Balas Dendam Wanita Yang Teraniaya

[ AKU PUNYA TUGAS UNTUKMU. HAJAR LELAKI ITU TIDAK PEDULI ENTAH DIA AKAN HIDUP ATAU M4TI! TAPI AKU INGIN DIA LENYAP ]

Seperti itulah pesan yang dikirimkan Reno, kepalan tangannya menunjukkan ia sangatlah marah. Bahkan kemarahannya kali ini tak bisa terkendali, namun bodohnya ia salah duga.

Bodohnya pula ia tertipu tak memiliki kecurigaan pada pelaku asli, malah lebih curiga pada seseorang yang tak pernah berbuat sesuatu, apalagi sampai diluar kendalinya.

"Apa?!"

Sontak Reno berpaling dari suara tak asing itu. Anaya... Dialah yang muncul tiba-tiba dan mendengar langsung ucapan Reno, sigap Lelaki itu menghampirinya.

"Syukur kamu yang mendengarnya hampir jantungku akan copot!"

"Aku tidak salah dengar kamu berniat ingin menghabisi Kak Kennan?"tutur Anaya, Reno hanya mengangguk.

"Tapi, dengan alasan apa?"

"Kennan salah satu orang yang menjadi penghalang sekaligus biang masalah dalam rumah tanggaku, dia juga salah satu orang yang kini menjadi ancaman ku. Apa kamu tau dia memiliki banyak bukti perselingkuhan ku dengan Shinta termasuk denganmu, bukankah dengan cara menghabisi itulah cara yang tepat?"seru Reno.

"Bodoh! Aku sangat tidak menduga Lelaki ini begitu bodohnya malah mencurigai orang lain, dia dulu menghabisi Shinta juga dengan alasan yang sama, sekarang pun terulang benar-benar tidak bisa dipercaya."

Anaya membatin, Reno bingung sedari tadi ia berbicara terlihat tak ada balasan dari Wanita yang ia ajak berbicara.

"Nay?" Lamunan Naya pun kembali.

"Maaf, aku hanya berfikir apa ini tidak terlalu kejauhan? Maksudnya apa kamu tidak takut Nadia akan tau niat buruk Suaminya ini terhadap Kakak kandungnya yang juga saudara ipar kamu sendiri?"ujar Anaya.

"Tidak! Soal Nadia biar aku yang urus! Yang jelas aku memilih rencana untuk menculiknya. Lalu kita bunuh dan kita sabotase kematian Kennan seolah-olah ia kecelakaan dan jasadnya tak bisa ditemukan. Bagiku selama aku memiliki kekayaan yang berlimpah ruah, semua bisa aku lakukan termasuk jika hanya sekedar menyogok! Bersediakah membantuku?"

Anaya langsung mengangguk arti ia menyetujui, namun Anaya sekali lagi bukanlah Wanita yang bodoh akan semudah itu menyetujui. Apalagi ini menyangkut nyawa seseorang yang sama sekali tidak bersalah.

Jika Reno berkata akan mudah menyogok jika ia masih bisa mengendalikannya dengan uang? Tapi jika pendapat itu tak sejalan dengan pikiran Anaya, akankah rencana bodoh Reno bisa berjalan sadar Anaya juga mampu mengendalikannya dengan uang.

Namun, entah nasib beruntung masih berpihak pada siapa? Antara Reno, Anaya ataupun Kennan lantaran tanpa diduga oleh Anaya dan Reno, Kennan dengan kepala matanya sendiri ia memergoki obrolan, sekaligus niat buruk yang dijalankan mereka, disatu sisi ia marah terhadap Reno, tapi disisi lain ia percaya jika sosok Anaya tidak akan mungkin melukainya.

"Baik, jika itu rencana kamu... kita buktikan mana diantara kita yang akan menang, kamu ...atau aku?"

Kennan membatin dengan senyumannya yang menyeringai, dia pula bukanlah Lelaki yang mudah akan menyerah, ada kesempatan maka keberuntungan mungkin akan berpihak padanya tapi nasib, hanya Tuhanlah yang tau.

******

Didalam mobil Anaya dan Kennan sudah duduk mematung, keduanya canggung tak seperti biasanya, tapi biarpun Kennan sudah mengetahui niat buruk Wanita disampingnya ini, ia tak memiliki dendam apalagi amarah.

Belum lagi ia mulai menemukan titik terang dari permasalahan Anaya, setelah Kennan tau kenyataan bahwa Nina Putri kandung Reno, semua sudah jelas kembalinya Anaya menjerat Reno, semua ada hubungannya dengan balas dendam yang belum tercapai.

[ Sudah siapkah ]

Pesan yang dikirimkan Reno.

[ Sudah, perintahkan anak buahmu ]

Anaya seusai membalas pesan Reno, ia menyempatkan parfum, namun ternyata parfum itu bukan untuk pengharum, melainkan obat bius, detik itu pun kesadaran Kennan akhirnya menghilang.

*****

Tak butuh waktu lama obat bius itu sudah merasuk, beberapa menit Kennan dinyatakan belum sadarkan diri, kelopak matanya mulai ada pergerakan, bangunnya ia sudah dalam keadaan kedua tangannya terikat disalah satu kayu dengan kondisinya yang berdiri.

"Dimana aku?" ucap Kennan, tapi disekelilingnya ia tak mendapati ada satu orang pun, adanya cuma ruangan yang seperti gudang tak layak huni dengan banyaknya barang bekas yang sudah pada berceceran.

Lalu munculnya sesosok kaki mulai mendekati arahnya benar adanya Reno yang muncul dengan tawa pada kepuasannya.

"Kau? Jadi kau yang sudah menculik ku?"

"Iya! Kenapa apa kau terkejut? Satu hal, kau tau siapa yang membantuku dibalik rencana penculikan sekaligus pembunuhan ini?"ujar Reno.

"Terakhir kali Anaya bersamaku dimana dia? Kamu apakan dia?"

"Tidak aku duga benar nyatanya kau sudah mulai jatuh cinta pada Anaya ...taukah jika Anaya ...dia itu selingkuhan sekaligus Wanita kedua ku, tapi kau ... dengan beraninya kau jatuh cinta padanya ...akankah aku akan menyetujui kalian untuk bersatu? Pastikan mimpimu itu hanya akan jadi angin yang lalu, paham!"

"Dasar pengecut! Apa tanganmu sangat tidak berfungsi hanya bisa menyuruh tangan orang lain untuk menyakiti ku? Kau pengecut! Bahkan pantas disebut b4nci! Paham!"maki Kennan tak main-main.

"Kau menantang ku? Sungguh kau tak takut dengan Lelaki yang kau hadapi ini?"tantang Reno, tapi detik itupun Kennan malah meludahinya.

"Tidak! Aku sama sekali tak takut apalagi jika berhadapan dengan orang b4nci seperti anda! Aku juga yakin seribu kali pun kau berencana membunuhku, itu akan percuma! Karena aku memiliki Tuhan!"

"Baiklah akan terlalu lama waktuku untuk meladeni orang sepertimu, katakan ini terakhir kalinya apakah kamu sungguh-sungguh mencintai Anaya?"

"Jika balasannya iya! Kau mau apa?"

"Sayang ... karena ternyata cintamu akan bertepuk sebelah tangan. Bahkan kau tau? Siapa seseorang yang akan mengantarmu pada kematian? Jawaban adalah Anaya ...."

Dipanggilnya seseorang itu pun muncul, datangnya Anaya dengan wajah yang tak begitu ceria mulai membangkitkan semangat Kennan, namun ....

"Naya ... katakan semua yang diucapkan Lelaki b4nci ini tidak benar kan? Kamu tidak akan mungkin melenyapkan aku kan? Sadar ...aku adalah Lelaki yang benar-benar mencintaimu ... sadarlah."

"Namun sayangnya aku sudah terlebih dulu mencintai Reno ...anda terlalu berbangga diri karena mengira aku menyukaimu dan pastinya kamu juga sudah salah faham karena aku sama sekali tidak pernah menyukaimu anda mengerti?"seru Anaya.

"Tidak! Aku tidak percaya, kamu sendiri yang bilang sama Nadia dan mencari informasi tentangku? Katakan dan berterus terang saja,"ujar Kennan.

"Tapi nyatanya aku memang tidak pernah menyukaimu taukah jika kali ini aku berpendapat dengan Reno ... yaitu sama-sama ingin menyingkirkan kamu ...."

"Sudah! Terlalu lama untuk membuatnya percaya, alangkah baiknya kamu langsung saja buktikan, nanti dia juga akan memahaminya, jadi tunggu apalagi ayo laksanakan."

Diulurkan satu buah cambuk, mata Kennan melebar, kemeja putih yang dikenakan Kennan mungkin akan menjadi saksi betapa sakitnya cambuk itu ketika nanti akan mengenai punggungnya, tapi akan lebih sakit seseorang yang sangat ia cintai bahkan ia kagumi bertahun-tahun lah yang tega menyakitinya.

"Aku tau kamu tidak akan mungkin tega melakukannya kan? Anaya Regina Putri ... katakan kamu tidak akan mungkin kan tega menyakiti seseorang yang sangat mencintaimu melebihi dirinya sendiri?"

Ah .....

Satu cambukan mendarat mengenai punggungnya, perih ...panas ...dan sakit itulah yang Kennan rasakan, namun rasa sakitnya belum sebanding dengan fakta yang harus ia terima seseorang yang sangat ia cintai dialah orang yang tega menyakitinya.

"Gimana? Apa satu cambukan masih kurang membuatmu percaya jika aku sama sekali tidak menyukaimu?"

Namun ternyata dibalik angkuh dan k3jamnya Anaya, ada air mata yang tiba-tiba berlinang membasahi pipinya, ia tak mengerti dan tak memahami apa artinya, disaat Kennan merintih sakit menahan rasa sakitnya, Anaya seolah-olah ikut merasakan perihnya derita dan penyiksaan yang dialami Kennan akibat perbuatannya sendiri.

"Kamu benar-benar menangis? Jadi benar kalau aslinya kamu sendiri tak tega untuk menyakiti ku, tapi paksaan dan keadaan yang mengharuskan kamu untuk berbuat keji. Aku tidak akan pernah membencimu Anaya ...aku tidak akan pernah membencimu ...ayo lakukan."

Kennan membatin disaat tubuhnya yang menerima berulang-ulang kali cambukan dari Anaya. Wanita itu sampai menangis, dengan berusaha Anaya menahan keangkuhannya akhirnya ketabahannya itupun runtuh.

"Aku tidaklah cocok untuk dicintai seseorang sebaik sepertimu Kak Kennan ...aku sangat tidak pantas! Aku sangat tidak pantas!" Anaya membatin, ulu hatinya sangatlah sakit, tapi dia tak mampu menolak.

"Aku bersumpah! Aku bersumpah ini terakhir kalinya aku melukai seseorang yang tak bersalah, aku juga bersumpah! Anda ... Reno Anjasmara kau akan menerima karma dan pembalasan yang lebih setimpal! Kau akan sangat menyesal ...kau akan sangat menyesal!"batin Anaya dengan menahan emosinya.

Berulang-ulang kali Anaya melayangkan cambukan itu pada Kennan, tangannya sampai memerah dan memar, namun belum sebanding dengan luka yang dialami Kennan sampai kemeja putih yang dikenakannya itupun terdapat bercak darah yang lumayan banyak, serasa tak mampu menahan tubuhnya, Kennan mulai menunjukkan akan kelemahannya dan hampir akan ambruk.

BERSAMBUNG