Jalan Abadi

Yun Fei dia yang berkultivasi sambil menunggu dimana Wu Feng dan yang lainnya menyelesaikan apa yang mereka lakukan, dia bisa mencapai lapisan ke-6 Pembangunan Pondasi dalam kultivasinya itu.

Dengan pemahaman akan hukum surgawi dan Dao bela diri yang dia miliki saat ini, itu membuatnya memiliki pondasi dan pengalaman yang cukup baginya untuk naik tingkat ke tingkat yang lebih tinggi.

Yun Fei menahan aura miliknya, setelah melakukan penerobosan lapisan kultivasinya.

" Dengan semua pemahaman itu, aku tidak memerlukan waktu yang lama untuk naik tingkat..."

Semua pemahaman hukum surgawi dan jalan Dao bela diri yang didapatkan dari Wang Xincheng, itu menjadi sebuah keberuntungan untuk Yun Fei.

Dengan pemahaman itu, Yun Fei bahkan tidak memerlukan waktu untuknya mengkonsolidasi dan menstabilkan kultivasinya yang masih rendah itu.

" Eh saudara Yun... Kau naik tingkat?" Wu Feng mengerutkan keningnya dan bertanya serius.

Melihat aura milik Yun Fei yang tertahan itu, Wu Feng bisa menebaknya langsung kalau Yun Fei baru saja naik tingkat.

Yun Fei mengangguk dan tidak menyembunyikan itu. " Ya, aku naik tingkat memang."

!!! Wu Feng, Zhou Fang, Du San, dan Pang Chi mulut mereka terbuka sedikit dan terkejut.

Yun Fei menggelengkan kepalanya melihat keempatnya yang menatap padanya dengan terkejut. " Tidak perlu terkejut, aku hanya memang sudah mencapai puncak ku dan naik tingkat begitu saja."

Dengan wajah santai dan sombong, Yun Fei bersikap seakan itu hal yang biasa.

!!! Wu Feng dan ketiganya wajahnya berubah dan sedikit muak dan kesal.

Tingkah Yun Fei yang tampak sombong dan menganggap itu hal biasa, membuat mereka menjadi kesal dan memiliki keinginan untuk menampar wajah sombong Yun Fei.

" Baiklah, tidak ada yang ingin kalian lakukan lagi bukan?" Tanya Yun Fei memastikan.

Wu Feng dan yang lainnya mengangguk. Setelah mendapatkan manfaat yang sangat besar bagi mereka dari gua dimana air Ilahi jiwa berada, tidak ada hal lain yang perlu dilakukan.

Yun Fei melihat kebelakang ke arah kolam itu. " Meski kita yang menemukannya, tapi tidak akan baik jika menjadi serakah dengan harta karun yang legendaris itu."

" Lebih baik tinggalkan saja ini. Jika tidak ada yang menemukan tempat ini selanjutnya, mungkin memang ini menjadi milik kita bukan..."

Meski itu adalah sebuah harta yang berharga dan legendaris yang tidak akan pernah bisa mereka temukan yang lain lagi, namun tidak akan ada manfaatnya jika menjadi rakus dan tamak.

Terlebih lagi jika mereka ingin menyimpan harta itu untuk diri mereka sendiri, Yun Fei, Wu Feng dan yang lainnya tidak memiliki hal yang bisa mereka pakai untuk menyimpan harta itu.

Dengan demikian Yun Fei dan yang lainnya mereka meninggalkan gua itu dan pergi keluar.

Di luar gua, mereka berhenti. Yun Fei tidak bisa meninggalkan tempat itu begitu saja dan membiarkannya terbuka.

" Saudara Yun, apa kau berpikir untuk menyembunyikan tempat ini?" Tanya Zhou Fang.

Sebelum mereka sampai ke depan gua itu, itu adalah gua yang tersembunyi dan ditutupi oleh pintu batu, dan menyembunyikan keberadaan sebuah harta dunia yang legendaris itu.

Yun Fei mengangguk. " Ya. Meski harta ini milik siapapun yang menemukannya, tapi kita tidak bisa meninggalkan tempat ini terus terbuka."

" Kita yang menemukan tempat ini, jadi kita punya hak untuk mencoba membuat ini menjadi milik pribadi kan."

Yun Fei dia tunduk dan berlutut dengan satu kaki, dan menempelkan telapak tangannya di tanah di depan pintu gua.

Aura menyelimuti tangan Yun Fei, itu adalah Qi tanah dari seni Penempaan Tubuh Lima Warna. Yun Fei memobilisasi Qi tanah, dan mencoba mengendalikan Qi tanah itu.

Gemuruh...

Gemuruh yang pelan dan teredam, dan kemudian muncul sebuah dinding tanah yang menutup pintu masuk gua.

Semua orang terkejut melihat dinding tanah yang tiba-tiba muncul dan menutup pintu masuk gua. Itu benar-benar menutup penuh pintu gua, dan tanpa celah sedikitpun, dan juga menyembunyikan keberadaan gua itu.

" Selesai..." Yun Fei kembali berdiri dan melihat itu dengan puas.

Kendalinya akan kelima elemen dari seni Penempaan Tubuh Lima Warna, cukup baik dan membuatnya bisa melakukan hal yang sederhana itu dengan mudah.

Wu Feng terkesiap dan mengangkat matanya dan tertarik. " Saudara Yun, kau bisa melakukan sesuatu yang seperti ini..."

" Apa kau bisa memberitahu ku bagaimana cara melakukannya dengan baik..."

Wu Feng benar-benar tertarik dengan cara Yun Fei mengendalikan kekuatannya, dan membentuk sebuah dinding tanah yang hanya dia lakukan selama beberapa tarikan nafas.

Yun Fei mengangkat alisnya. " Humm, aku hanya mengendalikan Yuan Qi ku dan memanipulasinya, lalu jadi lah..."

Ucapan Yun Fei sedikit membingungkan. Wu Feng dan ketiganya itu memiringkan kepalanya dan terlihat bingung dengan perkataan Yun Fei.

Ucapan Yun Fei tidak sepenuhnya benar, meski mengendalikan dan memanipulasi Yuan Qi adalah hal yang benar untuk melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Yun Fei.

Namun yang dilakukan oleh Yun Fei berbeda, karena dia mengendalikan Qi tanah dari seni Penempaan Tubuh Lima Warna, yang bebas dia gunakan.

Langit cerah dan matahari yang meninggi, dengan udara yang sejuk dan masih sedikit lembab, terasa sangat bebas dan menyegarkan.

Wu Feng dia berdiri dengan wajah tegas dan penuh semangat, dia berjalan memimpin Yun Fei dan yang lainnya, untuk berjalan kembali dan pergi untuk keluar dari hutan pohon hitam.

Hutan pohon hitam adalah hutan yang berbahaya, karena itu Wu Feng dia juga membawa dupa pengusir monster di tangannya, dan mencegah sesuatu yang buruk terjadi. Meskipun itu tidak akan berguna dihadapan monster di tingkat ke 5.

Dengan perjalanan untuk kembali dan keluar dari hutan pohon hitam itu, Yun Fei mengatakan pada Wu Feng untuk mengambil jalan yang baik dan tidak menyulitkan meski akan memakan waktu yang lebih lama.

Dengan tingkat bahaya hutan itu, bahkan Yun Fei mencoba menggunakan kesempatan itu untuk mencoba menggunakan kesadaran ilahi miliknya dan mendeteksi keberadaan monster atau apapun itu.

Beberapa hari kemudian, kelompok Yun Fei dan Wu Feng dan ketiganya telah berjalan cukup jauh dan telah hampir mencapai setengah perjalanan kembali.

Di suatu tempat di hutan pohon hitam itu, dua orang wanita muda yang terlihat belasan tahun, tengah dikelilingi oleh sekelompok pria.

Pria muda yang memimpin kelompok itu, menatap ke kedua wanita muda yang cantik itu dengan kekesalan dan juga mata yang tidak sopan menatap aneh ke arah kedua wanita itu.

Fei Lan, dia memiliki mata jelalatan yang menatap tubuh kedua wanita cantik itu, bahkan bawahan Fei Lan pun memiliki sikap yang sama seperti dirinya.

" Hahaha, meski kalian berhasil membunuh dua bawahan ku, kau pikir bisa bebas? Tidak akan mudah."

Ketika dia melihat ke arah dua wanita muda itu, ekspresi Fei Lan tidak bisa tidak berubah, mulutnya terbuka lebar menatap menyapu lekukan tubuh keduanya. Tanpa sadar pun, Fei Lan menelan air liurnya.

Fei Lan yang muda tampak memiliki ekspresi yang seperti itu yang rakus akan kecantikan dua wanita muda itu, apalagi dengan ketujuh bawahannya yang memiliki ekspektasi yang tidak jauh berbeda dengan Fei Lan.

Kedua wanita muda yang cantik dan menawan itu, Qu Hua Yi dengan wajah merekah dan tatapan tajam, dengan jubah putih cantik itu, membuatnya terlihat cantik. Lalu di sebelah Qu Hua Yi, seorang wanita muda cantik yang terlihat polos dan canggung dengan dada besar itu, adalah Zhang Ling.

" Dasar pria bau, matamu sangat tidak sopan..." Teriak Zhang Ling sangat marah melihat Fei Lan itu.

Zhang Ling memegang pedang di tangannya itu, dengan sedikit gemetar dan ketakutan, dengan sikap polosnya itu, dia terlihat seperti gadis yang mudah di tipu.

" Ling'er, jangan bertindak gegabah, mereka lebih banyak dari kita berdua..." Qu Hua Yi masih terlihat tenang dan tenang, menghadapi situasi mereka berdua yang tidak pasti.

Fei Quan yang mendengar teriakan dan sebutan Zhang Ling itu, dia menjadi kesal namun disaat berikutnya, tatapan mata yang mesum dan menjilati bibirnya.

" Gadis, jangan terlalu galak..." Memperhatikan langkah, Fei Quan menatap dengan mata yang tidak sopan pada Zhang Ling.

" Tuan muda, gadis polos dengan dada besar itu, cukup menggairahkan..."

Menelan air liur, menatap wajah cantik dan polos itu.