Pernikahan yang begitu dijaga oleh Olivia harus hancur karena sang suami menduakannya, lebih parah lagi sang suami selingkuh dengan anak magang di tempat mereka bekerja, Olivia tentu saja tidak terima, ia memutuskan untuk bercerai dari sang suami.
Setelah bercerai, Olivia tidak tinggal diam, ia memikirkan rencana untuk membalas sakit hati yang ia alami, Olivia dengan sengaja mendekati seorang pria yang statusnya lebih tinggi dari mantan suaminya.
Bagaimana kelanjutannya? apa yang direncanakan Olivia? siapakah pria yang didekati Olivia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ayo Menikahlah
Pagi harinya, Olivia tengah bersantai karena hari ini ia libur sehingga ia tidak harus bangun awal. Olivia ingin menikmati suasana pagi ini, namun ketenangan paginya harus hilang karena telepon dari Freya.
"Untung sahabatku, kalau gak udah aku tampar dia," gumam Olivia lalu mengangkat sambungan telepon tersebut.
^^^[Ada apa?]^^^
[Mantan suami lo lagi he oh tau, beritanya udah kesebar luas]
^^^[Berita apa?]^^^
[Ck, berita soal pertunangan mereka yang diadakan di hari sidang perceraian lo sama dia]
^^^[Siapa yang nyebarin itu?]^^^
[Gak tau, tapi ternyata apa ya g selama ini kita takutkan gak terjadi. Netizen gak ada yang bully lo sama sekali, mereka justru maki-maki Albert dan Laras, bukan hanya mereka sih tapi keluarga Brata juga soalnya mereka udah nutup-nutupin semuanya. Sekarang citra lo udah berubah, yang sebelumnya rubah merah jahat sekarang jadi peri salju putih]
^^^[Siapa yang ngasih julukan itu, aneh banget]^^^
[Gak usah dipikirin soal julukannya, tapi yang jelas lo udah gak dianggap jahat lagi]
Setelah itu, Olivia pun memutuskan sambungan teleponnya, ia menatap langit-langit kamarnya, ia masih menerka-nerka siapa yang sudah menyebarkan berita mengenai hal itu.
Dari awal, Olivia sengaja menutupi smeua ini dan tidak menggunakannya untuk membela diri, karena ia takut jika ia menggunakan berita ini justru berbalik pada Olivia sendiri karena sejak awal Olivia sudah dituduh yang tidak-tidak.
Namun, faktanya justru sebaliknya, menurut Olivia semua ini juga karena berita sebelumnya ketika Olivia di wawancarai oleh wartawan di museum seolah keduanya berkaitan satu sama lain.
Karena mendapatkan berita besar itu, Olivia tidak bisa lagi menikmati liburnya. Ia butuh olahraga, Olivia memutuskan untik mengganti bajunya dengan baju olahraga dan memilih untuk lari pagi di taman dekat perumahannya.
Selama lari, pikiran Olivia tidak bisa tenang. "Apa jangan-jangan, semua ini ulah Elard, kalau begitu dia tulus sama aku. Tapi, ya masa cewek kayak aku bisa luluhin dia sih, katanya dia pria yang tak tersentuh. Kalau seandainya aku sama dia nikah, pasti rencanaku bakal berjalan mulus dan aku tidak perlu susah payah buat hancurin Albert, karena sudah terkena air, lebih baik basah sekalian," gumam Olivia.
Setelah olahraga, Olivia pulang dan bersih-bersih lalu bersiap untuk keluar, ia sudah bertekad untuk melanjutkan rencananya. Ia tidak peduli lagi tentang semuanya, lagipula sekarang semua tau jika yang bermasalah dalam rumahtangganya adalah Albert bukan Olivia.
Setelah siap, Olivia mengendarai mobilnya pergi dari rumah, tujuannya kali ini adalah perpustakaan. Olivia sengaja datang ke perpustakaan untuk membuat orang-orang percaya jika dia tidak seperti yang Albert katakan, Olivia adalah perempuan yang lintar bahkan ketika perusahaan Albert dalam masa sulit dulu, Olivia lah yang membantunya.
Selain itu, Olivia memang suka membaca bahkan sebelum bercerai dengan Albert, Olivia menyempatkan diri untuk datang ke perpustakaan ini beberapa kali untuk menenangkan pikirannya.
Olivia pun masuk kedalam perpustakaan dan ia bertemu dengan Nita yang merupakan pegawai perpustakaan, Nita sendiri sudah mengenal Olivia karena Olivia sering datang ke perpustakaan.
"Aku udah baca berita, kamu ya g semangat ya. Aku gak tau kalau kamu udah cerai sama suami kamu. Kamu pasti mengalami masa-masa sulit," ucap Nita.
"Makasih ya, aku baik-baik aja. Lagipula semua sudah terjadi, aku harus lupain semuanya. Aku gak mau mereka bahagia karena lihat aku sedih," ucap Olivia.
Setelah mengatakan itu. Olivia berjalan menuju lantai dua dan langsung duduk di kursi yang biasanya ia tempati jika di perpustakaan, kursi tersebut berhadapan langsung dengan jalan sehingga Olivia bisa melihat orang-orang yang berlalu lalang.
Kehadiran Olivia tentu saja menarik perhatian, bagaimana tidak namanya saat ini menjadi trending karena menjadi korban dari Albert, banyak metizen yang minta maaf padanya bahkan selama Olivia duduk disana tak jarang orang menyapanya dan menyemangati Olivia dan tentu saja Olivia merasa senang karena rencananya berhasil.
'Biarinlah kalau ada yang menganggap aku cari perhatian, yang penting orang-orang dukung aku dan semakin jelek-jelekin Albert,' batin Olivia, jahat memang, tapi itu benar-benar membuat Olivia bahagia.
Cukup lama Olivia duduk dan membaca beberapa buku hingga pandangannya tertuju pada seorang pria yang ada didalam sebuah mobil di depan perpustakaan, pria itu membuka kaca mobil ya sehingga Olivia dapat melihat dengan jelas wajah sang pria.
"Elard, kenapa dia disini? apa dia datang karena aku? hahaha gak mungkin deh, jangan kepedean," gumam Olivia.
Karena penasaran. Olivia kembali melihat kearah Elard dan kali ini Elard memberikan kode pada Olivia agak menghampirinya, "Tunggu, kenapa dia nyuruh aku kesana? gak mungkin dong dia kesini gara-gara aku, aduh gimana ini," gumam Olivia.
Sayangnya ketika pandangannya bertabrakan dengan Elard, Elard kembali memberikan kode pada Olivia agar turun dan menghampirinya.
Akhirnya Olivia pun turun dan masuk kedalam mobil Elard, "Ada apa?" tanya Olivia.
"Kenapa ke perpustakaan? namamu sekarang sedang jadi perbincangan di sosial media," tanya Elard.
"Apa semua ini ulahmu?" tanya Olivia.
"Sudah tidak menggunakan anda lagi," ucap Elard.
"Ck, cepat jawab," ucap Olivia.
"Bukan," jawab Elard.
"Yang bener? aku tau siapa kamu, kamu kan yang udah nyebarin berita ini," ucap Olivia.
"Beneran bukan aku, tapi Max," ucap Elard.
"Iyu sama saja, dia melakukan ini juga atas perintahmu," ucap Olivia.
"Tapi, gak ada masalahkan. Buktinya semuanya sedang memberikanmu semangat," ucap Elard.
"Ya iya sih, tapi harusnya bilang duku, kalau kayak gini aku bingung harus gimana," ucap Olivia.
"Tapi, sepertinya kamu menikmati jadi pusat perhatian," ucap Elard.
"Gak tuh," sanggah Olivia.
"Yakin?" tanya Elard.
"Iya iya, aku menikmati menjadi pusat perhatian kali ini karena semua orang tau siapa aku dan yang terpenting mantan suamiku sudah dianggap buruk oleh orang-orang," ucap Olivia.
"Ini," ucap Elard dan memberikan sebuah map pada Olivia.
"Ini apa?" tanya Olivia.
"Seperti yang kukatakan kemarin, aku akan berikan sahamku di Brata grup padamu," ucap Elard.
"Aku gak mau terlibat langsung dengan mereka lagi," ucap Olivia dan mengembalikan map itu pada Elard.
"Kamu yakin? dengan adanya saham ini, kamu bisa hancurkan mereka," ucap Elard.
"Sudah jamgan dibahas lagi, aku akan mencari cara untuk menghancurkan mereka, terimakasih atas bantuannya," ucap Olivia.
"Ayo menikah," ajak Elard lagi.
"Apa kamu yakin dengan yang kamu katakan? aku sudah pernah menikah, aku bukan lagi seorang gadis," tanya Olivia.
"Aku juga pernah menikah, kita berada di status yang sama," ucap Elard.
"Tapi, keluargaku hanya berada di sepuluh besar keluarga terpandang," ucap Olivia.
"Lalu? aku menikahimu bukan menikahi keluargamu," ucap Elard dan menggenggam tangan Olivia.
.
.
.
Bersambung.....
tapi semua laki gila perempuan maunya cewek baik-baik buat pasangannya
egois ga sih begitu
jangan sampe deh
kayak elard setia Ama juniornya
lanjut kak thor...
smngat
😄😄
lanjut thor...💪
aku suka nich dngan karakter si oliv,, tegas ..
lnjut up..