Laluna Andara Putri gadis manis berusia 21tahun merupakan gadis periang lembut hati dan untuk fisiknya meskipun tidak terlalu tinggi tapi tubuhnya sangat ideal untuk gadis asia.
kehidupan tenang Luna terusik saat tanpa sengaja dia melihat seorang laki-laki yang sedang bersembunyi di bawah pohon dekat rumah Luna. Laki-laki itu sudah bersimpah darah dan hampir tidak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah. Luna langsung menolong pria itu dan menaikkannya ke atas motornya untuk membawa laki-laki yang akan memporak-porandakan kehidupan Luna yang tenang.
"siapa namamu"
"Luna anda...."
"Leo"
Novel pertama Author mohon dukungannya dengan selalu meninggalkan jejak happy Reading🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝘪𝘮𝘶𝘬𝘯𝘱𝘪, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
𝘜𝘤𝘩𝘩𝘩𝘩𝘩... 𝘵𝘦𝘳𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘭𝘦𝘯𝘨𝘶𝘩𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪
"nona apa yang sakit, ini minumlah dulu supaya badan anda lebih bertenaga" kata Maya sabil mendekatkan sedotan agar Luna lebih mudah minum namun....
𝘗𝘺𝘢𝘳𝘳𝘳𝘳.....
"aku tidak mau apapun aku mau mati saja dan kau pergi dari sini aku sangat membenci semua yang berhubungan dengan baji***n itu" kata Luna penuh emosi
"nona tenang, pelan kan suara anda saya bukan orang tuan Diego tapi saya mata-mata yang di kirim tuan Leo beberapa bulan yang lalu" kata Maya menjelaskan dengan suara sedikit lirih karena takut ada yang mendengar
"apa kamu bilang... benarkah itu" tanya Luna ragu
"benar nona saya akan melindungi nona dengan seluruh jiwa raga saya dan saya akan berusaha membebaskan nona dari sini, tapi untuk itu nona harus punya tenaga jadi saya mohon anda untuk mau makan saat ini dan menurut dengan tuan Diego" kata Maya
"kau gila... bagaimana mungkin aku menurut dengan baji***n itu" kata Luna
"nona semakin anda memberontak maka tuan Diego akan semakin senang bermain-main dengan anda. tuan Diego sangat menyukai tantangan dia orang yang tidak memiliki rasa takut dan sakit semakin anda seperti ini maka itu akan membuat tuan Diego semakin senang" jelas Maya
"benarkah ada orang seperti itu, apa dia memiliki kelainan" tanya Luna
"entahlah nona yang pasti dia orang yang sangat berbahaya dan tidak punya hati, dia tidak segan-segan membunuh orang yang tidak dia sukai atau melakukan kesalahan saat itu juga, jadi kedepannya anda pasti akan terkejut dengan suasana rumah ini yang tiba-tiba ada suara tembakan dan darah pelayan atau siapapun yang tidak sengaja membuatnya tidak nyaman" kata Maya yang membuat Luna memikirkan apa saja yang telah ia perbuat pada Diego
"tapi kenapa dia tidak membunuhku saja karena aku sudah sangat kasar padanya" tanya Luna
"itu juga yang saya pikirkan dari mulai kedatangan nona di sini karena jika tuan Diego menganggap nona tawanan sudah pasti anda akan di sekap di markas bukan malah di bawa secara pribadi ke mansion" kata Maya
"lalu aku harus bagaimana sekarang" tanya Luna
𝘊𝘦𝘬𝘭𝘦𝘬𝘬𝘬..... 𝘥𝘦𝘨𝘨𝘨....
"nona sudah sadar" tanya kepala pelayan yang tiba-tiba masuk kedalam kamar Luna tanpa mengetuk pintu sehingga membuat wajah Luna dan Maya pucat pasi takut jika kepala pelayan mendengar obrolan mereka
"apa kamu tidak bisa mengetuk pintu dulu sebelum masuk" kata Luna berusaha berani
"maaf kan saya nona saya hanya mau mengantar obat dan vitamin untuk anda minum" kata kepala pelayan sambil melirik sekilas pada Maya sehingga membuat tubuh Maya seketika membeku karena memikirkan hal terburuk yang akan dia alami
"hanya itu saja kamu bisa pergikan setelah ini" kata Luna ketus
"tentu saja nona saya permisi dulu" kata kepala pelayan mundur lalu keluar dari kamar Luna
"tutup pintunya Maya kalau bisa kunci saja kamarnya" kata Luna
"maaf nona pintu kamar anda tidak terdapat kunci mungkin kepala pelayan sudah mengambilnya" kata Maya
"mereka cerdik juga lalu apakah tadi dia mendengar percakapan kita Maya" tanya Luna khawatir
"saya harap tidak tapi...
"tapi apa Maya" tanya Luna
"tapi jika kepala pelayan mendengarnya kemungkinan besar besok kita tidak akan bertemu lagi nona" jawab Maya yang membuat Luna yang sudah mulai tenang kembali cemas dan ketakutan
"apa di kamar ini ada CCTV" tanya Luna lagi
"saya rasa tidak nona tapi kita tetap harus waspada dan menuruti perkataan tuan Diego sambil mencari cara agar kita bisa keluar dari sini" kata Maya
"apa kamu bisa mengirim pesan ke Leo" kata Luna
"maaf nona semetara ini saya belum berani memberi informasi keluar karena penjagaan disini sangat ketat, beberapa minggu yang lalu ada pelayan yang tanpa sengaja mengirim surat kepada keluarganya dan tanpa sengaja menyebut beberapa tempat di mansion dan dia langsung di tembak di depan para pelayan" jelas Maya
"mereka bukan hanya kejam tapi juga tidak memiliki hati aku sangat membenci mereka" ucap Luna
"makanya nona saya mohon sementara ini anda harus cukup makan dan obat-obatan itu harus anda konsumsi dengan benar agar kondisi anda segera pulih sehingga jika sewaktu-waktu kita ada kesempatan untuk keluar dari sini setidaknya fisik anda sudah siap untuk itu" kata Maya yang memang benar adanya
"baiklah Maya aku akan makan dan meminum obat-obatan sia**n itu, aku sudah tidak tahan untuk keluar dari neraka ini" kata 𝘓𝘶𝘯𝘢
𝘵𝘰𝘬 𝘵𝘰𝘬 𝘵𝘰𝘬
"masuk" kata Luna
"permisi nona, Maya di panggil kepala pelayan sebentar" kata salah satu pelayan
"ada apa kepala pelayan mencarinya" tanya Luna sambil melirik takut pada Maya begitupun sebaliknya
"saya tidak tau nona saya hanya di suruh memanggil Maya" jelas pelayan
"Maya kamu....
"tenang saja nona saya akan baik-baik saja nona tunggu saja saya kembali" kata Maya berusaha senyum namun sorot matanya menandakan jika dia tidak baik-baik saja
"maafkan aku Maya" kata Luna
"anda tidak perlu minta maaf saya berjanji bagaimana pun keadaan saya nanti saya akan kembali" kata Maya yang langsung pergi tanpa menunggu jawapan dari Luna
"maafkan aku Maya maafkan aku" kata Luna sambil menangis
*para readers jangan lupa meninggalkan jejak denga like dan komen ya biar author semangat nulisnya Happy Reading*