NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali : Pembalasan Sang Putri Jenderal

Terlahir Kembali : Pembalasan Sang Putri Jenderal

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Mengubah Takdir
Popularitas:225.5k
Nilai: 5
Nama Author: SYF

Shen Xinyi rela mengorbankan seluruh harta dan keluarganya demi membantu pangeran ke-5 untuk mendapatkan posisi "Putra Mahkota" dan menjadi "Kaisar", setelah berhasil menjadi Kaisar ia tak pernah menyangka bahwa ternyata selama ini Pangeran ke-5 telah menjalin hubungan terlarang dengan anak haram keluarga Shen. Setelah membantai habis keluarga Shen dengan alasan pemberontakan, pada akhirnya Shen Xinyi tak dapat lari dari takdirnya. Ia tewas dengan cara yang mengerikan sehari sebelum pesta pernikahannya, namun siapa yang dapat mengira? Begitu ia membuka kembali matanya, Shen Xinyi kembali ke 5 tahun yang lalu. Sebelum tragedi mengerikan itu terjadi, kini ia berjanji akan membuat mereka semua membayar harga atas apa yang telah mereka lakukan.


"Aku kembali, dendam ini akan ku hitung satu-persatu!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SYF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

"Baiklah, untuk penyelidikan akan aku serahkan kepadamu dan tetua kedua." seru tetua utama sambil mengirimkan sinyal panggilan kepada Tetua kedua.

"Kenapa anda tidak pernah menyerahkan tugas kepada tetua pertama? Jika anda terus memperlakukannya seperti ini mungkin saja suatu hari nanti kebencian akan tertanam di dalam hatinya. Seharusnya anda paham kan sampai sini? Saya tidak perlu menjelaskannya sampai sedetail itu bukan?" ucap Tang Yuchen sambil menatap mata tetua utama lekat.

Tetua utama hanya diam tanpa mengatakan sepatah kata pun, ia kemudian berdiri dan memberikan sebuah catatan kepada Tang Yuchen. Tang Yuchen kemudian mengambil catatan tersebut dan membacanya. Kedua matanya langsung terbelalak dan menatap tetua Utama dengan tatapan mata yang tak percaya.

"Ini serius? Saya tak pernah menyangka bahwa beliau melakukan hal semacam ini." seru Tang Yuchen heran. Tetua utama hanya menganggukkan kepalanya tanpa mengatakan sepatah katapun.

Hal ini membuat Tang Yuchen terdiam seribu bahasa, ia benar-benar tak menyangka bahwa ternyata tetua yang begitu dihormati oleh semua orang di akademi adalah seseorang yang semenjijikkan ini! Tak berselang lama datanglah tetua kedua dengan ekspresi yang serius, ia sangat penasaran dengan apa yang akan diperintahkan oleh tetua utama.

"Syukurlah kau sudah datang kemari, aku punya sebuah misi untukmu. Kau dan Tang Yuchen selidikilah kasus kali ini. Aku merasa ada sesuatu yang janggal." seru Tetua utama sambil memberikan token wewenang kepada tetua kedua dan tetua kedua menerima token tersebut dengan senang hati.

"Baik, akan saya pastikan bahwa saya tidak akan mengecewakan anda!" ucap tetua kedua dengan penuh semangat, tetua utama hanya dapat tersenyum melihat semangat yang begitu membara dari tetua kedua.

Setelah merasa cukup berbincang-bincang akhirnya tetua kedua dan Tang Yuchen memutuskan untuk meninggalkan ruangan tetua utama dan kembali ke tempat mereka masing-masing, sebelum berpisah Tang Yuchen dan Tetua kedua sempat mengatur pertemuan mereka esok hari untuk membicarakan penyelidikan tentang kasus pencurian ini.

Keesokan harinya....

Semua murid kembali dikumpulkan di aula, kali ini mereka semua dikumpulkan untuk membicarakan kasus semalam dimana ada salah satu murid yang dicurigai telah mencuri buku terlarang yang berada di ruang rahasia. Semua orang menjadi ricuh dan bertanya-tanya 'Sebenarnya siapa pelaku yang sebenarnya? Kenapa kita semua jadi terlibat seperti ini? Rasanya seperti menjadi buruan.' itulah yang dipikirkan oleh semua murid yang saat ini berada di aula.

Tak berselang lama, datanglah tetua kedua di dampingi oleh Tang Yuchen yang merupakan kandidat terbaik Putra Mahkota. Seketika suasana pun menjadi hening, tak ada seorangpun yang berani untuk membuka mulut mereka.

"Sebenarnya ada apa ini? Kenapa seluruh murid dikumpulkan di aula seperti ini, apa jangan-jangan mereka ingin menyelidiki kasus yang semalam?" batin Shen Xinyi bertanya-tanya.

"Kalian semua pasti bertanya-tanya di dalam hati masing-masing, kenapa kamu mengumpulkan kalian semua di aula. Ini semua ada alasannya dan salah satunya adalah kejadian tadi malam, dimana buku yang mengandung jurus terlarang tiba-tiba saja hilang di ruang rahasia." ucap tetua kedua dengan jelas dan suara yang lantang. Tiba-tiba saja dari sebelah kanan ada seorang murid yang mengangkat tangannya, kemudian tetua kedua memberinya kesempatan untuk bertanya sesuai dengan prosedur yang berlaku.

"Mohon maaf sebelumnya, namun bukankah masalah itu sudah di tutup? Lagi pula buku tersebut bukankah sudah ditemukan di dalam ruang rahasia tersebut?" tanya murid yang mengangkat tangannya dengan raut wajah yang serius.

"Benar juga, bukanlah semalam jelas-jelas sudah dinyatakan bahwa semua itu hanya salah paham?" sambung murid yang lain.

"Iya, jika sampai para tetua melakukan penyelidikan lagi apakah itu berarti mereka mencurigai salah satu diantara kita?" sahut murid lainnya.

Tetua kedua terdiam sejenak, ia berpikir apakah ini keputusan yang tepat? Padahal jelas-jelas semalam tetua utama sudah mengumumkan demikian, ia mengumumkan bahwa kasus semalam di anggap kelalaian para penjaga ruang rahasia dan orang yang melakukan pengecekan. Namun kini tiba-tiba saja dirinya dan pangeran ketiga hendak melakukan penyelidikan menyeluruh atas kejadian tersebut, dan menurutnya ini benar-benar merepotkan!

"Benar juga, padahal tetua utama sudah mengatakan bahwa kasus di tutup. Namun... Yang memberikan wewenang ini adalah beliau. Itu artinya beliau juga belum yakin 100% bahwa ini hanya kesalahpahaman saja." batin tetua kedua teguh, ia yakin bahwa semua ini bukanlah kebetulan. Nampaknya memang ada murid yang sengaja melakukan ini semua bahkan sampai mengarahkan murid lainnya untuk memperkuat alibinya.

"Sudah cukup! Kami melakukan ini semua juga atas perintah dari tetua utama. Jika ada yang ingin protes silahkan langsung protes saja kepada tetua utama jangan kepada kami!" Tang Yuchen langsung angkat bicara, ia menjadi kesal dengan semua orang yang menganggap enteng masalah semalam.

"Coba kalian pikirkan, orang itu nampaknya sengaja menargetkan Shen Xinyi dan teman-temannya. Buktinya semalam ada seseorang yang mengenakan topeng dan selalu mengarahkan semua orang untuk menyudutkan Shen Xinyi dan teman-temannya. Dan sekarang saat kami mengumpulkan semua murid yang ada di akademi orang dengan topeng itu tidak hadir." seru Tang Yuchen sambil menatap sekelilingnya.

"Ah.. Atau mungkin dia sebenarnya ada di sini? Namun tanpa topeng?" sambung Tang Yuchen, pandangannya tertuju kepada seorang gadis yang berdiri di pojok serta terhalang oleh 2 pria berbadan besar.

"Sudah ku duga, dia pasti pelakunya!" batin Tang Yuchen sambil terus menatap tajam ke arah gadis tersebut. Menyadari tatapan tunangannya yang menjadi tajam setajam silet membuat Shen Xinyi ikut melihat ke arah tatapan mata Tang Yuchen. Ternyata orang yang dari tadi ditatap oleh tunangannya adalah Fu Xiao.

"Fu Xiao? Ternyata sesuai dugaanku ya." batin Shen Xinyi.

Setelah itu dilakukanlah pemeriksaan berkala yang dilakukan oleh para tetua di bawah arahan tetua kedua, tak ada seorangpun yang menyangka bahwa orang yang akan diberikan wewenang untuk menangani masalah kali ini adalah Tetua Kedua. Padahal sebelumnya mereka semua mengira bahwa orang yang akan mendapatkan wewenang itu adalah tetua pertama ternyata mereka semua salah besar.

30 menit pun berlalu dan pemeriksaan telah selesai dilaksanakan, semua murid kemudian di arahkan untuk kembali ke kelas mereka masing-masing. Fan untuk murid khusus yang mendapatkan pengajaran langsung dari tetua 5 besar di perintahkan untuk pergi ke tempat latihan yang telah di sediakan sebelumnya.

"Guru, saya tidak pernah menyangka bahwa anda adalah orang yang terpilih untuk mengatasi masalah semalam." ucap Shen Xinyi sembari berlatih.

"Jangankan dirimu, aku saja tidak menyangka bahwa dirikulah yang bertanggungjawab untuk masalah kali ini. Padahal biasanya orang yang diberikan wewenang ini adalah tetua pertama." jelas tetua kedua sambil meminum araknya.

1
Ulufi Dewi
ayo smangat Thor nulisnya...... meskipun sibuk dengan dunia nyata......
Lina Hibanika
para tetua kan lebih tinggi ya ilmunya masa sampai tidak menyadari ada yg mengendap2
Lina Hibanika
bukannya tetua ketiga itu dah mati ya ditebas kepalanya sama tetua utama
Lina Hibanika
cahaya apakah itu
Lina Hibanika
belajar di akademi dan mempelajari bela diri harusnya jangan sampe merasa syok ya,, bukankah hal seperti itu wajar
Lina Hibanika
nah harusnya seperti itu langsung eksekusi aja
Lina Hibanika
makin lama dibiarkan nantinya malah merajalela kejahatan tetua pertama
Lina Hibanika
dikira makanan tester pake icip icip segala
Lina Hibanika
kenapa sih kalau memakai perempuan itu harus dengan kata jalang
Lina Hibanika
satu per satu terbalaskan,, tinggal nenek lampir heh yiying
Lina Hibanika
huang Jun ini pasti suruhan xinyi,, sama kaya fang fei
Lina Hibanika
selalu saja ada yang iri hati
Lina Hibanika
tenang saja haoyi,, xinyi ga akan mempermainkan perasaan yuchen
Fitrian
cuiiiiiihhhhh🧠🧠🧠🧠🧠🐖🐖🐖🐖🐖🐖🐖
Moertini
Dilanjutin Author bagaimana tindakan selanjutnya Shen Xiao cs mengambil tindakan setelah tahu pelakunya selalu sehat dan semangat Author
Moertini
Shen Xinyi bersama adiknya dan Pangeran ke tiga akan mencari peneror Shen Xinyi dengan kejeniusan mereka pasti akan ketemu dalang nya dilanjutin Author penasaran niiii semangat
momi
ceritanya keren
Heni Setianingsih
Luar biasa
💞DARRA💞💖
ditunggu kak,semoga slalu sehat
Kakak Siregar
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!