Tanpa Audy tahu, ia sudah masuk dalam jebakan Bibi dan sepupunya, hingga berakhir menghabiskan malam panas bersama seorang pria asing. Padahal Bibi dan sepupunya tahu bahwa Audy telah memiliki kekasih, tapi tetap saja tak menghalangi niat mereka sengaja merencanakan hal jahat pada Audy.
Belakangan baru Audy tahu, ternyata pria asing yang menghabiskan malam panas bersamanya adalah Arion ayah dari Alex. Ternyata Alex kekasih Audy, diam menjalin hubungan dengan sahabat Audy.
Ketika Arion tahu bahwa Audy adalah wanita yang menghabiskan malam panas dengannya, pria itu tanpa ragu meminang Audy.
Dilema melanda Audy, Apakah ia akan menerima pinangan Arion? Padahal niatnya hanya demi membalaskan sakit hatinya. Ternyata tidak begitu sulit menumbuhkan cinta di hati Audy untuk Arion.
Bagaimana reaksi Arion setelah tahu niat Audy menerima pinangannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Acara lamaran part 2
Arion melangkah dengan penuh rasa percaya dirinya, kemudian Jordy beserta para pengawal lainnya, masing-masing dari mereka membawa seserahan untuk Audy.
Audy tersenyum puas, apalagi saat melihat ekspresi Bibi dan juga Sepupunya yang sepertinya syok, untung saja tidak terkena serangan jantung.
Sedangkan untuk Paman Ben sendiri, kedua matanya tak berkedip, bahkan ia sampai menelan ludah berkali-kali.
'Ini tidaklah mungkin, aku sedang tidak bermimpi, kan? Tuan Arion Abhimanyu si pengusaha sukses namun terkenal akan sifat nya yang dingin dan juga kejam! ' Batinnya tak percaya.
Dengan wajahnya yang terlihat tampan, kali ini Arion begitu mempesona dengan mengenakan Tuxedo, ditambah rambutnya yang klimis ia sisir ke belakang, Audy sendiri sempat terpesona padanya, begitupun dengan Arion, ia tiada hentinya memandangi Audy dengan penuh rasa cinta.
"Audy, calon istriku! Selamat malam sayang!" sapanya sembari memeluk.
Elsa dan Lordes yang menyaksikan hal itu, keduanya sampai mengepalkan tangan dan menunjukan ekspresi wajahnya yang merengut.
'Dasar brengsek, ternyata Audy tidak pernah membual selama ini, pria ini begitu terlihat sempurna, aih... Harusnya aku yang cocok bersanding dengannya, andaikan aku belum menikah dengan Benyamin, mungkin kau akan aku rebut! ' Gumam Elsa dalam hati.
Sedangkan untuk Lordes sendiri, ia benar-benar sangat menyesali atas perkataannya tempo hari, bersiaplah berlari keliling lapangan sepak bola tanpa busana, pasti sangatlah memalukan.
Setelah menyapa Audy dan memeluknya dengan penuh rasa cinta, Arion mulai menyapa Paman dan juga Bibi Elsa.
Kali ini Arion bersikap ramah kepada mereka namun tetap terkesan tegas dan berwibawa
Lalu Paman Ben menjawab sapaan dari Arion, dan ia pun ingin bertanya sesuatu kepadanya.
"T tuan Arion Abhimanyu, apakah anda ini adalah Papahnya Alex?" tanyanya tampak gugup.
Elsa dan juga Lordes yang mendengarnya secara langsung, ia tak menyangkanya.
"Apa? Jadi Tuan Arion ini adalah Papahnya Alex? Kau sudah gila ya Audy, kau tolak Putranya dan lebih memilih Papahnya, dimana hati nuranimu itu hah? " tanpa tersadar Elsa malah memarahi Audy dengan nada menyentak dihadapan Arion, dan Arion pun tak terima hal itu.
Sorot matanya yang tajam ia tunjukan ke arah Elsa, seketika Elsa di buat takut oleh tatapan matanya yang menakutkan, ia pun memilih untuk menundukkan kepalanya dan tak berani meneruskan omelannya.
"Berani kau bentak calon istriku, akan aku buat perusahaan suamimu jatuh bangkrut dalam sekejap!" ancamnya tak main-main.
Paman Ben yang mendengarnya secara langsung ia tampak syok tak percaya, kemudian ia buru-buru mendekati istrinya dan memarahinya.
"Jaga ucapanmu itu Elsa, kau sedang berhadapan dengan pria berhati kejam dan juga bengis, sekali melakukan kesalahan ataupun membuat nya kesal, bersiaplah kau lenyap dari muka bumi ini! " bisiknya ke telinga sang Istri.
Elsa sampai terkejut tak percaya atas penjelasan dari suaminya, tubuhnya mendadak gemetar.
Audy dan Arion tersenyum puas ketika keduanya melihat ekspresi wajah Elsa yang seperti itu.
"M maafkan s saya T tuan!" jawabnya sampai terbata.
Akhirnya Paman Ben mempersilahkan Arion dan juga para pengawalnya untuk segera masuk ke dalam.
Sementara itu Lordes tak berani berkata apapun, entah kenapa ia takut akan sosok Arion, apalagi ketika pria itu menatapnya dengan tatapan dingin dan menusuk.
Audy dan Arion duduk saling bersebelahan sedangkan Paman Ben dan juga istrinya duduk di hadapan mereka berdua.
Akhirnya acara lamaran di mulai, Arion membawakan seserahan yang sangat fantastis, apalagi diantaranya beberapa set perhiasan berlian yang nilainya sangat tinggi. Elsa dan juga Lordes tampak kesal dan juga iri karena Audy benar-benar akan dipersunting oleh pria konglomerat meskipun usia pria tersebut tak berbeda jauh dengan Paman Ben. Elsa dan Lordes sempat mencibirnya, mereka beranggapan bahwa Audy wanita matre dan menurutnya ia sengaja melakukan hal ini karena memiliki misi balas dendam terhadapnya.
"Baiklah Tuan Benjamin, kedatangan saya kesini pastinya anda sudah tahu dari keponakanmu, benar begitu?" tatapan Arion lagi-lagi tajam dan menusuk, sehingga membuat Paman Ben menjadi gugup.
"S saya sudah tahu Tuan Arion, anda datang kesini untuk melamar Audy, betul kan?" jawabnya sampai terbata.
Arion tersenyum tipis ke arahnya, kemudian ia merangkul Audy yang duduk di sebelahnya.
"baguslah kalau kau sudah tahu, apakah kau tahu mengapa Aku dan Audy bisa bertemu dan kami memutuskan untuk menikah?" pertamanya dari Arion cukup menggetarkan Elsa dan juga Lordes, karena setahu mereka berdua saat Audy mengatakan ada pria yang ingin menikahinya dan pria itu adalah orang yang telah tidur bersamanya akibat ia di cekoki minuman yang telah sengaja di berikan obat yang mengandung zat Afrodisiak dengan dosis yang tinggi. Lagi-lagi Elsa dan Lordes sampai menelan ludahnya berkali-kali, keringat dingin mulai bercucuran, mereka takut kejahatannya terbongkar, tapi sepertinya akan terjadi malam ini juga.
Sedangkan Paman Ben, ia memang kurang begitu mengerti soal kejadian pada malam naas itu.
Akhirnya Arion menjelaskan awal mula pertemuan dirinya dengan Audy, sedangkan untuk Audy sendiri, ia membiarkan calon suaminya berkata demikian, ia sendiri tak menyangkanya, namun Audy begitu senang karena lewat Arion lah ia bisa melakukan misi balas dendamnya terhadap Bibi dan juga sepupunya yang durjana.
Saat Arion membahas soal Tuan Bone, tiba-tiba Bibi Elsa beranjak dari tempat duduknya.
"Stop! Hentikan semua penjelasan anda ini Tuan, a aku mengaku salah!" tubuhnya sampai gemetar, Elsa tak menyangka bahwa malam ini semua kebusukannya akan terbongkar, menurutnya ini semua sangat memalukan.
Arion tersenyum puas, ia sudah tahu latar belakang keluarga Audy, sebelum ia datang ke tempat ini, Arion menyelidiki terlebih dahulu soal masalah ini, dan ia pun sudah tahu soal Audy yang di jebak, karena pada saat malam naas itu terjadi, Audy memang sedang dalam pengaruh obat. Pikirnya untung saja Audy bertemu dengan pria seperti dirinya, andai saja ia bertemu dengan pria brengsek dan hidung belang, betapa naas nasibnya pada malam itu.
"Kau mengakui semua kesalahanmu terhadap calon istriku? Baguslah, itu artinya kau harus mau menerima semua konsekuensinya!"
Deg!
Raut wajahnya terlihat pucat, begitu pun dengan Lordes karena ia juga ikut terlibat.
Paman Ben yang mendengarnya, ia bergegas berbicara dengan Arion.
"Tuan, tolong maafkan istriku, jika Tuan ingin memberikan hukuman, hukumlah aku saja!" Paman Ben malah membela istrinya yang jelas-jelas salah, Sedangkan Audy yang mendengarnya, ia tampak kecewa.
Kemudian Audy menatap calon suaminya dan mengatakan sesuatu padanya.
"Jangan kotori tanganmu untuk menghukum Bibiku, biarlah aku sendiri yang melakukannya."
Elsa yang mendengarnya tampak lega, dan pada akhirnya setelah acara seserahan yang menjurus penuh ketegangan ini di akhiri dengan acara makan malam, setelahnya Arion pulang atas permintaan dari Audy setelah sebelumnya acara pernikahan akan dilaksanakan Minggu depan.
Suasana yang semula menegang kini kembali lagi normal setelah kepergian Arion, Bibi Elsa dan Lordes merasa sangat lega.
"Akhirnya pria menakutkan itu sudah enyah dari sini!" ucapnya sampai mengelus dada
Begitu pun dengan Lordes, keduanya seperti terlepas dari jeratan malaikat pencabut nyawa.
Kemudian Audy datang menghampiri sambil melipat tangan di atas dada.
"Bagaimana, apakah kalian masih mengatai ku si wanita pembual hah? Oh iya kau jangan lupa dengan janjimu itu Lordes, dan untukmu Bibi Elsa, aku sudah menyiapkan kejutan kecil untukmu!" Audy tersenyum puas saat melihat wanita yang kerap kali sering menindasnya itu tak bisa berkutik.
Bersambung...
🌷🌷🌷🌷🌷🌷
apakah arion junior sdh ada di rahim audy,,jd penasaran,,,lanjut kak othor 😘
lanjut kak othor quh,,💪😍