NovelToon NovelToon
CINTA BOS MAFIA DAN GADIS DESA TOBRUT

CINTA BOS MAFIA DAN GADIS DESA TOBRUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / CEO / Mafia / Roman-Angst Mafia / Cintapertama / Persaingan Mafia
Popularitas:919
Nilai: 5
Nama Author: Aretha_Linsey

Nicholas Alistair adalah definisi dari bahaya yang memikat. Seorang Boss Mafia kelas kakap dengan kerajaan yang dibangun di atas ketakutan dan baja. la dingin, kejam, dan memiliki segalanya-kecuali hati. Hidupnya sempurna di bawah kendali, hingga ia harus melakukan perjalanan ke pelosok desa terpencil untuk menyelesaikan urusan bisnis yang berdarah.
Di sanalah ia bertemu Rania
Rania, si gadis desa dengan pesona alami yang polos dan lugu, memiliki keindahan yang memabukkan. Postur tubuhnya yang ideal bak gitar spanyol adalah magnet yang tak terhindarkan, membuat mata Sang Don tertuju padanya. la adalah bunga liar yang tumbuh di tempat yang salah, dan Nico, Sang Penguasa Kota, memutuskan ia harus memilikinya.
Apa yang dimulai sebagai obsesi, perlahan berubah menjadi hasrat yang membara. Nico menarik Rania dari kehidupan sederhananya, memaksanya
masuk ke dalam sangkar emas yang penuh intrik, kekayaan, dan bahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aretha_Linsey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8 Pencarian di Dalam Sangkar Emas

Rania terbangun dengan perasaan yang berbeda. Frustrasi semalam telah mengkristal menjadi tekad yang dingin. Ultimatum Nicholas cinta atau penjara tidak hanya menantangnya; itu memberinya peta jalan. Dia tidak bisa mencintai pria yang menyembunyikan wajahnya, dan dia tidak akan

menyerah pada pria yang berencana menyakiti desanya. Kunci untuk kebebasannya ada pada rahasia "Operasi Shadow Harvest"

Pagi itu Ny. Eleanor datang dengan gaun cocktail baru berwarna champagne dan kalung berlian kedua.

"Tuan Alistair ingin anda mencobanya sebelum makan siang, Nona Rania". kata Ny. Eleanor datar

Rania menatap kalung itu. Simbol kepemilikan.

"Tolong sampaikan pada Nicholas", kata Rania nadanya sopan tapi tegas

"Aku akan memakai gaun ini, tetapi kalung ini tidak perlu. Aku tidak butuh dua rantai di leherku".

Ny. Eleanor yang terbiasa dengan keputusan, tampak sedikit terkejut, namun ia mengangguk

"Saya akan sampaikan".

Itu adalah perlawanan kecil, tetapi Rania merasa mendapatkan sedikit kendali. Dia mengubah aturan main Nicholas tanpa benar benar

melanggar perintah. Jika Nicholas ingin dia terlihat menawan, dia akan menawan, tapi dia tidak akan menjadi boneka yang patuh.

...****************...

Rania tahu dia tidak bisa mengandalkan keberuntungan. Dia perlu data. Dia perlu menemukan celah keamanan yang paling lemah di benteng ini.

Sore itu, Rania berkeliaran dilantai dasar. Nicholas sedang rapat serius di ruang keria utama. Marco dan Jerry menjaga area itu dengan ketat.

Namun, Rania melihat Gio sendirian di perpustakaan besar, sibuk dengan laptopnya, wajahnya terlihat tegang. Gio tampak stres, bukan karena bahaya fisik, tetapi karena masalah logistik dan server yang sering dia bicarakan.

Rania menarik napas dalam dalam. Dia harus menggunakan aset barunya kecantikannya yang terpoles dan sekarang dipersenjatai

Dia berialan ke perpustakaan, sengaja membuat suara tumitnya terdengar di lantai marmer. Dia mengenakan gaun champagne yang menonjolkan lekuk tubuhnya dengan sempurna, rambutnya dibiarkan tergerai elegan.

Gio mendongak, terkejut. Dia segera berdiri.

"Nona Rania? Maaf, ini area pribadi Tuan Alistair."

"Aku hanya....mencari buku, " kata Rania, senyumnya lembut dan sedikit gugup (sebuah akting yang sempurna).

Dia berjalan pelan, lalu berhenti di samping meja tempat laptop Gio terbuka.

"Aku tidak tahu Tuan Alistair punya koleksi sebesar ini".

Gio terlihat canggung, matanya bolak balik antara Rania yang menawan dan laptopnya yang terbuka.

"Ya, koleksi beliau sangat luas. Tapi Nona Rania, Tuan Alistair melarang siapa pun masuk sini saat beliau rapat."

"Tentu," Rania setuju, lalu dia melakukan langkah ceroboh yang direncanakan. Dia sengaja menyenggol tumpukan buku tebal di rak.

BRAAAK....!!!

Buku-buku itu jatuh, salah satunya tepat mengenai jari Gio.

"Aduh!" Gio langsung menjauhkan tangannya sambil memekik pelan.

"Sial Nona! Aku tidak apa-apa."

"Ya Tuhan, aku minta maaf sekali!" Rania segera membungkuk untuk membantu, tetapi yang ia lakukan adalah membelakangi Gio, menutupi pandangannya, sementara matanya bergerak cepat ke layar laptop Gio yang terbuka.

Hanya sepersekian detik, tapi Rania melihatnya. Jendela spreadsheet dengan judul: Daftar Aset Regional. Dan di baris teratas, di kolom

"Status", Rania melihat tulisan yang membuatnya merinding: "Desa H. Siap Dipindah. Tunggu S-H.Command."

Desa H.. Desa Harapan. S-H... Shadow Harvest.

Rania menegakkan tubuh, wajahnya memucat, tapi dia berhasil mempertahankan senyumnya.

"Maafkan aku, Gio. Aku sangat ceroboh.

"Tidak apa-apa, Nona, "Gio buru-buru menutup laptopnya.

"Sebaiknya Nona kembali ke kamar Anda. Tuan Alistair sebentar lagi selesai."

Rania mengangguk dan segera pergi. Dia baru saja mengkonfirmasi ketakutannya: Shadow Harvest adalah rencana Nicholas untuk memindahkan (atau menggusur) seluruh desanya.

...****************...

Makan malam terasa seperti arena pertarungan psikologis. Nicholas duduk di ujung meja yang panjang, Rania di tengah. Gio dan Marco berdiri di

sampingnya, lebih tegang dari biasanya, karena mereka tahu Rania sudah melihat wajah kejam Nicholas.

Nicholas menguji Rania.

"Rania, " kata Nicholas, suaranya tenang.

"Beritahu Gio, bagaimana penampilanmu di gaun merah anggur itu semalam. Katakan padanya kau

terlihat menggoda."

Rania tercekat. Ini adalah perintah kepatuhan, cara Nicholas menegaskan dirinya adalah pemilik Rania di depan anak buahnya

"Aku akan memberitahu Gio, " kata Rania, menjaga

pandangannya

"Tapi aku akan memberitahu apa yang benar, Nicholas. Semalam aku merasa terpenjara. Itu bukan penampilan yang menggoda, itu penampilan seorang sandera yang di poles".

Marco dan Gio langsung terdiam. Mereka menukar pandangan ngeri. Tidak ada yang pernah berani berbicara seperti itu kepada Sang Don.

Nicholas tidak marah. Dia hanya menatap Rania, lalu tersenyum puas, senyum yang menakutkan.

"Bagus, " Nicholas bersandar.

"Rasa marahmu membuatmu lebih menawan Rania. Tapi hati-hati. Api yang terlalu besar bisa membakar pemiliknya."

Nicholas hanya memberikan kekaguman, bukan hukuman, di depan anak buahnya. Dia memenangkan poin, karena Rania menawan. Rania memenangkan poin, karena dia tidak patuh. Permainan mereka semakin rumit.

...****************...

Malam harinya, Rania berdiri di balkon kamarnya, udara dingin menusuk kulitnya. Dia mencoba mencari cara keluar, tapi tembok mansion ini terase mustahil ditembus.

Tiba tiba, pintu balkonnya terbuka. Nicholas masuk, hanya mengenakan kemeja sutra yang tidak dikancingkan sempurna, memperlihatkan dadanya yang keras.

"Aku tahu kau sedang merencanakan sesuatu, " kata Nicholas, berjalan ke sisinya.

"Aku tidak merencanakan apa apa, " balas Rania, memegang pagar besi tempa balkon.

"Kau berbohong, " bisik Nicholas. Dia memegang tangan Rania di pagar.

"Aku tahu kau melihat laporan Gio. Aku tahu kau sudah tahu. Sekarang kenapa kau masih di sini? kenapa kau tidak berteriak? kenapa kau tidak memukulku?".

Rania menoleh. Di mata Nicholas, dia melihat hasrat dan bahaya yang tetapi yang menuntut cintanya. Ini adalah toxic love yang paling berbahaya, bercampur aduk. Dia melihat pria yang berniat menghancurkan desanya,

Rania mengambil keputusan cepat, didorong oleh kebutuhan untuk tetap dekat, untuk menyelidiki. Dia butuh kendali kecil, dan dia akan mendapatkannya dari bibir Nicholas.

"Aku tidak berteriak karena aku ingin lebih dekat, Nicholas, " kata Rania, nadanya sedikit menggoda tapi penuh perhitungan.

Nicholas terlihat terkejut. Itu adalah hal terakhir yang ia harapkan.

Rania mendekat, mengangkat tangannya ke dagu Nicholas, dan menciumnya.

Ciuman itu dingin dan cepat pada awalnya, penuh dengan ketegasan Rania. Tapi Nicholas, yang terkejut, segera mengambil alih. Dia membalas dengan ganas, mencium Rania dengan obsesi yang telah lama ia tahan. Tangan Nicholas memeluk punggung Rania, menariknya erat. Rania merasakan otot-ototnya yang tegang

Rania menciumnya, membalas intensitasnya, membiarkan dirinya merasakan tarikan yang aneh itu. Dia tahu ini salah, ini berbahaya, tapi ini membuatnya tetap berada di dalam sangkar emas, dekat dengan rahasia yang ia buru.

Tepat ketika ciuman itu mulai terlalu dalam, ketika Nicholas mendesaknya ke pagar balkon, Rania memutusnya, mendorong pelan.

"Itu". Rania menarik napas, matanya menantang.

"Itu untukku. Aku akan menciummu karena aku mau, Nicholas, bukan karena kau menuntutnya.Tapi ini tidak berarti aku mencintaimu. Aku hanya ingin tahu rasanya.

Konyol benar benar koyok yang di lakukan Rania.

Nicholas menatap Rania, napasnya berat, terkejut dan terobsesi pada saat yang bersamaan. Dia sangat terpikat oleh keberanian dan ketegasan Rania.

"Kau bermain api, Rania, " bisik Nicholas.

"Kau tidak tahu apa yang kau mulai."

Rania hanya tersenyum.

"Aku tahu. Dan aku akan terus bermain sampai

aku mendapatkan apa yang aku mau. Kebenaran".

Nicholas, alih alih marah, menghela napas. Dia merapikan kemejanya.

"Kau pikir kau bisa mengendalikan ini, kan?"

Nicholas berjalan ke pintu, lalu berhenti. Dia menoleh, matanya seperti es.

"Hati-hati, Rania. Dirumah ini, dinding punya telinga. Dan aku tahu segalanya yang ada di dalam rumah ini."

Nicholas menghilang ke kamarnya, meninggalkan Rania membeku di balkon. Apakah Nicholas tahu dia sudah melihat laptop Gio? Apakah dia tahu Rania sedang menyelidiki? Rania menyadari, permainan sudah dimulai, dan dia mungkin sudah selangkah di belakang Sang Don.

1
partini
lebih mengerikan sang ratu
Aretha_Linsey: Wkwk sang ratu mampu meluluhkan kak😄
total 1 replies
Aretha_Linsey
gara gara kecintaan kak🤣jadi agak geser dan plin plan🤭
partini
aku mau mengumpat ya Thor ,,dasar mafia goblok oon kaya Don Don don Alan Dona 🤣🤣🤣 jirrr esmosi aku mafia ko gini macam teri
partini
waduh trauma
Aretha_Linsey: jadi nikah gak🤣
total 1 replies
partini
dari sinopsisnya Manarik mulai baca bab satu penasaran
Aretha_Linsey: Terimakasih ya kak
bantu like dan komentar ya biar aku semangat nulisnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!