Amora Jane,,,, adalah gadis berusia 19 tahun yang rela menikah kontrak dengan pria yang koma yang berusia 24 tahun.
Amora terpaksa meninggalkan bayinya karena itu salah satu syarat dari pernikahan kontrak mereka.
Beberapa tahun berlalu, akankah Amora bertemu kembali dengan bayinya,,,,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adirbas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pamit pergi
Amora bangun dari tidurnya ketika jam 04:12. Dia melihat kearah sekeliling yang berantakan dengan pakaiannya dan juga pria itu.
"Ah,,,,perih,,,," batin Shanum saat dia tak bisa berjalan karena ulah pria itu.
Amora mengambil ponselnya, dia mengirim pesan kepada adik-adiknya yang berisi
"Perubahan rencana, kerjakan semuanya dengan cepat. Aku akan pergi ke Swiss hari ini juga. Nanti aku katakan alasan kenapa ini terjadi saat kita bertemu. Sampaikan hal ini pada semuanya, dan jangan pernah hubungi nomor ini lagi. Karena aku akan meninggalkannya sebagai jejak terakhir ku di sini,,," .
Amora mengirim pesan itu, lalu dia segera menghapusnya dari hpnya ketika pesan itu telah terkirim ke adik-adiknya.
"Padahal aku baru saja membuat gaun ini dengan tangan ku sendiri,,," gumam Amora sambil memakai pakaian pria itu.
Sebelum dia pergi, dia menulis sebuah surat di ponsel miliknya. Jadi, apabila pria itu pintar dengan membuka ponsel Amora, maka surat itu yang akan langsung terlihat di ponsel miliknya.
Tepat pada jam 06:00 suara alarm di ponsel pria itu berbunyi, dia terbangun dan mencari ke sekeliling untuk melihat keberadaan Amora, tapi nihil.
"Dia benar-benar masih suci. Aku akan bertanggung jawab padamu,,," gumam pria itu saat melihat darah yang ada di atas kasur akibat ulahnya semalam.
"Kenapa dia meninggalkan ponselnya disini,,,," pria itu membuka ponsel Amora yang menampakkan sebuah surat di layar utamanya.
"Tuan, selamat karena kau pria pertama yang melu*at dan mengambil mahkota ku. Aku ingin berterima kasih karena telah mengajariku gerakan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Ini adalah gaun pertama ku yang ku buat dengan tanganku sendiri, tapi kau malah merobeknya. Jadi, sebagai gantinya aku mengambil pakaianmu yang masih utuh. Aku tak tahu apakah aksi malam tadi akan menghasilkan produk yang keren-keren. Aku akan menunggu selama beberapa bulan untuk melihat hasilnya. Ponselku ini sebagai jaminan bahwa aku akan kembali lagi untuk mengambilnya, yang aku juga tak tahu berapa lama. Jadi, sampai bertemu kembali pria tampan. Aku berharap kau menjaga ponsel ku dengan baik, karena itu hadiah dari seseorang untukku,,," pria itu membaca surat itu dengan berbagai ekspresi.
"Aku akan mencari mu sampai ke ujung dunia sekalipun,,,," kesal pria itu sambil meremas ponsel milik Amora.
°°°°°°°°°°°°°
Selama dua hari setelah pesta itu semua orang diberikan cuti selama dua hari. Jadi, hari ini mereka semua kembali ke perusahaan untuk bekerja.
Semua orang mulai merasa aneh saat Amora yang biasanya tepat waktu belum juga datang setelah enam jam masuk kerja.
"Ada paket untuk mu Emy dari Jenni,,,,," ucap seorang karyawan sambil menyerahkan sebuah kotak kepada Emy.
Emy segera membuka paket itu hingga dia terduduk lemas saat dia membaca surat pertama untuknya.
"Ada apa,,,,?" tanya teman-temannya.
Emy memberikan surat itu kepada mereka semua.
"Hei temanku Emy, tolong bagikan tiga suratku ini kepada mereka yang namanya ku tulis di atas kertas surat. Maaf karena pergi dengan tiba-tiba tanpa mengucapkan sepatah katapun. Tidak perlu khawatir, aku akan kembali untuk mengambil semua barang yang ada di meja kerjaku. Jadi, tolong simpan dan jaga dengan baik semua itu. Karena aku tak tahu siapa yang akan mengotak-atik semua itu,,," ucap seseorang yang membaca surat Amora untuk Emy.
"Memangnya ke siapa surat lainnya. Untuk Ketua tim, untuk tuan Wiliam dan untuk Tuan Benni,,," ucapnya ketika membaca nama tiga surat itu.
"Pesan apa yang dia berikan untuk kekasih ku,,," kesal Meri tiba-tiba datang sambil mengambil surat yang di tujukan untuk Benni.
Awalnya Benni menarik surat itu dari tangan Meri agar hanya dirinya yang membacanya. Tapi, Benni kalah saat dia mendapatkan tatapan tajam dari Meri.
"Hei tuan Benni,,,,selamat atas kebebasan mu dengan ku. Selamat atas hubunganmu kedepannya dengan kekasih mu Meri. Maaf karena aku tak bisa hadir untuk menjadi perusak di hari bahagia kalian nanti,,," ucap Meri saat membaca pesan itu.
"Ternyata tidak ada yang istimewa,,," gumam beberapa orang yang mendengarnya.
Namun, berbeda dengan Emy yang mendengar isi surat itu. Dia mulai merasa tertantang.
"Aku akan mewakili sahabatku itu untuk menjadi perusak hari bahagia kalian,,," batin Emy sambil melihat Meri yang membuang surat untuk Benni dengan senyuman terukir di bibirnya.
"Bagaimana dengan milik tuan William,,," gumam mereka.
"Aku akan mengantarnya,,," ucap ketua tim sambil mengambil kedua surat lainnya. Lalu, dia berjalan ke arah ruang pribadi pimpinan.
Mereka yang berada di ruang pimpinan sedang menunggu dengan sedikit cemas apa isi surat Amora. Mereka telah tahu karena melihat dari Cctv.
Tok,,,,tok,,,tok.
"Masuk,,," perintah William.
"Bacakan,,," perintah William saat ketua tim baru masuk.
"Eh,,," bingungnya.
"Bacakan surat yang di tulis nona Jenni agar kami semua tahu. Kami telah melihat kalian dari sana,,," tunjuk William ke arah TV yang menampilkan ruang milik tim Amora.
"Baik,,,Salam hormat tuan Wiliam, tolong sampaikan maaf ku kepada Nona Marsya karena aku tak bisa memenuhi janjiku ketika wawancara. Aku tak mengundurkan diri, hanya ingin mengambil cuti saja beberapa waktu yang entah sampai kapan. Jadi, aku ingin meminta imbalan karena telah mendapatkan tender kerjasama dengan tuan Anthony. Imbalannya yaitu biarkan aku bisa kembali kapan saja ke perusahaan. Meskipun itu membutuhkan waktu sampai bertahun-tahun lamanya,,,salam manis dari karyawan magang mu yang sombong Jenni Amor,,," ucap ketua tim sambil membaca surat yang di tujukan untuk tuan William
"Hai ketua tim, maaf karena aku pergi tanpa pamit. Terima kasih karena telah menjadi seperti sosok kakak laki-laki yang menjaga adik perempuannya ketika aku bekerja bersama mu. Aku tak tahu siapa yang memintamu melakukannya. Aku hanya ingin berterima kasih atas semua perhatian yang kau berikan. Jika itu memang inisiatif sendiri darimu, aku sangat berterima kasih. Jika seseorang memintamu untuk melakukannya. Maka tolong sampaikan terima kasih dariku untuknya. Salam manis dari seseorang yang telah menganggap bahwa kau kakak laki-lakinya,,," sambung ketua tim sambil membaca miliknya di depan kedua keluarga itu.
"Kenapa membaca punyamu,,,?" tanya Robert.
"Karena aku juga telah mengetahui isi surat tuan William,,," jawab ketua tim.
"Ohhh,,,".
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...