Sang Penakluk

Anto, mengendap endap mendekati empat orang yang terlihat sangat gembira, mereka seperti merayakan suatu keberhasilan hari ini.

"" ha..ha..ha.. KOHAR... Bagaimana hasil tangkapan mu hari ini KOHAR..?."

Tanya laki laki yang tampak nya paling berkuasa di antara empat orang itu.

" he..he..sukses bos.. Berkat bantuan Ki Badrun semua berjalan lancar bos.. Kata anak buah nya yang di panggil kohar.

" Ki Badrun.. Kamu sungguh hebat .. Ilmu dan kadigjaya an mu tiada dua nya Ki.."

Sang bos memuji kelebihan Ki Badrun.

"Ha.ha.ha. Tenang saja bos.. Apa yang tidak beres di tangan Ki Badrun bos..ha..ha..ha.."

Ki Badrun semakin besar kepala atas pujian sang bos.

". Ki Badrun. apa kah tangkapan kohar masih segel Ki..? "

Tanya si bos ke pada Ki Badrun. Ki Badrun pun menjawab dengan bangga.

" tentu saja bos.. Jaman khawatir.. Di jamin menggigit bos.. Bos pasti akan sangat menyukai nya...ha..ha..ha.."

"Baiklah Ki.. Malam ini aku ingin bersenang senang Ki... Kamu persiapkan semua nya Ki.. Dan kamu kohar, ini upah tangkapan mu hari ini. selanjutnya nya, tingkatkan tangkapan mu. Kita telah ke banjiran pesanan.."

Kohar pun wajah nya berseri seri seri , mendapatkan lemparan segepok uang ber warna merah semua, lalu kohar pun pergi meninggalkan ruangan itu. Kini tinggal di bos dan anak buah nya yang satu. Lagi.

" jaya... Apakah kamu akan ikut bersenang senang dengan ku jaya...?

kali ini kita mendapatkan yang virgin jaya...'

Jaya yang mendapat ajakan dari bos nya, wajah nya langsung ceria, di mata nya sudah tergambar sesosok gadis kecil yang siap untuk memuaskan hasrat nya dan hasrat bos nya, belum juga dua wanita hasil tangkapan rekan nya tadi. Anto dengan sangat hati hati mengikuti jaya dan bos nya berjalan, hingga dua tikungan kamar, ternyata Ki Badrun sudah menunggu di depan pintu kamar.

". Bos... Semua sudah saya siapkan bos... Apakah saya boleh menikmati dua tangkapan tadi bos..?"

tanya Ki Badrun ke pada bos nya, rupanya, Ki Badrun juga penggemar goyang ranjang.

" ha..ha..ha.. silahkan..silahkan Ki.. Tapi kalau sudah selesai... Beri tahu aku Ki.. Setelah ini.. Aku juga ingin mencicipi nya Ki... Dan Ki Badrun bisa menggantikan kita berdua di sini Ki..ha..ha..ha.."

Ke Badrun sangat gembira hati nya, hingga dia tidak melihat Anto saat melewati Anto . Karena Anto juga berusaha bersembunyi sebisa mungkin.

tetapi bila Ki Badrun waspada, tentu Ki Badrun akan dengan mudah menemukan Anto.

Jaya dan bos nya memasuki kamar yang di maksud oleh Ki Badrun . Dan Anto pun mendekati pintu yang sengaja tak di kunci oleh si bos. Karena si bus yakin bila tidak akan ada yang akan mengusik diri nya bersenang senang. Ini adalah istana nya. Dan si bos yakin, tidak akan ada yang bisa masuk ke istana nya ini.

Anto pun mengintip dari pinggir daun pintu. Anto sangat terkejut, ternyata, perkiraan Anto salah besar. Anto mengira bahwa mereka penculik wanita yang di nikmati sendiri. Dan setelah bosan.. Wanita hasil penculikan nya akan di jual untuk di jadikan pelacur di kota kota. Tetapi yang di lihat Anto adalah hantu perempuan kecil yang berwajah sangat imut dan cantik. Ke dua kaki dan tangan hantu itu di ikat oleh benang merah, posisi hantu gadis cilik itu terlentang, ke dua tangan dan kaki nya di ikat pada tiap sudut ranjang. Melihat kemolekan hantu gadis itu.. Si bos dengan tidak sabar melepaskan seluruh pakaian nya, di ikuti oleh jaya. jaya dengan tubuh telanjang , mendekat ke selakangan hantu gadis itu. Dengan rakus, jaya menikmati kemaluan hantu gadis itu. Hantu gadis itu sangat ke takutan, mulut nya terbuka hendak berteriak, tetapi dengan cepat. Mulut hantu gadis itu di sumpal oleh burung Pipit nya si bos. Anto yang melihat ke jadian aneh itu hanya geleng geleng kepala. bagaimana hukum akan mengusut nya...?

apakah suatu ke jahatan yang nyata bila ada manusia memperkosa hantu..?

lalu akan di kenai pasal berapa dan undang undang apakah yang mereka lakukan..?

walaupun itu sesuatu ke jahatan,, bagaimana cara membuktikan nya secara empiris.. ?

Tapi berhubung ada seorang ibu yang menangis ke hilangan anak nya.. Anto pun segera bertindak. Anto berjalan menghampiri Sang bos. Sang bos itu di tarik bahu nya dengan kasar, lalu mulut nya di tampar.

sang bos sangat terkejut, dan diri nya jatuh terjerembab akibat keras nya tamparan Anto. Anto sesaat melirik ke wajah hantu gadis itu.

*. Eh... Busyet... Itu hantu malah kelihatan enakan akibat perbuatan jaya..?*

Batin hati Anto heran melihat ekpresi raut wajah hantu gadis itu.. Yang maka menikmati perlakuan jaya ke pada nya. Anto pun menarik menjauh kepala jaya dari serabi lempit nya hantu gadis itu. Lalu Anto pun menampar nya seperti yang di lakukan nya kepada si bos.* *. plaak*. Jaya tersungkur dan mulut nya mencong ke kanan.

Anto mendekati tali yang mengikat kaki gadis hantu, dengan ilmu yang di pinjamkan Maya, Anto merapal kan ajian gelap ngampar. Tangan kanan Anto perlahan lahan menghitam. Dan seperti mengeluarkan api berwarna hitam, dengan sekali sentuhan ujung jari Anto.. Tali merah itu lansung menjadi abu. Anto melakukan hal yang sama pada ke empat tali benang merah yang mengikat sebelah kaki dan dua tangan pada hantu gadis itu. Terlihat binar ke kaguman pada wajah hantu gadis itu.

". Paman... Paman sangat hebat.. Apakah paman akan menggantikan dua orang itu paman.... Aku sudah siap paman..."

Anto langsung pusing mendengar perkataan gadis itu.

betapa tidak.. Gadis itu berkata sambil membuka kaki nya lebar lebar dan mengarahkan nya ke pada Anto.

". Haadeeh.... Kamu kecil kecil ganjen sekali... Tadi saja berontak tidak mau.. Sekarang kamu kok malah genit seperti itu..? Sudah sudah... Cepat berdiri.. Ibu mu sudah menunggu mu di luar tembok..!"

Dengan genit.. Hantu gadis itu berdiri.. Meraih tangan Anto..

" paman... Gendong....."

Sekali lagi Anto pusing di buat nya.. Tanpa malu malu.. Gadis itu langsung nemplok di punggung Anto.

** waduh... Benar benar menggoda iman gadis ini.. Mana empuk dan lembut lagi..**

Maya yang mendengar suara hati Anto.. Entah mengapa hati Maya menjadi terbakar. Maya tidak rela bila Anto bersentuhan dengan hantu cilik itu.. Apa lagi Anto memuji tiga benda keramat milik hantu kecil itu.

Anto pun berjalan keluar ruangan tanpa hambatan sekalipun. Setelah sampai di luar, Anto menurunkan hantu kecil itu dari punggung nya.

" sudah.... Turun.. Ibu mu sudah menunggu mu di luar pagar..! Temui lah ibumu.. Aku masih ada satu pekerjaan lagi.

hantu kecil itu dengan ogah ogahan turun dari punggung Anto.

" paman... Jangan pergi dulu setelah pekerjaanmu selesai paman... Aku dan ibuku akan mengucapkan terimakasih kepada paman... Dan ada sesuatu untuk paman nanti.."

Anto menggeleng kan kepala , lalu berjalan masuk kembali ke rumah untuk membebaskan dua sandera lagi.

Mampukah Anto membebaskan dua sandera itu... Dan mampukah Anto menghadapi Ki Badrun... Kita simak di bab selanjut nya.