SELINGKUH ( Selingan Indah, Keluarga Utuh )

Aku sengaja mencari Art  untuk persiapan nanti  melahirkan karena gak ada yang bakal urus Boni dan Bob, aku juga tahu Bob gak akan mau mengganggu Art apalagi Art yang aku cari sudah berumur, sudah 60 th tapi nampak bersih dan sehat.

Aku sudah mulai sakit sakit, setiap pagi aku dibawa Bob jalan dihalaman belakang, aku tidak mau melahirkan operasi aku tetap mau melahirkan normal seperti melahirkan Boni.

Hari ini aku udah keluar tanda² mau melahirkan  aku kesakitan buru buru Bob membawan aku kerumah sakit.

Dirumah sakit aku langsung ditangani dokter.

Bob terus memegang tanganku.

Aku mengerang lagi kesakitan Bob yang tadi diluar masuk.

Bob memanggil dokter dan mereka disuruh keluar.

" Keluar dulu ya pak kita cek."

Tak lama suster memanggil Bob karena bayiku sudah di jalan dan aku minta ditemani Bob.

Bob memegang tanganku , dia melihat perut ku bergerak².

" Mas sakiiit "

Aku terus menangis kesakitan, setelah itu aku mengejan kuat dan terdengar suara bayi menangis.

"Alhamdulillah."

Bob bersyukur .

Bayinya perempuan.

Dokter keluar setelah semuanya beres aku pun dipindah keruang rawat.

Bayinya putih dan mirip wajah ku.

" Mas ada bawa tas hitam peralatan bayi gak, semua pakaian dalam aku juga disana. "

" Gak ada tadi Nia gak bilang, Mas pulang dulu ya, sekalian kuburkan ari² anak kita .

Sampai dirumah Bob langsung mencari Inem ( Art ) yang sedang bekerja didapur.

Tiba tiba saja Bob terpana melihat keindahan tubuh Inem dan bob kecil meronta.

Ditareknya tangan Inem kekamar Inem , Bob memuaskan hasratnya .

Setelah selesai , tanpa menoleh Bob langsung keluar dari kamar, mandi, setelah siap semuanya Bob menguburkan ari² anaknya dan berangkat lagi merumah sakit membawa pesanan Nia.

Inem menangis setelah ditinggal Bob, tidak menyangka tuan nya akan memperlakukan dia seperti itu.

Aku pulang dari rumah sakit, kulihat Inem Art ku sudah menunggu untuk mengangkat barang² dari mobil.

Bob menggendong bayi kami.

Bob memasukan bayi kami ke box  bayi dikamar.

Boni senang sekali.

" Pa, Boni mau lihat adek . "

Bob menggendong Boni dan mendekatkannya ke box.

" Cantik banget adeknya kayak mama . "

Kata Boni.

" Kalau abang kayak siapa .? "

Tanya Bob.

" Abang ganteng dong, kayak papa. "

" Hahahaha"

Mereka tertawa.

Bob dan Boni duduk disamping ku yang lagi memberi asi, aku meringis sakit Bob dan Boni ikut meringis,

" Nia kasih yang sebelahnya lagi kalau yang ini sudah sakit "

Kata Bob gak tahan lihat aku sampe nangis kesakitan.

" Boni bobok siang dulu ya sayang . "

Bob menggendong  Boni ke kamar untu  tidur karena memang sudah jam tidurnya siangnya.

Aku memutar kepala bayiku kepayudara ku  sebelah lagi, blusku terbuka habis.

Tiba² tangan Bob mengambil tangan ku kearah bawahnya.

" Nia. "

Nia merasakan sesuatu yang keras dibawah sana

" Gak boleh mas, tunggu nifas 40 hari"

" Gak apa² kok mas main luar aja "

" Gak lah, aku masih sakit mas mau senang ² "

" Iya.. Iya"

Kata Bob.

" Nia, kamu istirahat ya, mas tidur sama Boni "

" Oke mas. "

Bob bukannya pergi ke kamar Boni, dia mengendap ke kamar Inem yang juga lagi istirahat.

" Bapak mau ngapain ? "

" Sssst jangan ribut . "

Bob langsung saja menyingkap daster Inem dan menghubungkan badannya.

Inem merintih , dua kali sudah dia dilecehkan bos nya, perlahan air matanya jatuh, dia yang sudah tua masih saja di setubuhi oleh orang, tapi

di sela tangisnya dia menggigit bibirnya merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Tak lama setelah itu Bob pun selesai dia membetulkan pakaiannya dan bilang sama Inem

" Jangan bilang² ibu ya . "

Inem hanya mengangguk dan menutup pintu kamarnya.

Bob masuk ke kamar Boni dan tidur disebelah Boni.

Aku terbangun hari sudah sore, pelan pelan aku keluar dari kamar, kulihat bi Inem sedang bekerja di dapur, aku membuka pintu kamar Boni.

Bob tidur berselimut berdua Boni, aku berjalan ke dapur.

" Mau keman bu, jangan banyak gerak dulu . "

" Pelan pelan aja kok bi, aku lapar . "

" Memang gitu bu kalau punya bayi, perut rasanya lapar terus, karena bayinya kuat nyusu . "

" Iya, bi "

Aku mengambil nasi dan  sup kemudian makan dengan nikmat.

Tiba tiba aku merasa bahuku ada yang sentuh.

" Mas, makan yok . "

" Tidur si dedek ? "

" Iya mas, gantung aja di mimik , sampe pegal badanku miring terus. "

" Gak apa, biat cepat gede . "

" Bi, buat kopi ya . "

" Iya pak . "

" Mas mandi dulu ya sayang . "

" Iya mas . "

" Bi, bi aman kan kerja disini . "

" Aman bu . "

" Aman apanya sudah dua kali aku dikerjain si bapak . "

Bisik bibi dalam hati.

" Bapak gak ada ganggu kan bi ? "

" Gak pernah bu . "

" Syukurlah, bilang sama saya kalau bapak ganggu ya bi . "

" Mana bapak mau sama orang tua bu . "

Inem ketawa.

" Mama . "

" Boni sudah bangun sayang . "

" Sudah ma, tadi Boni bobok sama papa. "

" Iya, papanya mandi, gih mandi sama papa, biar main sama adek . "

" Iya ma, Boni mau main sama adek . "

Boni berlari ketempat papanya.

Tiba² terdengar suara bayiku menangis.

" Dedeknya bangun bu . "

" Iya bi . "

Aku minum dan langsung berdiri mau kekamar.

" Pelan pelan bu . "

" Iya bi . "

Sampai dikamar aku lihat si dedek udah bangun , bedungnya di tendang tendang sampai lepas.

" Ih, anak mama ni nakal ya . "

" Ngapain dia dek ?."

Tanya Bob.

" Lihat mas bedungnya udah lepas . "

" Ya ampun sayang papa ni , nakal ya, udah bisa buka bedung sendiri .

Bob tertawa.

" Haus dia sayang . "

" Iya mas , padahal baru aja ditinggal makan sebentar. "

" Iya, jangan di habisin ya dek, sisa kan papa. "

Kata Bob bercanda.

" Adek sayang abang, adek cantik . "

" Eee mas nya dah ganteng, sini mas dekat adek, adek minta cium . "

Boni naik keranjang dekat mamanya.

" Mas mau coba gendong ? "

" Iya ma . "

Aku meletakkan si dedek dipangkuan Boni tapi si dedek malah menendang nendang abangnya, kami tertawa.

" Jahat adek ya sama abang, gak boleh gitu . "

Kata Bob.

" Gak pa, adek gak jahat cuma ngajak main aja . "

" Iya, dia mau ajak masnya main, cepat gede ya dek. "

" Mama kasih adek mimik dulu ya,mas main sama Papa. "

" Iya, ma . "

Bob dan Boni keluar.

" Pa, jalan jalan yok ? "

" Jalan²nya pakek mobil apa jalan kaki . "

" Pakek mobil pa, kita cari buku . "

" Okelah kalau gitu. "

" Ma, kami keluar dulu ya, Boni mau ngajak cari buku . "

" Oke, hati². "

" Oke ma . "

Saat dedek yang belum dikasih nama tidur aku mandi, setelah mandi duduk di depan menunggu dua jagoanku pulang.

Gak lama mereka datang.

" Ma, aku beli buku komik naruto . "

" Kamu suka ya sayang . "

" Suka banget ma, seru . "

" Oke, udah boleh di baca . "

"  Mas, mas udah dapat nama untuk dedek

belum ? "

" Belum, apa ya yang bagus namanya ? "

" Gimana kalau seruni? "

" Artinya apa mas ?."

" Artinya, seru, ceria, lincah . "

" Aku suka mas . '

" Yaudah, kapan kita akikahkan mas ? "

" Secepatnya aja, dalam minggu ini aja . "

" Oke mas, kamu telpon keluarga kita dikampung ya "

" Oke . "

Mama dan papa Bob sudah datang dari kampung, begitu juga ibu dan bapak aku, kami mengadakan syukuran kelahiran Seruni sambil akikah.

Kami mengundang tetangga dekat dekat saja dan juga sahabat dan karyawan kantor Bob.

Aku kaget melihat Yola dan Steve datang bersama suami bulenya, mungkinkah mereka sudah baikan?

Acara berjalan lancar, kami memesan kateringan dari restoran sehingga tidak perlu capek capek.

Besoknya keluarga kembali ke kampung rumah pun sepi lagi.

Boni terpaksa pakai antar jemput dulu pergi sekolah.

Pagi ini Yola datang kerumahku dan bercerita kalau suaminya sudah sering pulang kerumah dan tidak jahat lagi, dia sangat sayang sama Steven.

" Iya Yola, aku turut senang . "

" Trus gimana istri barunya ? "

" Katanya dia gak suka, perempuan malam yang sama dia itu gak dinikahinya, mereka cuma kumpul kebo . "

" Jadi dia udah sering dirumah sekarang ? "

" Iya, dia akan menunggu aki sampai lahiran . "

" Anak kamu cantik banget Nia . "

" Siapa dulu dong mamanya . "

" Iya, mamanya cantik banget loh . "