Sicantik Ternyata Seorang Sikopat

Di aula istana itu semua orang menatap An xia yang masih dengan sikap yang begitu tenang setelah mendengar perkataan dari adik perempuannya.

Mungkin di luar An xia terlihat biasa biasa saja, namun coba kita lihat apa isi hatinya...

" Dasar anak selir sialan!!!....mereka sudah membuat usahaku menjadi sia sia!!!!." An xia memaki maki kedua anak selir itu dalam hati.

Kemudian An xia memiliki ide dalam hati, kemudian ia tersenyum licik." Kalian ingin menari dengan musikku bukan?.....maka itulah yang akan kalian dapatkan."

Kaisar tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membuat An xia keluar dari sarangnya.

" Jika nona pertama An bersedia menunjukan bakatnya, Kaisar ini akan merasa senang." Perkataan kaisar itu seperti perintah secara tidak langsung. Jika An xia menolak maka sama saja dengan An xia yang tidak menghormati kaisar.

An xia tersenyum lembut.....namun itu hanya sebuah topeng untuk menutupi wajah liciknya. " Hohoho.....rupanya kaisar juga butuh hiburan?....maka aku sebagai gadis yang sangat baik ini akan memberikan sebua hiburan untukmu, kaisar!". Itulah kata kata An xia dalam hati, setiap kata kata itu memiliki arti tersendiri.

An xia kemudian bangkit dari duduknya, ia berjalan menuju tengah tengah aula istana tepat di samping kedua anak selir itu, kemudian An xia membungkukkan badannya menghadap kaisar.

"Jika permainan hamba yang buruk ini bisa menyenangkan hati kaisar, maka gadis ini akan melakukanya." Ucapan An xia memang seperti merendahkan dirinya, namun jika di pikir lagi.... ucapan An xia sebenarnya menyindir kaisar.

Kaisar berusaha sekuat tenaga untuk tidak tertawa saat menyadari arti sesungguhnya dari perkataan An xia itu. perkataan An xia itu memiliki arti. " Seorang kaisar menyukai permainan yang buruk?..... selera kaisar sangat rendah." Itulah arti sebenarnya.

Sedangkan para tamu yang lain sangat terkejut.....atau lebih tepatnya merasa bingung. Bagaimana bisa mereka tidak menyadari keberadaan sosok gadis yang begitu rupawan, gadis itu sangat anggun dan mempesona, ia terlihat bak seorang dewi hanya dengan penampilan yang sederhana.

Sedari tadi mereka selalu menatap para gadis yang memakai riasan yang berlebih, parahnya mereka menganggap itu... cantik.

Namun saat mereka baru menyadari keberadaan sebuah permata yang terselip batu hitam, pandangan mereka tentang kecantikan gadis lain itu berubah jika di bandingkan dengan kecantikan An xia, mereka terlihat jelek jika dibandingkan dengan An xia.

Betapa konyolnya mereka tidak bisa melihat permata yang bersinar di antara batu hitam!!!.

An Fengying dan An shilin yang mendengar persetujuan dari An xia pun tersenyum penuh kemenangan. Mereka berfikir akan membuat An xia sadar siapa di antara mereka yang paling hebat, dan menunjukan kalau An xia bukan apa apa di bandingkan mereka.

Namun, siapa yang tahu?.....bisa saja merekalah yang akan sadar dengan posisi merak bukan?.....

An Fengying berusaha tersenyum ramah kepada An xia." Senang sekali rasanya jika kakak memainkan Guzheng untuk mengiring tarian kami." Ucap An Fengying.

An xia tersenyum, kemudian ia menggeleng.

" Aku kali ini ingin menggunakan alat musik pipa." Ucap An xia singkat.

Namun ucapan An xia membuat seisi aula terkejut. siapa orang di ibukota yang tidak pernah mendengar rumor tentang nona pertama An, gadis itu memiliki citra buruk di masyarakat. Gadis yang dirumorkan memiliki sifat yang begitu manja, tidak bisa apa apa, gadis yang bisa di bilang bodoh...... namun akhir akhir ini mereka mendengar rumor tentang keahlian An xia dalam bermain alat musik Guzheng, walaupun banyak di antara mereka yang tak percaya.

Tapi mengunakan alat musik pipa?......mereka menjadi semakin penasaran.

Andai mereka tahu tentang keahlian An xia dalam bertarung.......akankah mereka muntah darah sangking syok nya?....

Tapi yang lebih merasa terkejut adalah keluarga An xia, mereka adalah orang yang paling mengenal An xia, mereka tahu betul jika An xia tidak pernah belajar menggunakan musik, lalu apa ini?......sejak kapan gadis manja itu mempelajarinya?.....Semoga saja An xia tidak mempermalukan dirinya sendiri.

Itulah kata kata yang ada di pikiran mereka.

Ya...mereka memang mengenal siapa itu An xia, tapi apakah mereka mengenal siapa itu Raita?......tentu saja tidak!!!....

Sedangkan mereka yang terus melamun, An xia saat ini sudah duduk dengan memegang alat musik pipa yang ia pinjam dari para pemain musik, sedangkan An fengying dan An shilin yang bersiap siap untuk segera menari saat An xia memainkan musiknya.

An xia mulai memainkan alat musik itu dengan jari jari lentiknya, jari jari indah itu memetik senar dengan begitu lihai dan menghasilkan alunan musik yang begitu indah.

Mendengar An xia yang memainkan musiknya, An fengying dan An shilin mulai menari, walaupun di dalam diri mereka menyimpan keterkejutan karena tidak menyangka bahwa An xia benar benar bisa memainkan alat musik itu, mereka masih tetap menari mengikuti alunan musik An xia.

Mereka menari dengan begitu indah, tarian mereka memang sangat lembut, itu karena mereka mengikuti alunan musik An xia yang terdengar santai dan juga lembut.

Namun siapa yang menyangka jika itu hanyalah pemanasan bagi An xia untuk menunjukan hiburan yang sebenarnya.

Alunan musik yang tadinya begitu santai perlahan lahan alunan musik itu terdengar begitu bersemangat, Tempo yang di gunakan juga semakin lama semakin cepat. Jari jari lentik An xia dengan lincah dan lihainya memainkan alat musik itu dan menghasilkan Alunan yang begitu rumit namun terdengar indah.

Walaupun Jari jarinya bergerak dengan lihai memainkan senar pipa, wajah An xia masih tetap tenang seolah itu tidak sulit dan tidak membutuhkan konsentrasi lebih. Namun beda halnya dengan kedua anak selir itu yang merasa begitu kewalahan untuk mengikuti alunan musik An xia yang terdengar begitu cepat.

Karena alunan musik yang begitu cepat, mereka jadi bingung harus melakukan gerakan tari yang sesuai, Karena mengikuti alunan musik An xia yang begitu cepat, mereka berdua menjadi hilang keseimbangan, dan akhirnya mereka berdua terjatuh secara bersamaan dengan tidak elitnya.

Apakah mereka berdua malu?.....tentu saja, siapa yang tidak merasa malu saat terjatuh di depan orang banyak, apa lagi didepan anggota kerajaan.

An xia menghentikan musiknya, lalu berpura pura terlihat terkejut dan merasa begitu bersalah. Sedangkan orang orang yang ada di sana berusaha mati matian untuk menahan tawa agar tidak melukai harga diri kedua gadis yang terjatuh dengan begitu memalukannya, bahkan karena terjatuh.... rok milik An Shilin terangkat sampai ke atas lutut dan memamerkan kaki mulusnya itu, Sedangkan An Fengying terjatuh dengan posisi tengkurap dan wajah yang menempel lantai.

Lalu bagaiman reaksi kedua selir ayahnya itu?......Wajah kedua selir itu memerah karena menahan malu dan marah. Malu karena putrinya terjatuh, dan marah kepada An xia yang membuat putri mereka terjatuh.

Sedangkan Kaisar menahan nafas agar tidak tertawa, Kaisar saat ini mengerti apa sebenarnya maksud An xia yang mengatakan

‘permainan’ dan bukan ‘pertunjukan’ . kaisar memang tidak menyadari kejanggalan dalam ucapan An xia, karena itulah dirinya belum siap untuk menghadapi hasil dari

‘permainan’ yang di maksud An xia.

Pangeran ke dua Zhang Lian hanya tersenyum miris di balik kipas lipat miliknya, pangeran itu sedari awal pertama kali bertemu An xia di hutan bagian timur, ia sedikit tahu bagai mana kepribadian An xia, gadis itu benar benar tidak suka jika ada yang mengusiknya, jika ada yang berani mengusik gadis berparas dewi dan berjiwa iblis itu maka mereka akan menanggung resikonya.

Kedua anak selir itu berdiri dengan menahan malu....malu yang begitu merasuk sampai ke tulang dan daging. Niat mereka itu membuat An xia merasa rendah, tapi mengapa mereka sendiri yang di rendahkan?......sungguh mereka sangat malu, bahkan wajah mereka sudah sangat merah, dan mata yang terasa panas karena amarah.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Hallo para pembaca!......hanya sekedar info saja, Author cuma pingin ngenalin karya lain yang tidak kalah serunya.....

Judulnya adalah " Siluman ular ".

Bercerita tentang seorang siluman yang disegel oleh seorang manusia yang sangat ia cintai, siluman ular itu tersegel kedalam sebuah batu yang ada di tengah hutan selama 500 tahun lamanya....

Sampai suatu saat ia bertemu dan melakukan perjanjian kepada seorang gadis manusia yang sudah tidak ingin hidup lagi, dan ingin meninggalkan dunia dan masalah hidupnya.

Gadis manusia itu memberikan raganya untuk di tempati siluman ular itu, namun dengan syarat bahwa..... siluman ular itu harus menjaga keluarganya selama siluman ular itu berada di dalam tubuhnya.