Cerita ini berjudul " Hilangnya sebuah kepercayaan Hidup " yang sengaja saya buat sedemikian mungkin sekedar untuk menghibur para pembaca yang setia, semoga tulisan saya ini bisa bekenan dihati para pembaca, sekian dan terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis siti Maemunah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Pada suatu hari,
Hari itu udara sangat sejuk, seperti sesejuk dua hati yang sedang duduk didekat sebuah air terjun, dimana banyak orang yang datang ketempat itu untuk berkunjung, sekedar untuk menikmati keindahan pemandangan alamnya yang begitu indah, dan juga untuk sekedar mandi-mandi dibawah air terjun itu, banyak sekali orang yang mandi dibawah air terjun itu membuat kedua insani yang sedang duduk dipingir kali air terjun itu, ingin turut mandi menikmati dinginnya air terjun itu, yang lantas dengan berpegangan tangan kedua insani itu turun kekolam air terjun tersebut yang lalu keduanya mandi saling siram menyirami dengan air terjun itu.
Hari pun sudah hampir sore, kedua insan ini masih menikmati sepotong jagung bakar yang dijual disekitar arena tempat rekreasi air terjun tersebut.
" Ayo, kita pulang ... ?!. Ajak Hana ke Guruh.
" Ayo ...?!. Kata Guruh sambil bangkit berdiri dari jongkoknya.
Sepasang insani ini ternyata Hana dan Tito yang pergi bertamasia untuk menikmati suasana indah dan nyamannya pemandangan.
Guruh dan Hana yang kelihatan sedang berjalan kearah mobilnya Guruh yang diparkir dipingiran jalan, setelah sampai merekapun naik kedalam mobil, sesaat mereka berdua masih terduduk didalam mobil sambil Hana yang merapihkan rambutnya dan Guruh yang sedang memandangi wajah Hana yang berkata dalam hatinya.
" Sunguh cantik paras wajah Hana sekarang, tidak seperti dulu wajah Hana yang selalu kelihatan kucel dan dekil penuh debu ... ?!.
Begitu didalam pikiran Guruh melambung angannya kemasa-masa lalu mereka berdua, yang suka bercanda dengan main kejar-kejaran, main lempar-lempar lumpur dan main petak umpet, tersenyum raut wajah Guruh mengenang masa-masa lalunya semasa Guruh bermukim di Bukit Putri.
" Ayo, cepet jalankan mobilnya, udah sore nih ... ?!. Kata Hana menyuruh Guruh untuk menjalankan mobilnya yang latas Guruh menghidupkan mesin mobilnya lalu tancap gas.
Sesampai dikontrakan Hana, Guruh langsung turun dari mobilnya bersama Hana, yang lantas keduanya masuk kerumah kontrakannya Hana tersebut, Guruh duduk disopa sambil memperhatikan Hana yang sangat berbeda dari sebelumnya yang kini Hana pandai merawat diri dan selalu tercium wangi disekitar tubuhnya.
" Mau minum apa ...?. Hana menawarkan minuman.
" Gak, masih kenyang ... !. Begitu jawab Guruh yang lantas Hana duduk disampingnya Guruh sambil bercanda Hana memijit hidungnya Guruh dan Guruh pun hendak membalas mau memijit juga pipiinya Hana namun Hana keburu menghindar.
"Aku pulang dulu ya ..?!. Kata Gurih berpamitan.
" Oke ... ?!. Kata hana sambil mengantarkan Guruh kedepan pintu.
" Bay ... ?!. Gurih melambaikan tangannya.
" Bay ... ?!. Balas Hana sambil melambaikan tangannya pula.
Sepulang dari kontrakan Hana. Guruh pergi kesebuah toko untuk membeli kesuatu, namun dipintu masuk Guruh bertabrakan dengan seorang perempuan yang tiada lain Angi yang juga sudah membeli beberapa barang.
" Aduuh ... ?!. Angi kaget begitupun juga dengan Guruh disamping kaget Arini merasa senang bertemu dengan Guruh namun Guruh tidak mengenal Angi karena arini memakai topi dan kacamata besar dan hitam.
" Guruh... ?!. Begitu pangil Angi.
" Ya aku Guruh siapa kamu ... ?. Tanya Guruh bertanya kepada orang yang ditabraknya.
" Aku Angi ... !. Kata Angi sambil membuka kacamatanya yang menutupi wajahnya.
" Hai, Angi ... apa kabar, sudah lama tak jumpa ... ?. Kata Guruh.
" Aku baik-baik saja, bagai mana dengan kamu ... ?. Angi balik bertanya.
" Ya seperti yang kamu lihat, aku baik-baik saja ... !. Begitu kata Guruh sambil mengerakan bahu nyah.
" Sukur lah kalau begitu ... !.
Ucap Angi sambil menarik tangan Guruh mengajak berjalan mengarah kepada sebuah tempat duduk yang berada didepan toko tersebut.
Setelah itu mereka berbincang -bincang menceritakan tentang dirinya masing-masing karena memang keduanya juga saling ingin tau tentang kabar keadaannya mereka masing-masing, setelah keduanya puas bercerita, lantas Guruh mengantarkan Angi ketempat parkir mobilnya Angi, yang lalu Angi pun masuk kedalam mobilnya dan menyalakan mesin mobilnya, sebelum berangat Angi memohon kepada Guruh
" Nanti telepon aku ya ....?!. Begitu kata Arini berpesan kepada Guruh yang lantas Guruh pun mengangukan kepalanya.
" Oke ... !. Jawab Guruh seperginya Angi Guruh pun pulang kerumahnya setelah berbelanja beberapa barang-barang kebutuhannya.
Keesokan harinya Guruh pergi kekantor, sesampainya dikantornya Guruh menelepon Hana untuk datang kekantornya mengajak Hana untuk makan bersama, diberikannya alamat kantornya Guruh ke Hana.
"Oke ... !. Jawab Hana.
Setelah Hana berangkat kekantornya Guruh Hana baru tersadar.
"Alamat itukan, alamat tempat kerjaku dulu sewaktu aku bekerja dikantin ...?!. Gumam Hana.
" Apa Si Gembul kenal kepada Guruh Suseno ... ?!. Begitu gumam Hana.
Sesampainya dikantornya Guruh, Hana bertanya kepada salah satu karyawan disitu.
"Maap numpang tanya kalau kantornya Gembul dimana ya ... ?. Begitu tanya Hana.
"Maap non, karyawan disini tida ada yang bernama Gembul non ... !. Begitu jawab karyawan tersebut.
Seketika itu terdengar ada suara dari dalam sebuah ruangan.
"Itukan suara Si Gembul.. !. Begitu gumam Hana yang lantas ditanyai nya lagi karyawan itu oleh Hana.
"Itu suara siapa ... ?. Tanya Hana sambil tangannya menunju kearah datangnya suara yang sedang bercakap-cakap.
"Oh itu suara Tuan Guruh Suseno ... !. Jawab karyawan itu, mendengar penjelasan dari karyawan tersebut lantas Hana setengah berlari kearah datangnya suara itu penasaran, bersamaan dengan keluarnya seorang karyawan dari dalam ruangan kantor tersebut lalu Hana pun langsung masuk. tertera diatas meja ada papan nama yang bertuliskan Guruh Suseno.
" Gembul apa kamu itu Guruh Suseno... ?. Tanya Hana kepada Guruh.
Guruh menoleh kearah Hana yang sedang berjalan menghampirinya.
"Iya, namaku Guruh Suseno emangnya ada apa ... ?. Begitu ucap Guruh
" Ya ampuun, ternyata kamu itu Guruh Suseno, jadi kamu, yang sudah membantu warga kampung Bukit Putri itu ... ?. Hana meyakinkan.
"Iya ... !. Jawab Guruh pendek.
"Kenapa kamu gak bilang-bilang ... ?!. Begitu kata hana sedikit kesal.
"Iya, sudah-sudah, gak usah cemberut begitu ... ?!. Kata Guruh kepada Hana yang masih merasa kesal dan marah.
"Ayo, kita makan dulu yuk ... ?!. Ajak Guruh sambil sedikit merayu, tangan Tito mengelus rambut Hana.
Lalu mereka berdua berjalan melalui sederetan karyawan-karyawan yang sedang memperhatikan mereka berdua, karena baru kali ini Guruh berjalan bersama seorang perempuan, membuat karyawannya merasa terheran-heran.
"Tumben bos Guruh jalan sama cewe ... ?!. Begitu seorang karyawan wanita berbisik kepada temannya.
"Iya, siapa sih cewe itu, pacarnya kali ya ...?!. Kata perempuan yang lainya.
Guruh dan Hana masuk kesebuah lestoran ternama dikota itu, dengan menu-menunya ala barat, namun menu indo pun komplit, Hana memesan makanan kesukaannya tumis kentang daging ayam bubu saus tiram yang rasanya asam manis pedas dengan ditaburi buah nanas dan sayuran, Guruh memesan stik daging sapi juga kentang goreng, minumannya jus karamel, lantas Guruh dan Hana menyantap makanan dengan ala-ala barat juga dengan ada garpu dan pisau ditangan sebagai alat makannya, setelah habis makan Guruh dan Hana pergi hiburan kesebuah pasar malam sekedar melihat-lihat, juga pergi ke mol untuk membeli beberapa barang untuk hana.
B e r s a m b u n g.