Inema Shalimar adalah seorang gadis yang hidup sebatang kara yang harus merelakan cinta pertamanya dan terpaksa harus menikahi lelaki yang tidak dikenalnya.
Karena merasa ini tidak adil maka Arjun dirgantara berusaha sekuat tenaga untuk lepas dari pernikahan itu. Namun orang tuanya tetep kekeh pada pernikahan anaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Joshin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 18
...🌸 Happy Reading 🌸...
Arjun kesal dan memukul stir mobilnya dan memutuskan untuk mencari Inem ke perusahaan.
Sesampainya di perusahaan, Arjun melangkah lebar menuju keruangannya, namun langkahnya terhenti karna berpapasan dengan seorang satpam yang kebetulan berjalan keluar dari departemennya.
"Selamat malam Pak?" Sapa satpam itu sambil memberi hormat kepada Arjun.
"Malam, apa di dalam masih ada orang?"
"Ada pak, Masih ada beberapa karyawan yang lembur di departemen anda pak. "
"Bukan itu, maksudku itu apa di dalam ada seorang gadis. Rambutnya panjang berwarna coklat keemasan yang diikat kebelakang? Dia memakai celana jeans dan atasan kaos berwarna hijau gelap?" Tanya Arjun secara detail menyebutkan ciri - ciri Inem saat terakhir kali melihatnya.
Satpam itu tak menjawab petanyaan atasannya. Dia nampak berfikir keras dan memutar kembali beberapa memorinya.
"Aahh,,, kelamaan."
karna tak sabar menunggu jawaban dari satpam itu. Arjun lantas bergegas berlari menuju ruangannya dan benar saja, dia mendapati Inem yang sedang tertidur pulas disofa yang empuk.
Perlahan Arjun mendekati Inem. Dengan lembut menyibak beberapa helai rambut Inem yang menutupi wajahnya hingga nampaklah wajah ayu Inem yang polos dan tanpa make up. Dipandangnya lekat - lekat wajah Inem hingga tanpa disadarinya wajah keduanya menjadi begitu dekat. Mungkin hanya berjarak beberapa centi saja.
"Kalau dilihat - lihat nih anak cantik juga ya. Manis,,,,." Guman Arjun dalam hatinya dan mendadak saja dia merasakan detak jantungnya berpacu lebih cepat dan keras dari biasanya.
Di saat Arjun tengah terbuai akan kecantikan Inem. Tiba - tiba saja gadis kecil ini terbangun dari tidur nyenyak. Karena kaget dia langsung reflek berteriak dan tanpa sadar mengayunkan tangannya tepat mengenai wajah tampan Arjun. Tak hanya itu, Inem juga menggerakkan kakinya dengan kuat dan kasar hingga mengenai sesuatu yang berharga punya Arjun.
"Auwww,,, si@l?! Heh bocah apa yang kamu lakukan?!" Teriak Arjun.
Arjun memekik kesakitan. Dia berdiri setengah membungkuk sambil kedua tangannya memegangi miliknya yang yang tadi terkena tendangan syantik dari Inem. Mimik wajahnya meringis memerah menahan rasa sakit yang sangat uwow itu.
( Astaga,,, kejamnya othor,,,kenapa harus yang itu sih yang kena 🤧? Maapin othor ya Arjun! Othor sengaja 🤭😅 )
Mendengar teriakan Arjun membuat Inem tersadar dan langsung melihat arah yang dikeluhkan Arjun. Dia terbelalak mendapati lelaki bertubuh tinggi itu tengah meringis merasakan kesakitan diarea tengah. Seketika dia merasa panik dan spontan mendekati Arjun yang berdiri tak jauh darinya.
"Maaf,,, maafkan aku!" Pinta Inem yang khawatir Arjun kenapa - kenapa.
"STOP,,, jangan mendekat, menjauhlah dariku!" Arjun merentangkan salah satu telapak tangannya ke arah Inem sedang tangan yang satunya masih berada di area itunya.
Sontak Inem kaget mendengar ucapan Arjun yang lantang itu hingga diapun mengurungkan niatnya untuk menolong dan kembali duduk disofa.
Setelah cukup lama Arjun berdiri. Perlahan diapun ikut duduk disamping Inem. Wajahnya masih sangat terlihat kacau. Rambutnya yang tadi rapi kini mendadak menjadi berantakan. Keringatnya pun mengucur cukup deras membasahi wajah dan tubuhnya.
"Apa kamu baik - baik saja? Keringatmu banyak sekali itu?"
Inem memberanikan diri nendekat, membuka pembicaraan dan berniat mengeringkan keringatnya.
"Aku bilang jangan mendekat!? "
Bentak Arjun.
Suara keras Arjun membuat Inem mengurungkan niatnya. Diapun kembali duduk anteng dan menunduk tak berani memandang Arjun.
"Maafkan aku! Aku nggak sengaja melakukan itu. Sungguh aku nggak ada niatan jahat sama kamu!" Suara Inem lirih.
Arjun terdiam dan sama sekali tak menghiraukan gadis yang sedang duduk disampingnya. Sikap Arjun yang seperti itu membuat Inem semakin bersalah dan semakin tak berani berkutik.
Cukup lama mereka terdiam dan hanyut dalam dunianya masing - masing. Membuat suasana menjadi hening. Tak ada pergerakan sama sekali diantara keduanya. Yang terdengar hanyalah suara detakan jam yang menempel di dinding.
Setelah beberapa saat terkurung dalam situasi yang sangat tidak nyaman ini. Akhirnya Arjun bangun dari duduknya dan membuka suara.
"Kita pulang sekarang!"
Ucap Arjun tanpa menoleh dan langsung pergi begitu saja. Sedang Inem hanya mendongak dan pergi menyusul Arjun yang sudah duluan jalan.
...****************...
Keesokan harinya, tepatnya hari ini adalah hari minggu. Tak seperti biasanya dimana Arjun selalu bangun siang dan bermalas - malasan dihari liburnya. Kali ini dia bangun lebih awal dan keluar kamar sudah rapi dan juga wangi. Penampilannya casual dan santai. Dia mengenakan celana jeans warna gelap dan juga atasan kaos yang dipadupadankan dengan jaket yang berbahan serupa namun agak tebal. Disambarnya kunci mobil yang tergantung di tempat kunci dan berjalan dengan riang. Wajahnya nampak sumringah seperti anak kecil yang baru saja mendapat permen sekarung.
...🌸 Bersambung 🌸...
suka banget sama karakternya selly,, sungguh konyol 😁😅
aku suka sama ceritanya bagus banget dan juga menghibur