Takdir tak di sangka, dimana Glenna yang terjatuh ke jurang. Karena ingin menyelematkan sahabatnya Indi, yang di dorong oleh saudari angkatnya. Dipertemukan dengan Siluman Rubah Ekor Sembilan, yang mana ada masa lalu dengan leluhurnya yang seorang Miko.
Penasaran kelanjutannya??? Gassss... kita ke story
ZANDRA SEASON 7
SEMOGA KALIAN SUKAAAA❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 12
PLAK
"Kamu sudah berhadapan dengan orang yang salah, kalo kamu pikir aku diam karena takut di keluarkan dari sekolah. KAMU SALAH BESAR, LEONA" seisi kantin makin ternganga, melihat Indi yang sekarang.
Glenna menyentakkan tangannya ke depan, sehingga kepala perempuan yang bernama Leona terantuk meja.
"AAWWWW" teriaknya, ia berdiri dengan sedikit sempoyongan. Beberapa kali mengerjapkan kedua matanya, lalu sedikit menggelengkan kepalanya yang terasa nyeri dan agak pusing.
Setelah di rasa lebih baik, ia menegakkan kepalanya dan menatap tajam Glenna juga Indi. Itoku masih diam, menyaksikan perseteruan di depannya. Ia menyandarkan tubuhnya ke tembok, dengan menaikkan kedua kakinya ke atas bangku panjang. Tak lupa, kedua tangannya ia lipat depan perut.
'Rupanya dia bisa mengamuk juga, mengagumkan.' ucap Itoku dalam hati
Para sisiwi kehilangan fokus, saat melihat Itoku yang terlihat begitu menawan. Saat dirinya di posisi tersebut, namun kembali mereka di sadarkan dengan suara tamparan.
PLAK
Saat melihat pelakunya, semua kembali terkejut.
"E-Edward" ucap Leona tergagap, ia memegang kedua pipinya. Yang sejak tadi kena tampar, bahkan kini mendapatkan tamparan dari pria yang selama ini ia sukai. Bukan hanya sakit di pipi, namun hatinya lebih merasakan sakit. Seperti tertusuk, oleh ribuan anak panah.
"K-kamu berani m-menamparku, padahal
"DIAM" ucap Edward dingin, ia menatap Indi yang sejak tadi wajahnya begitu datar. Rasanya begitu mencelos, saat ia tak melihat tatapan hangat lagi. Dari wanita, yang ia sukai selama ini.
"Lu pikir, lu siapa? Berani buat keributan sama Indi? Emang kita sedeket apa, sampai lu berani melabraknya hampir setiap hari? Apa lu ga malu, berkali-kali gue tolak. Tapi lu dengan entengnya nyebarin berita hoax, kalo gue kekasih lo. Asal lo tau, Indi ga pernah ngejar-ngejar gue, tapi gue yang ngejar-ngejar dia." ucap pria teman kecil Indi
DEG
Meski Indi sudah tau, bila Edward menyukainya. Namun mendengar pengakuannya langsung, membuat jantungnya berdebar tak karuan. Indi mengangkat tangan kanannya, ia memegang dadanya.
'Apa ini? Tidak mungkinkan? Bukankah selama ini, aku biasa saja? Tapi kenapa jantungku...' tanyanya dalam hati, Indi menegakkan kepala dan menatap intens pada Edward.
DEG DEG
'SIAL... ups, apa ya? Demi kerang ajaib spongebob, kenapa aku jadi suka pada Edward? Bagaimana ini? Bagaimana ini' ucapnya dalam hati lagi, Glenna melipat bibirnya ke dalam. Sedangkan Itoku, dia hanya memutar malas bola matanya.
"Bodoh" ucap Itoku pelan
"Ed... gue suka sama lo dari kelas 1, tapi lo ga pernah terima perasaan gue. Gue kurang apa? Gue udah..
"KARENA LO PSIKOPAT" bentak Edward, memotong ucapan Leona
DEG
"Lo pikir gue ga tau, apa yang udah lo lakuin sama murid yang pernah deketin gue? Lo buat celaka semua, bahkan sampai ada yang meregang nyawa."
JEDEEERRRR
Tubuh Leona limbung ke belakang, seandainya ia tak memegang meja. Dia pasti akan jatuh ke belakang, membentur lantai.
"B bagaimana... maksudku, i itu fitnah, itu tidak benar." ucap Leona
Bisik-bisik memojokkan Leona, mulai terdengar. Bahkan tatapan tajam dan menghujat, langsung menghujam Leona.
"TIDAAAAKKKK.... ITU TIDAK BENAR, EDWARD LO FITNAH GUE. GUE..."
"Lo pikir gue ga punya bukti? Lo siap, kalo gue sebarin kejahatan lo. Jangankan lo, bokap lo yang ketua yayasan pun. Ga akan bisa selamat, seandainya tindakan kriminal lo tersebar luas." potong Edward
DEG
Leona menggelengkan kepalanya, ia tak percaya. Tak mungkin Edward memiliki bukti tersebut, ia yakin. Bila ayahnya, sudah membereskan semua CCtv yang ada rekaman dirinya mencelakai para siswi.
"K-kamu pasti bohong, itu semua ga bener. Itu fitnah, aku bisa laporin kamu atas tuduhan pencemaran nama baik.' ucap Leona kekeh
"Silahkan, kita liat. Lo apa gue, yang bakal di tidur di hotel prodeo. Gue tunggu surat panggilan kantor polisi dan BUUUMMMM, vidio lu si pem bully akan tersebar." balas Edward tersenyum smirk
"Dan lo pikir kita ga tau, kalo ada bokap lo. Di balik, terhapusnya vidio-vidio kejahatan lo." sambung Glenna, yang mendengar isi hati Leona.
GLEK
"Kalo lo mau selamat, mending lo ga usah cari masalah sama Indi. Gue bukan seorang penyabar, yang bakalan diem aja. Di saat cewek yang gue suka, di hina dan di tindas." ucap Edward, membuat Indi mencebik
'Kemaren kemana aja bos?' ucap Indi dalam hati, seraya memutar malas bola matanya
Leona langsung berbalik, dengan tubuh bergetar. Ia pun pergi meninggalkan kantin, di iringi cemoohan para murid.
Kini di meja itu terasa hening, tak ada yang memulai percakapan. Itoku yang sudah menghabiskan makanannya, hanya diam bermain kecil berbentuk persegi panjang. Ia yang sudah di ajari main game oleh Ghava, kini memiliki mainan baru dan terlihat anteng.
"Ehem... mau sampe kapan kalian cuma saling lirik? Kalo gue, udah gue colok tu mata." ucap Glenna, yang duduk sembari bersedekap. Memperhatikan tingkah Edward dan Indi, geli kali rasanya.
"Ed, lu mau jadi pengagum rahasia selamanya? Atau hanya akan terus mencintai dalam diam? Sedangkan Indi ma gue, ma yang lainnya juga sih. Udah denger semua curahan hati lo, yang bilang lo cinta ma si Indi."
BLUSH
"JIAAA... Malu-malu t*i kucing lo In, geli gue liatnya." ucap Glenna, yang langsung mendapat tabokan dari Indi. Bukannya marah, Glenna malah tertawa. Dan tawanya membuat para murid pria terkesima, Itoku yang menyadari hal itu tak suka.
"Ayo kembali ke kelas, tinggalkan mereka berdua." ajak Itoku, tak ingin di bantah.
"Ihhh.... gue mau liat si Edward nyatain cinta" tolak Glenna, Itoku menggelengkan kepalanya
"Nanti aku yang nyatain cinta ma kamu, ga usah liatin orang lain." ucap Itoku, membuat semua orang terkejut. Namun tidak dengan Glenna, karena sebesar apapun mereka saling menyukai. Itu takkan mungkin bisa terealisasikan, karena mereka berada dalam dunia yang berbeda.
Malas berdebat, Glenna pun mengiyakan ajakan Itoku.
.
.
"Jadi?"
"Jadi apa Ed?" tanya Indi
'Jol jadi..' lanjutnya dalam hati
"Jadi gimana jawaban kamu In?' tanya Edward lagi
"Jawaban apa Ed, kamu belum bilang apa-apa ma aku. Tadi itu mah pernyataan secara ga langsung, buat kamu jadiin tameng nolak si Leona." jawab Indi, Edward berdecak kesal
Padahal gadis di depannya ini tau, bila ia bukan pria yang bisa bicara romantis.
"Aku suka sama kamu In, dari jaman kita masih orok. Jaman masih suka mandi bareng, pake selang di depan taman. Sambil hmmmppp..." Indi membekap mulut Edward, gadis itu menatap kesal pria yang baru saja menyatakan perasaan padanya.
"Emang ga ada pernyataan yang lebih baik gitu Ed, jaman orok di bawa-bawa." ucap Indi, menatap tajam Edward. Edward pun tertawa tertahan, karena mulutnya yang di bekap Indi.
Namun hal itu, bisa membuat semua murid di kantin tersepona. Meski tidak melihat wajah Edward secara penuh, namun melihat binar bahagia di wajahnya. Membuat mereka klepek-klepek, eaaaa...
...****************...
...Happy Reading All...
Nih 🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟 7 nggak cuma 5 😁