NovelToon NovelToon
Guardian Flower

Guardian Flower

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Model / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Defri yantiHermawan17

Terpisah cukup lama karena kesalahpahaman, tapi rencana licik seseorang membuat keduanya di pertemukan kembali.

Bagaimana cara mengatasi kecanggungan yang sudah tertanam dalam itu, apa yang akan Sang Bunga Albarack lakukan pada mantan ajudannya nanti?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjelajah

Matahari semakin naik, sudah banyak kegiatan yang mereka lakukan hari ini sejak pagi. Selepas sarapan para peserta kemah bersiap untuk mengikuti hiking menjelajahi hutan dan menyusuri sungai.

Kelompok sudah dibentuk, satu kelompok terdiri dari 4 orang wanita dan satu pria. Tapi juga ada yang lebih karena jumlah peserta lumayan banyak.

Seperti sekarang ini, Liara dan keempat rekannya tengah mempersiapkan perbekalan. Seperti air minum, makanan ringan, kompas, ponsel full baterai dan juga sebuah peta yang harus mereka bawa.

Selepas makan siang mereka semua harus segera berangkat, karena pihak panitia menginginkan para peserta hiking dan juga kemah kembali sebelum gelap.

Dan sekarang mereka sudah selesai makan siang, begitu pula Liara dan kelompoknya. Ekor mata Liara melirik pada Delila yang sudah bersiap bersama rekannya, gadis berjaket hitam itu menipiskan bibirnya saat Delila menoleh dan mengangkat satu ibu jarinya.

Gadis remaja itu terlihat bersemangat, wajahnya berbinar kala Gading sang ketua BIM yang menjadi salah satu anggota kelompoknya mulai memberikan instruksi.

Ekor mata Liara bergulir lagi, kini tatapannya tertuju pada Hyena dan gengnya. Hyena masih berkelompok dengan para dayangnya, hanya di tambah oleh satu pria yang Liara kenal sebagai ketua basket di kampus mereka.

Tidak ada yang menarik. Liara menghela napas pelan, bola matanya kembali bergulir dan kini tertuju pada pria berkaos hitam yang terlihat bersandar disebuah pohon. Dari mulutnya keluar asap tipis, sepertinya pria itu tengah merokok- tapi kedua matanya tertuju pada area perkemahan dan dirinya.

'Apa Simba juga bakalan ikut sama Hyena?' tanyanya dalam hati.

Ingin rasanya dia tahu tapi egonya yang setinggi Burj Khalifa mengalahkan rasa ingin tahunya. Liara lebih memilih diam memperhatikan dan melihatnya nanti.

"APA KALIAN SUDAH SIAP?!"

Suara instruksi dari seorang dosen pria yang menjadi salah satu panitia kemah membuat Liara tersentak, atensi gadis itu kembali fokus menatap sang dosen yang tengah memberikan arahan pada semua peserta.

"SIAP PAK!"

Sahut kompak para peserta, setelah memanjatkan doa keselamatan sesuai dengan kepercayaan masing masing, mereka mulai bergerak. Terlihat begitu bersemangat, bahkan banyak yel yel yang mereka teriakan selama perjalanan.

Setiap langkah yang mereka ambil banyak hal yang terjadi dan mereka temui. Bahkan ekor mata Liara tidak lepas dari pria yang sudah berjalan cukup jauh di depannya. Pria itu terlihat berbeda, tidak seperti tadi pagi dan malam yang sudah mereka lalui.

Hanya tidur tidak lebih!

Matahari kian condong, rasa lelah dan haus mulai menguasai para peserta, termasuk Liara dan kelompoknya.

Liara dan keempat rekannya memilih untuk beristirahat sejenak. Aliran sungai yang tidak jauh dari mereka membuat pemandangan ditempat itu semakin indah. Suara fauna penghuni hutan semakin terdengar, banyak primata yang berloncatan kesana kemari diatas pepohonan.

"Kamu yakin kan Git, kita di jalur yang benar?"

Pria yang bernama Sigit itu menoleh, dia mengangguk pelan dan terlihat sangat yakin. Napasnya masih terengah sama seperti yang lain, sebagai pria satu satunya dikelompok ini dia harus bisa menjadi pemimpin dan pelindung untuk keempat gadis ini.

"Pokoknya kita jangan sampe kepisah. Kalo ada yang mau boker atau pipis, terus capek banget banget banget, ngomong aja jangan berhenti sendiri, paham!"

"Paham Pak Sigit!" sahut keempat gadis itu.

"Bagus, nyantai dulu lah. Napas gue udah diujung paru paru ini, berapa jauh kita jalan? kayaknya kalo diukur udah bisa bikin kecamatan," cetusnya lagi.

CAPEK YA, SAMA AKU JUGA

1
Ayu Galih
Waaah Tamat aja ,oni aqu sdh berulang3 baca kisah keluarga DUREN SAWIT 😍😍😍😍😍
Ayu Galih
Bagus banget alur ceritanya kak ..💪🤗😘😘😘😘😘
🌹🪴eiv🪴🌹
terimakasih untuk tulisan indah mu thor 🥰
🌹🪴eiv🪴🌹
saya komen nich
Bunny🥨: “Ketika tubuh jadi taruhan untuk keadilan. Mampir juga yu di ceritaku berjudul "kesepakatan di Atas Ranjang.” ditunggu kehadirannya ❣️
total 1 replies
Naufal hanifah
cerita nya bagus,
fitra andriyani
ara wani ne kro simba tok
fitra andriyani
ara terlalu arogan
fitra andriyani
ara ki terlalu
Yuli wiji Rahayu
Luar biasa
TriAileen
kesabaran simba tebel banget yaa..
Fina Fitriani
seruuuu cerita turun temurun.... duren sawit... lanjut thor
SNN 💠
Luar biasa
Maria Magdalena
Wah El bakal diamuk ratu kunti sama sang princess nih hayo lho El siap2 dislepet sang ratu 😆
Maria Magdalena
wkk wkk suami denda anmu bucin banget Yas kelakuanmu nurun ke anakmu Dahliara mmg keturunan prayoga membuat suami pada bucin jgn lupakan keturunan samudera jg sama buat bucin pasangan.
Aniko Juke Chrystina
Luar biasa
ArlettaByanca
penampilan itu pilihan...mau rapih atau urakkan. Rapih tdk serta merta baik sempurna demikian juga urakan tdk serta merta jahat. Jd mau itu utakan atau rapih tidk baik saling menuduh. Si Rapih dicap munafik atau si urakkan dianggap lebih jujur apa adanya. Semua itu hanya pilihan bagaimana kita mau berpenampilan.
asya yussi
Luar biasa
Khomsa Veblita
ngakak....
Khomsa Veblita
salah ketik Thor...It's bukan ist
K-Fans
bertele tele
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!