NovelToon NovelToon
Istri Jenderal Yang Mencuri Hatinya

Istri Jenderal Yang Mencuri Hatinya

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa Fantasi / Cinta Seiring Waktu / Era Kolonial / Mengubah Takdir / Cewek Gendut
Popularitas:244.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: ICHA Lauren

Aku membuka mata di sebuah ranjang berkelambu mewah, dikelilingi aroma parfum bunga yang asing.
Cermin di depanku memantulkan sosok wanita bertubuh besar, dengan tatapan garang dan senyum sinis—sosok yang di dunia ini dikenal sebagai Nyonya Jenderal, istri resmi lelaki berkuasa di tanah jajahan.

Sayangnya, dia juga adalah wanita yang paling dibenci semua orang. Suaminya tak pernah menatapnya dengan cinta. Anak kembarnya menghindar setiap kali dia mendekat. Para pelayan gemetar bila dipanggil.

Menurut cerita di novel yang pernah kubaca, hidup wanita ini berakhir tragis: ditinggalkan, dikhianati, dan mati sendirian.
Tapi aku… tidak akan membiarkan itu terjadi.

Aku akan mengubah tubuh gendut ini menjadi langsing dan memesona.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ICHA Lauren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saksi Mata

Nateya tidak serta-merta menanggapi tuduhan Eleanor. Ia justru melangkah dengan anggun mendekati meja kepala sekolah, menundukkan kepala sedikit dan berkata lembut.

“Selamat pagi, Tuan Hoofd. Terima kasih telah menerima kami pagi ini.”

Kemudian, ia menoleh pada Julian.

“Salam dulu pada Kepala Sekolah, Anelis, Julian,” ucapnya tenang.

Julian berdiri kikuk, tetapi menundukkan badan memberi hormat. Kepala sekolah yang tadi tampak kaku, kini melunak, bahkan tersenyum kecil dan mempersilakan,

“Silakan duduk, Nyonya Seruni, juga anak-anak. Mari kita duduk bersama dulu.”

Namun, Eleanor tak sabar. Ia langsung menyela dengan suara tinggi.

“Untuk apa duduk-duduk lagi? Bukti sudah jelas! Anak ini—” ia menunjuk Julian dengan dramatis, “sudah hadir di sini. Maka harus segera dijatuhi sanksi berat atas perbuatannya yang biadab terhadap Andrew!”

Suasana tegang, tetapi Nateya tidak tinggal diam. Matanya menajam, bibirnya tersenyum sinis.

“Jangan berasumsi sembarangan, Mevrouw Eleanor. Apakah hanya pendapat Anda saja yang harus didengar di sini? Saya juga orang tua murid. Saya pun punya hak yang sama untuk berbicara. Bahkan di pengadilan sekali pun, keterangan tersangka dan saksi tetap diperhitungkan.”

Ruangan mendadak hening. Eleanor menggertakkan giginya.

Nateya pun berbalik menatap kepala sekolah.

“Dengan hormat, Tuan Hoofd… jika hidung Andrew diperban tebal dan tangannya digendong kain putih, itu tidak serta-merta menunjukkan tingkat keparahan. Dan seandainya pun parah, belum tentu Julian yang melakukannya. Bisa saja Andrew yang ceroboh dan melukai dirinya sendiri.”

“APA?!” Eleanor langsung melotot, wajahnya memerah. “Jadi kai menuduh aku dan anakku BERBOHONG?!”

Nateya mengangkat alisnya tenang.

“Saya tidak menuduh. Saya hanya meminta keadilan. Maka sekarang, izinkan Julian bicara. Ia berhak didengar.”

Kepala sekolah segera menengahi, mengangkat tangan agar suasana tidak makin panas.

“Baiklah. Julian, mari jelaskan kepada kami. Mengapa kau memukul Andrew?”

Julian menegang. Kedua tangannya mengepal di pangkuan. Namun, Nateya meraih bahunya dan menepuk perlahan.

“Katakan sejujurnya, Julian. Jangan takut. Mama percaya padamu.”

Julian menarik napas panjang. Ia mulai membuka mulut walau suaranya sedikit bergetar.

“Aku hanya membalas perbuatan Andrew kepada adikku, Anelis. Selama ini dia sering mengejek Anelis karena tidak bisa bicara… di depan teman-teman kelas kami," tuturnya lirih.

"Kemarin, waktu Anelis bermain di halaman, Andrew mendorongnya sampai jatuh dan kakinya lecet. Aku marah. Maka aku memukul hidung Andrew… hanya sekali. Setelah itu, aku langsung pergi sambil membawa Anelis. Aku tidak pernah memelintir tangannya!”

Andrew spontan bangkit dari kursinya, wajahnya merah padam.

“Tidak! Itu bohong! Kau pembohong, Julian!”

Melihat ketegangan makin meningkat, kepala sekolah cepat melerai.

“Cukup! Jangan berteriak. Kita tidak akan mendapatkan kebenaran dengan saling beradu mulut.”

Lalu, ia menoleh pada Anelis yang duduk diam.

“Anelis, apakah benar yang dikatakan kakakmu?”

Anelis menatap Nateya sebentar, lalu dengan bahasa isyarat tangannya ia menunjukkan lutut dan betisnya yang masih ada bekas lecet. Semua mata tertuju pada luka itu.

Kepala sekolah menghela napas.

“Jadi… jelas sudah. Ada kesalahan di kedua pihak. Namun, saya belum bisa memutuskan hukuman apa yang pantas diberikan.”

Sebelum Eleanor bisa menyela lagi, Nateya angkat bicara dengan tenang.

“Kalau begitu, mari kita hadirkan saksi. Beberapa teman sekelas, mereka pasti bisa memberi keterangan jujur. Bukankah itu lebih adil?”

Kepala sekolah terdiam sejenak, sebelum mengangguk mantap.

“Benar juga. Kita akan mendengarkan saksi mata. Mevrouw Maria, Meester Van Dijk, segera panggilkan masing-masing perwakilan murid dari kelas kalian untuk masuk ke ruangan ini. Biarkan mereka bicara.”

Kedua wali kelas itu berdiri dan keluar.

Sepanjang menunggu murid yang akan menjadi saksi, suasana ruangan begitu tegang. Julian tampak sangat gelisah. Kedua kakinya terus menggoyang tanpa henti di bawah kursi. Jemarinya meremas ujung celana seragam yang ia pakai.

Sesekali, Julian melirik pada Anelis, lalu kembali menunduk dengan wajah pucat pasi.

Andrew pun tak kalah cemas. Meski hidungnya terbalut perban besar, matanya melirik kanan-kiri, seakan menunggu jalan keluar dari kebohongan yang sudah ia ucapkan. Keringat dingin mulai merembes di pelipisnya, dan tangannya yang tergendong kain putih beberapa kali gemetar kecil.

Melihat kecemasan Julian, Nateya segera meraih punggung putranya, membelai lembut sambil berbisik pelan.

“Tenanglah, Mama ada di sini. Jangan takut. Kebenaran sebentar lagi akan terungkap.”

Namun, Eleanor langsung menyambar dengan suara tinggi kepada kepala sekolah.

“Tuan Hoofd, menurut saya ini semua hanya membuang waktu! Saksi tidak perlu dipanggil. Bukti sudah jelas di depan mata: Andrew terluka. Jadi mau apa lagi? Hukum saja Julian sekarang!”

Nateya hanya menghela napas dan bergumam cukup keras, supaya didengar semua orang.

“Orang yang paling menolak kehadiran saksi biasanya adalah orang yang takut kebohongannya terbongkar.”

Wajah Eleanor seketika memerah padam. Ia hendak melontarkan makian, tetapi suara pintu berderit menyelamatkan situasi. Kedua wali kelas kembali masuk, masing-masing membawa dua orang murid.

Kepala sekolah berdiri sedikit dari kursinya, mempersilakan mereka maju.

“Mari kita dengarkan keterangan dari saksi-saksi. Anak-anak, katakan dengan jujur apa yang kalian lihat. Tidak perlu takut, karena kejujuran selalu dihargai di sekolah ini.”

Murid pertama, seorang anak lelaki berkacamata, berkata dengan kepala tertunduk.

“Saya melihat Andrew mendorong Anelis kemarin di halaman. Anelis jatuh sampai lututnya berdarah. Lalu, Julian marah dan memukul hidung Andrew. Itu saja.”

Murid kedua, seorang anak perempuan yang duduk sebangku dengan Anelis, ikut mengangguk mantap.

“Betul, saya juga lihat. Andrew yang mulai duluan. Tapi soal tangan Andrew… saya tidak tahu apa yang terjadi.”

Ruangan hening. Semua orang menunggu, tapi tidak ada dari mereka yang berani mengakui soal tangan Andrew.

1
vivi oh vivi
nahhhh pisauuuu, kenapa gak nancep sedikittt ya biar ketakutan parah amaraaa kan
Gritce Mariska Sanaka
ahhhh dikittt
Siska Sutartini
nah momennya pas bgt tuh seruni memergoki Elias & Amara. ada anak buah Ekias jg yg bisa jadi saksi selain bi warti dan gendhist. didukung video rekaman jg. toh Elias slalu lemah terhadap Amara. utk apa mempertahankan rumah tangga lagi kalo selalu begitu ujung-ujungnya. lebih baik pisah kan. smoga Ragnar berhasil mengorek informasi dari 2 provokator suruhan Amara shg bukti konkret didapat. dan Amara harus diadili karna mencemarkan nama baik dan mengganggu rumah tangga saudaranya sendiri. bye Amara slamat menuju pengasingan dan Elias tunggu penurunan jabatan dan kehilangan hak asuh anak hohoho
Kang Cucuk
tegang bngt...lanjut thor...
Ziah Salsabilah
udahlahhh jgn terlalu lama buat seruni dalam belenggu elias. kesiaannn😭😭
Dewi hartika
labrak kelakuan tak setia sekalian bikin malu barak militer,juga di pecat tidak pantas di pertahankan,orang sibuk ama kerusagan demi,ini malah sama gundik,dasar laki-laki tak setia,pas saja seruni tinggalkan,mendingan dengan Adrian.lanjut thorr💪💪
MataPanda?_
trus semangat kak banyak"up y 😀
vivi oh vivi
ahh pas banget semua nya ngumpul dan ketahuan lah mereka yg lagi ngamar 🤣🤣🤣
Erna Fkpg
ayo seruni pergoki suamimu yg sedang berduaan dikamar
Anita Rahayu
Tlong thor buat elias dan amara medusa di tangkap mata buat zina dan berakhir cerai ama seruni
Wega Luna
satu episode lagi ,,,biar seru bikin episode semua orang jadi saksi perselingkuhan mereka 🤣🤣🤣
Sunaryati
Lanjut Thoor, jadi dah dig duh, ayo- ayo gantungan dilepas, penasaran bagaimana reaksi Elias tertangkap basah di kamar dengan Amara. Serta reaksi Amara jika tahu orang suruhannya tertangkap dan menyeret namanya, sebenarnya tak sabar ingin segera tahu, tapi ya emak tunggu
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Sunaryati
Itu orang suruhan Amara. Semoga mereka mengakui siapa yang menyuruh. Amara kau salah cari lawan. Mudah- mudahan Seruni sampai di rumah bisa menangkap basah Amara dan Elias. Elias kamu akan menyesal karena Amara dalang kerusuhan di kamp pengobatan. Amara ikut dimasukkan penjara bersama dengan 2 orang suruhannya✋✋
Gritce Mariska Sanaka
jdi deg degan sendiri bacannya seru nihhh selanjutnya
bikin kepergok tor
lelaki plin plan gitu ga pantes buat seruni heheh
lin s
thor saya lbih mendukung seruni cerai sm elias dibnding dipertahankan Krn ada anak , elias gmpang terpengaruh sm drama amara, penasaran knp siibu nya amara dan amarah bsa msuk kekluarga ayahnya seruni apakah pke cara kotor jg, smga seruni cepat prgi dri hdup elias dripd drama mulu/Smile//Pooh-pooh/
Dianra Malakut
selain penghianat dlm rmh tngganya elias tidak bs mnjaga kehormatan nya sbg jenderal jadi turunkan jabatannya dan pindahkn kerjanya d tempat trpencil sekalian bwa Amara biar tau hidup d daerah terpecil sepeti apa, bknnya Amara cinta sm Elias ya Terima konsekuensi nya,, dgn bukti video perselingkuhannya Elias hrs nikahain si Amara,, dgn begtu ayah seruni tau klakuan si Amara ky gimana,
pinpin
padahal pengen dukung Elias biar bisa memperbaiki diri, tapi malah bikin kecewa banget, udah lah pisahin aja biar menyesal
Astrid Fera
ayolah thor jgan terlalu brtele"ini dh ckup larut maslhx GK slesai"
Yani Cuhayanih
Rasanya seperti di gantung bagaikan jemuran basaah..aku gemesss sama jenderal elias bolehkah aku mencopot jabatan na jd kopral aja..biar kembali ke pendidikan dasar..percuma jabatan tinggi tp kelakuan labil /Curse/
Hikam Sairi
geregetan banget 😤😤😤😤😤😤😤👊👊👊👊👊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!