Dijual kepada mafia kejam, Arini disiksa dan dikurung dalam neraka bernama cinta. Tapi tak seperti gadis lemah dalam dongeng, Arini memilih bangkit. Karena tidak semua cinta pantas diperjuangkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elfrida Sitorus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18
sore harinya langit sangat mendung,seolah mencerminkan hati reina yang tak tenang.dibalkon lantai tiga rumah keluarga O'reilly, ia berdiri diam,memandang kehalaman belakang yang luas.angin musim semi menyentuh wajah lembutnya,namun tidak cukup menenangkan pikirannya yang kacau.
perutnya sudah membuncit,membuat gaun panjang krem yang ia kenakan menonjolkan kenyataan bahwa ia sedang mengandung benih pria yang dia sangat benci.sekarang usia kandungnya memasuki bulan kelima.selama lima bulan ini reina berlatih sangat keras bersama maeva.dan kemampuanya diasah terus selama lima bulan ini.walaupun,reina dalam keadaan hamil.
maeva adalah pengawal pribadi reina atau pelatih pribadi reina.dia pengawal kepercayaan keluarga O'reilly.
pergerakan halus dari janin didalam rahimnya sudah mulai terasa sejak bebrapa minggu terakhir.setiap gerakan kecil itu menjadi pengingat bahwa hidup baru sedang tumbuh bersamanya ditengah bayangan-bayangan masa lalu yang gelap.
"reina,"suara dalam dan wibawa itu menyentak lamunannya.
sean O'reilly,sang paman yang kini menjadi pelindungnya,berdiri di ambang pintu balkon.tatapannya tajam dan dingin,penuh perhitungan.sejak reina tahu hamil,sikapnya berubah.
"apa kamu yakin ingin mempertahankan anak itu?"tanya sean dengan suara datar.
pertanyaan itu menusuk dada reina seperti pisau."ini darah dagingku.aku tidak bisa membuangnya hanya karna dia anak dari pria yang salah."
sean mendengus."tapi dia juga darah daging dari musuh kita,reina.dari leonardo Dirgantara ingat itu.mafia paling kejam dari asia.anak itu bisa jadi ancaman dalam darah kita."
reina menggeleng,air mata menggantung di pelupuk matanya."dia tidak bersalah,paman."
sean terdiam sejenak,lalu menatap reina dalam."aku hanya ingin kau tahu,tidak semua orang dikeluarga ini akan menerima anak itu.bahkan aku belum siap mengakui nya sebagai pewaris O'reilly."
reina mengatup bibir,menahan sakit yang merambat dari dada hingga keperut.bayi dalam kandungannya berusia lima bulan itu seolah tahu ibunya sedang gelisah,menendang pelan seakan ikut bereaksi.
sementara ditempat lain,tepatnya diindonesia disebuah villa megah yang dipenuhi penjaga bersenjata,Leonardo Dirgantara menghancurkan cermin besar dengan tanganya.
kaca berserakan dilantai,darah menetes dari telapaak tangannya,namun tak satupun orang berani mendekat.ia mengamuk seperti orang gila.
"dia hamil! hamail?"
suara menggelarnya menggema hingg keseluruh sudut rumah.
tasya,yang selama ini setia padanya ,hanya berdiri kaku dengan kepala tertunduk."kami sudah memastikan ,tuan.reina menghilang membawa kabur kehamilannya dibantu olwh davin.kami menemukan rekaman medisnya disebuah rumah sakit di turki.dan sekarang kandunganya...sudah lima bulan."
Leonardo tertawa miring,gila."jadi dia benar-benar membawa anakku pergi.dia pikir bisa lari dariku?dengan darahku dalam rahimnya?"
ia berbalik,menatap tasya tajam.
"kirim semua anak buah .aku ingin dia ditemukan.hidup.tapi kalau tidak bisa...aku ingin anak itu.aku yang akan membesarkannya.dia anakku!"
"tapi tuan..."
"diam ! "bentaknya ,keras dan brutal."aku tidak peduli apa yang dikorbankan.jika dia melawan...buat dia tunduk!"
kini,Leonardo tak hanya kejam.ia menjadi paranoid,terobsesi,dan semakin berbahaya setelah tahu reina hamil keturunanya.ia memeriksa semua kamera pengawas dipelabuhan,bandara,hingga rumah sakit.ia hanya tidur dua jam sehari.rekaman vidio reina,rekaman kelam yang selalu ia simpan dalam brankas .kini ia tonton setiap malam .bukan karna rindu,tapi karna benci dan dendam.
"aku akan membuatmu kembali padaku,reina O'reilly, "gumamnya didalam gelap ."bersama anak itu...atau tanpa dia."
kembali ke irlandia
reina duduk diatas tempat tidur ,memegang poto usg yang baru diambil pagi tadi.wajahnya sendu,tanganya gemetar.
maeve masuk,membawa secangkir teh herbal dan kabar buruk.
"orang Leonardo mulai bergerak.mereka mencium jejak kita."
reina memeluk perutnya erat."dia akan datang kesini.."
"kau tidak sendiri ,reina."ucap maeve,menatapnya penuh ketegasan ."kau punya aku,kau punya keluarga yang baru.dan kalau sean belum bisa menerima anakmu,kita akan cari jalan lain.tapi satu hal pasti kita akan melawa."
saat malam semakin larut,reina berdiri didekat jendela kamarnya,memandangi langit irlandia yang kelam.
dalam dirinya tumbuh dua kekuatan :rasa takut...dan keinginan untuk bertahan.
keesokan harinya ,reina berlatih siang dan malam bersama maeve,reina tak ingin lagi menjadi perempuan lemah.ia ingin bertarung dan membalaskan dendamnya.
"kau sedang mengandung .latihanmu harus menyesuaikan,"tegur maeve.
"aku harus kuat sebelum dia datang."jawab reina ,peluh membasahi dahinya."jika dia datang,aku tidak akan lari ,aku akan berdiri ."
maeve memandang reina dengan sorot mata baru bukan sebagai korban ,tapi sebagai calaon pewaris yang sudah mengerti bertarung.
diluar benteng,bayangan gelap mulai menyusup.jejak reina mulai tercium.dan leonardo tak akan berhenti...sampai semuanya dia dapatkan.
