kebutuhan mu kenapa masih mempertahankan hubungan dengan nya , putuskan saja dia " ucap Atlas benar-benar memandang Sania yang masih berlutut dihadapan nya .
" Kenapa kamu melakukan semua ini, dia bisa berpikir kamu penghianat. Mengapa tidak menyelesaikan masalah satu persatu" ucap Atlas seolah memberi solusi .
" Atlas kamu tau Jhon sangat mencintai ku bahkan melakukan hal apapun untukku " ucap Sania dengan suara bergetar.
" Kurasa kau lebih tau dariku mengenai hal itu " ucap Atlas .
" Iya , tapi cinta tidak cukup Atlas aku perlu kebutuhan ku tercukupi " ucap Sania mengusap airmata.
" Bukankah dia selalu mencukupi kebutuhan mu?" tanya Atlas lagi .
" Dia mencukupi kebutuhan ku tapi mengabaikan kebutuhan nya , aku tau gaji yang dia terima sebagai asisten mu tidak seberapa jadi aku tidak ingin menyusahkan nya " ucap Sania .
" Dia sangat mencintai dan menyayangi ku tapi sekali lagi aku katakan cinta dan kasih sayang tidak cukup untuk hidup dalam kesejahteraan " ucap Sania .
" Lalu apa kau akan meninggalkan cinta demi harta ?" pertanyaan Atlas .
" Aku bisa memberikan mu segala tapi tinggalkan laki-laki bodoh itu " ucap Atlas mengepal tangannya benar-benar geram melihat wanita iblis yang selama ini dicintai oleh Jhon .
" Atlas bagaimana mungkin kamu mengatakan ini , dia adalah sahabat mu akan sangat mengecewakan baginya jika tau hal ini " ucap Sania yang masih memikirkan perasaan Jhon .
" Jhon itu bodoh Sania , dia selalu dibutakan oleh cinta dan dikhianati oleh rasa percaya . Jadi dia tidak akan tau tentang hubungan kita. " ucap Atlas memegang dagu Sania agar menatapnya.
" Aku sudah sangat lama menginginkan mu " tatapan penuh damba Atlas menatap Sania dengan tatapan lapar .
" Sania aku," ucapan Atlas langsung terhenti ketika menatap Lala yang berdiri tak jauh dari mereka tatapan nya benar-benar tajam seperti mata elang.
" Aku akan memberikan semua yang kamu inginkan tapi kau harus menjadi simpanan ku " ucap Atlas langsung to the poin .
" Simpanan?" ulang Sania .
" Iya, aku punya istri kecil Sania dia akan sangat marah dan cemburu kalau tau aku dekat dengan mu " ucap Atlas mengulum senyum.
" Atlas walaupun pernikahan kalian rahasia tapi Rose tau soal ini " ucap Sania yang tiba-tiba bicara menatap Atlas .
" Rose, aku tidak peduli dengan nya karena sejak 2 tahun yang lalu aku mulai menginginkan mu " pernyataan Atlas seolah memancing Sania untuk mengatakan hal lebih .
" Tapi kenapa kau malah tiba-tiba menyebut Rose ditengah percakapan kita , kemari Sayang duduk di," ucapan Atlas terhenti saat dia melihat sapu yang di pegang Lala benar-benar patah akibat kuatnya cengkraman Lala .
" Dimana aku harus duduk? Apa dipangkuan mu" ucap Sania menyingsing mini dress nya semakin keatas .
" Jangan dulu Sayang, kita harus bicara nanti hasratku akan naik dan kita tidak jadi bicara " ucap Atlas benar-benar menatap Sania dengan tatapan penuh cinta .
" Duduk disamping ku " ucap Atlas menepuk sofa disebelah nya .
" Soal Rose kemaren aku bertemu dengan nya setelah sekian lama dia di Australia" cerita Sania, dulu mereka kenal karena Atlas dan Jhon sahabatan .
" Atlas tapi jangan marah padaku dia memberiku job kemarin , jadi karena butuh uang aku menerimanya" ucap Sania mengaku tidak ingin awal hubungan baik ini jadi rusak .
" Job? , Sayang lain kali jangan menerima pekerjaan dari siapapun kekasihku harus duduk dan dilayani layaknya ratu " ucap Atlas menyelipkan rambut Sania ke telinga .
" Terimakasih, tapi kemarin aku melakukan nya karena kredit mobilku sudah telat bayar " ucap Sania .
" Kamu kredit mobil Sayang?, berikan nomer rekening mu aku akan membayar lunas " ucap Atlas mengeluarkan ponselnya dan langsung transfer sampai Sania sangat senang .
" Lain kali jangan bekerja lagi apalagi atas perintah orang lain " ucap Atlas menggeleng yang diangguki Sania .
" Apa kemarin dia memberikan mu pekerjaan yang sulit?" tanya Atlas dengan peduli .
" Tidak" jawab Sania .
" Syukurlah, jika iya aku akan menghukum wanita itu " kesal Atlas .
" Dia hanya ingin foto kita " kata Sania dengan jujur .
" Ohhh, tuhan pas sekali sepertinya doa Rose itu terkabul dia ingin melihat kita bersama " tawa Atlas .
" Kita akan mewujudkan keinginan nya mari berfoto lebih mesra " kata Atlas mengambil foto dan mengirimkan langsung pada Rose .
" Tapi Atlas , kemarin dia menginginkan foto itu untuk dikirim kepada istrimu . Bagaimana jika dia melakukan hal yang sama " ucap Sania khawatir.
" Biarkan saja , dia hanya ingin menghancurkan rumah tangga ku agar aku bisa kembali bersamanya. Tapi dia terlalu bodoh dengan melakukan hal itu " ucap Atlas .
" Karena aku sudah bersamamu sekarang " ucap Atlas memegang tangan Sania .
" Tapi bagaimana dengan istri kecilmu itu ?" tanya Sania seolah ingin menyingkirkan istri Atlas .
" Dia, ya biarkan saja " ucap Atlas dengan ekspresi wajah tegang nya melihat tatapan Lala sungguh membuatnya tidak sanggup lagi bersandiwara lebih lama .
" Ohhh, iya lagian kalian hanya dijodohkan aku sangat yakin kau tidak mencintai nya bahkan semua orang tau hal itu " ucap Sania namun tiba-tiba sapu yang dipegang Lala jatuh .
" Kau pulanglah ini sudah malam dan tidak baik mendengar obrolan orang dewasa apalagi sampai melihat hal yang akan kami lakukan" perintah Atlas mengeluarkan dompet nya lalu memberikan pembantunya sejumlah uang .
" Terimakasih tuan " Senang pembantu itu dan segera keluar dari apartemen.
" Tapi sebelum kita melewati malam panjang ini , aku ingin tau satu hal " ucap Atlas memegang dagu Sania dan mendekatkan wajah mereka.
" Apa itu ?"
" Apa kau benar-benar tidak mencintai Jhon?" tanya Atlas .
" Jawab, aku tidak bisa tidur dengan wanita yang masih membayangkan laki-laki lain saat bersama Ku" ucap Atlas menatap Sania penuh minat .
" Kau sangat cantik Sayang, akan sangat merugikan jika bersama pria miskin seperti nya " sambung Atlas .
" Berlian tidak bisa dijaga oleh orang-orang yang tidak punya uang " ucap Atlas meletakkan sebelah tangan nya diatas paha Sania .
" Aku tidak mencintai nya Atlas" pernyataan Sania .
" Lalu kenapa aku melihat kalian seolah saling mencintai selama ini jika cinta Jhon bertepuk sebelah tangan?" pertanyaan Atlas yang selama ini jadi saksi atas itu .
" Karena selama ini hanya Jhon lah laki-laki yang mau mengorbankan apapun demiku , namun sekarang aku memiliki mu Atlas " ucap Sania .
" Aku berjanji akan setia padamu dan menuruti semua keinginan mu " ucap Sania .
" Termasuk memberikan itu " tanya Atlas menunjuk hal intim .
" Semua untukmu , jangan ragu Sayang" ucap Sania dengan pasrah .