NovelToon NovelToon
Pendekar Golok Iblis

Pendekar Golok Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik / Iblis / Demon Slayer / Perperangan / Harem
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Naru

Menceritakan seorang pemuda bernama Xiao Feng, yang merupakan reinkarnasi dari seorang Dewa Cahaya bernama Bara. Sebelum kembali mendapatkan kekuatan Dewa Cahaya miliknya, Xiao Feng/Bara harus mendapatkan kekuatan untuk melawan Para Raja Iblis di Zhuo Guo. Alhasil, Golok Luo Tian Long yang menjadi senjata terkuat di alam dewa, berhasil dia ambil kembali dan berubah menjadi Golok Iblis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18.Takdir Yang Di Atur

Dewi Awan Putih masih terlelap saat Batara Geni bangkit berdiri dari ranjang batu. Dia tersenyum melihat wanita cantik yang tak mengenakan pakaian tersebut.

"Pada akhirnya, berapa puluh kali kita melakukan itu. Kau wanita yang hebat," ucap Batara Geni lalu mengambil sebuah selimut dan menutupi tubuh istri syah gurunya tersebut.

Barulah setelah dia menyelimuti Dewi Awan Putih, dia beranjak pergi meninggalkan goa tersebut untuk kembali ke Istana Probo Lintang.

Dewi Awan Putih membuka matanya. Dia tersenyum manis mengingat apa yang baru saja dia alami beberapa saat yang lalu. Sebuah pengalaman yang luar biasa dalam kehidupan nya selama ini.

"Jadi itulah alasan semua istri dia begitu mencintainya...Sepertinya aku pun menjadi salah satu pemujanya..." batin wanita itu.

Dia kembali memejamkan matanya karena merasa sangat lelah. Entah, berapa puluh ronde yang mereka lakukan semalam. Yang jelas itu membuat tubuhnya lemah tak berdaya saat ini. Dan dia memutuskan untuk kembali tidur menikmati waktu.

Mahameru menyambut kedatangan Batara Geni dengan wajah sumringah. Batara merasa heran bagaimana bisa gurunya itu sangat bahagia saat menyambut dirinya.

"Bagaimana Jaka? Apakah kau sudah melakukannya?" tanyanya.

Batara Geni mengangguk.

"Guru, aku ingin bertanya padamu," sahut Batara Geni.

"Tanyakanlah apa yang ingin kau tanyakan," ucap Mahameru.

"Apakah guru benar-benar tulus mencintai Dewi Awan Putih?" tanya Batara Geni.

Mahameru diam tak langsung menjawab. Dia bahkan sedikit menunduk sambil menarik napas dalam-dalam.

"Dulu aku menyukainya melebihi apa pun di dunia ini Jaka...Namun, perasaan itu ada sebelum aku mengasingkan diri setelah kalah bertaruh dengannya. Meski kau mempertemukan diriku dengan dirinya dan menjadikan dia sebagai istriku, aku dan dia secara batin tak pernah terikat. Rasa cinta itu telah pudar seiring dengan berjalannya waktu. Dan dia sendiri, hatinya telah tertambat pada dirimu..." kata Mahameru dengan raut wajah sedikit terlihat sedih.

Batara Geni menghela napas dan membuangnya dengan keras seolah ingin menepis kegundahan di dalam hatinya.

"Aku merasa berdosa padamu guru...Meski kau yang meminta aku melakukannya, tetap saja aku merasa ini itu sebuah kegilaan bagiku yang saat ini sudah menjadi seorang Mahadewa. Seolah aku ini adalah Dewa yang tidak bermartabat..." kata Batara Geni.

Mahameru menepuk bahu Batara Geni.

"Ini adalah rahasia kita bertiga. Biarkan orang lain tahu bahwa kau hanya membantu memberi berkat kepada kami berdua. Siapa yang tak percaya pada seseorang seperti dirimu saat ini..." kata Mahameru.

"Baiklah, aku akan memberitahu semua orang mengenai hal ini." kata Batara Geni.

"Kelak jika aku mati, kau bisa menjadikan dia sebagai istriku Jaka," kata pria tua itu sambil tersenyum.

Batara Geni menggelengkan kepalanya.

"Justru setelah kau mati, aku akan memintanya menjaga tubuhmu selamanya sebagai penebusan dosa. Aku juga akan membangun bukit itu menjadi bukit sakral yang tak boleh dikunjungi oleh siapa pun kecuali aku dan Eyang Guntur Saketi..." kata Batara Geni.

"Kau ingin membangun tempat ini?" tanya Mahameru.

"Tempat ini akan menjadi makam mu kelak...Dan aku akan mendatangi dirimu setiap tahun. Kau juga akan hidup di Dunia Kematian lebih lama dari orang lain sehingga kami bisa mengunjungi dirimu di sana," kata Batara Geni.

Mata Mahameru berkaca-kaca mendengar apa yang Batara Geni katakan.

"Aku hargai keinginan mu Jaka...Kau adalah murid yang baik dan berbakti," kata Mahameru.

"Berbakti apanya...? Mana ada murid berbakti malah bercinta dengan istri gurunya sendiri? Ini aku lakukan hanya untuk membuatku merasa lebih baik dan tidak terlalu merasa bersalah padamu..." kata Batara Geni dalam hati.

(Kenangan 500 tahun lalu selesai.)

Batara Geni dan Dewi Awan Putih sama-sama tertawa mengingat kenangan 500 tahun yang lalu. Mereka berdua selalu menceritakan hal yang sama setiap tahunnya tanpa ada rasa bosan. Bagi Dewi Awan Putih, itu adalah sebuah hiburan yang selalu membuatnya merasa tenang saat dirinya merasa kesepian di dalam makam suaminya tersebut.

"Hingga sekarang, aku tak bisa melupakan waktu itu...Aku benar-benar merasa tak berdaya menghadapi dirimu yang begitu perkasa," kata Dewi Awan Putih sambil tersenyum dengan wajah merah. Batara Geni tersenyum.

"Semua wanita akan mengatakan hal yang sama setelah mereka merasakan kenikmatan Paku Sorga milikku, hahaha!" kata Batara Geni membuat bibir Dewi Awan Putih cemberut.

"Kenapa kau menolak tawaran Mahameru untuk menikahiku setelah dia meninggal dan malah memintaku menjaga makam ini bersama Eyang Guntur Saketi?" tanya wanita itu.

"Sudah aku katakan berulangkali, ini adalah hukuman untuk kita berdua yang telah melakukan dosa besar. Meski yang meminta dosa itu guru sendiri. Dan kita hanyalah pelaku dosa saja, tetap saja, harus ada pembersihan..." kata Batara Geni.

"Hufff..! Sekarang keturunan kita terpencar ke berbagai tempat. Apakah kabar mereka masih sama?" tanya Dewi Awan Putih.

"Mereka memiliki takdir yang bagus Dewi. Keadaan mereka juga baik-baik saja. Bahkan, keturunan kita yang lahir tanpa tanda pun sudah menjadi seorang gadis yang hebat dalam bertarung. Dia juga telah melakukan ritual Dewa Guntur yang aku ajarkan kepada mereka sehingga saat ini dia memiliki sedikit kemampuan petir di dalam tubuhnya meski harus melakukan beberapa mantra untuk menggunakannya," kata Batara Geni.

"Pada akhirnya, setelah Meru meninggalkan dunia, kau lah yang menjaga mereka semua," kata Dewi Awan Putih.

Batara Geni tersenyum.

"Nanti kau akan bertemu dengan keturunan kita yang mewarisi Darah Istimewa...Tak akan lama lagi dia akan datang kesini," kata Batara Geni.

"Benarkah? Siapa namanya?" tanya Dewi Awan Putih.

"Rara Sinta, putri Cakra Buana adik dari Sena. Sinta adalah keturunan generasi ke-27. Ada 4 keturunan kita yang juga masih mewarisi Darah Istimewa, dan Sinta ini masih baru menyadari kemampuan di dalam tubuhnya. Yang membuat diriku tak menyangka adalah, dia itu titisan Dewi Supraba...Dewi tercantik yang pernah merayu ayahku, Arjuna..." kata Batara Geni sambil tersenyum.

"Garis takdir yang rumit...Apakah kau tak bisa mengubah takdir-takdir itu?" tanya Dewi Awan Putih.

"Aku tidak mengubahnya, tapi sejak awal aku sudah mengaturnya sedemikian rupa. Setelah pengaturan takdir itu selesai, dan para dewa yang bersangkutan telah mencatat, takdir itu tak bisa di rubah dengan cara apa pun. Jika memaksa, maka akan ada pengadilan yang membuat sakit kepala dan memalukan untuk para dewa sendiri," jawab Batara Geni.

Dewi Awan Putih menganggukkan kepalanya. Dia paham dengan apa yang Batara Geni katakan.

"Jadi begitu ya...Lalu, masalah Mahameru? Apa yang akan kau lakukan? Ancaman Dewa Yama bukanlah sebuah main-main...Apakah kau akan terus menentang takdir yang seharusnya Mahameru jalani?" tanya Dewi Awan Putih.

"Dia tahu diriku dan aku juga tahu seberapa kuat dirinya. Jika kami bertarung, itu hanya akan membuat bencana besar-besaran di 3 dunia. Dia lebih bijak dan pengertian dari yang kau kira. Dia juga memberi waktu senggang kepada guru untuk menikmati hidup di bawah pengawasan istriku, Dewi Kematian selama ini. Kita akan menunggu setahun lagi, akan datang orang yang pantas menerima tugas ini," kata Batara Geni.

"Tugas? Apa maksudmu?" tanya wanita itu yang tak tahu apa maksud ucapan Batara Geni.

"Dewa Yama meminta aku untuk mengikuti taruhan yang dia buat. Yaitu dengan melawan makhluk penjaga neraka. Hanya saja, dia memintaku untuk menggunakan kekuatan orang lain. Karena dia tahu, para penjaga itu hanya akan mati sia-sia jika berhadapan denganku," kata Batara Geni.

Dewi Awan Putih mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Bahkan Yama pun berjanji akan membebaskan jiwa guru Mahameru jika aku berhasil mengalahkannya," kata Batara Geni membuat Dewi cantik itu terkejut.

"Membebaskan jiwa Mahameru!? Apakah itu artinya..."

"Benar. Itu sebabnya aku memintamu untuk menjaga makam ini selamanya. Itu karena ada saatnya nanti dia akan terbangun dari kematian dan menjumpai dirimu kembali. Saat itu terjadi, kalian tetap akan menjadi pasangan suami istri yang bahagia. Karena guru akan sangat berbeda dari sosok yang kau kenal selama ini setelah dia dibangkitkan...Itulah takdir yang akan dia jalani, Dewi Awan Putih," kata Batara Geni.

Dewi Awan Putih terpana.

"Jadi itu adalah alasan yang sebenarnya...? Kenapa baru kau beritahu sekarang? Kenapa tidak sejak dulu kau mengatakannya padaku?" gerutu wanita itu.

Batara Geni tertawa.

"Kesetiaan seseorang harus diuji. Dan kau telah melakukannya selama ini Dewi. Kelak saat aku berhasil mengembalikan jiwa milik Guru, lupakan apa yang pernah terjadi pada kita ratusan tahun yang lalu. Dia akan membuatmu bahagia..." kata Batara Geni.

Dewi Awan Putih masih tak percaya dengan apa yang Batara Geni katakan.

"Bagaimana aku bisa mempercayainya?" tanya wanita itu.

"Guru akan lahir kembali menjadi sosok pemuda. Dan juga bisa membuatmu lemas di atas ranjang seperti waktu kau melakukannya dengan diriku, hahaha!" kata Batara Geni membuat wajah wanita itu memerah.

"Jangan terlalu keras mengatakan hal itu, kau membuatku malu Batara!" sungut Dewi Awan Putih.

"Hoho...Baiklah...Sekarang sudah saatnya kita menemui guru di alam kematian." kata Batara Geni sambil bangkit berdiri. Tangannya terulur pada wanita yang masih duduk di bawah pilar tersebut.

Sambil tersenyum, Dewi Awan Putih menerima uluran tangan tersebut dan bangkit berdiri. Mereka berdua pun berjalan ke arah makam batu yang ada di tengah altar dan di kelilingi 12 pilar.

"Huh! Kalian berdua lama sekali!" kata Eyang Guntur Saketi sambil menggaruk pantatnya yang kebas karena duduk begitu lama.

Ganesha membuka kedua matanya. Mereka berempat berkumpul di dekat makam batu.

"Sekarang sudah waktunya untuk melakukan kunjungan ke dunia kematian. Kalian bertiga pergilah dulu, aku ada urusan sebentar di luar pendopo," kata Batara Geni.

"Apakah anakmu dan calon menantumu sudah datang?" tanya Eyang Guntur.

Batara Geni mengangguk.

"Mereka sepertinya baru saja melewati terowongan itu. Aku akan memberi sedikit salam pertemuan." kata Batara Geni.

"Hm, baiklah. Bertemu calon menantu dan anak yang selama ini kau telantarkan cukup baik juga. Kami akan pergi menemui murid geblek itu dulu Jaka," kata eyang Guntur.

Batara Geni menganggukkan kepalanya. Eyang Guntur bersama dengan Dewi Awan Putih dan Dewa Ganesha duduk bersila dan mulai melakukan perjalanan sukma mereka menuju ke alam lain dengan bantuan portal yang Batara Geni ciptakan.

Setelah ketiga sukma orang itu masuk ke dalam portal, Batara Geni pun melangkah menuju keluar pendopo makam. Sosok nya perlahan berubah menjadi seorang kakek tua renta.

Dia menyeringai.

"Waktunya menyambut dua muda mudi yang penuh napsu itu, hehe..." ucapnya lalu dia menjentikkan jarinya.

Dari arah langit muncul sebuah petir merah yang menyambar ke puncak bukit tersebut sebelum dua sosok muda mudi yang keluar dari sebuah terowongan tiba di puncak bukit. Aura kuning pun menyeruak dari dalam pendopo menyelimuti kawasan puncak.

"Dengan Ilmu Agni Maya, luka mereka akan cepat pulih...Dan aku bisa sedikit berenang-senang dengan bocah Naga Air itu, kekeke..." gumam Batara Geni.

(Mengenai pertemuan Batara Geni dengan calon menantunya dan juga putrinya telah diceritakan di Buku Pendekar Kilat Neraka karyakarsa)

1
spooky836
sialan sampah cukuplah sudah sampai di sini. klau sampah tetap sampah xde serunya baca.
spooky836
sapà muda sapatua ni. penulis klu plagiat entah apa ikut je dlm novel orng. memang jenis penulis dari indon tak berakal.
spooky836
suka2 akulah nak tulis apa engkaorang pun boleh suka2 tulis. jadi xpayah nak bagi komentar kamu tulis apa kamu mau aku tak suka aku bolwh tulis apa yang ada pada akal aku sendiri. aku bukan adik2 engkau pun. kau nak maki ke apa ke. kau buat bahagian kau aku buat cara aku.
Naru: ngomong opo to su
total 1 replies
spooky836
masuk dalam tubuh orang tapi bawa otak 500 tahun. betol penulis plagiat ni. sial sungguh aku bayar tiap bulan dapat cerita anak haram. memang semua anak haramlah yang menulis di noveltoon ni.
spooky836
hindu ke. nama cina mesti budda. apa lagi nak plagiat penulis ni.
Rudy Kurniawan
menarik ut dibacanya
Mia Sagitarius
hmm
afifo maning
gasss sampai tamat
Naru
Selamat membaca🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!