PUTRI ANGKAT KAISAR

sesampainya Duke Raymond di posko, makanan itu dengan cepat dibagikan kepada prajurit-prajurit yang masih menahan lapar di hari ini. semua prajurit-prajurit yang ada di sana mulai mengambil posisi dan mulai mengantri untuk mengambil makanan.

Untung saja semuanya cukup dan tidak ada yang tidak kebagian. ketika para prajurit-prajurit itu mulai menikmati makanan tersebut dengan penuh keraguan, namun ketika rasa itu menyentuh indra perasa mereka, seketika mata mereka Langsung membulat sempurna.

"mm.. ini enak.. ini enak sekali.." ucap salah satu prajurit yang sangat terpesona dengan rasanya. dua olahan kepiting ini, yang mereka sebut sebagai hama monster membuat lidah mereka termanjakan dengan aroma dan rasa.

"katanya ini adalah hama monster. tapi kenapa bisa dimasak ya ? dan rasanya juga sangat enak sekali." tuturnya.

"benar.! aku baru pertama kali makan makanan ini. dan rasanya benar-benar sangat enak.."

"nanti kita bantu tangkap yang masih tersisa dan berkeliaran. nanti setelah kita tangkap kita serahkan kepada Nona muda itu, biar dimasak olehnya."

bisik-bisik dari para prajurit-prajurit itu masuk ke telinga Duke Raymond. dia mematung sejenak mendengar penuturan itu.

(dia berubah.. dia tak lagi antusias ketika melihatku. seperti Bukan dia saja..) batinnya yang tentunya sedang bergejolak itu.

(Apa mungkin dia bisa berubah dalam beberapa waktu saja ? ah sudahlah!! Yang penting dia tidak menggangguku lagi.) batinnya. akhirnya Duke Raymond pun langsung bergegas meninggalkan para prajurit-prajurit yang masih bergosip itu. dia tentu masih harus menemui putra mahkota, dan sekaligus membantu putra mahkota untuk membawakan bahan makanan yang berasal dari kota kekaisaran.

*******

keesokan harinya, pagi-pagi sekali Putri Celine terbangun dari tidurnya. Ya, akhirnya mereka menginap di desa itu dan menyewa satu rumah kosong untuk menjadi tempat tinggal mereka. rumah itu menjadi kosong karena pemiliknya memilih untuk pindah ke tempat lain. dan Untung saja warga setempat masih merawat rumah tersebut, agar rumah itu bisa ditinggali oleh para pejabat-pejabat yang datang berkunjung ke desa mereka. ya walaupun sampai sekarang, baru hari ini ada orang yang datang di desa mereka, tetapi mereka bukan pejabat.

"hoooaaammm... Eggrr.... dingin sekali njir." gumamnya sambil memeluk dirinya sendiri. tapi walaupun begitu, desa ini sangat asri dan sangat jauh dari hiruk pikuk kota kekaisaran.

"mmm.. di suasana dingin seperti ini, enaknya makan mie nggak sih..!" gumamnya lagi sambil mengamati lingkungan sekitar untuk melihat aktivitas warga. ketika melihat tidak ada orang di sekitarnya, dia pun langsung memiliki ide untuk mengeluarkan mie instan dari dalam ruang penyimpanannya.

selain mie instan, dia juga mengeluarkan banyak butir telur yang konon katanya sangat susah didapatkan di desa ini, ataupun di kekaisaran ini.

Sriiing

seketika, sekitar 10 kardus mie instan pedas dan 10 papan telur langsung berjejer rapi di sana. melihat itu dia pun langsung tersenyum. dia tidak peduli Apakah nanti akan mendapatkan banyak pertanyaan, atau tatapan mencurigakan dari orang lain. yang penting saat ini, dia ingin makan mie instan.

"dek.."

Deg

Putri Celine seketika terkejut mendengar panggilan Kakak pertamanya yang ternyata mengamati gerak-geriknya.

"Apa yang kamu lakukan..?" tanya delerick dengan suara yang pelan dan tertahan. dia tentu saja sudah tahu keistimewaan sang adik, tapi dia tidak tahu kalau adiknya memiliki ruang dimensi. yang dia tahu adiknya itu memiliki penyimpanan yang memiliki kapasitas besar dan bisa menampung banyak

"eh, kakak pertama sudah bangun.. hehehe.. Aku mau makan mie Kak. kebetulan dalam ruang penyimpananku banyak sekali mi. makanya aku ingin membuat untuk kita semua." ucapnya sambil tersenyum bangga. delerick langsung menghela nafas sambil mengamati sekitar.

"lain kali jangan sembarangan mengeluarkan sembako seperti ini. apalagi bahan yang kamu keluarkan ini sangat langka dan hampir tidak ada di kekaisaran kita." ucap delerik sambil mengamati karton yang berisi mie di dalamnya.

"hehehe.. baiklah.. tapi Kak, tolongin aku boleh ?" tanya Putri Celine sambil memasang wajah imutnya. kalau Putri Celine sedang tidak dalam mode marah, Putri Celine akan terlihat cantik dan imut seperti anak kucing. tetapi ketika makhluk yang satu ini dalam keadaan marah, maka jangan harap bisa melihat wajah imutnya.

"mm.. , ada apa ?" tanyanya.

"hehehe.. aku akan memasak semua mie mie itu. tapi, kakak pertama tolong bantuin nyalain api ya. sama bawakan air bersih kemari." ucapnya sedikit ragu-ragu takut sang kakak tidak menyetujuinya.

"mm.. baiklah kalau begitu.. kamu langsung masak aja biar kakak yang nyalain api sama ambil air."

"baiklah.."

dengan semangat 45 dan suasana yang masih dingin, Putri Celine langsung mengupas bawang bombay yang kembali diambil dari ruang penyimpanan. tak hanya bawang bombay, ada juga bawang merah dan bawang putih, daun seledri serta daun bawang. tak lupa beberapa sayuran yang cocok dicampurkan ke dalam mie itu juga dikeluarkan.

sementara Kakak pertamanya yang melihat tingkah adiknya seperti itu hanya bisa menggelengkan kepala. dia tidak penasaran lagi karena sudah biasa melihat keajaiban-keajaiban yang diciptakan oleh adiknya.

setelah itu, Putri Celine pun langsung mengiris perbumbuan itu sesuai takaran. kemudian api yang sudah menyala di tungku langsung diletakkan wajan yang telah bersih, kemudian memasukkan 1 kilo minyak goreng. dan kemudian menumis semua perbumbuan yang telah tersedia itu.

ternyata tak hanya satu tungku saja, mereka membuat sekitar dua tungku karena tentunya bukan cuma mereka saja yang makan, tetapi para warga yang ada di desa ini juga perlu diberikan makan. walaupun sebenarnya sembako beras yang mereka bawa telah dibagikan.

aroma bumbu yang sedang digoreng oleh Putri Celine pun langsung menyerang memasuki sela-sela rumah para warga dan juga rumah tempat mereka bermalam. hal itu tentu saja mengundang antusiasme dari para warga dan juga pihak mereka.

"aroma apa ini..? kenapa wanginya begitu sangat enak dan menggugah selera." gumam Jeremy yang baru bangun dari tidurnya..

"mm.. sepertinya berasal dari luar. ayo kita lihat.." Jericho dan Jeremy pun langsung beranjak. sementara Kakak kedua Putri Celine alderick langsung menyusul.

sementara di posisi Putri Celine dan Delerick. setelah bumbu itu telah matang, Putri Celine langsung memberikan instruksi kepada kakaknya untuk menambahkan air. dan mereka pun dengan cepat menambahkan air di dalamnya. seketika aromanya kembali menyeruak dan membuat perut mereka terdengar bergemuruh.

KRUUUUUKKK!!!

Glek!!!

"Khem..!!" tiba-tiba Jeremy yang baru menyusul keluar bersama dengan saudaranya langsung berdehem.

"Apa ini Kak..? kenapa aromanya sangat enak.?" tanya Jeremy kepada kakak pertama mereka.

"mm.. kita sedang masak mie Jeremy.. ".

"mie.. makanan apa itu Kak ?" tanya Jeremy lagi yang tentu saja baru mendengar nama tersebut.

"itu.. masih di dalam tempatnya.!" ucapnya sambil menunjuk ke arah tumpukan karton dan beberapa telur yang ada di sana. melihat itu, mata mereka langsung berkedip-kedip dengan cepat.

"itu..?"

"iya!!"

"sudah! Kakak jangan banyak tanya. nanti kalau sudah matang Kakak bisa mencobanya. lebih baik Kakak instruksikan kepada para warga untuk membawa tempat mie masing-masing. biar nanti kita bisa menghangatkan badan kita dengan semangkuk mie panas." ucapnya dengan bangga.

dan belum saja Jeremy menginstruksikan hal itu kepada para warga, justru para warga yang telah mendengar penuturan itu langsung bergegas masuk ke dalam rumah masing-masing dan mulai mengambil mangkuk masing-masing. mereka tentu tidak ingin ketinggalan untuk mencicipi rasa makanan itu lagi.