Dona Agnesia dan Bayu Wirawan adalah sepasang kekasih yang gemar sekali berpetualang. Mereka ikut dalam klub pencinta alam di Kampus mereka. Mereka sudah bersama selama lima tahun, dan selama itu pula banyak gunung yang sudah mereka daki. Sampai pada akhirnya mereka memilih untuk mendaki Puncak Cartenz, salah satu gunung tertinggi di Indonesia. Pada akhirnya keinginan mereka pun tercapai, tapi di Gunung itu pula akhirnya kisah Cinta mereka harus dipisahkan oleh kematian. Sang kekasih hati pergi untuk selama- lamanya dalam pelukan Cartenz. Apakah Dona bisa menerima kepergian sang Kekasih? dan apakah Dona bisa membuka hatinya untuk Cinta yang baru. baca terus kelanjutan ceritanya hanya di NT.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15. DIKLAT HARI KEDUA
Aku tersadar dan ternyata aku sudah berada di dalam tenda, aku merasa kepalaku sangat pusing, dan aku melihat Bayu duduk di sampingku dan memegang tanganku.
"Dona, kamu sudah sadar? apa yang kamu rasakan sekarang?" tanya Bayu dengan lembut padaku. "aku merasa kepalaku sangat pusing, Bay." jawabku
Lalu Bayu membantuku untuk duduk dengan menyender pada tas carrier dan tidak lama kemudian datang Lidya dan Riri membawakan teh panas dan juga makanan untukku.
"Syukur kamu udah sadar, Don. Kami semua takut kamu kenapa-kenapa, tadi kak George yang menggendong kamu ke dalam tenda. Untungnya pas kamu jatuh pingsan tadi, ada kak George di dekat kamu, kalau gak ada kami gak tau deh, kepalamu pasti akan kebentur di batu." jelas Lidya kepadaku.
Aku berterimakasih dalam hati karena kak George masih mau menolong aku.
"Kami juga udah melaporkan kak Kinan di kak George, karena gara-gara dia kamu sampai pingsan, memang dasar nenek lampir tidak punya perasaan!" ucap Riri.
"Hus... jangan begitu dong say, gak enak kan kalau nanti kedengeran sama teman-temannya itu, nanti dipikir kita ngomongin, senior." nasehatku kepada mereka.
"Sudah sekarang kamu makan dulu ya Don, minum obat, trus diminum juga teh panasnya. Kalau kamu masih sanggup sebentar sore kamu bisa ikut kegiatan, kalau gak sanggup jangan dipaksa. kemungkinan besok kita akan naik ke puncak." jelas Bayu padaku
"Setelah minum obat aku pasti baikan kok, Bay. Kamu jangan khawatir, aku masih sanggup kok." ucapku meyakinkan Bayu
"Kok kami merasa kami berdua seperti obat nyamuk ya?" ucap Lidya kepada kami berdua, aku dan Bayu pun tertawa mendengar kata-katanya itu.
Tidak lama kemudian kak George dan kak Kinan datang ke tenda kami. "Hai semuanya, Dona gimana keadaan kamu, udah merasa baikan atau belum?" tanya kak George.
"Aku masih sedikit pusing kak." jawabku jujur kepada mereka berdua.
"Ya udah, gak apa-apa. hari ini kamu bisa istirahat untuk siapin fisik karena besok kita akan naik ke puncak." jelas kak George.
Kak George pun melirik kepada kak Kinan, sehingga dia pun melihat kepadaku, "Maafin saya ya mira, saya pikir kamu tadi hanya sakit bohongan, tapi ternyata kamu sampai pingsan, sekali lagi saya minta maaf ya." ucap kak Kinan kepadaku.
"Lagian mana ada sakit bohongan, kamu ini aneh lah!" jawab Bayu dengan ketus kepadanya.
"Udah gak apa-apa kak Kinan, aku juga udah sedikit baikan kok." ucapku kepadanya.
Lalu mereka berdua pun pamit untuk kembali ke tempat para senior. Bayu menyuapi aku makan dan memberikan aku minum obat dengan telaten dan penuh kasih sayang.
"Makasih ya Bayu, kamu baik sekali." ucapku kepadanya.
"Itu karena aku mencintai kamu Dona. Kalau ada apa-apa kamu kasih tau aku ya. Sekarang kamu istirahat aja dulu dan persiapkan fisik untuk besok, aku ijin kembali ke tendaku dulu." ucap Bayu sambil mencium keningku.
Aku sangat senang melihat sifat Bayu yang sangat perhatian dan juga lembut kepadaku, entah kenapa perasaan ini semakin hari semakin tumbuh untuk dirinya.
Tidak lama datang Riri dan Lidya mengantarkan kacang ijo kepadaku.
"Ini kacang ijo dari kak Kinan untuk kamu say, katanya semoga kamu cepat sembuh, tumben ya dia baik?" ucap Lidya.
Aku pun hanya tertawa mendengar celotehannya itu.
"Oh iya, teman-teman yang lain di mana?" tanyaku.
"Nita katanya datang bulan, dia pergi cari kamar mandi untuk ganti. Sedangkan Arga, boy, dan Chandra sedang mencari kayu bakar untuk nanti malam kita mau buat api unggun." jelas Riri.
Tidak lama kemudian Nita datang dan mengatakan kalau dia pergi mencari kamar mandi yang lumayan jauh dari tenda ini bersama tiga teman perempuan dari kelompok yang lain.
Dan memang di dekat sini hanya ada kamar wc saja tapi airnya tidak pernah kosong sedangkan untuk kamar mandi memang sedikit jauh.
Tapi syukurnya kami membangun tenda dekat dengan mata air yang airnya tidak terlalu deras juga tapi lumayan lah.
"Gila kamar mandinya lumayan jauh dan untungnya ini udah penghabisan. kamu gimana Dona, udah baikan?" tanyanya kepadaku.
"Lumayan Nit, walaupun masih sedikit pusing." ucapku.
"Ya udah gak apa-apa, istirahat aja dulu, besok kan kita mau muncak. sekarang lebih baik kita masak air dan masak untuk makan malam ya." ajak Nita kepada Lidya dan Riri.
Untuk makan malam, kami sendiri yang menyiapkan, sedangkan makan pagi dan siang kakak senior yang menyiapkan untuk kami.
Dan memang karena hari sudah mulai sore, kami pun segera memasak air, memotong sayur dan membuat bumbu-bumbu.
Aku membantu sebisaku saja. dan kebetulan teman-teman yang mencari kayu sudah pada datang.
Malam ini kami membuat sayur sop dengan sosis, baso, wortel dan juga kentang. Lalu lauknya, telur digoreng dengan kornet dan juga sambal terasi.
Karena sudah mau maghrib, aku segera mencuci muka dan menyikat gigi, udara sudah mulai dingin dan kabut sudah mulai menyelimuti tempat camping kami.
Para senior tidak mengadakan kegiatan malam ini, karena mereka bilang kami harus banyak istirahat agar besok pagi-pagi bisa siap untuk muncak.
Selesai teman-teman shalat maghrib kami pun segera menyiapkan makan malam di masing-masing kelompok, lalu membuat susu untuk kami masing-masing.
Kami pun segera menyantap makan malam dengan duduk mengelilingi tenda.
Selesai makan malam kami pun segera beberes perkakas, dan juga segera berkumpul untuk mendengarkan pengarahan dari senior.
"Selamat malam teman-teman semua, sebelum kita beristirahat malam ini, saya mau memberitahukan kepada teman-teman kalau besok kita akan naik ke puncak bayangan, baru setelah itu kita akan naik ke puncak Salak. jadi sekarang teman-teman boleh beristirahat, besok jam 4 pagi sudah harus bangun semua, karena jam 6 kita akan berangkat untuk muncak." jelas kak George.
Kami pun segera kembali menuju tenda masing-masing dan bersiap untuk tidur, karena esok adalah hari yang berat untuk kami semua.
Sebelum masuk ke dalam tenda, Bayu memanggilku, "Dona, kamu udah baikan? dan besok kamu sanggup untuk ke puncak kah?" tanya Bayu.
"Aku siap Bay, kamu sendiri gimana? besok jangan lupa ya pake jaket dobel, topi kupluk, dan sarung tangan." pesanku kepadanya.
"iya Dona sayang, terimakasih buat perhatiannya. kamu juga pake baju hangat dobel ya. sekarang kamu harus istirahat, ingat besok adalah hari yang berat." ucap Bayu dengan tegas kepadaku.
Dan kami semua pun akhirnya terlelap dengan sangat nyenyaknya.
***
"BANGUN...BANGUN...!!"
Terdengar suara-suara senior yang membangunkan kami dari tenda ke tenda. kami pun segera bergerak cepat, bangun lalu cepat menuju mata air untuk cuci muka dan juga sikat gigi. setelah itu kami pun langsung berkumpul, berbaris menurut kelompoknya masing-masing.
Lalu kami pun segera sarapan dan juga menyiapkan barang-barang yang dibutuhkan selama muncak.
jam 6 pagi kami pun langsung berjalan beriringan menuju puncak bayangan. di belakangku ada Bayu yang selalu menjagaku, pria itu sangat baik dan juga perhatian membuat rasa sayang dan cintaku semakin bertumbuh untuk dirinya.
"Kamu mau aku bawain tasnya, Dona?" tanya Bayu padaku.
"Gak usah Bay, aku masih kuat kok bawa tas ini sendiri." jawabku dengan tetap berjalan.
Jarak dari basecamp menuju puncak bayangan ditempuh selama 2,5 jam. lumayan capek juga, dan kami tiba di puncak bayangan jam setengah 9 itupun tanpa istirahat sedikitpun.
Sampai di atas kami diberikan waktu 30 menit untuk beristirahat, karena setelah itu kita akan menuju ke puncak manik, puncak yang sebenarnya.
Lalu jam 10 kami pun melanjutkan perjalanan menuju puncak manik, waktu yang ditempuh 1,5 jam. Jam setengah 12 kami sampai di atas puncak manik. di sana kami foto-foto bersama kelompok, bersama senior dengan memegang foto bendera mapala kami. dan aku juga berfoto bersama Bayu, banyak sekali foto kami berdua yang diambil oleh Lidya, sahabatku. Lidya bilang ini untuk kenang-kenangan kami berdua.
Memang cuaca di atas puncak lumayan panas, tapi udaranya tetap sejuk. dan juga pemandangan dari atas puncak sangat indah, betul-betul ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Setelah selesai berfoto-foto kami pun segera turun dari atas puncak dan kembali ke puncak bayangan, dan di sana kami pun segera menyiapkan makan siang kami dengan masak di masing-masing kelompok.
Makan habis kami sempat beristirahat sedikit dan setelah itu kami pun kembali ke basecamp, kami sampai di basecamp sekitar jam lima sore, betul-betul sangat melelahkan.
Malam itu kami tidak banyak beraktifitas, karena para senior memperbolehkan kami untuk beristirahat. Besok pagi kami akan ada materi lagi dan juga akan pergi ke kawah ratu untuk bertamasya, karena keesokan harinya kami akan kembali ke Jakarta.
Malam ini kami makan malam bersama, makanan yang sudah dimasak oleh senior. kuah sop dengan telur dadar, walaupun sederhana tetap mengenyangkan. dan selesai makan kami pun tertidur lelap tanpa gangguan sedikitpun.
***
Pagi ini kami dibangunkan jam enam oleh para senior. tumben mereka tidak membangunkan kami di jam empat lagi seperti yang sebelumnya.
"Tumben ya mereka tidak membangunkan kita di jam empat pagi." ucap Lidya,
"Mungkin mereka tau kita semua lelah sepulang dari puncak, makanya mereka membangunkan kita lebih lama." jawab Nita.
Aku dan Riri pun hanya tertawa mendengarkan pembicaraan mereka berdua.
Tidak lama para senior memanggil kami untuk segera sarapan pagi, karena setelah itu akan ada materi lagi yang akan dijelaskan oleh para senior.
Kami pun segera mencuci muka dan juga menyikat gigi setelah itu melanjutkan dengan makan pagi kami.
Aku setelah selesai makan pagi, aku mencari Bayu karena aku tidak melihat Bayu dari tadi pagi. sesampainya di tenda aku melihat Bayu terbaring lemah dengan kak George yang duduk di sebelahnya, "kak, Bayu kenapa?" tanyaku.
"Dia agak demam sepertinya, mungkin dia kecapean karena perjalanan kemarin." jawab kak George.
"Tuh kan udah dibilangin bandel dia kak," jawabku.
Aku pun segera pergi ke bagian dapur untuk meminta makanan dan juga teh panas kepada kakak senior untuk diberikan kepada Bayu.
Ketika aku sedang berjalan terburu-buru menuju tendanya Bayu, tiba-tiba ada yang mendorongku dari belakang sehingga bubur dan teh yang aku bawa, tumpah semua di tanah. dan air teh itu sedikit mengenai tanganku, dan rasanya sangat panas sehingga tanganku merah.
Aku emosi sekali, siapa yang tega mendorongku seperti ini? aku pun segera berdiri dan melihat ke belakang, ternyata kak Kinan yang melakukannya, dan dia pun tersenyum sinis kepadaku.
Aku yang sudah sangat jengkel dan terlalu sabar padanya selama ini, akhirnya pun segera menghampirinya dan langsung menamparnya bolak-balik,
PLAKK...PLAKK...
"Be-beraninya kamu menamparku...!!"
***BERSAMBUNG***