NovelToon NovelToon
My Poor Husband

My Poor Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Sudah Terbit / Tamat
Popularitas:31.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Tiba-tiba saja nenek menyuruhku menikah dengan pria kurang mapan. Aku adalah seorang wanita yang memiliki karier mapan!! Apa yang harus aku lakukan? Kenapa nenek memilih laki-laki dibawah standarku? Apa sebenarnya tujuan nenek?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 18 - Rasa Bersalah

Triple date terus berlanjut, hingga akhirnya Tina mulai memgatur siasat

licik lagi.

 

“Bu, Aku sama Mas ada acara. Ibu lanjut aja ya sama Mas Alex.” Tia mengerlingkan

matanya sambil menarik tangan Lia.

 

“Eh iya Bu, Lia juga tiba-tiba disuruh pulang ne Bu. Lia pulang dulu ya

Bu…” dan Lia pun ngacir dengan perasaan bersalah.

 

“Mas Alex, titip Bu Mut ya… Tolong antarkan dengan selamat sampai rumah..

Makasih ya, maaf merepotkan.” Tina melambai-lambaikankan tangannya.

 

Hanya tinggal Tia dan Alex.  Tia

menjadi sangat canggung.

 

“Mau kemana ne enaknya Tia?? Masih sore kalo pulang jam segini.” Alex

melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul setengah delapan malam.

 

“Eh, saya sih biasanya jam segini sudah dirumah…”

 

“Yaaaahh… mana boleh begitu. Mumpung masih muda, Kita harus menikmati

hidup ini.”

 

“Eh saya harus pulang Mas…”

 

“Jangan gitu dong Tia, atau Kita pergi ke tempat Kamu ingin pergi deh.

Jujur aku tertarik sama Kamu Tia, Aku masih ingin mengenalmu.” Alex berkat

secara blak-blakan. Sebenarnya Tia kurang suka dengan tipe pria blak-blakan,

namun ketika melihat kesungguhan dari tatapan Alex akhirnya Tia mengalah.

 

“Sebenarnya saya jarang keluar rumah Mas, jadi tidak ada tempat spesial

yang ingin saya kunjungi. Jadi terserah Mas aja mau kemana…”

 

“Ehhm.. Ya udah, karena Aku pengen banget kenal Kamu, kita ngobrol di

café-café deket sini aja, gimana?.”

 

“Iya, terserah Mas Alex aja…”

 

Kemudian mereka menuju ke café terdekat, mengbrol ngalor-ngidul. Sepertinya

obrolan mereka nyambung. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul sembilan

malam. Tia mulai gelisah. Dari jam delapan handphonenya terus berdengung.

Telepon dan WA dari Rizal diabaikannya. Tapi karena sudah merasa akan melewati

jam malamnya, Tia meminta Alex untuk mengantarnya.

 

“Boleh minta tolong anterin saya pulang Mas?? Ini sudah terlalu malam…”

Alex melirik jam tangannya, sebagai pria yang baik (menurutnya) dia harus

mengantarkan wanita ini pulamg tepat waktu.

 

“Baiklah, ayo Aku anterin Tia.” Mereka berjalan ke parkiran. Rupanya Alex

membawa mobil Honda Ja*z yang terbaru. Tia mulai berpikir sedikit licik,

bukankah seharusnya aku menikahi laki-laki seperti Alex?? Yang setara dengannya.

Dia seorang penyelia/supervisor dan Alex seorang branch manager disebuah

Finance, bukan kah mereka serasi? Alex mungkin tidak setampan Rizal, tapi

status Alex lebih baik darinya. Alex bisa memberikan kehidupan yang lebih baik

untuknya dan anak-anaknya kelak. Tia menghembuskan napas berat. Jijik dengan

pikirannya sendiri.

 

“Rumahmu didaerah mana Tia?” tanya Alex membuyarkkan lamunan Tia. Dengan

kebingungan, Tia menjawab.

 

“Di perumahan Citr*l*nd… Eh maksutnya di perumahan A Mas.” Tia bingung

menjawab. Perumahan Citral*nd merupakan perumahan tempat neneknya tinggal.

Bagaimana mungkin dia meminta tolong Alex mengantarkannya kesana? Apa kata

neneknya nanti melihatnya diantar laki-laki yang bukan suaminya? Akhirnya Tia

menyebutkan perumahan tempatnya tinggal bersama Rizal. Masalah Rizal urusan

nanti, pikirnya.

 

Akhirnya mereka sampai diperumahan A, Tia sengaja tidak minta antar

sampai depan rumah karena dia takut Rizal akan bertindak macam-macam.

 

“Rumahmu yang mana Tia?? Boleh dong ya Aku sekali-kali maen ke rumahmu.”

 

“Eh..eh.Yang sebelah sana Mas.” Tia menunjuk asal, “Kalo begitu saya

pulang dulu Mas. Makasih sudah nganterin saya.” Tia beranjak pergi sebelum Alex

selesai menjawab.Alex menarik napas panjang, perempuan yang menarik untuk

ditaklukan pikirnya.

 

 ***

Dari kejauhan Tia melihat Rizal berjalan mondar-mandir didepan rumah

mereka. Sepertinya sangat menantikan kedatangan istrinya. Begitu dia menoleh

dan melihat Tia, langsung saja dia berlari menjemputnya.

 

“Darimana saja Dek? Kok pulangnya malem? Kenapa telpon mas gak dibales?

Kenapa jalan kaki? Siapa yang nganter? Dimana anak-anak yang harusnya

nganter??”Rizal bertanya tanpa ada titik koma. Dia mengambil tas Tia untuk

dibantu dibawakan. Terlihat raut penuh kekhawatiran diwajahnya. Tia merasa

sangat bersalah.

 

“Satu-satu kalo tanya. Bingung jawabnya.” Tia berusaha bersikap biasa.

 

“Tadi dianterin siapa Dek? Kok gak minta antar langsung ke depan rumah? Kan

Adek jadi capek jalan dari sana…”

 

“Naek taksi online Mas, tadi kasian kalo minta anter pak supirnya sampai

deoan rumah. Jadi minta diturunin disitu.” Tia menunjuk arah. Memalingkan

wajahnya dari tatapan Rizal, dia takut Rizal bisa membaca kebohongannya.

 

“Kenapa gak hubungin Mas Dek?? Kan bisa Mas jemput…”

 

“Aku gak pengen nyusahin Kamu Mas.” Tia mengelak.

 

“Gak nyusahin kok Dek. Kan Adek istriku. Jadi Adek merupakan tanggung jawabku.

Sama sekali tidak menyusahkan…”

 

“Jangan sebut kata itu lagi Mas. Kamu tau Aku gak suka!!”

 

“Oke..oke.. Kita  kan teman dek.

Sesama teman boleh kok saling merepotkan. Gak bakal nyusahin.”

 

“Lain kali ada apa-apa hubungin Mas ya Dek. Mas khawatir banget sama

Adek.” Rizal menatap dengan wajah sendu. Bertambah besar perasaan bersalah Tia.

Kasian sekali, laki-laki sebaik ini harus menikah dengannya yang picik ini.

 

“Iya, nanti Aku hubungin Mas deh.” Jawab Tia untuk menutupi rasa

bersalahnya

***

1
mama ELA
aku AB apa bisa aku sumbangin darah ku
mama ELA
jadi keinget dulu waktu awal² hamil
mama ELA
kakak aku tinggal di perumahan ini
Siti solikah
bagus
Siti solikah
wah Rizal beneran jadi mantunya pak sutedjo
Siti solikah
kasihan juga sheyla tapi ya ga harus nabrak kan
Siti solikah
semoga lekas sembuh ya tia
Siti solikah
wah pak Sutedjo sudah selingkuh dari istri pertamanya
Siti solikah
pak Sutedjo sangat menyayangi rizal
Siti solikah
sheyla ga punya harga diri
Siti solikah
senangnya
Siti solikah
manisnya
Siti solikah
ayo Tia dia kak izalmu
Siti solikah
dasar sheyla Mak lampir ngamuk
Siti solikah
manisnya rizal
Siti solikah
novelnya sangat sangat sangat bagus dan menarik,baca berkali kali ga pernah bosan
Siti solikah
baca lagi thor
Siti solikah
akhirnya berhasil juga
Siti solikah
akhirnya tamat,aku sering baca novel ini
Siti solikah
ternyata benar tia anaknya pak sutedjo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!