Bagaimana cinta tak sedalam ini,,karena hatiku sudah kuserahkan kepadamu,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neisa Krestianningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# 7.
Siang hari .
Tepat pukul 2, Soraya tiba di kafe Holo Holo, ia memakai pakaian yang modis, rambut Curly, tas H*rmes dan tak lupa pula dengan highhels nya.
"Mama..." panggil Soraya antusias .
"Oh Anakku ..ayo duduk .." sambutnya kedua tangan mama Lena memeluk anak semata wayang ini.
"Gimana kabar kamu sayang..?"
"Mama kangen sekali sudah 3 tahun ini mama tidak ketemu kamu".
"Aku baik ma, aku sudah lulus kuliah akhir bulan ini aku diwisuda mama dateng ya?" pintanya.
"Oke sayangku apapun buat kamu, mama akan datang nanti..".
"Terimakasih ma.."
"Soraya ada suatu hal yang ingin mama katakan kepadamu, mama ingin menjodohkan kamu dengan anak Papa Andrew bagaimana? Mama gak ingin berpisah dengan kamu lagi sayang kalau kamu menikah dengan Bastian kamu gak perlu capek capek kerja dan kita akan selalu bersama".
"Bukannya Bastian sudah menikah ya ma?" tanya Soraya penasaran.
"Ah, itu bisa diatur sayang, Bastian hanya ingin bertanggung jawab saja dan bastian gak bener bener cinta sama istrinya itu..setelah istrinya sembuh nanti mereka akan berpisah, mama pastikan itu" janji mama Lena.
Senyum pun terukir di kedua ibu anak itu, segala impian yang telah ia rancang akan segera terwujud.
"Siapa sih yang gak mau bersanding dengan Bastian ma..udah tampan, kaya lagi kita gak akan miskin lagi ma" ujarnya lagi.
"Makanya kamu harus nurut apa kata mama "
"Siap ma..!" Soraya pun mengganguk tanda ia menyetujui rencana sang mama
"Soraya akan membuat Bastian jatuh cinta kepada nya,.Bastian harus menjadi miliknya" tekadnya dalam hati
Pukul 08.00 malam deru mobil terdengar oleh Ara, ia yakin bahwa itu suaminya sudah pulang.
"Huft, lelah sekali.." gumam Bastian, ia segera masuk kamar dan meletakkan jas serta tas kantornya.
"Ara ...araaaa araaaa.....!"..dicarinya istrinya disudut ruangan, dibukanya kamar mandi tapi tak juga ia temukan.
Ia melihat sekelebat tangan menjuntai dibalkon kamar, perlahan lahan ia pun mendekat dan benar saja Ara sedang duduk tenang sambil membaca buku resep makanan.
Ara memang hobi sekali memasak dan membuat kue, sejak kecil ia suka mengamati ibunya yang yang sedang memasak
"Ara,,kamu disini..mas cariin kemana mana, aku khawatir Ra, aku takut kamu menghilang" ucapnya cemas.
"iya mas sebentar lagi aku akan menghilang mas,.menghilang dari kehidupanmu" batin Ara.
"Gimana perkembangan kakimu sudah bisa apa ..?" seraya menarik kursi mendekat duduk disamping sang istri.
Ara yang ditatap lekat oleh Bastian merasa canggung dan kikuk lalu perlahan lahan Ara berdiri dan dengan dikit demi sedikit melangkahkan kakinya.
Langkah demi selangkah Ara berjalan dan..
"Ah...aaahhhhh" teriak Ara.
"Sreeet ..hati hati Ara..".sambil memegang pinggang sang istri sehingga Ara jatuh dipelukan sang suami.
Mata mereka beradu seakan menyelami rasa di hati masing masing, Ara seakan tersihir dengan ketampanan sang suami. Ia hanya terdiam dan membisu.
"Aaa..aaaaku..maaa maaaf mas" kata Ara terbata bata.
"Lain kali hati hati Ara, kamu baru saja sembuh" kata Bastian cemas ..
"I..iya ..mas" degub jantungnya bertalu talu.."oh mengapa jadi begini". umpatnya..
Bastian melihat sang istri gugup itupun hanya tersenyum.
"Ayo, aku gendong ke kamar, wah berat juga ya ra udah naik berapa kilo?" canda Bastian.
"Kamu ini mas ada ada aja".
Dan mau tak mau Ara pun digendong Bastian dan merebahkannya di ranjang.
"Terimakasih mas .." ucapnya malu malu.
"Oh iya aku mau bersih bersih dulu kamu sudah makan malam Ra ?" tanya Bastian
"Belum mas .." jawab Ara.
"Yasudah,,habis ini kita makan tunggu aku bersihin badan dulu ya rasanya sudah lengket.."
Sebastian langsung menuju kamar mandi membersihkan diri.
