NovelToon NovelToon
Ketika Suami Dan Anak Menolakku

Ketika Suami Dan Anak Menolakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Mengubah Takdir / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Eireyynezkim

Tidak direstui mertua dan dikhianati suami, Latisha tetap berusaha mempertahankan rumah tangganya. Namun, kesabarannya runtuh ketika putra yang selama ini ia perjuangkan justru menolaknya dan lebih memilih mengakui adik tirinya sebagai seorang ibu. Saat itu, Latisha akhirnya memutuskan untuk mundur dari pernikahan yang telah ia jalani selama enam tahun.

Sendiri, tanpa dukungan siapa pun, ia berdiri menata hidupnya kembali. Ayah kandung yang seharusnya menjadi sandaran justru telah lama mengabaikannya. Sementara adik tirinya berhasil merebut kebahagiaan kecil yang selama ini Latisha genggam.

Perih? Tentu saja. Terlebih ketika pria yang pernah berjanji untuk mencintainya seumur hidup hanya terdiam, bahkan saat putra mereka sendiri lebih memilih wanita lain untuk menggantikan sosok ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eireyynezkim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih mencintai

"Apa maksud mu? Kamu tidak tahu siapa saya? Saya itu calon istri CEO perusahaan ini. Bagaimana mungkin kamu memecat saya?" Radmila tertawa. Ia menatap remeh chief HRD yang tadi memanggilnya. Pria tua yang sebagian rambutnya sudah memutih itu pun hanya tersenyum menanggapi ocehan Radmila. Wanita yang tidak memilki attitude itu bahkan tak menghargai dirinya yang jauh lebih tua darinya. Berbeda sekali dengan Latisha yang dulu sangat ramah dan sopan pada semua orang. Bukannya mereka tidak tahu kelakuan Radmila selama ini dengan Drakara. Hanya saja mereka tidak berani bicara, karena Drakara adalah atasan sekaligus CEO mereka. Namun kini Agra senang, karena akhirnya Drakara sadar dan memecat Radmila.

"Bu Radmila bisa lihat siapa yang menginginkan Anda di pecat dari posisi anda sekarang ini." Agra menyodorkan berkas yang berisi pemutusan hubungan kerja.

"Memangnya siapa yang berani memecatku?" Radmila terkekeh lalu ia mengambil berkas tersebut dan membacanya. Wajah arogannya yang tadi terlihat angkuh kini berubah pias.

Berulang kali ia membaca nama yang telah menandatangani surat pemecatan nya. Drakara Ergaryan Mahaprana.

"Apa-apaan ini?" Tanpa melirik ke arah Agra, Radmila berlalu meninggalkan pria itu dan bergegas menuju ruangan Drakara.

Seperti biasa, tanpa mengetuk pintu Radmila langsung menerobos masuk ke dalam ruangan Drakara. Namun ia terkejut saat melihat beberapa pemegang saham perusahaan tengah berkumpul di sana dan kini semua mata menatap tajam ke arahnya.

"Apa kamu tidak punya sopan santun? menerobos masuk ke dalam ruangan CEO tanpa mengetuk pintu?" Nurcelia yang juga berada di sana langsung menegur Radmila dengan tatapan tak suka. Wanita yang biasanya terlihat ramah kepada Radmila itu pun kini berubah menjadi angkuh.

"Keluar kamu dari ruangan saya. Bukankah saya sudah pecat kamu? Apa mungkin kamu belum menerima surat pemecatannya?" Kini Drakara berkata dengan suara dingin. Radmila semakin terkejut dengan perubahan kedua orang yang selama ini dekat dengannya itu. 'Ada apa ini? Apa yang sebenarnya terjadi?' Monolog Radmila dalam hati.

"Maaf jika saya menerobos masuk tapi saya ingin mempertanyakan perihal surat pemutusan hubungan kerja saya, memangnya apa salah saya? kenapa saya harus diberhentikan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu?" Radmila memberanikan diri untuk mengutarakan apa yang ada dalam hatinya.

"Bukankah sudah tertera dalam surat pemutusan hubungan kerja itu bahwa kamu tidak kompeten dalam pekerjaan mu. Banyak pekerjaan yang tidak kamu selesaikan hingga mengganggu kinerja divisi lain nya. Banyak juga yang komplain dengan kinerja kamu yang sering bolos dan menghilang di saat jam kerja." Ujar Drakara dengan tegas. Selama ini kinerja Radmila memang buruk, tapi ia mempertahankannya karena ia membutuhkan wanita itu untuk menemaninya dan juga menuntaskan hasrat nya di tengah kesibukan nya di kantor.

"Apa? Tapi ini semua bukan kesalahan saya seratus persen. Bukankah pak Drakara yang meminta saya untuk selalu menemani pak Drakara kemanapun anda pergi? bahkan meski itu di luar urusan pekerjaan?" Radmila sudah kepalang malu, ia pun akhirnya memutuskan untuk membeberkan hubungannya dengan Drakara selama ini kepada mereka yang berada di sana.

Sontak saja para pemegang saham itu menatap tajam ke arah Drakara seolah menuntut penjelasan dari pria itu.

"Pak Drakara sendiri yang mengatakan kepada saya bahwa pekerjaan kantor bisa di handle oleh Elea lalu kenapa sekarang pak Drakara malah memecat saya? Padahal saya sudah melakukan apa pun yang pak Drakara inginkan." Ujar Radmila lagi.

"Hentikan omong kosong kamu Radmila. Sebagai sesama wanita saya malu dengan kamu. Selama ini kamu telah menggoda kakak iparmu sendiri. Apa kamu tidak merasa malu? Bahkan sekarang putra saya harus bercerai dengan istrinya karena kamu." Ujar Nurcelia. Ia memanfaatkan kesempatan ini untuk mengumumkan secara tidak langsung jika Drakara dan Latisha sudah bercerai dan itu semua akibat ulah adik Latisha sendiri.

"Selama ini putra saya menghargai kamu sebagai adik iparnya. Tetapi kamu malah menggoda putra saya hingga menantu saya yang notabene kakak kamu salah paham. Sebenarnya ada yang terjadi dengan keluarga kalian? Apa selama ini hubungan kalian buruk hingga kalian saling menyakiti satu sama lain? Beruntungnya putra saya sudah terlepas dari keluarga toksik kalian." ujar Nurcelia semakin menyudutkan Radmila dan keluarga nya. Ia senang sekali karena dalam sekali dayung ia bisa membereskan dua masalah. Menendang Radmila dan juga Latisha. Secara tak langsung Nurcelia telah mengklarifikasi jika perpisahan putranya dan Latisha karena ulah Radmila adik Latisha sendiri.

"Kenapa Tante bicara seperti itu? Bukankah Tante juga setuju saya dengan pak Drakara? Bukankah Tante yang menginginkan pak Drakara bercerai dari kakak saya? Bahkan Tante yang meminta saya lebih mendekatkan diri dengan Pak Drakara?" Radmila yang sudah kehilangan akal pun tanpa ragu mengungkapkan apa yang selama ini Marta instruksikan kepadanya.

"Apa jangan-jangan selama ini tante hanya memanfaatkan saya untuk membuat rumah tangga Mbak Latisha dan pak Drakara hancur? Tante benar-benar picik." Nurcelia menyeringai.

"Jangan panggil saya Tante. Kamu tidak sopan. Saya salah satu pemegang saham di sini, jadi jangan sembarangan bicara dengan saya, kamu hanya staf biasa yang tak punya etika, dan sekarang kamu juga sudah dipecat. Sudah benar putra saya memecat kamu yang picik karena telah memfitnah saya. Akan saya laporkan kamu ke kantor polisi karena telah mencemarkan nama baik saya." Ujar Nurcelia murka.

"Silahkan jika Tante alias ibu Nurcelia mau melaporkan saya. Maka saya pun tidak akan tinggal diam. Saya akan menyebarkan video mesra saya dan pak Drakara. Saya tidak ingin jatuh dan hancur sendirian. Jika bu Nurcelia mau bermain-main dengan saya, maka akan saya ladeni." Ujar Drakara menantang. Ia tersenyum penuh kemenangan saat melihat wajah Nurcelia dan Drakara yang pucat.

"Apa maksud kamu?" Nurcelia menatap Radmila dan Drakara secara bergantian.

"Bu Nurcelia tentu tahu maksud saya karena selama ini Bu Nurcelia tahu hubungan saya dengan pak Drakara. Bahkan Bu Nurcelia selama ini telah mendukung kami." Ujar Radmila dengan berani. Persetan dengan harga dirinya, ia tak mau di singkirkan Nurcelia secepat itu. Lihatlah apa yang akan ia perbuat pada nenek lampir itu. Bukannya Radmila tidak takut dengan Nurcelia yang memilki kekuatan jauh lebih besar darinya. Hanya saja Radmila sudah tidak memilki cara lain untuk tetap mempertahankan posisi nya di samping Bara.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan kalian?Kenapa jadi membahas Masalah pribadi di sini?" Seorang pria paruh baya berkata dengan raut wajah tak suka.

"Kami sudah berusaha meluangkan waktu berharga kami datang ke sini untuk membicarakan masalah perusahaan. Tapi kenapa sekarang kami malah harus menonton drama kalian? Lebih baik kalian segera membereskan masalah ini. Kami akan pergi dari sini dan pastikan skandal kalian tidak akan mempengaruhi saham kami." Lanjut pria paruh baya itu sambil beranjak dari duduknya. Ia pun segera keluar dari ruangan itu diikuti oleh semua rekannya yang juga sependapat dengan pria itu.

Kini hanya tinggal Nurcelia, Drakara dan Radmila yang berada di ruangan tersebut. Drakara terlihat murka dengan kehadiran Radmila dan juga ucapannya yang membuat harga dirinya jatuh di depan para pemegang saham perusahaannya. Ia pun beranjak mendekati Radmila dan langsung melayangkan tangannya di pipi gadis itu.

"Lancang kamu Radmila, kamu telah mempermalukan saya dihadapan mereka para pemegang saham." Ujar Drakara dengan nafas yang tersengal-sengal karena menahan emosi.

Sedangkan Radmila terlihat meringis sambil memegang pipinya yang memerah. Sungguh ia tak menyangka Drakara bisa se kasar itu padanya. Padahal selama ini pria itu sangat lembut dan perhatian padanya.

"Apa maksud mu akan menyebarkan video mesra kita hah? Kenapa kamu lancang merekam kegiatan kita tanpa sepengetahuanku? Apa kamu ingin bermain-main denganku? lihat saja apa yang akan aku lakukan padamu." Ujar Drakara lagi.

Dengan cepat Drakara langsung merampas tas yang dipegang oleh Radmila. Ia lalu mengambil ponsel milik gadis itu. Sontak saja Radmila pun terkejut karena ia tak mengira dengan tindakan yang akan Drakara lakukan padanya.

Sedangkan Drakara langsung membuang tas Radmila ke lantai setelah ia berhasil mengambil ponsel milik gadis itu. Ia segera membuka ponsel tersebut namun ternyata ponselnya terkunci.

Drakara kembali mendekat ke arah Radmila, dengan kasar ia menarik tangan Radmila dan langsung menempelkan jari telunjuk Radmila untuk membuka ponsel tersebut. Drakara tahu Radmila menggunakan sidik jarinya untuk mengunci ponselnya.

Radmila berusaha berontak, namun karena tenaga Drakara lebih besar darinya maka semua usaha nya pun sia-sia, kini ia tak bisa berbuat apa-apa terlebih saat ini Drakara mencengkram leher nya dengan kuat.

"Jangan macam-macam padaku Radmila, kamu tidak tahu seberapa kejamnya aku jika sudah murka." Ancam Drakara sambil menyeringai ke arah Sonia yang kini terlihat pucat.

"Pergi dari sini sekarang sebelum aku meminta security menyeretmu dengan paksa." Ujar Drakara mengusir wanita itu.

"Kembalikan dulu ponselku. Baru aku akan keluar dari sini." Ujar Radmila takut-takut.

"Apa? kamu menginginkan ponsel ini? Jangan mimpi, apa lagi setelah apa yang kamu lakukan padaku. Lagi pula apa kamu lupa kalau ponsel ini aku yang belikan? Jadi sekarang aku berhak mengambilnya kembali. Ini semua karena salahmu yang sudah lancang bermain-main denganku tunggu pembalasanku selanjutnya, setelah ini aku jamin kamu tak akan berani lagi menampakan diri di hadapanku Aku akan membuat mu dan juga kedua orang tua mu menjadi gembel seperti dulu."

Drakara kembali menyeringai. Untuk pertama kalinya Radmila takut melihat wajah Drakara yang terlihat kejam dan menakutkan, sungguh ia menyesal karena telah berani melawan Drakara. Ia pikir dengan menunjukkan video yang ia rekam, dia bisa menguasai Drakara tapi ternyata pria itu bukanlah tandingannya. Radmila takut jika apa yang dikatakan Drakara benar-benar terjadi. Selama ini ia memang menggantungkan hidupnya pada Drakara, sudah tak terhitung barang yang diberikan Drakara untuk nya, termasuk mobil yang kini ia gunakan. Radmila takut seandainya Drakara mengambil semua barang yang sudah Ia berikan kepadanya maka ia tak akan memiliki apapun.

Sungguh sial hidupnya jika hal itu terjadi. Kenapa semuanya menjadi seperti ini? dia pikir setelah Drakara berpisah dengan Latisha dia akan menggantikan posisi Latisha dan hidup bergelimang harta dan bahagia bersama Drakara. Namun pada kenyataannya kini dia malah terpuruk karena telah di buang oleh Drakara dan juga Nurcelia. Kini ia sadar bahwa dirinya hanya dijadikan Nurcelia sebagai alat untuk membuat hubungan Drakara dan Latisha hancur. Nurcelia tidak benar-benar menerimanya sebagai pengganti Latisha, wanita tua itu pasti tidak menginginkan menantu dari keluarga miskin seperti dirinya dan juga Latisha dan dari semua hal yang telah terjadi ia juga sadar bahwa ternyata Drakara tidak pernah mencintainya pria itu hanya bermain-main dengannya karena merasa bosan dengan sang istri. Radmila sadar bahwa Drakara masih sangat mencintai kakak tirinya itu terlihat dari sikapnya yang cemburu saat melihat Latisha bersama pria lain.

1
sri nurhandayani
lanjut
Iry: besok yah Author update, soalnya lagi nulis supaya bisa keluar lebih dari 1 episode
total 1 replies
I Ghani Pranaja
momen drakara mencari istrinya itu memang penting bnget. tapi alurnya terlalu cepat.
Buat lebih dramatis dong. 😀
Iry: Sip deh, bakal lebih dramatis☺
total 1 replies
I Ghani Pranaja
adik tiri jadi sekretaris. bahaya weiii
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!