Saat terbangun, Chu Zhan mendapati dirinya berada di dunia yang berbeda. Identitasnya adalah seorang tukang sapu di keluarga bangsawan. Suatu ketika mendapatkan sebuah pusaka berbentuk sapu yang diberi nama 'Sapu Pembunuh Naga'.
Chu Zhan yang merasa sebagai pemeran figuran itu pun mulai mengikuti dan melayani Zhuo Ming. Seorang tuan muda yang mengalami nasib buruk setelah kehilangan kultivasinya. Lalu Zhuo Ming mendapatkan guru seorang wanita dalam bentuk roh, Xiang Liu.
Merasa dirinya terjebak dalam plot sebuah cerita, Chu Zhan bertindak setelah Zhuo Ming. Mempelajari dan memahami dunia yang telah membawanya ke dunia kultivasi.
Ranah Kultivasi : Ranah Pemula, Ranah Lanjutan, Ranah Ksatria, Ranah Magis, Ranah Misteri, Ranah Legenda, Ranah Kekosongan, Ranah Kebangkitan, Ranah Keabadian, Ranah Penciptaan, Dewa Suci.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanto Trisno 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Sebelum Waktunya
Karena berhasil membuat lubang dan mengumpulkan banyak batu spiritual, kini waktunya beristirahat. Chu Zhan melakukan pekerjaan dalam waktu seperempat hari. Namun karena sejak dua hari lalu tidak makan, cacing di perut sudah tidak mau berkompromi lagi.
"Rasanya lapar sekali. Memang jika kita menyerap batu spiritual, membuat kita tidak lapar untuk beberapa hari. Namun sekarang, rasanya sangat lapar."
Chu Zhan berjalan di sekitaran, mencari makanan untuk mengisi perutnya. Ia telah berjalan selama setengah jam dan membutuhkan energi untuk melanjutkan kehidupannya. Hutan ini sangat luas dan memiliki banyak hewan liar, tapi Chu Zhan memiliki kemampuan untuk mencari dan menemukan makanan yang tepat.
Apalagi niatnya untuk tidak terlalu menonjol dari orang lain. Dengan mencari binatang kecil atau beberapa buah hutan, itu dapat mengisi perutnya yang memberontak minta jatah.
Setelah sekitar satu jam mencari, Chu Zhan akhirnya menemukan seekor kelinci yang sedang merumput di semak-semak. Ia melihat kelinci itu dengan mata yang tajam dan mempersiapkan diri untuk menangkapnya. Dengan gerakan yang cepat dan tepat, Chu Zhan menangkap kelinci itu dan membawanya kembali ke tempat yang aman.
"Hahaha! Akhirnya dapat satu juga. Kamu memang sangat lucu, kelinci kecil. Namun perut ini tidak mau tahu. Kamu harus berkorban untuk cacing-cacing di perutku."
Chu Zhan kemudian mulai membersihkan dan memotong kelinci itu untuk dimasak. Ia menggunakan pisau yang tajam dan memotong daging kelinci itu menjadi potongan-potongan kecil. Chu Zhan juga membersihkan bagian dalam kelinci itu dan membuang bagian yang tidak perlu.
Setelah membersihkan dan memotong kelinci itu, Chu Zhan membuat api unggun untuk memasaknya. Ia menggunakan kayu kering dan ranting-ranting untuk membuat api unggun. Setelah api unggun menyala, Chu Zhan memasak daging kelinci di atasnya.
"Ahh, baunya sudah enak sekali. Ini adalah garam dengan kualitas yang lebih buruk dari dunia asliku. Di dunia ini, garamnya tidak begitu bagus. Namun tidak apa-apa. Yang penting bisa makan."
Bau harum daging kelinci yang sedang dimasak memenuhi udara, membuat Chu Zhan merasa lapar dan tidak sabar untuk mencicipinya. Ia memasak daging kelinci selama beberapa jam, sampai daging itu menjadi empuk dan lezat.
Setelah daging kelinci itu matang, Chu Zhan memakannya dengan lahap. Rasanya sangat lezat dan memberinya energi yang dibutuhkan. Chu Zhan merasa puas dan siap untuk melanjutkan penggalian tanah.
Saat Chu Zhan sedang menikmati daging kelinci yang lezat, aroma masakan itu mulai tercium oleh seseorang yang berada di dekatnya. Zhuo Yining mengikuti aroma itu dan menemukan sumbernya.
Selama dua hari ia juga menggali tanah untuk mencari batu spiritual. Tidak tahu kakaknya pergi ke mana. Namun ketika ia mengikuti aroma makanan, ia sadar, tempat itu adalah tempat perjanjian.
"Ah, aku sampai lupa makan. Mungkin menggali dan menyerap batu spiritual, membuatku tahan rasa lapar. Namun aroma ini membuatku tertarik."
Setelah tujuh hari mereka bertiga akan berkumpul dan melanjutkan perjalanan untuk mencari harta. Zhuo Yining melihat Chu Zhan sedang menikmati daging kelinci itu dan membuatnya merasa lapar.
Ia mendekati Chu Zhan dan bertanya, "Chu Zhan, apa yang kamu masak? Bau harumnya sangat lezat!"
Chu Zhan melihat Zhuo Yining dan tersenyum. "Daging kelinci," jawabnya singkat. Namun tidak disangka, dengan masakannya bisa mengundang nona mudanya.
Sayangnya tinggal tersisa tulang dan daging kecil tersebut masih belum mengenyangkan perut. Apalagi selama dua hari tidak diisi. Jika ada kesempatan, mencari lagi yang lebih banyak.
Bisa saja sebenarnya Chu Zhan mengeluarkan binatang magis yang berhasil dibunuh. Namun untuk jaga-jaga, maka ia hanya bisa mencari hewan lain yang lebih lemah. Jika tidak, saat ketahuan memasak, Zhuo Yining maupun Zhuo Ming akan merasa curiga.
Bagaimana seorang dengan kultivasi Ranah Pemula tahap pertama bisa memiliki binatang magis di tangannya? Tentu hal itu akan dihindari oleh Chu Zhan.
Zhuo Yining merasa sangat lapar dan ingin mencicipi daging kelinci itu. "Boleh aku mencicipinya?" tanyanya dengan malu-malu. Padahal ia dan pria itu pernah bersama dalam sebuah cerita.
Tapi sayangnya, Chu Zhan sudah selesai memakan daging kelinci itu. "Maaf, saya sudah selesai memakannya, nona," katanya dengan sedikit menyesal.
Zhuo Yining merasa kecewa. "Kamu tidak menyisakan sedikit pun untukku?" tanyanya dengan nada yang sedikit marah.
Chu Zhan tersenyum dan menggelengkan kepala. "Aku tidak tahu, nona akan datang," katanya. "Tapi saya bisa memasak lagi jika nona ingin."
Tanpa diduga Zhuo Yining mengeluarkan seekor rusa dari cincin penyimpanannya. "Sudahlah ... kita akan menunggu kakakku saja. Lagipula aku sudah mendapatkan banyak batu spiritual."
Chu Zhan mengingat sesuatu yang perlu dibicarakan. Karena hal yang tidak bisa dibicarakan sebelumnya, maka ia merasa ini adalah hal yang tepat untuk mengatakannya.
"Nona ... sekali lagi, maafkan saya." Begitu kata-kata itu terucap tanpa ada beban. Ia tahu dia bersalah karena telah membuat seorang nona dari keluarga Zhuo kehilangan kehormatannya.
"Ah, tidak apa-apa. Itu hanya makanan kecil. Kita bisa memasaknya lagi, bukan? Aku sudah membunuh rusa ini. Bagaimanapun aku juga sudah lapar. Kita tunggu kakakku di sini saja."
'Bukan itu maksudku,' kata Chu Zhan dalam hati. "Anu, nona. Maksud saya, atas kejadian yang menimpa nona. Apakah nona tidak akan memberiku hukuman mati?"
Zhuo Yining mengingat apa yang terjadi pada saat itu. Namun berkat pria itu, dia juga tidak lagi kesakitan. Bahkan efeknya adalah kultivasinya yang meningkat dengan pesat. Bahkan dirinya khawatir, tidak bisa bertemu dengan kakaknya lagi.
"Jangan bicarakan hal itu. Lupakanlah! Lupakan apa yang terjadi di antara kita. Jangan ada yang mengetahuinya," pinta Zhuo Yining dengan jelas.
"Apa yang harus dilupakan?" Tiba-tiba Zhuo Ming datang. Ia telah mendapatkan banyak batu spiritual dan kultivasinya meningkat dengan pesat.
Ia segera kembali setelah mendapatkan batu spiritual berwarna hitam. Sehingga membuatnya menerobos ranah kultivasi. Mengingat karena telah meninggalkan seorang pelayan lemah, membuatnya khawatir. Tidak disangka pelayan dan adiknya memiliki rahasia yang tidak bisa diberitahukan pada semua orang.
Kedatangan Zhuo Ming tiba-tiba, membuat Zhuo Yining tersentak. Ia tersenyum dan segera menghampiri kakaknya. "Kakak, kamu sudah kembali?"
"Iya, aku sudah kembali. Tidak disangka, kalian memiliki rahasia. Apa kakakmu tidak boleh mengetahui apa rahasianya?" tanya Zhuo Ming dengan nada menggoda. Sebenarnya ia tidak tahu apa rahasia di antara mereka. Namun jika menyangkut hal yang merugikan adiknya, ia akan membuat masalah dengan pelayan tersebut.
"Ah? Rahasia apa yah? Kurasa karena aku membunuh binatang buas ini. Iya, aku hanya tidak ingin orang tahu, aku berhasil membunuhnya. Selain itu, aku kembali sebelum lima hari, hehehe."
"Tuan muda," panggil Chu Zhan. "Sebenarnya nona ingin memasak daging ini bersama. Namun tidak bisa menunggu lagi karena sudah lapar. Jadi, nona meminta bantuanku untuk mengolah daging ini bersama."
***