Setelah kekacauan besar yang mengguncang seluruh negeri, Xander kembali menghadapi ancaman yang jauh lebih berbahaya. Warisan terakhir Xylorr terungkap, suku pedalaman muncul ke dunia luar, dan Osvaldo Tolliver membawa misteri baru yang mengubah arah permainan.
Musuh bergerak dari segala sisi, para pengkhianat mulai menampakkan diri, dan keputusan Xander kini menentukan siapa yang akan bertahan hidup.
Di jilid kelima ini, rahasia lama akan terbongkar, kekuatan baru muncul, dan pertempuran sesungguhnya dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Malam yang panjang akhirnya berganti pagi. Hujan mengguyur sangat deras, disusul angin yang berembus kencang dan petir yang menggelegar. Beberapa burung tampak bertengger di dahan pohon.
Para penjaga tampak berada di titik-titik jaga. Anjing robot bersiaga penuh setelah kejadian semalam. Kediaman Osvaldo Tolliver berada di titik pengamanan maksimal.
Sementara itu, George baru saja terbangun, menggerak-gerakan kepala ke kiri dan kanan. Ketika akan mengusap wajah, ia menyadari jika kedua tangannya terbelenggu.
"Aku tampaknya sudah tertidur sangat lelap semalam." George mengamati empat anjing robot di sampingnya, sepuluh drone, dan senjata yang tergantung di dinding. "Aku lagi-lagi kalah. Aku seharusnya belajar dari kekalahanku sebelumnya."
Asher memasuki ruangan bersama beberapa pengawal, mengamati George saksama. "Kau membuat kami kerepotan semalam, penyusup sialan. Apa yang sebenarnya kau inginkan?"
Sebuah dinding kaca membatasi Asher dan pengawalnya dengan George.
"Aku hanya ingin bertemu dengan teman lamaku yang bernama Osvaldo Tolliver." George berusaha menggerakkan tubuhnya, tetapi ia kesulitan. Keempat anjing robot di sampingnya seketika bersiaga penuh.
"Tuan Osvaldo sama sekali tidak mengenalmu. Siapa kau dan apa tujuanmu?"
"Osvaldo Tolliver akan ingat ketika dia bertemu denganku."
Osvaldo memasuki ruangan bersama seekor robot serigala, menatap George saksama. Pria itu melihat peristiwa ini dalam penglihatannya. "Aku sama sekali tidak mengenalmu.”
"Kau akan mengenalku ketika aku menceritakan sebuah kisah tiga puluh tahun lalu yang melibatkanmu, Osvaldo Tolliver."
George tersenyum.
"Tiga puluh tahun lalu?" Osvaldo terdiam, menoleh pada Asher sesaat. "Ceritamu tampaknya menarik. Aku tidak sabar untuk mendengarkan."
Robot serigala seketika berubah menjadi kursi. Osvaldo segera duduk.
"Itu sangat luar biasa." George tertawa. "Aku terkejut karena kau memiliki banyak tekhnologi yang sangat canggih. Apa kau memerintahkan bawahanmu untuk menciptakan mereka atau kau mendapatkannya dari seseorang atau sekelompok orang?"
"Jadi, apa yang ingin kau ceritakan?" tanya Osvaldo.
Bawahannya tidak mendapatkan informasi mengenai George, dan hal itu membuatnya semakin penasaran.
George tertawa. "Kau tampaknya tidak suka berbasa-basi, Osvaldo. Aku akan langsung mengatakan pada intinya. Akan tetapi, aku hanya ingin pembicaraan ini terjadi antara kita berdua mengingat informasi ini sangat penting."
Osvaldo terdiam ketika mendapatkan penglihatan. “Aku ingin asisten kepercayaanku, Asher, juga ikut mendengar pembicaraan kita."
"Tuan Osvaldo," gumam Asher.
George menoleh pada Asher. "Baiklah."
Osvaldo segera memberi tanda pada Asher, dan Asher bergegas memerintahkan pengawal lain untuk keluar dari ruangan.
"Kau mudah diajak bekerja sama, Osvaldo." George menarik napas panjang, menatap Osvaldo lekat-lekat. "Osvaldo Tolliver, kau adalah salah satu anak hasil percobaan yang berhasil selamat tiga puluh tahun lalu."
"Bagaimana kau mengetahuinya?" Osvaldo sontak berdiri dari kursi, menatap George lekat-lekat. Ia kembali duduk setelah bisa menguasai diri.
"Bagaimana kau tahu?"
"Tuan Osvaldo," ujar Asher dengan wajah tampak cemas dan terkejut.
Empat robot anjing semakin mendekat pada Asher, begitupun dengan drone dan senjata.
George menoleh pada cincinnya sesaat. "Kau dan pasukanmu sudah merampas semua alat canggihku, tapi kalian tidak melepas cincin di jariku. Aku cukup yakin kalian mampu memotong jariku jika kalian mau."
"Katakan, kenapa kau mengetahuinya?" Osvaldo menatap tajam. "Kau tidak ingin tubuhmu terpotong menjadi beberapa bagian, bukan?"
George sontak terdiam ketika mengingat dirinya yang tiba-tiba ambruk dan tidak bisa bergerak. Tubuhnya seperti dikendalikan oleh seseorang. Ia penasaran tekhnologi apa yang dimiliki oleh Osvaldo untuk melakukannya.
"Ceritaku masih terlalu panjang. Jadi, aku mohon kau jangan memotongnya."
"Baiklah." Osvaldo menoleh pada cincin di jari George. "Kau bisa melanjutkan ceritamu."
"Kau adalah beberapa anak yang selamat dari eksperimen sekitar tiga puluh tahun lalu.
Eksperimen itu melibatkan banyak anak jenius dan tangguh dari berbagai latar belakang yang berbeda. Sayangnya, banyak anak yang tidak selamat dalam eksperimen tersebut."
Osvaldo tidak mengatakan apa pun.
"Diammu adalah pertanda jika perkataanku soal kau yang merupakan salah satu anak yang terlibat dalam eksperimen benar. Eksperimen tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan manusia hingga batas maksimal. Para peneliti sengaja memilih anak-anak karena mereka ingin mengetahui bagaimana anak-anak yang sudah ditingkatkan kemampuannya tumbuh dan berkembang. Akan tetapi, eksperimen itu nyatanya tidak sesuai harapan karena banyak anak-anak yang tewas. Jika kau selamat dan hidup sampai sekarang, aku yakin kau memiliki sebuah kemampuan yang istimewa."
Osvaldo masih diam.
"Hanya saja, kemampuan istimewa itu harus dibayar dengan dampak pada tubuh setelah menggunakan kemampuan tersebut. Akan tetapi, dalam beberapa pengecualian mungkin saja ada beberapa anak istimewa yang tidak mendapatkan dampak.”
George mengembus napas panjang, menoleh pada Asher sekilas. "Menurut informasi yang aku dapatkan, ada lima anak yang selamat dari eksperimen itu. Aku sudah menemukan seseorang dan kau adalah orang kedua, Osvaldo Tolliver. Hanya saja, aku belum pernah bertemu dengan orang pertama dan baru bisa bertemu denganmu."
"Lima anak," gumam Osvaldo seraya mengingat masa lalu. Sayangnya, pikirannya seperti dihadang oleh sesuatu sehingga ia tidak bisa mengingat apa pun.
"Bagaimana kau bisa mengetahui semua informasi itu? Apa kau terlibat dalam kelompok yang menculikku?" tanya Osvaldo.
"Jika aku harus jujur, ayahku adalah pemimpin eksperimen yang melibatkanmu dan anak-anak lain tiga puluh tahun lalu."
"Apa?" Asher segera mengarahkan pistol. Tindakannya segera memancing keempat robot anjing, drone, dan senjata untuk semakin mendekat pada George. "Kau harus mati! Tuan Osvaldo dan anak-anak lain sudah menderita karena ulah ayahmu."
"Asher,” tegur Osvaldo, "aku masih membutuhkan informasi dari orang ini."
Asher menarik kembali pistolnya, mengembus napas panjang.
"Kau bisa melanjutkan ceritamu."
"Eksperimen pada anak-anak sudah dihentikan, tetapi eksperimen pada manusia masih terus berlanjut hingga sekarang. Aku mengajakmu untuk bergabung dengan kelompok UltraTech, kelompok rahasia yang-"
"Jadi, orang-orang yang menculikku dan anak-anak yang lain adalah UltraTech?"
George mengangguk. "Ya."
"Lalu, kenapa kau ingin aku bergabung dengan kelompok yang sudah membuatku menderita selama ini?" Osvaldo menahan amarah sedalam mungkin.
"Aku mengembangkan beberapa alat canggihku sendiri, salah satunya adalah cincin ini. Cincin ini akan mendeteksi anak-anak istimewa yang memiliki kemampuan dari hasil eksperimen. Jika cincinku bersinar, maka aku berada dekat dengan anak istimewa itu."
George mengembus napas panjang. "Aku sadar jika ayahku sudah melakukan kesalahan dengan melakukan eksperimen pada anak-anak. Akan tetapi, eksperimen itu juga memberikan keuntungan padamu. Sebagai langkah untuk menebus kesalahan ayahku, aku mengembangkan sebuah obat yang mampu mengembalikan kondisimu karena dampak kekuatan itu. Bagaimana? Apa kau ingin bergabung denganku?"
Sementara itu, Karnu baru saja memasuki rumah, mendekat pada Xylorr yang tengah beristirahat. Setelah melihat keadaan dan memikirkan matang-matang, ia ingin meminta pendapat pada ayahnya mengenai sesuatu.
"Baha (Ayah)." Karnu duduk di samping Xylorr.
Xylorr membuka mata. "Yaa onna (Ada apa)?”
Halo semuanya, aku ingin menyampaikan sedikit pemberitahuan. Beberapa hari ini aku belum bisa rutin update cerita karena jaringan di daerah tempat tinggalku masih belum stabil akibat kondisi bencana yang sedang terjadi.
Jadi, tolong jangan membuat asumsi atau statement seolah-olah bukuku berhenti atau tidak akan dilanjutkan, ya. Ceritanya tetap akan berjalan seperti biasa—aku hanya terkendala jaringan dan situasi yang belum sepenuhnya normal.
Kalau beberapa hari ke depan aku terlambat update atau bahkan belum bisa update sama sekali, aku berharap kalian bisa memberikan sedikit keringanan dan pengertian.
Sekaligus, mari kita doakan semua korban bencana agar diberi ketabahan, kekuatan, dan keikhlasan dalam menghadapi musibah ini. Semoga kondisi segera membaik dan semua yang terdampak diberikan keselamatan.
Terima kasih banyak untuk kesabaran dan dukungannya. 🙏💛
The best story & author..
Semangat Up Thor..