NovelToon NovelToon
Cinta Sang Tuan Muda Arogan Dan Gadis Berhijab

Cinta Sang Tuan Muda Arogan Dan Gadis Berhijab

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: blursky

Hanya cerita fiksi‼️

Seorang wanita solehah bertemu dengan pria arogan pemaksa?.
Pria dengan sejuta pesonanya tapi dibalik wajahnya yang tampan terdapat sifat pemaksa, posesif dan bahkan pemarah.

"you are mine"

Dan sialnya pria itu adalah putra tunggal dari keluarga billionaire yang perintahnya tidak bisa di bantah siapapun.
Semua kemauan pria itu harus terpenuhi!.

Happy reading:)

Guys kalau ada kata-kata yang salah atau kalimat apapun itu. Komen ya karena aku juga baru belajar hehe.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blursky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu

"Ada apa denganya?." Tanya Frank beralih menatap Lay.

"Mendapat hidayah." Jawab seseorang dari arah belakang.

Mereka berdua langsung membalikan badannya, seketika langsung terperanjat kaget.

"Astaga!!!." Teriak Lay dan Frank bersamaan.

"Ada apa?." Tanya pria itu menengok ke kanan dan kekiri.

*****

"J-jadi kau guru agama Ellard?." Tanya Frank ragu.

Pria itu mengangguk menjawabnya.

Lay menelan salivanya lalu berbisik di telinga Frank, "Bukankah dia terlihat menyeramkan?."

"K-kau akan menumbuhkan itu sepanjang apa?." Tanya Frank menunjuk rambut di bawah dagu pria itu.

"Ah ini?." Ucapnya sambil mengelus janggutnya.

Frank dan Lay mengangguk pelan menjawabnya.

"Tidak tau,dalam agama saya memanjangkan jenggot merupakan sunah." Jawab pria itu.

"Termasuk kumis juga?." Tanya Lay ragu.

Pria itu tertawa mendengarnya, "Tidak,aku lupa mencukurnya." Jawabnya sambil mengelus kumisnya dengan ibu jari dan jari telunjuk.

Lay dan Frank bergidik mendengarnya mereka saling merapatkan duduknya. Mereka duduk di sofa panjang sedangkan pria tadi duduk di sofa single.

"Bagaimana jika jenggot mu itu sampai ke lantai?." Tanya Lay.

"Aku akan memendekkannya." Jawab pria itu.

"Siapa namamu?." Tanya Frank.

"Akhtar Bilal Chairi, panggil saja Bilal." Jawabnya.

"Umurmu?." Tanya Lay.

"25 tahun." Jawab Bilal.

"Apa!!." Ucap Lay dan Frank bersamaan.

"Ada apa?." Tanyanya.

"Ku kira kau sudah tua." Celetuk Lay.

*******

"Kamu kenapa Ell?." Tanya Dara.

Mereka berdua sedang duduk di bangku pinggir kolam renang. Dan yang membuat Dara bingung Ellard hanya diam saja sambil menatap lurus keair.

"Ell." Panggil Dara lagi karena tidak mendapat jawaban dari Ellard.

"Ya?." Tanya Ellard menengok kearah Dara.

"Kamu kenapa?." Tanya Dara.

"Tidak,aku tidak apa-apa."

Dara menghembuskan nafasnya pelan sepertinya Ellard memang tipe orang yang tidak ingin berbagi kesedihannya. Ellard akan menceritakan semua saat ia benar-benar siap,maka dari itu Dara memilih diam saja.

"Ell kau sudah belajar agama?." Tanya Dara memecah keheningan.

Ellard mengangguk menjawabnya.

"Benarkah apa yang kau pelajari?." Tanya Dara antusias. Ellard mengalihkan pandangannya lalu melihat wajah gadisnya.

"Syahadat,sholat dan kuasa Allah." Jawab Ellard melihat intens manik mata coklat gelap di depannya ini.

"Wah benarkah??!." Tanya Dara bertepuk tangan.

Ellard lagi-lagi mengangguk, "Kau senang?." Tanya Ellard.

"Tentu aku senang." Jawab Dara.

"Kalau begitu aku akan rajin belajar agama."

"Aku senang mendengarnya,tapi Ell jika kamu ingin belajar agama belajarlah Lillahi Ta'ala atau karena Allah Ta'ala bukan semata hanya karena diriku."

"Aku tau,tapi kau setelahnya." Jawab Ellard.

*****

"Bilal." Ucapnya sambil mengatupkan kedua tangannya didepan didada.

"Dara." Jawab Dara membungkuk dan tersenyum.

Ellard langsung menarik pergelangan tangan Dara dan membawanya ke belakang badannya.

"Ingat kau belum sah." Ucap Bilal memperingati.

"Terserah." Jawab Ellard acuh.

"Ell." Bisik Dara dibelakang tubuh Ellard.

Ellard langsung menarik pergelangan tangan Dara membawanya kesofa ruang tamu.

Mereka bertiga duduk di sofa Ellard memperhatikan Bilal yang sering mencuri pandang kearah gadisnya. Dan itu membuatnya geram.

"Hei kendalikan matamu itu." Ucap Ellard kesal.

"Astagfirullah." Ucap Bilal sadar apa yang dilakukannya.

"Maaf saya tidak bermaksud, saya hanya ingin tahu dari mana asalnya Dara. Dia seperti bukan warga asli Amerika Serikat?." Tanya Bilal.

Ellard ingin menjawabnya tapi ia sendiri juga tidak tahu darimana Dara berasal. Bodoh sekali dirinya kenapa gadisnya saja ia tidak tahu dari mana asalnya. Seharusnya saat pertama kali memiliki Dara ia langsung mencari data diri Dara,pikir Ellard.

"Iya aku dari Asia tenggara." Jawab Dara.

"Singapore?."

"Bukan. Indonesia." Jawab Dara.

"Ah ya negara itu, saya tau." Ucap Bilal sambil menganggukkan kepalanya.

"Lalu kau ke AS karena akan menikah?." Tanya Bilal.

"Tidak aku kesini karena bersekolah."

"Ya. Eh kau masih sekolah?.," Tanyanya saat melihat seragam yang dipakai Dara.

"Aku baru sadar anda memakai seragam sekolah." Ucap Bilal.

Dara tertawa mendengarnya ia lalu menengok kearah Ellard. Seketika tawanya langsung berhenti saat melihat wajah pria disampingnya memerah.

Ya Allah ada apa lagi dengannya. Ucap Dara dalam hatinya sambil menelan salivanya.

Ellard langsung bangun dari duduknya lalu berjalan dengan langkah lebarnya kearah lift.

Bilal dan Dara melihat kepergian Ellard sampai pria itu masuk kedalam lift Bilal lalu beralih menatap Dara.

"Kalau begitu aku pergi dulu." Ucap Bilal lalu pergi.

Akan menimbulkan dosa jika ia berduaan dengan gadis itu, walaupun ada banyak pelayan tetap saja mereka berdekatan,pikir Bilal.

Dara berdiri dari duduknya lalu melangkah mengikuti arah jalan yang Ellard lewati tadi,sampai di depan lift Dara berhenti.

"Ellard tadi naik ke lantai berapa ya?." Tanyanya pada dirinya sendiri.

"Nona muda." Sapa seseorang mengejutkannya.

"Eh em paman Adam." Ucap Dara.

"Tidak perlu memanggil saya paman nona, panggil saja Adam."

"Itu tidak sopan paman,dalam agama Dara kita harus menghormati orang yang lebih tua maupun itu dengan cara tindakan atau panggilan." Ucap Dara.

"Baiklah,senyaman anda saja nona. Anda sedang apa berdiri disini nona?." Tanya Adam.

"Itu paman, Ellard tadi masuk tapi Dara tidak tau dia naik kelantai berapa." Jawab Dara.

"Dan maaf jika Dara tidak sopan hanya saja sepertinya Ellard sedang marah." Lanjut Dara memelankan kata terakhirnya.

"Tidak masalah nona,mungkin tuan muda sedang berada didalam kamarnya." Ucap Adam.

"Mari saya antar nona." Lanjut Adam menekan tombol lift.

Dara mengangguk menjawabnya karena ia memang butuh arahan, jika tidak mungkin ia bisa tersesat dimansion ini,pikirnya.

Ting

Pintu lift terbuka lebar Adam dan Dara masih berada didalamnya.

"Mari nona." Ucap Adam lalu berjalan keluar kearah kamar Ellard.

Ceklek

"Tuan muda." Panggil Adam masuk kedalam kamar Ellard.

Kamar itu masih rapi semua benda masih utuh dan berada di tempat semestinya.

"Maafkan saya nona sepertinya tuan muda tidak kesini." Ucap Adam membungkukkan badannya.

"Jangan seperti ini paman,tidak masalah kita masih bisa mencari ketempat lain." Ucap Dara tidak enak ia baru pertama kali ini di perlakukan bak putri raja. Dimana orang lain membungkuk padanya.

"Saya akan menanyakan kepada maid lainnya nona,anda tunggu sebentar disini." Ucap Adam.

"Tapi paman-."

"Hanya sebentar nona,saya kembali lima menit lagi." Ucap Adam lalu melangkah keluar.

Dara masih diam ditempatnya, ia lalu mengedarkan pandangannya kesemua penjuru kamar.

Kamar bernuansa hitam dengan cahaya lampu remang-remang membuat Dara heran apakah Ellard tidak bosan memandangnya.

Di tempat tinggalnya saja walau hanya seujung jari dari kamar ini,ia hias sedemikian rupa agar ia bisa lupa dengan segala kepenatan dan kesedihan dalam hidupnya.

Dara berjalan kearah lemari kaca di kamar itu,ia melihat banyak sekali koleksi miniatur mobil dan motor juga beberapa alat Vape.

Saat melihat di lemari lain tertata banyak botol minuman keras, Dara membacanya mulai dari Diva Vodka sampai bilionarie Vodka tertata rapi di dalamnya.

Dara meringis saat melihat bandol harga yang masih tergantung di botol itu 5.700 US$ atau setara dengan

51 milyar dan itu hanya sebotol minuman, Dara tidak bisa membayangkan berapa uang yang Ellard habiskan untuk membeli semua minuman keras itu.

Ia melihat-lihat lagi kenapa tidak ada satupun foto Ellard ataupun foto ibunya?pikir Dara. Jika tidak ada foto Ellard bersama ayahnya Dara bisa paham,tapi ini sama sekali tidak ada foto ibu Ellard. Padahal Dara yakin sekali jika Ellard sangat mengharapkan kasih sayang seorang ibu, bukankah dengan memandangi sebuah foto bisa sedikit mengurangi rasa rindu yang tertanam di hati?.

"Nona?." Panggil Adam membuat Dara membalikan badannya.

"Ya paman, bagaimana?." Tanya Dara berjalan mendekat kearah Adam.

"Tuan muda ada diruang fitness nona." Ucap Adam.

"Paman bisa tolong antar Dara kesana?." Tanya Dara.

"Tentu,mari nona." Ucapnya lalu membungkuk dan memberi jalan pada Dara.

Dara berjalan keluar dengan canggung dengan Adam dibelakangnya.

*****

Bugh

Bugh

Bugh

Lay dan Frank meringis melihat kekuatan Ellard memukul samsak tinjunya. Apalagi saat melihat tangan pria itu tidak menggunakan handwrap, membuat tanganya memerah mengeluarkan darah segar di buku-buku jarinya.

Mereka sama sekali tidak bersuara atau nanti mereka akan menggantikan posisi samsak tinju itu.

Tadinya mereka ingin bermain PS tapi saat melihat Ellard berjalan cepat masuk kedalam ruang fitness membuat mereka penasaran. Tapi sepertinya masuk kesini adalah kesalahan besar,pikir mereka berdua.

Bugh

Bugh

Ellard menghentikan aktivitasnya lalu terduduk di lantai keringat membasahi pelipisnya dan badannya,Lay dan Frank saling menatap satu sama lain.

"Bos kau tidak apa-apa?." Tanya Lay pelan tapi membuat Ellard langsung melihat kearah mereka berdua dengan tajam.

Frank juga melotot kearah Lay, apa-apaan kau ini berani sekali kau, begitu arti tatapannya.

"Argh sialan!!." Teriak Ellard.

Tok.... tok......tok

Ceklek

Pintu ruangan terbuka Adam masuk diikuti Dara dibelakangnya.

Frank dan Lay bernafas lega saat melihat pawang pria itu ikut masuk kedalam ruangan ini, sepertinya mereka sejak tadi tidak merasakan adanya AC disini.

"Kenapa kau kemari?." Tanya Ellard sembari berdiri.

Dara melangkah mendekati Ellard, sepertinya pria itu benar-benar sangat marah, pikir Dara.

"Menemuimu." Jawab Dara pelan.

"Sudah selesai berbicara dengan pria tadi?." Ucap Ellard sengit.

"A-aku hanya berbicara dengan kak Bilal saat ada dirimu tadi." Jawab Dara entah kenapa ia merasa takut jika pria ini marah. Sepertinya ia trauma melihat Ellard memukuli orang lain didepan matanya langsung.

"Kau memanggilnya kak?!." Pekik Ellard terkejut sekaligus kesal.

"Y-ya." Jawab Dara sambil menunduk.

"Kau memangilnya kak sedangkan kau hanya memanggilku dengan sebutan nama." Ucap Ellard tidak terima.

Lay dan Frank yang melihat pertengkaran itu sepertinya mulai paham dengan masalah yang sedang terjadi.

"Apakah bos Ell cemburu dengan pria berjenggot panjang tadi?." Tanya Lay tidak percaya sambil berbisik.

"Sepertinya. Bukankah Ellard sudah tidak waras jika merasa tersaingi dengannya." Jawab Frank ikut berbisik.

"Kau benar, apakah aku harus senang karena seorang bos Ell bisa merasa tersaingi atau aku harus merasa sedih karena tolak ukurnya adalah pria berjenggot." Ucap Lay berbisik.

"Ah iya sepertinya aku harus mempunyai jenggot juga agar bos Ell juga merasa tersaingi denganku." Jawab Lay bangga bahkan ia lupa tidak memelankan suaranya.

Frank meringis mendengarnya ia mengumpat Lay dalam hatinya, benar-benar sulit mempunyai teman yang sangat bodoh.

Ellard langsung menatap tajam kearah mereka berdua,

"Keluar kalian berdua sekarang!!." Bentak Ellard keras sambil menunjuk kearah pintu keluar.

"Adam seret mereka keluar!!." Ucapnya keras.

Adam menunduk lalu menatap kearah Frank dan Lay agar segera keluar. Tidak ingin merasakan amukan singa Lay dan Frank langsung berjalan cepat kearah pintu keluar.

Ceklek

Suara pintu tertutup kini hanya tinggal Ellard dan Dara saja diruangan itu.

Ellard menatap tajam kearah Dara yang menundukkan kepalanya.

"Kau memanggilnya kak?!." Ucap Ellard sekali lagi.

"Aku juga memanggil paman Adam dengan sebutan paman." Jawab Dara pelan.

Ellard mengusap rambutnya kebelakang dengan kasar,apa gadisnya tidak sadar jika ia sedang cemburu saat ini! gadis polos memang tidak selalu menyenangkan,pikir Ellard.

"Aku tidak mau lagi melihatmu dekat dengannya." Ucap Ellard tegas.

"Tidak! bukan hanya dengannya aku tidak mau kau berbicara dan tersenyum kepada pria lain saat bersama denganku atau pun saat tidak bersamaku. Mengerti!." Tanya Ellard menekan kata terakhirnya.

Dara menganggukkan kepalanya pelan hanya ini yang bisa ia lakukan agar tidak menyulut pria itu lagi.

"Dengar Dara aku tidak pernah merasa takut kehilangan sebelumnya bahkan sebelumnya aku tidak merasa takut kehilanganmu, karena aku yakin tidak ada yang pantas bersamamu kecuali diriku." Ucap Ellard saat emosinya mulai mereda.

"Tapi saat melihat pria tadi aku merasa terancam karena kau menyukai pria yang taat beragama dan diriku? aku hanya seorang brandal yang sering keluyuran tidak jelas dan pembuat masalah."

"Baru kali ini aku merasa tidak pantas untukmu tapi hatiku memaksa diriku untuk mendapatkanmu."

"Hatiku sangat egois atau mungkin karena ia tidak mau merasa sakit lagi?." Ucap Ellard tertawa hambar.

"Ini sangat tidak enak Dara,saat merasakan hati dan pikiran tidak sejalan." Ucap Ellard pelan.

"Aku sangat ingin memberinya hukuman karena dia berani berbicara padamu didepanku tapi aku tau kau akan marah besar karena itu."

Dara mendongak menatap Ellard yang juga menatapnya, "Kau mengerti diriku bukan?." Tanya Ellard pada Dara.

Dara mengangguk pelan menjawabnya.

Hening,mereka berdua larut dalam pemikirannya masing-masing.

Tiba-tiba Ellard menyodorkan kedua tangannya kepada Dara,Dara yang melihatnya seketika langsung terkejut.

"Astagfirullah bagaimana bisa terluka." Ucapnya panik, bagaimana tidak ingatan saat Ell menyakiti dirinya sendiri masih terngiang jelas didalam ingatannya.

Apalagi saat melihat pria itu pingsan dalam kondisi tubuhnya yang benar-benar pucat, ia berpikir jika pingsannya Ellard disebabkan karena tangannya yang terus mengeluarkan darah.

Mood Ellard langsung berubah 180° saat melihat gadisnya khawatir dengan kondisinya. Bibirnya membentuk senyuman simpul.

"Apa sakit?." Tanya Dara panik.

Ellard mengangguk menjawabnya, "Sakit sekali." Ucapnya pelan tapi membuat Dara tambah panik.

"Apa kamu pusing Ell?.Dimana kotak obatnya?." Tanya Dara.

Ellard mengerutkan keningnya, pusing? dia hanya terluka di tanganya kenapa gadisnya pikir ia bisa pusing. Sebenarnya berapa ilmu kesehatan yang didapat gadisnya? pikir Ellard.

"Dimana kotak obatnya?." Tanya Dara sekali lagi.

"Almari." Ucap Ellard menunjuk sebuah lemari kecil yang tertempel di dinding.

Dara berjalan mengambil kotak obat didalamnya lalu melangkah kembali mendekati Ellard.

"Ayo." Ucap Dara mengajak Ellard duduk di kursi.

Dara membuka kotak obatnya lalu mengambil kapas dan obat merah. Saat akan mengoleskannya tangan Dara mematung di udara.

"Kenapa?." Tanya Ellard.

"Em-." Dia tidak mungkin bukan jika harus menyentuh tangan Ellard?,pikir Dara.

Ellard yang paham apa yang dipikirkan gadisnya langsung mengambil kapas ditangan Dara dan mengoleskannya sendiri di tangannya yang terluka.

"Al." Panggil Ellard menghentikan aktivitasnya.

"Ya?." Tanya Dara.

"Kau tau aku tidak suka kau dekat dengan pria lain, apalagi pria itu karena aku sadar jika aku harus bersaing dengannya maka aku yang akan kalah. Itu sebabnya jangan pernah dekat dengannya kau mengerti?." Tanya Ellard dengan raut wajah serius.

Dara menganggukkan kepalanya pelan menjawabnya.

******

"Kau gila ya!!? hampir saja kita terkena tonjokan singa itu." Ucap Frank kesal.

"Ck. Aku lupa, bagaimana tidak terkejut?! ini bos Ell,Frank!! bos Ell!! dia merasa tersaingi dengan pria yang bahkan jauh lebih tampannan aku." Ucap Lay.

"Najis." Jawab Frank berjalan cepat meninggalkan Lay.

Lay berlari mengikuti Frank ia mensejajarkan langkahnya, "Apa aku juga harus memiliki jenggot ya?." Tanyanya sambil memegang dagunya.

"Kau itu sudah jelek jangan ditambah lagi." Ucap Frank malas.

"Kau-!!."

Bersambung.......

Jangan lupa sholat Dhuha!

Rasulullah SAW saat melaksanakan sholat dhuha, melakukannya sebanyak empat rakaat bahkan lebih. Keutamaan sholat dhuha adalah diampuni dosa-dosanya. Sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Siapa yang menjaga sholat dhuha maka akan diampuni dosanya walaupun sebanyak buih dilautan,”

(HR. Tirmidzi).

Sholat Dhuha boleh di kerjakan sebanyak 2 rakaat, 4 rakaat, 6 rakaat 8 rakaat , 10 rakaat dan 12 rakaat. Dilakukan dengan satuan dua rakaat sekali *salam.

Hehe*.

1
Yulianti
uku suka kata2 nya..mengingatkan kita kembali...
Alyazia Yazuy
Luar biasa
My Name
kapan extra part-nya thot
Mita Ratna sari
kpn dilanjutin thor
Lilis Lestari
kok udah end.
Talitaa
bagua
Mita Ratna sari
kapan ini ada lanjutan lagi Thor
Asmi Khairani
Luar biasa
Lia
Bagus ,👍👍👍👍👍
NAZERA ZIAN
kutunggu extra partnya.
NAZERA ZIAN
tisu mana tisu manaaaa, ya ampuuunnn kenapa air mataku nggak mau berhenti...
NAZERA ZIAN
seharusnya jantungnya si tua bangka...
NAZERA ZIAN
kasihan banget, yh pantas kau salahin itu si tua Bangka Elard bukan Dara. huhuhu sedih bgt sih part ini...
NAZERA ZIAN
Ya ampun jadi begini ceritanya, jahat banget sih si tua Bangka itu, semoga cepat meringkuk didalam tanay...
NAZERA ZIAN
sambungan ceritanya masih abu abu...
NAZERA ZIAN
Alhamdulillah hirobbil alamin... akhirnya ceritanya dilanjutkan lgi setelah sekian lama hiatus.. soalnya ini salah satu cerita favorit ku. Terimakasih banyak thor../Kiss//Kiss/
Nur Hafni
y'allah makasih kak udah mau come back,,, i Miss YOU so..MUCH. pdahal aku tadinya Uda males mampir dimari. ntah knp aku iseng buka.
secret 🌪️
seru polll ceritanya kalian harus baca rugi kalo ga baca
allabout_AZ♥️
ditungguuuuuuuuuuu Extra Chapter nyaaaaaaa
Aden Boy
Wa'alaikumsalam...Alhamdulillah Author comeback, hampir sy putus asa krn menanti sekian lama tak ada kabar berita😍😍😍🤗
Husna: aku sudah putus asa thor ama cerita ini,setelah hampir 1 tahun aku nggak baca noveltoon, untung tadi lewat beranda ku lagi thor...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!