Keyla Chariliyn Axevelia atau kerap di sapa Keyla dia seorang wanita berusia 23 tahun,anak yatim-piatu,ia kini berkerja di perusahaan cabang ternama di kota itu.
hari itu dia mengambil cuti untuk menikah dengan orang yang ia cintai selama 5 tahun ini.
namun,hari itu bukannya menikah ia malah di culik oleh organisasi mafia dari kamar pengantin sebelum upacara pernikahan di mulai.
dia malah menjadi tawanan seorang mafia kejam yang tampan,dingin,dan tak berbelas kasihan yang ingin membalas dendam akibat apa yang telah di lakukan oleh calon suami nya di masa lalu.
Akan kah Keyla bisa lepas dari pria kejam itu dan kembali melaksanakan upacara pernikahan nya atau malah sebaliknya?
jangan lupa like, komen,dan subscribe yah😉😉♥️♥️🌴🌳🌲
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
Deva menarik pinggang Keyla sehingga Keyla menabrak dada bidangnya.
Deva mendekatkan wajahnya pada wajah Keyla.
"aahh,apa yang tuan lakukan??"ucap keyla
"huh, apa kamu tidak rela kekasih ku bawa pergi??"ucap Deva.
"bukan begitu tuan, saya merasa saya kurang puas menyiksanya"ucap Keyla jujur.
"huh, baiklah aku akan memperlihatkan kepadamu bagaimana penyiksaan yang sebenarnya"ucap Deva.
Keyla sedikit merasa bingung dengan kata-kata yang diucapkan oleh Deva namun ia menganggukkan kepalanya kecil.
tiba-tiba Keyla tersentak saat merasa tangan Deva mengelus pinggangnya.
"tuan ini...."
"apa ini maksud dari perkataan kamu tadi??"ucap Deva menyeringai.
Keyla memerah malu dan menundukkan kepalanya.
"ma-maaf tuan"ucap Keyla.
Deva melepas pelukannya lalu berjalan pergi dari ruangan itu.
sedangkan Keyla bernapas lega karena Deva tidak melakukan hal itu.
"nona Keyla ayo pergi, jangan sampai Tuan menunggu"peringat Irvin.
"baik"ucap Keyla lalu keduanya pergi menyusul Deva.
ini ketiganya sedang dalam menuju perjalanan yang bagi irvin dan Deva sudah mengetahui kemana tujuan mereka sedangkan Keyla merasa bingung saat mereka memasuki hutan yang lebat.
Keyla semakin bertambah bingung saat mereka berhenti di pinggiran sebuah danau yang luas.
Deva dan Irvin turun dari mobil dan diikuti oleh Keyla yang juga ikut turun.
"sebelum masuk aku ingin berpesan sesuatu kepadamu"ucap Deva datar kepada Keyla.
"eh?"
"kamu akan menyaksikan kenikmatan yang tidak pernah kamu temui di dunia ini"ucap Deva.
lalu irvin berjalan duluan dan menginjak bebatuan setelah itu tiba-tiba muncul lift air.
sedangkan Deva langsung memeluk pinggang Keyla dan membawanya masuk ke dalam lift air itu.
"a-apa apa salahku sampai harus mati bersamanya ditenggelamkan ke dalam danau,Gita,Yovela sepertinya aku akan mati bersama Tuan yang kejam" batin Keyla menutup matanya saat merasa lift itu mulai bergerak.
"bernafaslah bodoh, aku tidak Sudi menyeret bangkai"ucap Deva.
"eh!"Kayla membuka matanya dan melihat bahwa tidak ada air di dalam lift itu bahkan saat lift itu berhenti dan terbuka terlihat bangunan dengan interior terbaik terpampang di depan matanya.
Deva berjalan duluan dan di ikuti oleh Irvin, Keyla yang menempati mereka sudah duluan pergi langsung berlari menyusul mereka.
"SELAMAT DATANG KING"ucapkan orang-orang yang bersetelan hitam.
"tempat apa ini? kenapa Mereka terlihat begitu menyeramkan" batin Keyla sambil menatap orang-orang yang tanpa ekspresi itu.
meskipun mereka berusaha tersenyum tapi itu bukan senyum sembarangan melainkan sebuah seringai.
"tidak perlu takut nona, mereka tidak akan memakan mu"bisik Irvin.
"anu,Irvin kalau boleh tahu apa yang kita lakukan di sini?"bisik keyla balik.
"rahasia, nanti juga nona akan mengetahuinya. lihatlah di balik pintu itu kamu akan menyaksikan sesuatu yang luar biasa, bahkan saya rasa, keinginan nona untuk menyiksa akan terpuaskan"ucap Irvin.
Keyla yang mendengar itu merasa sedikit bingung, beberapa orang membuka pintu itu lalu Deva, irvin dan Keyla masuk ke dalamnya.
saat masuk Keyla membulatkan matanya saat melihat dua orang yang kini diikat kaki dan tangan serta di lakban mulutnya, sama saat dia dulu diculik oleh Deva.
"mereka"ucap Keyla.
"eeenggh enggg"
"buka penutup mulut mereka"perintah Deva lalu kemudian duduk di kursi yang sudah disediakan untuk dirinya.
Keyla meneguk ludahnya kasar ketika mengingat bagaimana dulu Deva menyiksanya.
"tuan saya mohon lepaskan kami"ucap seorang pria yang tak lain adalah pandu.
"sayang bagaimana ini? kenapa kita diculik?"ucap seorang wanita yang tak lain adalah Talia.
"aku tidak pernah mengampuni kalian, karena kalian pantas mati, terutama....."ucap Dave dingin.
Whusss
Tak
sebuah pisau mini meleset dan menancap di bahu pandu.
Aagggrrrr
"tu-tuan ampuni saya Saya janji akan memanggil nyonya dengan baik, dan tidak membentaknya lagi. ampuni nyawa saya tuan"ucap pandu memohon belas kasihan dari Deva.
"Tuan selama ini saya melakukan semua hal yang baik"ucap pandu.
"baik??"ucap deva dingin dengan aura membunuh yang kuat.
Deva bangkit dari kursinya lalu berjalan mendekati pandu dan menjambak rambutnya dan mengangkat kepala pandu yang ia Jambak.
"kau tahu di mana kesalahanmu?"ucap Deva dingin.
"kau mengira kalau aku marah karena kau memperlakukan tidak baik terhadap wanita itu? kau salah besar, sejak awal kamu memang mangsa ku yang membuat masalah dengan ku"ucap Dave.
"me-membuat masalah dengan tuan??"ucap pandu bingung.
"huh benarkah? Lalu bagaimana dengan gadis yang pernah kamu perkosa 5 tahun yang lalu??"bisik Deva.
pandu yang mendengar itu membulatkan matanya, dia tidak menyangka Deva mengetahui bahwa ia pernah memperkosa seorang gadis.
"ba-bagaimana Tuan bisa tahu?"ucap pandu.
BRAK
Wajah pandu di benturkan ke lantai bahkan tulang hidungnya patah.
BRAK
BRAK
setelah beberapa kali menghantamkan wajah pandu ke lantai Deva mengangkat wajah pandu agar menatap dirinya.
terlihat bagaimana wajah pandu yang babak belur.
"tentu saja aku tahu, karena yang kau perkosa itu adalah adikku"ucap Deva dengan aura membunuh yang kuat.
Pandu membulatkan matanya.
"ha-habislah aku" batin pandu.
"a-ampuni a-aku"ucap pandu.
"key,to-tolong aku.Aku mohon"ucap ucapkan dulu memohon kepada yang berdiri bersama irvin di sudut ruangan.
"kau pantas mendapatkannya, membantumu?? melihatmu saja aku sudah merasa jijik"ucap Keyla.
Deva tersenyum kecil saat mendengar jawaban yang diberikan oleh Keyla.
lalu Deva mengeluarkan pisau kecil lalu mengukir karya yang begitu indah di wajah pandu.
Kini keadaan pandu di antara hidup dan mati.
"sayang hiks, tolong lepaskan kami"pinta Talia.
Keyla yang menyaksikan aksi Deva yang begitu sadis itu merasa sakit kepala dan terhuyung, namun beruntung ada Irvin di sampingnya yang membantu menopang tubuhnya.
"apa kamu tidak apa-apa?"ucap Irvin.
"hum, hanya saja mentalku tidak terlalu menerima kesadisan di depan mata ku ini"ucap Keyla.
"hahaha bahkan ini masih permulaannya, masih ada yang lebih sadis lagi"ucap Irvin tersenyum.
Deva bangkit selalu berjalan mendekati Keyla, saat depan mendekatinya Keyla merasa tubuhnya bergemetar melihat tangan Deva yang banyak percikan darah.
"kau katakan belum puas menyiksanya, bagaimana kalau aku ajari kamu cara menyiksa yang benar"ucap Deva sambil menarik Keyla ke dalam pelukannya.
setelah itu Deva menggendong Keyla ala bridal style lalu mendekati pandu yang kini di ambang kematiannya.
"beginilah caranya"ucap Deva sambil meletakkan pisau ke tangan Keyla dan menggenggam tangan keyla.
"lakukan dengan perlahan sayang"bisik Deva kepada Keyla yang hanya bisa terdiam kaku.
Deva menyingkap baju pandu lalu menggerakkan tangan Keyla untuk membedah perut pandu.
Srek
Craatt
Darah muncrat ke wajah Keyla dan ke tubuhnya.
Namun tangannya masih di gerakkan oleh Deva untuk membelah perut pandu sampai bawah.
TBC
