NovelToon NovelToon
Petaka Jelangkung

Petaka Jelangkung

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Mata Batin / TKP / Hantu / Tumbal
Popularitas:849
Nilai: 5
Nama Author: lirien

Sekelompok remaja yang agak usil memutuskan untuk “menguji nyali” dengan memainkan jelangkung. Mereka memilih tempat yang, kalau kata orang-orang, sudah terkenal angker, hutan sunyi yang jarang tersentuh manusia. Tak disangka, permainan itu jadi awal dari serangkaian kejadian yang bikin bulu kuduk merinding.

Kevin, yang terkenal suka ngeyel, ingin membuktikan kalau hantu itu cuma mitos. Saat jelangkung dimainkan, memang tidak terlihat ada yang aneh. Tapi mereka tak tahu… di balik sunyi malam, sebuah gerbang tak kasatmata sudah terbuka lebar. Makhluk-makhluk dari sisi lain mulai mengintai, mengikuti langkah siapa pun yang tanpa sadar memanggilnya.

Di antara mereka ada Ratna, gadis pendiam yang sering jadi bahan ejekan geng Kevin. Dialah yang pertama menyadari ada hal ganjil setelah permainan itu. Meski awalnya memilih tidak ambil pusing, langkah Kinan justru membawanya pada rahasia yang lebih kelam di tengah hutan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lirien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jebak

“Oh, udah mulai nantangin sekarang? Pengen dihukum kayak apa, lu?”

Sekonyong-konyong, Ratna berhenti melangkah.

Perkataan itu berhasil membuat Kevin puas, sementara Agam dan Bobi tertawa kecil, senang berhasil menakut-nakuti gadis culun itu.

“Beliin gue rokok di toko di gang depan sana,” Kevin kembali menginterupsi.

Mata Ratna melebar, terkejut mendengar permintaan itu. “Gak boleh ngerokok di sekolah, Kev,” ucapnya pelan.

“Suka-suka gue, anj*ng! Mau gue ngerokok di mana pun, itu bukan urusan lu. Kan bukan lu yang bakal kena hukuman BK kalau ketahuan.”

Ratna terdiam sejenak, hatinya gemetar. Ia tahu Kevin tak akan segan membalas jika menolak. Sekali lagi, ia ragu. Mau tidak mau, ia menurut, walau rasa enggan menghantui setiap langkahnya. Pemuda itu benar-benar tanpa empati.

Akhirnya, Ratna berjalan cepat melewati gerbang sekolah, di bawah pengawasan satpam. Pak Warjo yang kebetulan berdiri di situ, sempat bertanya ke mana tujuannya. Gadis itu hanya menjawab ingin jajan.

“Jajan? Kan di kantin lebih komplit,” gumam Pak Warjo sambil menggaruk kepala, terhalang topi seragam. Ia kemudian kembali memperhatikan anak-anak yang lalu-lalang dan waktu tepat menutup gerbang.

Setibanya di warung, Ratna langsung dicurigai oleh pemiliknya. Kenapa gadis sepertinya membeli rokok? Ratna tidak menjawab, hanya terus menoleh ke belakang, membuat sang ibu makin curiga.

“Bu, rokoknya cepat, ya,” pinta Ratna pelan.

“Neng, kamu lagi digangguin sama orang?” tanya sang pemilik warung, menatap wajah Ratna yang tampak tertekan.

“Eh! Enggak, Bu.”

“Kalau digangguin, harus berani ngomong. Kalau enggak, kamu sendiri yang bakal kena getahnya.” Sang ibu menyerahkan sebungkus rokok tanpa menambahkan sepatah kata lagi, menutup interogasi singkatnya.

Ratna segera pergi setelah membayar, menyelipkan rokok ke dalam tas sebelum mendekati sekolah. Detik-detik gerbang ditutup membuatnya harus berlari, khawatir terjebak di luar. Beruntung, Pak Warjo belum menutup pagar besi sepenuhnya, sehingga Ratna melesat masuk melalui celah yang ada.

Di area sekolah, Ratna mencari-cari Kevin untuk menyerahkan rokok itu. Ia tak ingin memegang benda itu terlalu lama, takut diperiksa komdis dan mendapat masalah. Namun, ke mana pun ia menengok, sosok Kevin menghilang, seolah terserap halaman-halaman tebal buku.

Akhirnya, saat bel pertama berbunyi, Ratna lebih dahulu masuk ke kelas. Sebelum guru datang, Kevin muncul entah dari mana. Sosoknya yang tiba-tiba itu membuat Ratna mulai merasa waswas.

Pelajaran pertama berlangsung, kemudian berlanjut ke pelajaran kedua. Saat jeda pergantian guru, Ratna mencoba memanggil Kevin, berharap bisa menyerahkan rokoknya. Sayangnya, Kevin menolak menanggapi, malah asyik bercanda dengan Bobi dan membelakangi bangku Ratna. Gadis itu mendengus pelan, memutuskan untuk menunggu istirahat pertama.

Tiba-tiba, Kevin mengangkat tangan kanannya. Semua orang mengira ia ingin bertanya pelajaran, tetapi suara Kevin justru menembus ruang kelas:

“Tadi saya lihat ada rokok di tas Ratna!”

Mata Ratna membulat, tubuhnya kaku, dan tangan gemetar tanpa daya. Ia tak mampu berkata apa pun.

Bu Arum, yang terkenal galak, segera berjalan ke meja Ratna dengan wajah tajam. Tanpa basa-basi, ia merampas tas Ratna dan membukanya di depan semua murid.

“Ibu tidak mentolerir anak bandel saat Ibu mengajar!” sergah Bu Arum dengan suara keras, membongkar semua isi tas Ratna.

Ratna, ketakutan, hanya mampu menatap buku-buku dan wadah pensil yang berserakan di lantai. Bahkan buku diarinya yang selama ini dirahasiakan ikut terjatuh di meja. Namun yang membuatnya makin heran, rokok yang tadi dibelinya tidak terlihat.

“Mana rokoknya? Kamu sembunyikan di mana?” cecar Bu Arum dengan nada keras.

“Enggak, Bu. Gak ada,” elak Ratna, suaranya bergetar.

“Bohong! Kalau nggak ada, kenapa kamu dari tadi ketakutan?” Bu Arum menelusuri saku Ratna, tetapi benda itu tak ditemukan di mana pun.

“Saya cuma takut diisengin, Bu,” sahut Ratna pelan, suaranya hampir tenggelam di keributan kelas.

Tatapan tegas Bu Arum kemudian beralih ke Kevin. Ia mendekati meja pemuda itu dan meminta tasnya untuk digeledah. Kevin, percaya diri, menyerahkan tasnya, yakin tak akan ada sebatang rokok pun di dalamnya.

Namun, semua yang ada di kelas terkejut ketika sebungkus rokok putih tiba-tiba jatuh dari tas Kevin. Kevin terbelalak, begitu pula Ratna yang segera membekap mulutnya, tak percaya pada apa yang terjadi.

“Kapan... rokok itu masuk ke situ?” gumam Ratna dalam hati, kebingungan.

“Bu, ini bukan punya saya! Pasti Ratna yang masukin!” bantah Kevin panik.

Bu Arum tak menghiraukan bantahan itu. Ia segera menyeret Kevin ke ruang BK saat itu juga. Suasana kelas pun langsung riuh. Kaila, Vani, dan teman-teman lain mulai menatap Ratna dengan sorot mata sinis.

“Jangan-jangan dia nyuruh teman setannya buat menjebak Kevin,” desis Agam, setengah takut setengah kagum.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!