Story Of Hedden Love

Brakkk

"Faiza!!!"

Zain langsung duduk dengan benar saat Lentera masuk tanpa permisi, untung dia tidak sedang memeluk Faiza jika iya dia belum siap semua orang tau pernikahannya, bukan karena tak menyukai Faiza namun lebih tak mau jika dari Lentera dan Kean Ayahnya tau pernikahannya dengan Faiza dan akan berakhir pada keamanan Faiza yang terancam.

"Bagaimana ini bisa terjadi???" Lentera menangis dan memeluk Faiza sedih.

"Kenapa kamu gak ngabarin aku sih???" Lentera terus mencecar sementara Faiza hanya bisa tersenyum, bagaimana dia bisa mengabari jika dirinya saja tak bisa melakukan apapun selain di ranjang pasien.

"Maaf Kak, Faiza tidak bisa mengabari karena kondisi Faiza saat ini." Ucap Faiza kemudian.

"Ya Allah, Zain kamu juga ngapain udah tau gak kasih kabar ke aku???" Cecar Lentera kesal membuat Zain bingung harus jawab apa.

"Jangan salahin Bos Zain kak, dia juga baru tau belum lama." Bohong Faiza, sejujurnya Faiza belum siap kalau semua orang tau tentang pernikahannya, Faiza tak yakin alasan Zain tidak mengenalkan dirinya pada orang tuanya adalah karena mereka sibuk.

Faiza meyakini jika pernikahannya saat ini adalah pernikahan tersembunyi, lagi pula rasanya mustahil jika kedua orangtua Zain bisa menerima dirinya yang cacat, untuk itu Faiza ingin menyimpan pernikahannya itu dari semua orang, setidaknya jika suatu saat bercerai Faiza tak perlu merasakan terhina di depan banyak orang.

Zain merasa jika Faiza tak mengakui dirinya suami ada rasa sakit di hatinya, namun untuk sementara ini memang ini yang lebih baik dari pada terjadi sesuatu dengan Faiza lagi.

Pintu terbuka kemudian muncul Kean bersama dokter sekaligus teman dari kakak Kean yang mengabarkan tentang Faiza pada dirinya, kebetulan Dokter itu baru saja pindah tugas beberapa waktu yang lalu dan bercerita pada Kean jika ada pasien korban kecelakaan yang buta lalu menunjukkan foto Faiza dari sinilah dia tau dan kemudian mengajak Lentera menjenguk Faiza.

"Ada kabar bagus Faiza besok kamu akan melakukan operasi karena ada pendonor mata untuk dirimu." Ucap Kean membuat semua orang bahagia mendengarnya.

"Kamu tenang aja biaya operasi kami yang tangung." Kata Kean kemudian yang di setujui Lentera.

Zain tak suka ingin menolak tapi nanti terlalu kelihatan, ah lebih baik nanti aku bayar setelah mereka pulang batin Zain.

"Alhamdulillah, terimakasih Bos Kean." Ucap Faiza senang, semoga esok dirinya bisa kembali melihat indahnya dunia.

"Syukurlah, aku doakan besok operasinya berhasil dan kamu bisa sehat kembali ya Faiza." Ucap Lentera.

"Aamiin." Semua orang mengamini doa Lentera.

Berbicara cukup lama Lentera dan Kean pun pamit pulang namun sebelum pulang Kean menghampiri Zain.

"Eh situ gak mau balik?" Tanya Kean pada Zain yang masih setia duduk di posisinya.

"Ehm, bentar lagi masih ada yang pengen aku bicarakan." jawab Zain asal Lentera dan Kean pun keluar dari ruang Faiza, akhirnya pun Zain merasa tenang.

Sepeninggal Lentera dan Kean Zain duduk di sisi Faiza yang masih diam saja sedari tadi seolah ada hal yang Faiza pikirkan.

"Mas..."

Faiza berbicara sembari mencari keberadaan Zain karena matanya yang buta sehingga tak bisa melihat keberadaan Zain saat ini.

"Aku di sini, ada apa? hmm?? " Jawab Zain sembari membelai lembut tangan Faiza.

"Bolehkah aku menyembunyikan pernikahan kita dari Kak Lentera dan Bos Kean." Kata Faiza kemudian.

"Kenapa??" Zain bersyukur tapi ingin tahu alasannya.

"Aku masih merasa Bos Zain tak ingin dunia tau kita menikah, aku takut dunia tau pada akhirnya dan aku menjanda di saat masih muda." Kata Faiza yang mengejutkan Zain.

"Sttt aku gak akan pernah meninggalkan kamu, kenapa kamu mikir begitu sih??? Kamu gak yakin dengan cintaku???" Zain merasa kesal atas alasan Faiza.

"Mas Zain masih menyembunyikan Faiza dari keluarga Mas Zain, artinya aku adalah istri tersembunyikan??" Kata Faiza sedih tapi maklum karena keadaannya tak mungkin membuat dirinya di terima keluarga Zain.

Zain sedih mendengarnya namun apa yang Faiza katakan memang kenyataannya, Zain ingin mengelak namun lidahnya kelu dia hanya bisa mengecup kening Faiza agar lebih tenang.

Cup

"Maaf, tapi I love you, ini perasaanku yang nyata." ucap Zain yang hanya di balas helaan nafas oleh Faiza.

Faiza hanya bisa berharap jika donor mata itu segera datang dan dirinya segera bisa operasi kemudian bisa segera melihat dunia, kembali beraktivitas dan menjadi wanita yang mandiri tidak menjadi tak berguna seperti ini, setidaknya bisa membuktikan pada dunia setelahnya jika dia layak duduk bersanding dengan suaminya karena sempurna.

...*********...

Up lagi yuk hari ini yang udah baca jangan lupa like, komen dan Subscribe karya ini, yang punya Vote jangan lupa di kasih ke sini juga 🤗

Terimakasih 🙏🙏🙏🥰🥰