TERLALU CINTA

Mardi meninggalkan Ayu sendirian di hutan. Suara lolongan anj*ng tampak bersahutan seperti menyambut kedatangan Ayu. Satu persatu Para penghuni hutan menampakkan dirinya di depan Ayu.

Sesekali Ayu di buat kaget dan nyaris pingsan, beruntung ia masih mampu mengendalikan rasa takutnya.

"Jangan takut Ayu, ingat kamu juga sama seperti mereka, hanya saja " Ayu berusaha menguatkan dirinya.

Ia kembali melangkah maju dan melewati para lelembut yang menatapnya dengan tatapan mengerikan. Angin semilir berhembus mengibaskan rambutnya membuat ia sesekali harus merapikan rambutnya.

Ayu menghentikan langkahnya saat ia melihat sesuatu yang membuatnya terperanjat.

"Apa itu??"

Ayu tak berkedip menatap sebuah pertunjukan di depannya. Seperti ada acara hajatan dimana di sana ada pertunjukan tari dengan gamelan. Suasana begitu meriah. Semua yang datang tampak ikut menari, dan beberapa orang tampak menikmati hidangan yang di sediakan.

"Di tengah hutan gini ada hajatan, seperti di film-film horor, ini jadi makin horror. Bahkan lebih horor dari para hantu itu. Tapi apa maksudnya mereka menampakkan diri padaku, apa mereka ingin menyambut ku seperti kata Mardi??" .

Saat Ayu sedang berpikir tiba-tiba ia dikejutkan dengan seorang pria tampan yang berdiri di depannya.

"Wow!"

Ayu menganga, matanya tak berkedip dengan hidung yang mulai mimisan.

"Astoge, baru tahu ada hantu secakep ini!" ucap nya

Pria itu tersenyum, kemudian mengulurkan tangannya. Ayu pun meraih lengannya dan mengikuti pria itu yang membawanya masuk kedalam arena pesta. Semua orang yang menari seketika berhenti saat melihat Ayu memasuki tenda.

Suasana tiba-tiba menjadi hening. Ayu hanya tersenyum memamerkan giginya yang putih seolah menyapa semua yang ada di sana.

Pria itu kemudian menyuruhnya untuk duduk di sebuah kursi yang sudah dipersiapkan untuknya.

Seorang wanita datang membawa sebuah baki berisi setangkai bunga mawar putih.

Ia kemudian memberikannya kepada Ayu.

"Makanlah!" seru wanita itu

Ayu pun mengangguk.

Ia segera mengambil bunga itu dan berniat memakannya sekaligus. Namun wanita itu menyuruhnya memakan satu persatu kelopak mawar itu. Ayu hanya menurut. Entah kenapa ia merasakan begitu kenyang setelah memakan bunga itu. Tidak lama ia merasakan tubuhnya begitu panas hingga ia membuka semua pakaiannya.

Ayu terus berteriak kepanasan dan mencari air untuk menghilangkan rasa panas di tubuhnya. Ia tak menemukan air di tempat itu hingga membuatnya berlari meninggalkan tenda hajatan. Saat ia melihat sumber air, Ia melompat dan langsung berendam.

"Ah segarnya!" ucap Ayu

Saat ia sedang menikmati sensasi segar air danau, tiba-tiba ia melihat wajahnya di pantulan air danau yang begitu bening.

Ia menjerit sekeras-kerasnya, saat melihat wajahnya terlihat begitu menyeramkan. Bila sebelumnya hanya warna kulit dan matanya yang berubah. Kini ia mendapati kulit tubuhnya berubah menjadi seperti monster. Wajahnya pun mulai terlihat tidak jelas.

"Kenapa aku jadi menyeramkan seperti ini,"

"Itu adalah proses Ayu, sekarang kamu sudah siap, kamu sudah siap untuk membalas dendam mu," ucap Mardi tiba-tiba berdiri di sampingnya

"Kalau tahu wajah dan tubuhku akan berubah seperti ini, aku tidak mau datang ke sini," keluh Ayu

"Kembalikan wajahku, kembalikan tubuhku!" rengeknya

"Ini lah evolusi orang yang sudah mati. Semakin lama usia kematian kita maka tubuh kita akan berubah menjadi sangat menyeramkan, tapi jangan khawatir. Kamu bisa kembali cantik lagi jika memakan bunga mawar putih,"

"Syukurlah, aku takut jika wajah ku tidak kembali, bagaimana aku bisa menemui Adi. Bisa-bisa dia nikah lagi karena aku jadi jelek!"

Merdi terkekeh mendengar ucapan sahabatnya.

"Sudahlah Ayu, bagaimana pun juga kamu memang harus melepaskan Adi. Biarkan dia bahagia dengan wanita lain!"

"Gak rela, gak rela!"

*********

Sementara itu Hera tampak meletakkan sebuah piring berisi sesaji dan foto Adi.

"Aku yakin, kali ini akan berhasil. Aku sudah tidak sabar untuk menjadi istrimu Mas," ucap Hera mencium foto Adi

Ia kemudian membaca sebuah mantera dan meletakkan piring itu dibawah tempat tidur Adi

Sementara itu Ayu yang baru tiba terkejut melihat aksi adik tirinya itu.

"Apa yang kamu lakukan Hera??"