Mayor Arsenio yang bertugas sebagai pasukan kontingen Garuda telah mengalami patah hati sebelum dirinya pergi satgas ke Lebanon. Sang tunangan tidak mau menunggunya dalam jangka waktu lima tahun, Mayor Arsenio sempat trauma untuk kembali menjalin kasih dengan seorang wanita.
Setelah lima tahun bertugas di Lebanon, sang Mayor kembali ke Indonesia dan dipertemukan dengan seorang wanita bernama Ainun. Ainun sendiri telah mengalami kehidupan yang pahit ketika suaminya ditembak mati secara misterius oleh seseorang yang tidak dikenal.
Ainun meminta bantuan Mayor Arsenio untuk mengusut tuntas kematian suaminya. Sang Mayor yang masih trauma dengan pengalaman masa lalunya, awalnya ragu-ragu untuk terlibat dalam kasus ini. Namun, setelah mengetahui Ainun dan kasus yang dialaminya, Mayor Arsenio mulai merasa tertarik dan ingin membantu.
mampukah Sang Mayor mengusut kasus ini?
akankah ia kembali menemukan cintanya bersama dengan Ainun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak sengaja bertemu kembali dengan mu
Dalam sunyi kegelapan malam, terpeluk oleh kesedihan yang cukup mendalam, mencari arti apa sebenarnya yang telah terjadi dengan hati ini, semalaman suntuk Mayor Arsen tak bisa memejamkan kedua bola matanya, ia masih terbayang akan foto pernikahan wanita yang menarik perhatiannya itu.
"Apakah selamanya aku akan menjadi seorang bujang lapuk? Aih...di usiaku yang sudah lebih dari kepala tiga ini, masih saja belum mendapatkan jodoh, sekalinya aku mulai membuka hati, eh wanita itu sudah menjadi milik orang lain, dasar nasib!" monolognya sampai mendesah kasar.
Mayor Arsen merebahkan tubuhnya di atas ranjang tempat tidurnya, ia menoleh ke samping, sambil tangan kanannya mengelus-elus bagian atas kasur, membayangkan seandainya ia sudah memiliki pasangan hidup, pasti sangat bahagia sekali dirinya saat ini, tapi sayangnya itu semua hanyalah sebuah mimpi.
Akhirnya Mayor Arsen mulai menguap dan ia berusaha memejamkan kedua bola matanya, karena rencananya besok ia akan mengantar sang ibunda untuk kontrol rutin ke Rumah sakit, sebab sudah setahun ini mengalami sakit penyempitan jantung, Mayor Arsenio sendiri selalu mencemaskan akan kesehatan ibunya.
Menjelang pagi, Mayor Arsenio sudah bersiap-siap untuk mengantarkan ibunya ke Rumah Sakit, sedangkan Aulia diantar terlebih dahulu olehnya ke tempat ia bersekolah.
"Arsen, kamu yakin bisa antar Ibumu ini ke Rumah Sakit? Apakah kau sudah meminta ijin kepada atasanmu itu?" Ucap Ibu Farida cemas.
"Bunda tenang saja, hari ini aku ambil libur, dan Letnan Suprapto sudah memberikan ijin sebelumnya!" jawabnya sambil memegang kemudi. Kini keduanya bergegas pergi menuju Rumah Sakit setelah sebelumnya mengantarkan Aulia ke sekolahnya.
Setibanya di Rumah Sakit, tanpa di sengaja ia berpapasan dengan seseorang yang sudah tidak asing lagi baginya, ya wanita itu adalah Ainun bersama dengan sahabatnya yang saat ini duduk di kursi roda, karena kebetulan hari ini ia memiliki jadwal kontrol ke Rumah Sakit untuk pemeriksaan kaki kananya yang sempat mengalami patah tulang.
"Nun, itu kan si Mayor ganteng itu! Wah tak kusangka akhirnya aku bisa bertemu lagi dengannya di sini!" kedua bola matanya Kayla sampai berbinar saat melihat Mayor Arsen, pria yang memiliki tubuh atletis ini, dengan tinggi 180 cm, fitur wajah simetris, tulang pipi tinggi, hidung mancung , serta matanya yang bagaikan burung elang, tajam dan menusuk membuat siapapun akan jatuh hati padanya termasuk Kayla, ia tiada hentinya terus menatap sang Mayor yang saat ini menatap ke arahnya, entahlah siapa yang ia lihat saat ini.
Sedangkan Ainun, ia justru terlihat biasa saja ketika berpapasan dengan Mayor Arsenio, berbeda sekali dengan Kayla.
"Arsen, siapa yang sedang kau lihat?" tanya sang Bunda sembari melihat ke area sekitar, Bu Farida begitu penasaran karena tatapan putranya tak seperti biasanya. Saat dirinya menoleh ke depan dan sesekali melirik ke arah putranya, rupanya yang menarik perhatiannya adalah sosok wanita berparas cantik sedang bersama seseorang yang duduk di atas kursi roda, Bu Farida pun tersenyum bahagia, ia berharap putranya bisa segera mendapatkan jodoh di usianya yang tergolong sudah tidak muda lagi.
"Ehem...cantik ya Arsen wanita yang memakai hijab berwarna biru muda itu, apalagi bola matanya yang bulat dan juga lentik, diantara perempuan di sini, wanita itu yang paling cantik!" ucapnya sembari menatap kagum ke arah Ainun yang saat ini sedang mengantri di ruang pendaftaran.
Mayor Arsenio sendiri baru tersadar jika ibunya membicarakan wanita yang telah menggetarkan hatinya.
"Bunda jangan ngomong yang aneh-aneh!" jawabnya berusaha menghindar, Mayor Arsen kembali teringat akan foto pernikahan Ainun dengan suaminya di dalam dompet yang ia temukan, kebetulan sekali ia bertemu dengannya di sini, ia pun buru-buru ingin mengembalikan dompet milik Ainun yang kemarin sempat tertinggal.
Namun sayangnya ketika ia hendak mendekat ke arahnya, tiba-tiba nama Kayla dipanggil oleh petugas pendaftaran Rumah Sakit dan akhirnya Mayor Arsenio mengurungkan niatnya, lalu ia kembali ke tempat duduknya di samping ibunya.
"Kamu kenal dengan dua wanita itu Arsen?" tanya Sang ibu sambil melempar senyum ke arahnya.
"Kenal Bunda." jawabnya sampai mendesah kasar.
"Sepertinya kau menyukai wanita yang mengenakan hijab berwarna biru muda itu ya!" goda Bu Farida kepada putranya.
Mayor Arsenio malah terlihat gugup atas perkataan dari ibunya.
"Wanita yang barusan Bunda sebut itu, dia sudah menikah!"jawabnya dengan mimik wajahnya yang kecewa begitu pun dengan Ibu Farida, padahal dari pandangan pertama, Bu Farida menyukai sosok Ainun.
"Sangat disayangkan sekali Arsen, padahal Bunda sudah mulai suka meskipun baru pertama kalinya bertemu!" jawabnya dengan jujur.
Seketika Mayor Arsen terdiam sejenak dan ia memilih fokus terhadap pengobatan ibunya, pikirnya setelah semua ini selesai, ia akan mengembalikan dompet milik Ainun, yang sampai saat ini tak ia ketahui namanya, semenjak melihat foto pernikahan Ainun, Mayor Arsen seolah tidak sanggup untuk melihat kartu identitas miliknya, pikirnya mending tidak usah tahu sekalian toh percuma saja karena Ainun sudah menjadi milik orang lain.
Sekitar hampir dua jam berada di Rumah Sakit milik angkatan Darat, kini Mayor Arsen dan juga ibunya berada di salah satu ruangan khusus untuk mengambil obat, atau tepatnya apotik dan ia pun di pertemukan kembali dengan Ainun dan juga Kayla disana.
Lagi-lagi Kayla tersenyum senang karena kembali bertemu dengan sang Mayor
"Nun, sepertinya aku berjodoh deh dengan si Mayor tampan itu, dia cowok matang idamanku!" ungkapnya sambil memejamkan Kedua bola matanya.
Sedangkan Ainun tak menyangka bahwa sahabatnya menyukai Mayor menyebalkan itu.
"Oh, jadi ini yang menyebabkan kamu tidak mau menuntutnya atas apa yang sudah ia lakukan padamu, Kayla?" Ainun sampai mendengus kesal karena ia baru tahu jawabannya.
"Yaelah Nun, kamu malah suudzon ikh, gak seperti itu juga kali, tapi aku berharap dari peristiwa ini, aku dan dia malah ditakdirkan berjodoh!" Kayla sampai tersipu malu dibuatnya.
"Jangan ngimpi!" jawabnya cukup menusuk.
"Ish...kau itu sangat menyebalkan sekali Nun, semenjak kau menjadi janda, kau seolah benci terhadap semua laki-laki, bahkan Bang Burhan yang tampan sekaligus baik hati, kau selalu bersikap jutek padanya, kau menjadi wanita Aneh Nun, tidak seperti dulu!" keluh Keyla yang sudah terlihat kesal padanya.
Begitupun dengan Ainun, ia masih tak percaya bahwa sahabatnya malah menyukai pria yang sudah membuatnya celaka.
Akhirnya Arsenio memberanikan diri untuk menemui Ainun dan juga Kayla.
"Kamu mau kemana Arsen?" tanya Bu Farida kepada putranya.
"Aku ingin menemui wanita yang tadi kita bahas Bun, ada hal penting yang ingin aku bicarakan padanya!" jawabnya jujur.
"Kalau begitu, Bunda ikut ya!" pintanya seraya memohon.
"Tidak usah, mending Bunda duduk saja di sini!" ujarnya mencoba mencegah.
"Tidak mau, pokoknya Bunda ikut?" jawabnya bersikukuh.
Akhirnya mau tidak mau, Mayor Arsen mengabulkan permintaan ibunya.
'Aih... semoga saja Bunda tidak berucap yang aneh-aneh!' pikirnya dalam hati.
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸
Semangat terus kak othor 💪💪❤️