NovelToon NovelToon
My Little Girls

My Little Girls

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Encha

Kehidupan seorang gadis cantik bernama Calista Angela berubah setelah kepergian Ibunya dia tahun yang lalu karena sebuah kecelakaan.
Ayahnya menikah dengan Ibu dari sahabatnya, dan semenjak itu, Calista selalu hidup menderita dan sang Ayah tidak lagi menyayanginya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Kembali Kuliah

Calista berjalan turun bersama Lila, mension tampak sepi dan hanya ada beberapa pelayan yang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Sudah waktunya makan malam tapi Leon belum pulang.

"Lila, Leon belum pulang?"

"Bukannya tadi pagi Tuan sudah bilang kalau bakal pulang larut."

"Astaga aku Lupa."

"Permisi Nona, ini titipan dari Tuan Leon."

Calista menerima dan membukanya sebuah ponsel keluar terbaru.

"Kapan Leon pulang?"

"Tuan Zidan yang menitipkannya saat Anda tidur."

Calista mengangguk dan kembali menyimpannya.

"Mau makan sekalian?"

"Oya Lila, kamu juga makan di sini ya temenin aku."

"Ta- tapi Ca."

"Tidak mau bantahan, ayo duduk."

Lila dengan ragu akhirnya duduk di sana. Walaupun hatinya begitu takut jika tiba-tiba Leon datang atau tau dia makan bersama Calista. Dia cukup tau diri soal itu.

Di sebuah restoran, Leon masih bersama Kliennya. Mereka makan malam bersama sambil membicarakan kerjasama mereka.

Sebenarnya Leon cukup malas, namun dia terlanjur janji untuk bertemu.

"Jadi Tuan Leon, bagaimana dengan kerjasama ini."

"Saya akan mempelajari proposalnya lebih dulu, dan Asisten saya akan memberitahu Anda nanti."

"Saya berharap kita bisa bekerjasama, Dan suatu kehormatan jika Anda juga mau makan malam di rumah saya Tuan Leon. Saya memiliki seorang putri yang cantik. Mungkin kalian bisa saling mengenal."

"Maaf Saya sudah memiliki seseorang."

"Oh Maaf Tuan, Kabar kedekatan Anda bersama kekasih Anda tidak tersebar. Saya kira Anda masih sendiri."

"Saya permisi, Calon istri saya menunggu di rumah."

Leon beranjak bangun diikuti Zidan. Mereka berjalan keluar tanpa peduli dengan kliennya.

"Batalkan kerjasama dengannya."Kata Leon saat mereka sudah berada di dalam mobil.

"Baik Tuan."

"Jalan. Aku harus segera kembali ke rumah."

Mobil melaju keluar restoran dan melewati jalanan kota. Zidan sesekali melirik Leon dari spion dalam.

"Apa ada yang ingin kamu bicarakan Zidan."

"Maaf Tuan."

"Katakan."

"Ini bukan soal Perusahaan."

"Hem.."

"Apa Nona Calista sudah tau siapa Tuan?"

Leon terdiam dan menyandarkan tubuhnya. Dia bingung bagaimana caranya memberitahu gadisnya soal ini. Dia tidak mau jika kembali kehilangan Calista. Cukup 5 tahun mereka berpisah.

"Maaf Tuan." Lanjut Zidan saat Leon hanya diam.

"Dia belum tau, bahkan saya sendiri bingung dari mana saya menceritakan semuanya."

"Perlahan Tuan, saya yakin Nona Calista akan senang bisa bertemu dengan orang yang pernah menolongnya."

"Sebenarnya bukan soal itu yang saya takutkan. Saya takut Calista tau soal Bagas yang menukarnya dengan saham. Saya takut dia akan marah dan pergi."

Baru kali ini Zidan bisa melihat bagaimana khawatirnya seorang Leonal Harits. Padahal selama ini Leon tidak pernah mengenal rasa takut.

"Menurut kamu, apa yang harus saya katakan jika sampai akhirnya Calista tau."

Zidan terdiam dan berpikir. Dia saja tidak pernah dekat dengan seorang perempuan. Hidupnya selama ini hanya mengabdi kepadanya. Bagaimana bisa Leon malah menanyakan hal ini dengannya.

"Menurut saya Nona pasti akan mengerti soal itu Tuan, Tuan melakukan semua ini untuk menyelamatkan Nona dari Ayahnya."

Leon terdiam. Kelemahannya kini asah seorang gadis kecil. Dia tidak pernah takut soal apapun tapi kehilangan Calista, dia tidak akan pernah mau berpikir sampai ke sana.

Mobil masuk ke dalam halaman yang begitu luas dengan penjagaan yang sangat ketat. Leon keluar dan langsung masuk ke dalam Mension.

"Dimana gadis saya."

"Nona berada di kamarnya Tuan."

Leon langsung melangkah menuju kamar Calista. Dia membuka pintu kamar dan terlihat gadisnya tengah bermain ponsel.

"Leon, Kau sudah pulang?"

Leon tersenyum, menutup pintu dan masuk menghampiri gadisnya.

"Kenapa belum tidur Hem?"

"Aku nunggu kamu."

"Aku sudah bilang jangan tunggu aku bukan."

"Ya, tapi ada hal yang mau aku bicarakan sama kamu Leon."

Leon mengangguk dan duduk di samping Calista.

"Mau bicara apa"

"Aku boleh kembali kuliah, aku bahkan sudah tidak masuk lama."

Leon terdiam, kembali kuliah berarti Calista bakal bertemu dengan laki-laki itu.

"Aku bakal panggil tutor buat ajarin kamu."

"Aku gak mau Leon, aku mau kuliah. Aku juga pengin ketemu sahabat aku. Plis."

Melihat wajah Calista yang memohon dengan begitu menggemaskan membuat Leon tidak bisa menolaknya.

"Oke kamu boleh kuliah tapi Lila tetap ikut."

"Lila kuliah juga?"

"Kalau itu perlu, why Not."

"Kamu mau bayarin dia?"

Leon mengangguk.

"Lila memang cerita dia sangat ingin kuliah tapi karena biaya dia jadi menundanya."

"Aku bayari dia kuliah, tapi bukan hanya kuliah dia juga harus jaga kamu."

"Oke."

"Sekarang tidur udah malam."

Calista tersenyum dan menatap Leon yang mengusap rambutnya. Leon begitu baik dengannya. Apa dia bisa membalas semuanya nanti.

"Jangan berpikir macam-macam, tidur.!"

"Iya,, Night Leon."

"Night.. Little girls." Lirih Leon saat mata Calista mulai terpejam.

Leon membenarkan selimut menutup tubuh gadisnya, dia baru keluar setelah memastikan Calista terlelap .

Leon segera berjalan turun dan memanggil Lila.

"Tuan memanggil saya?" Ucap Lila menunda dia takut Leon tau soal dia makan malam bersama Calista dan akan marah. Lantas memecatnya. Keluarganya masih membutuhkan biaya di kampung.

"Mulai besok mau pergi bersama Calista ke kampus. Kamu jaga dia. Pastikan tidak ada yang berani mengganggunya."

"Kampus Tuan."

"Zidan sudah mengurus pendaftaran kamu disana, dan kamu satu jurusan dengan Calista. Jadi kamu ingat tugas kamu."

"Baik Tuan saya ingat, Saya akan selalu menjaga Nona."

"Kamu bisa keluar."

"Terimakasih Tuan."

Lila keluar dengan wajah berseri, akhirnya dia bisa kuliah setelah sebelumnya dia menunda. Apa semua ini karena Calista yang meminta. Jika memang benar, dia akan berterimakasih dengannya, dan dia berjanji untuk menjaganya.

Leon melepas jasnya, dia berjalan masuk kamarnya. Tubuhnya terasa lelah dan juga lengket. Seharian bertemu dengan banyak klien dan juga jala** itu membuat Leon mengepalkan tangannya. Dan soal pembicaraannya bersama Klien. Leon merasa geram dengan ucapannya jika akan mengenalkan dengan putrinya. Walaupun bukan hanya saat ini namun tetap saja Leon emosi.

************

Calista hari ini Up 1 bab dulu ya, aku lagi ada acara sampai malam soalnya nih. Kalau sempat aku bakal nongol dan lanjut Up lagi tapi kalau gak sempet aku kembali Up besoknya.

Happy reading,,

🥰

1
meynur
asek kontrak
Cindy
lanjut kak
wo te
perusahaan keluarga x yah 🤭🤭
wo te
menjual x kak bukan menjauh 🤭🤭
wo te
ko up nya cuma 1 SH kak
meynur
next
Fani Septiani Putri
lanjut kak
rhani bhelLo💕
suka sama ceritanya
karya ka encha emang best bgd
rhani bhelLo💕: sama" ka enchaa 🌹
total 2 replies
Fani Septiani Putri
up trs kak cerita nya baguss/Drool/
Encha Imout: siap Kapten 🫡
total 1 replies
Fani Septiani Putri
suka bgt sama alur cerita nya kak, semoga happy anding calista dan leon
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!