NovelToon NovelToon
Pemuda Biasa Dan Wanita Terpopuler

Pemuda Biasa Dan Wanita Terpopuler

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Idola sekolah
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: anable

pemuda biasa
semua tentang reno
romansa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anable, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

Reva menangis tidak mau ditinggalkan Reno, hal itu membuat Reno kembali mengingat sosok Amelia.

Kilas Balik

Reno berada di sebuah pemakaman. Itu adalah hari yang sangat menyedihkan bagi dia dan keluarganya.

Adiknya, Amelia menangis pilu di sampingnya sembari memeluk tubuhnya.

"Kak.. hiks..ayah u..udah pergi..hiks..ayah pergi buat selamanya kak..hu hu hu.." Amelia menangis sejadi-jadinya.

"Iya dek,..kamu jangan nangis ya,..kamu harus kuat,..ayah udah tenang di sana ..ayah bakal sedih kalau lihat kamu kaya gini,.. kamu gak mau kan bikin ayah sedih di sana?" Reno mencoba menenangkan Amelia meskipun keadaannya tidak jauh berbeda dari adiknya itu.

"A..aku gak mau kak...hiks hiks..aku gak mau bikin ayah sedih" Amelia mulai mencoba menahan tangisnya.

"Kalau gitu udah jangan nangis lagi ya" Reno sedikit meneteskan air matanya.

"Tapi aku takut kak" Amelia memeluk tubuh Reno sangat erat.

"Jangan takut ya dek,...Ada kakak di sini,..kakak bakal jagain kamu dari apa pun" Reno membalas pelukan Amelia.

"Jangan pergi kak,..adek gak mau lagi kehilangan orang-orang di dekat adek,..adek gak mau kakak ninggalin adek kaya ayah" Amelia mulai kembali menangis.

Reno merasa sesak ketika mendengar ucapan Amelia.

"Adek jangan khawatir,..kakak gabakal ninggalin adek,..sampai kapan pun" Reno menyeka air mata Amelia.

"Kak harus janji sama adek" Amelia menatap Reno dengan tatapan yang memelas.

"Iya kakak janji" janji Reno sembari mencium kening adiknya.

Ibu mereka yang melihat kedua anaknya itu langsung terharu. Dia memeluk kedua anaknya dan mulai terisak.

'Kalian memang Anak-anak ibu dan ayah yang paling kami sayangi' batin ibu Reno.

Kilas Balik Selesai

Reno tersadar ketika tangannya merasa kesakitan, ternyata Reva sedang memegang tangannya erat dan itu sedikit menyentuh jarinya yang sedang patah.

"Aww"

Reno pun meringis, dan secara refleks dia menghempaskan tangan Reva dari tangannya. Lalu dia berjalan ke dalam tenda dan ingin mencari sesuatu dari tasnya yang mungkin bisa untuk meredakan rasa sakit di tangannya.

Reva tersentak ketika Reno menghempaskan tangannya, dia kembali merasakan sakit di hatinya, tapi dia tidak bisa memikirkan itu sekarang, dengan cepat dia berdiri dan hendak menyusul Reno, dengan langkah kaki yang terpincang-pincang dia hendak masuk ke dalam tenda, tetapi dia tersandung oleh akar pohon dan jatuh.

Buggh "Awww" ringis Reva saat dia terjatuh.

Reno yang mendengar ringisan Reva dengan cepat keluar dari tenda, dia melihat Reva yang sedang terduduk di tanah depan tenda.

Reno menghampirinya lalu membenarkan posisi duduk Reva, dia menyentuh kaki Reva dengan tangannya yang tidak sakit.

"Lo mau ngapain?" Tanya Reno sembari memijat kaki Reva dengan lembut.

"Gu..guee..hiks..takut rey...gue takut Lo ninggalin gue di sini" jawab Reva masih menangis.

Reno merasa sedikit tidak tega ketika melihat Reva menangis.

"Maaf, gue tadi agak emosi pas inget soal Lo yang ngejebak gue" ujar Reno menyeka air mata yang mengalir di pipi Reva.

Reno berpikir bahwa julukan sang bunga sekolah memang tidak berlebihan untuk Reva, dia memiliki kulit yang putih bersih serta halus, bola mata yang besar, hidung yang mancung, dan bentuk tubuh yang sangat menggoda untuk ukuran anak sekolahan. Tetapi sifat dari Reva yang selalu seenaknya terhadap orang-orang, yang membuat Reno tidak pernah tertarik kepadanya.

Reva merasakan perasaan hangat ketika Reno menyeka air matanya dan meminta maaf kepadanya.

"Gue tau Lo emosi sama gue, Lo boleh marah sama gue, Lo boleh bentak-bentak gue,..tapi gue mohon jangan tinggalin gue rey" dengan mata yang masih merah karena menangis, Reva memelas kepada Reno.

Reno tersenyum lalu dia mengambil minyak urut dari tasnya, lalu memijat kaki Reva dengan sangat hati-hati.

Reva belum bisa tenang, walaupun tadi Reno tersenyum, tapi dia belum menjawab perkataan Reva.

"Rey jawab,.. jangan tinggalin gue di sini" Reva terus memelas.

Reno masih memijat kaki Reva, dia tersenyum lalu berkata.

"Sejahat-jahatnya Lo sama gue, gue gak mungkin ninggalin cewek sendirian di hutan, tanpa tau arah jalan pulang"

Reva tersenyum sumringah ketika mendengar jawaban Reno, menurutnya Reno memang sosok laki-laki sejati yang tulus dan sederhana.

"Tapi setelah kita keluar dari sini, gue harap kita gak pernah berurusan lagi" ujar Reno tiba-tiba.

Hal itu membuat Reva yang tadinya tersenyum manis, sekarang jadi tersenyum kecut, dia menjawab Reno dengan cemberut.

"Gue gak janji" jawab Reva yang mengalihkan pandangannya dari Reno.

Reno hanya menggelengkan kepalanya pasrah, terserah saja, setelah dia keluar dari hutan ini, dia akan mencari cara agar Reva tidak lagi berurusan dengannya.

**

**

Di tempat perkumpulan, para guru dan kepala sekolah sudah berada di sebuah tenda yang cukup besar, sekarang telah datang orang tua Reva.

"Kemana putri saya?" ujar Boby Wijaya dengan suara yang menggelegar.

"Tuan Wijaya, saya mohon untuk tenang dulu, kami akan menjelaskan semuanya kepada Anda" ujar kepala sekolah yang mulai berkeringat dingin.

"Saya harap Anda memberi kami penjelasan yang dapat kami terima" tekan Boby mengintimidasi.

Sang kepala sekolah pun menjelaskan semuanya kepada Bobi dengan suara yang sedikit bergetar.

Semua penjelasan yang diberikan oleh kepala sekolah adalah penjelasan yang dikatakan oleh Boby kepada para guru.

**

"Bawa anak yang bernama Doni itu kemari, saya ingin menanyainya secara langsung" ujar Boby Wijaya masih dengan suara yang keras, setelah mendengar penjelasan dari kepala sekolah.

Di sampingnya terlihat istrinya yang sangat mengkhawatirkan putrinya, pasalnya putrinya adalah seorang anak yang mereka manjakan, dia tidak tau apa yang akan terjadi kepada putrinya jika putrinya tersesat di hutan ini.

"Jika putri saya belum ditemukan selama 2×24 jam, maka saya tidak akan segan-segan untuk melaporkan kalian" ujar Sinta tidak kalah galak dari suaminya.

Kepala sekolah dan para guru yang mendengar itu, wajah mereka langsung berubah sangat pucat.

"Ka,..kami akan bertanggung jawab jika ini memang kesalahan dari pihak sekolah,..kami juga akan segera mengirim orang-orang untuk menemukan putri tuan" ujar kepala sekolah dengan takut.

Tak lama kemudian Doni dan para preman itu datang ke tempat mereka.

Dengan kaki yang bergetar hebat Doni duduk di samping sang kepala sekolah, dia sekarang sedang berada di depan orang paling berpengaruh di kota Jakarta.

"Apa kamu yang bernama Doni?" Tanya Boby dengan suara yang sedikit mengintimidasi.

"Sa..saya tuan" jawab Doni ketakutan.

"Ceritakan secara detail, apa yang sudah terjadi pada putriku" ujar Boby.

Doni pun mulai menceritakan kebohongannya di depan Boby dan istrinya.

Dia menceritakan bahwa dia melihat Reva yang dipaksa oleh Reno untuk memasuki hutan, dan berlanjut seperti yang dia ceritakan kepada guru pengawas mereka.

Bersambung

1
Fn Fs
langsung eps 70 aja lanjutan novel dulu
anable: bntu share
total 1 replies
Fn Fs
kalok babya cuman 21 jadi males baca tor kalok banyak kan enak ,gimana gitu ,jadi puasa kalok dikit jadi males tor
Fn Fs
karya yang dulu dah eps 70 lebih ini cuman 21 langsung 70 la tor/Sob/
Authlafs Sparlaverse
itu yang nampar Anita apa Reva thor
Uryū Ishida
Wow, luar biasa!
Gato MianMian
Mantap, thor! Terus berkarya dan jangan berhenti menulis ya.
meisya
aku udah mampir, jangan lupa mampir kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!