NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan CEO

Terpaksa Menikah Dengan CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: CrystalCascade

⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA!

⚠️Rawan Typo!

⚠️Mengandung adegan romans✅

⚠️Ringan tapi bikin naik darah✅



Neandra Adsila gadis cantik yang berasal dari desa yang merantau ke Jakarta untuk mengadu nasip di sana dengan bekerja sebagai cleaning service di perusahaan besar.

Entah tejatuh di timpa tangga atau mendapatkan durian runtuh pribahasa yang cocok untuknya saat ia terpaksa harus menikahi CEO muda dan tampan namun begitu angkuh di perusahaannya saat ia sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan bapaknya di kampung.

"Saya akan membantu kamu asal kamu mau menikah dengan saya"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CrystalCascade, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 19

Hari berganti minggu, dan minggu berganti bulan. Nea sudah mulai aktif masuk kuliah. Cepatnya waktu berjalan membuat Ryszard cemas, karena hubungannya dengan Nea belum berkembang. Setiap hari Nea disibukkan dengan tugas-tugas yang menumpuk, begitu juga dengan Ryszard yang semakin hari semakin sibuk dikantornya. Ia takut jika waktunya nanti tiba saat mereka berpisah Nea masih tak memiliki perasaan untuknya dan meninggalkannya sesuai perjanjian mereka dulu. Tapi mulai hari ini ia bertekad untuk membuat Nea mencintainya sehingga tidak bisa meninggalkan nya.

Pagi ini Nea terburu-buru menururuni tangga. Ia berlari tegopoh-gopo sambil merapikan rambutnya dengan menguncirnya tinggi-tunggi memperlihatkan lehe jenjangnya .

Saat tiba di meja makan ia mendapati Ryszard yang sudah duduk manis disana.

"Selamat pagi pak." sapa Nea seraya menarik kursi untuk duduk berhadapan dengan Ryszard dan meletakkan ranselnya di kursi kosong sebelah.

"Pagi."

Nea mengambil roti dan dengan cepat ia mengoleskan selai diatasnya. Lalu dengan kilat memakannya, tak lupa juga menegak segelas susu coklat yang sudah disiapkan bi Lastri.

Glek..glek...

"Pelan pelan." tegur Ryszard yang dari tadi menatap tingkah laku Nea.

"Saya udah nggak ada waktu lagi nih pak. Ada kuis soal nya." ucap Nea lalu mengambil ransel yang ada disamping nya.

Belum sempat Nea melangkah Ryszard sudah menghentikan Nea.

"Tunggu"

"Ada apa?" Tanya Nea.

"Saya akan mengantarmu" ucapnya.

"Emang bapak gak ke kantor? Udah gak usah pak nanti bapak telat lagi kekantornya." tolak Nea.

"Yang punya perusahaan itu saya. Jadi terserah saya."

_______

Ryszard mengantar Nea masuk ke area kampus dengan mobil mewahnya. Sontak membuat mahasiswa juga dosen yang berada disana terpusat kearah mobil itu.

"Saya masuk dulu ya pak. Makasih udah nganter saya." pamit Nea seraya mengambil tangan Ryszard dan mencium punggung tangan nya.

Saat Nea melepaskan tangan Ryszard hendak keluar mobil, tangan nya ditahan.

"Ada apa?" Tanya Nea sambil menatap iris hitam yang ada di depan nya.

"Cup" tanpa peringatan Ryszard mencium kening Nea hingga membuat sang empu membeku seper-sekian detik. Nea tak tahu kilat apa yang barusan menyambarnya hingga membuat tubuhnya menegang dan membuat jantungnya berdetak tak beraturan.

"Sudah masuk sana! Katanya mau telat." mendengar suara bariton itu Nea langsung tersadar. Ia tak tahu harus bersikap apa sekarang.

"Y yaudah s saya mau masuk dulu" ucap Nea dengan gugup lalu turun dari mobil itu. Saat ia keluar dari mobil itu, Nea langsung memegangi dadanya. Lalu menghembuskan napasnya lewat mulut, untuk menetralkan napasnya yang tersengal-sengal. Padahal itu hanya ciuman di kening, tapi kenapa jantungnya bisa berdegup kencang seperti itu. Bukanya Ryszard pernah melakukan lebih, dengan mencium bibirnya beberapa kali. Lalu kenapa sekarang rasanya berbeda, atau karena ciuman itu terasa tulus baginya. Sedang kan Ryszard hanya terkekeh melihat tingkah sang istri yang menggemaskan. Tunggu! Apa? Ryszard terkekeh? Sejak kapan manusia itu bisa terkekeh?

Melihat Nea sudah hilang dari pandangan nya. Ryszard memutuskan untuk meninggalkan kampus dan bergegas kekantornya.

Di kantor

"Damn!" Umpat Emrik.

"Kamu tu jalan pake mata!" Geram Emrik yang melihat bajunya ditumpahi cairan pembersih lantai.

"Jalan itu pakek kaki pak. Kalau cuma pakek mata doang gak punya kaki ya ngesot namanya." Sangkal gadis yang ada didepannnya itu.

"Saya mau ada meeting penting dan kamu sudah membuat baju saya kotor!" Ujar nya dengan geram.

"Kok bapak nyalahin saya? Bapak yang salah. Kalau jalan nggak liat-liat."

"Oh jadi kamu nyalahin saya. Mentang-mentang punya sahabat istri CEO kamu sudah mulai berani ya sama saya!" Emrik berani bicara seperti itu karena ditempat itu sedang sepi dikarenakan sebagian karyawan berada diruangan meeting, jadi tidak akan ada yang tahu rahasia yang sedang mereka bicarakan.

"Oh jelas. Saya dari dulu sebenarnya juga berani sama bapak, tapi karena gak ada yang belain saya. Saya jadi takut, tapi sekarang temen saya istri bos anda. Dan saya juga lihat kalau bos anda itu mulai menyukai sahabat saya." ucap Sania dengan sombong dan semakin membuat pria dihadapan nya memerah.

'Maap ya Nea. Bukan nya gue manfaatin lo, tapi gw udah capek aja dia selalu bertindak semena-mena sama gue. Gue janji nggak akan ngulangin ini lagi kalau nggak kepepet. Suer' Batin sania merasa bersalah karena sudah memanfaatkan posisi sahabatnya yang sedang terjepit di dalam pernikahan yang tidak ia inginkan.

"Ada apa ini?" Suara bariton Ryszard mengagetkan mereka berdua.

"Gadis ceroboh ini mengotori baju saya" ucap Emrik sambil melirik tajam sania. Namun sania tak mau kalah, ia juga memberikan tatapan mematikan untuk Emrik.

"Sudahlah tidak perlu ribut. Pakai saja baju yang ada diruangan saya." ucap Ryszard yang sedang dalam mood baik jadi tidak mau pusing dengan perdebatan tidak berguna asistennya dengan teman istrinya itu. Setelah itu Ryszard meninggalkan mereka berdua disana.

Emrik masih menatap tajam Sania. Lalu dengan kasar Emrik melepaskan jas dan kemeja yang melekat di tubuhnya. Tentu saja hal itu membuat Sania memerah menatap perut kotak-kotak Emrik. Setelah kemeja dan jasnya terlepas dari tubuhnya. Dengan kasar ia melempar jas dan kemeja itu ke wajah Sania yang memerah karena malu, maklum Sania adalah salah satu pencinta pria bertubuh six pack jadi tak heran saat menatap Emrik wajah nya memerah.

"Cuci sampai bersih!"

_______

Siang harinya

Nea baru saja keluar dari kelasnya. Ia senang disana ia mendapatkan teman-teman yang baik. Namun sayang, saat teman-teman nya mengajaknya keluar Nea tak pernah mau karena takut Ryszard tak akan mengijinkan nya, dan lagi karena ia merasa tak setara dengan teman-teman nya yang sebagian besar adalah orang kaya. Sedangkan dirinya hanya gadis miskin yang datang ke kota untuk bekerja namun malangnya harus menikah dengan pria yang sama sekali tidak ia inginkan.

"Klunting" suara notifikasi ponsel nya berbunyi.

Whatsapp on

My Husband

Saya ada didepan sekarang.

Didepan mana?

✔✔

Dimana lagi! Ya didepan kampus kamu lah!

Cepat keluar, saya tahu kalau kamu sudah selesai kelas!

Whatsapp end

Setelah itu Nea segera menutup ponselnya dan berjalan untuk menghampiri suaminya.

Tampak di penglihatan Nea ada seorang pria tampan berpakaian formal yang sedang duduk di cup mobil dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancung nya.

"Pasti mau cari sensasi!" Guman Nea tanpa sadar sambil mempercepat jalan nya.

"Kok bapak disini? Ngapain?" Pertanyaan itu yang terlontar dari bibir Nea saat berada di dekat Ryszard.

"Ya mau jemput kamulah" jawab Ryszard dengan santai.

"Saya kan nggak minta di jemput. Seharusnya bapak ngomong dulu kalau mau jemput." Terselip nada dongkol saat Nea mengucapkan kata-kata itu.

"Memangnya perlu?"

"Ya perlu lah! Kan saya yang dijemput. Jadi ya bapak harus tanya dulu dong sama saya!" Ryszard menaikkan sebelah alisnya. Ia bingung dengan sikap Nea barusan, ia marah? Ngambek? Tapi kenapa?

"Udalah ayo masuk. Ngapain juga bapak pakek keluar dari mobil segala. Mau caper sama mahasiswi disini? Atau sama dosen perempuan?" Setelah mengatakan hal itu Nea langsung masuk mobil dan meninggalkan Ryszard sendiri diluar sana.

Tunggu-tunggu! Apa ini? Nea cemburu. Ini sama sekali bukan Nea yang selama ini ia kenal. Entah dapat keberanian dari mana Nea sampai bisa berkata dan bersikap seperti ini pada Ryszard.

Ryszard hanya bisa tersenyum gembira karena menyadari bahwa Nea cemburu padanya.

Ryszard masuk kedalam mobil dan mulai menjalan kan mobilnya. Tak lupa dengan senyum yang tak luntur dari bibir nya.

"Bapak kenapa senyum-senyum sendiri?" Tanya Nea yang sedari tadi melihat wajah Ryszard yang tersenyum.

"Saya? Tidak apa-apa. Kamu kenapa yang tiba-tiba marah sama saya?" Pertanyaan Nea dibalas dengan pertanyaan balik.

"Saya gak marah."

"Itu apa namanya kalau bukan marah? Ngambek?"

"Dih siapa yang ngambek. Saya nggak ngambek kok, lagi pula apa untungnya"

Ryszard benar-benar melakukan rencananya untuk membuat Nea segera jatuh cinta kepadanya. Bahkan ia rela meninggalkan meeting penting untuk hanya sekedar menjemput istrinya agar terkesan padanya. Tapi yang ia dapat malah Nea merajuk padanya. Tapi itu bagus! Karena dugaan Ryszard alasan Nea merajuk padanya karena ia duduk di cup mobil dan menjadi bahan cuci mata para mahasiswi dan dan dosen perempuan di kampus itu.

Tbc

Sebelum baca jangan lupa 🎯 "Target kita: banyak like, view, dan komentar kece dari kamu! 😉"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!