Menyimpan luka dan rasa rindu secara bersamaan membuat Wulan menutup diri dari laki laki yang berusaha mendekatinya, meski semua itu sudah terjadi lebih dari delapan tahun tapi tak bisa membuat Wulan melupakan apa yang terjadi pada rumah tangganya dengan Rendra.
Apakah kerinduan anak anaknya pada sosok ayah akan meluluhkan hati Wulan untuk kembali membuka hati ataukan Wulan memilih untuk kembali pada laki laki yang sudah memberinya luka yang bahkan hingga saat ini tak bisa Wulan lupakan ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri atau Pemuas
Nathan tak pernah menyangka akan di khianati seperti ini oleh ibu dan juga sahabat yang kini sudah menjadi istrinya hingga harus berpisah dengan Wulan dan juga anaknya.
" lalu apa yang kamu dapatkan dari semua ini ?"
" bahkan hingga detik ini aku masih belum bisa mencintai mu !" ucap Nathan yang benar benar hilang kendali karena merasa di khianati oleh orang terdekatnya.
" mungkin kamu belum mencintai ku atau mungkin juga kamu belum menyadari cinta yang kamu rasakan untukku " ucap Anna yang sangat yakin jika tak ada usaha yang mengkhianati hasil.
" dan bagaimana jika selamanya aku tak akan pernah bisa mencintaimu karena aku ingin kembali pada Wulan dan kedua anak ku " ucap Nathan yang tak memikirkan bagaimana perasaan Anna saat laki laki yang sangat iya cintai mengatakan semua itu.
" hahaha... " Anna tertawa sedih saat mendengar apa yang Nathan katakan.
" apa kamu yakin jika mantan istri mu dan kedua anak mu mau menerima kamu kembali setelah apa yang kamu lakukan pada istri dan anak anak mu dulu !" tanya Anna sambil menghapus air mata yang tak kunjung berhenti mengalir.
" dengan tega kamu membuang ku yang sudah menemani mu selama delapan tahun ini melewati suka duka kehidupan bahkan aku yang mengurus semua kebutuhan kamu, ibu dan juga Naura selama delapan tahun ini " ucap Anna yang kini merasa semua pengorbanannya selama ini sia sia.
" tanya kan pada ibu mu apa aku melakukan kesalahan hingga kamu begitu jahat padaku ?"
" aku hanya meminta cinta bukan harta apalagi tahta " ucap Anna yang kini sudah bersimpuh tepat di hadapan Nathan bahkan kondisi Anna masih tak mengenakan sehelai benang pun.
Nathan berbalik menuju tempat tidur untuk mengambil selimut besar untuk menutupi tubuh polos Anna yang terlihat mulai kedinginan.
" pakai lah ini " ucap Nathan sambil membalut tubuh Anna dengan selimut baru setelah itu Nathan memapah tubuh Anna menuju tempat tidur agar Anna tak harus terduduk di lantai seperti tadi.
" pakai kembali pakaian mu, aku ingin berbicara dengan ibu " ucap Nathan yang langsung berbalik meninggalkan Anna tapi di tahan oleh Anna.
" tetap lah disini " ucap Anna dengan tatapan memohon.
" tetap lah disini, jika bukan sebagai suami setidak nya sebagai seorang teman dan juga sahabat " ucap Anna yang membuat selimut yang Nathan kenakan jatuh dari pundaknya.
" Anna " Nathan melepaskan genggaman tangan Anna dan kembali membenarkan selimut untuk menutupi tubuh Anna tapi tangan Nathan Anna tarik dan Anna sengaja letakan di atas jantungnya dimana posisi itu tepat di atas salah satu gunung kembar miliknya.
" rasakan lah apa yang aku rasakan padamu selama ini " ucap Anna yang membuang rasa malu dan juga harga dirinya demi tak kehilangan Nathan setidaknya ini usaha terakhirnya untuk bisa memenangkan hati Nathan suaminya sebelum semuanya benar benar terlambat.
" debaran ini yang selalu aku rasakan saat berada dekat dengan mu " ucap Anna yang masih menahan tangan Nathan yang mencoba menjauh dari bukit kembar milik Anna.
" mereka yang tak pernah kamu jamah masih setia menunggu mu untuk bisa kembali di jamah dan di sentuh seperti delapan tahun lalu " ucap Anna mencoba mengingatkan kembali memori yang mungkin coba Nathan kubur dalam hatinya.
Dan bohong rasanya jika Nathan tak terpancing dengan apa yang sejak tadi Nathan lihat dan kini pelan tapi pasti Nathan merasakan debaran yang sama yang tangan Nathan rasakan saat meletakkan tangannya di atas jantung Anna.
" mungkin dulu saat kita melakukan semua itu di sebut sebuah pengkhianatan " ucap Anna yang kini sudah bangkit dari duduk nya tanpa melepaskan tangan Nathan yang masih sengaja iya tahan sejak tadi.
" tapi kini kita sudah menjadi suami istri dan tak akan ada yang melarang apa yang akan kita lakukan bahkan jika kamu ingin kita melakukannya dua puluh empat jam atau dengan berbagai posisi yang berbeda pun tak akan ada yang melarangnya " ucap Anna yang semakin berani dengan mengambil satu tangan Nathan yang lain agar melingkarkan tangannya di pinggangnya.
" sudah cukup selama ini kamu menahan semuanya " ucap Anna yang sangat yakin jika Nathan pun menginginkan semua ini tapi terus Nathan tahan karena merasa jika suatu saat iya akan bisa kembali dengan Wulan.
" lakukan kewajiban yang kamu tunda selama delapan tahun ini dan izinkan aku mendapatkan hak ku dari mu malam ini " ucap Anna sambil memiringkan wajahnya memberanikan diri mencium bibir Nathan tapi lagi dan lagi Nathan menghindar dengan memalingkan wajahnya.
" apa kamu benar benar tak menginginkan ku ?" tanya Anna yang kembali harus kecewa dengan penolakan yang Nathan tunjukan saat ini.
Tak mendapat jawaban apapun dari Nathan Anna pun melepaskan tangan Nathan dan membalikan tubuhnya agar Nathan tak melihat sisi lemahnya dan sisi rapuhnya saat ini.
Tapi siapa sangka jika Nathan malah memeluk Anna dari belakang dan Anna bisa merasakan debaran yang begitu hebat di dada Nathan yang bahkan menembus tubuhnya.
" maaf jika aku hanya bisa memberi luka selama ini " ucap Nathan yang masih memeluk tubuh polos Anna.
" aku tau kamu tak mencintaiku tapi biarkan aku bisa memuaskan mu jika kamu tak menganggap ku istri anggap aku pemuas nafsumu " ucap Anna putus asa.
Mendengar ucapan Anna membuat Nathan membalikkan tubuh Anna dengan kasar bahkan Nathan mendorong tubuh Anna ke atas tempat tidur sedangkan Anna hanya bisa pasrah dengan apa yang mungkin akan Nathan lakukan padanya.
" aku bukan laki laki rendah yang akan menganggap wanita sebagai pemuas nafsu semata " ucap Nathan sambil melepaskan satu persatu kancing kemeja miliknya.
" jadi anggap saja aku melakukan kewajiban ku agar kamu bisa mendapatkan hak mu malam ini " ucap Nathan yang sudah merangkak naik ke arah tubuh Anna sedangkan Anna hanya bisa pasrah atas apa yang Nathan pikirkan saat ini.
Jika di kamar Nathan malam pertamanya harus tertunda selama delapan tahun, lain halnya dengan Wulan yang kembali merapihkan bukti yang terpaksa iya tunjukan pada Nathan agar Nathan tak lagi mengusik dirinya dan juga kedua anaknya.
Drrttt
Drrrt
" Fahmi ?"
" untuk apa dia menghubungi ku malam malam seperti ini "tanya Wulan yang masih ragu untuk mengangkat sambungan telepon dari Fahmi karena meski Wulan mengenal Fahmi tapi Wulan tak pernah mengangkat sambungan telepon dari laki laki lebih dari jam tujuh malam.
" bukankah Fahmi tau jika aku tak akan mau mengangkat sambungan teleponnya jika lebih dari jam tujuh malam ?"
" lalu kenapa Fahmi menghubungi ku ?"
" apa ada hal penting yang ingin Fahmi katakan ?" tanya Wulan pada dirinya sendiri karena tiba tiba saja Wulan bimbang antara mengangkat atau membiarkan sambungan telepon itu sampai besok.
✍️✍️✍️ apa Wulan akan mengangkat sambungan telepon dari Fahmi malam malam ? dan apa yang sebenarnya ingin Fahmi sampaikan hingga Fahmi nekad menghubungi Wulan di luar jam yang sudah Wulan tentukan ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘