NovelToon NovelToon
One Night Stand With Dosen

One Night Stand With Dosen

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:120M
Nilai: 4.8
Nama Author: Asri Faris

Follow ig~ mazarina_asrifaris

Kesalahan satu malam yang membuat kehidupan Disya Anggita jungkir balik menata kehidupannya.

Melewati satu malam dengan kekasihnya mungkin sedikit tidak masalah dan dibilang wajar. Namun melewati satu malam bersama pria asing yang tidak dikenalinya ini konyol namanya.

Gara-gara salah masuk apartemen tetangganya Disya harus kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam dirinya. Disya syok seketika mengetahui pria tersebut?

"What! Kamu?" tentu saja keterkejutan itu hanya boleh ia ucapkan dalam hati.

"Aku akan bertanggung jawab!" ~> Daharyadika Ausky

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 20

Disya mengumpat kesal sepanjang perjalanan pulang. Rasanya benar-benar kesal tapi tak bisa berbuat banyak. Ia sengaja pulang dengan taksi online mengingat tadi pagi ke kampus tidak membawa kendaraan.

Thing

Satu pesan masuk terdengar dari ponsel Disya, gadis itu segera memeriksa.

[Tugas deadline-nya besok jam dua belas malam, dikirim via email saja]~ Pluto

Disya hanya membaca tak ada niatan untuk membalas. Lebih tepatnya mengabaikan.Gadis itu memandang malas layar ponselnya, namun detik berikutnya ia ingin sekali membalas menanyakan perihal tentang KTM-nya.

Sky berdecak sebal melihat pesannya hanya dibaca tanpa dibalas. Pria itu punya seribu satu cara agar Disya mau langsung menemuinya, salah satunya dengan kartu mahasiswa Disya.

[Bapak di mana?]~ Disya

Sky menatap layar ponselnya dengan membuat lengkungan di sudut bibirnya.

Apa gue bilang lo pasti cari gue ... Hahaha

"Sialan nggak dibalas, dendam atau apa nih?" gumam Disya pelan.

"Sudah sampai mbak?" ucap supir taksi menginterupsi. Saking asyiknya bergelut dengan pikiran sendiri perjalanan sampai tidak terasa secepat kilat.

"Eh, iya Pak makasih." Gadis itu langsung turun dari mobil usai melakukan pembayaran.

Disya masuk ke dalam rumahnya. Sore hari rumah nampak sepi seperti biasa. Papa belum pulang kantor, sedang Mama sibuk dengan kegiatan sendiri.

"Bik Tini!"

"Iya Non, baru pulang?"

"Iya Bik, boleh minta tolong nggak Bik?" ujar gadis itu sungkan.

"Oh ya tentu boleh dong Non, apa yang bisa Bibi bantu?" ujar Bi Tini senang.

"Bantuin masak dong Bik mau aku antar ke tempat kerja kak Rayyan," ujar gadis itu semangat.

"Emangnya mau masak apa Non, ayo mau banget bibi bantu."

"Udang ada stok nggak? Kak Rayyan suka banget sama udang saus tiram aku pingin masak itu Bik."

Bik Tini segera mengecek lemari pendingin dan tara ... apa yang ia cari masih ada stok.

"Ada Non, beres ayo kita eksekusi," ujar Bik Tini semangat empat lima.

"Siap Bik, aku ganti ke kamar sebentar taruh tas."

Disya menaiki tangga dengan berlari kecil. Gadis itu ingin membuat surprise untuk Rayyan mengingat tadi pagi dirinya menghabiskan sarapan bersama. Sangat menyenangkan malam ini, ia juga akan mengantar makan malam untuknya.

Setelah menaruh tasnya di kamar, Disya langsung turun ke bawah lagi menuju dapur.

"Bik Tini ini bersihinnya bener kan gini?" Disya sedang membuang cangkang pada bagian perut udang.

"Dipegang kepalanya aja Non, terus ditarik gini ... mudah kan langsung lepas." Bik Tini mengajarkan Disya dengan telaten.

"Bik aku yang masak ya nanti Bik Tini arahin terus sama koreksi rasa," ujar gadis itu antusias.

"Woke Non, kalau udangnya udah beres sekarang bikin bumbu ini diulek dulu Non."

"Biar aku aja Bik."

Disya mulai mengulek, walau sedikit kerepotan tapi Bik Tini membiarkan saja dan untuk pemula sangat membanggakan.

"Wah ... tangan Non Disya sampe merah gini, perjuangan tidak akan menghianati hasil. Mas Rayyan ini pasti akan bangga sekali ini," ujar Bik Tini memujinya.

"Nanti kalau nggak enak gimana? Atau rasanya tidak pas di lidah Rayyan?" Disya merasa pesimis.

"Pasti enak ini mah, ayo ditumis bumbunya Non, kalau udah matang masukin udangnya dibolak-balik terus biar merata," ujar Bik Tini mengarahkan.

"Siap chef! Hmm ... kayaknya enak nih ... harumnya udah berasa banget."

"Coba Non Disya cicipi dulu." Bik Tini menginterupsi.

"Oke, kita koreksi rasa sekarang apakah sudah sesuai apa malah mengecewakan pemirsah," ujar Disya.

"Mmm ... kurang asin bener nggak sih Bik, coba Bibi deh?"

"Iya Non kurang dikit tapi nggak usah ditambah garam soalnya kan mau disiram saus tiram udah ada asinnya, biar pas."

"Oke, aku manut ahline."

Berkutat di dapur tak terasa sore lebih cepat berlalu.

"Bik, jagain masakanku ini ya, aku mau mandi dulu mau dandan yang cantik pokoknya," ujar Disya senang.

"Siap Non 86!"

Disya langsung menuju kamarnya membersihkan diri. Gadis itu menggelung rambutnya jadi satu dan membiarkan leher jenjangnya terekspos, lalu memakai kaos dan celana casual yang sederhana tapi terlihat imut nan cantik.

"Bik, penampilan aku udah oke?"

"Non Disya mah selalu oke, apa pun yang menempel di badan Non Disya selalu tampak pas dan cantik. Pantes Den Rayyan suka. Non ... itu calonnya Non Flora juga sepertinya sukanya sama Non Disya!" ucap Bik Tini takut-takut.

Mati aku

"Nggak mungkin lah Bik, orang jodohnya kak Flora masa suka sama aku?" kilah Disya nyengir.

"Kemarin waktu di dapur, Bibik nggak sengaja lihat."

"What! Lihat apa, eh maksud aku Bibik lihat Pak Sky gitu?"

"Owh ... jadi namanya Den Sky to," Bik Tini mesem-mesem.

"Ih ... si Bibik ditanya malah senyam-senyum kaya orang kesambet."

"Hehehe ...."

"Eh ... malah nyengir lagi, ya udah deh monggo diteruskan berkhayalnya, aku berangkat dulu. Makasih ya Bik udah dibantuin. Nanti kalau mama sama papa pulang bilang aja Disya sedang main gitu.

"Siap Non."

"Assalamu'alaikum ....!"

"Waalaikum salam ... hati-hati Non!"

Disya mengendarai mobil sendiri, gadis itu mengemudi dengan kecepatan sedang. Sebelumnya sudah mengabari Rayyan dan responnya sangat menyenangkan.

Cukup perjalanan dua puluh tiga menit saja mobil Disya sudah sampai di parkiran rumah sakit. Disya langsung masuk lewat pintu yang telah diarahkan Rayyan. Gadis itu menuju lift.

Sebelum lift tertutup sempurna seseorang menahannya, dan ... betapa gadis itu tidak menyangka, bahwa seseorang di depannya adalah seorang Pria yang tengah mendorong kursi roda dengan si perempuan berperut buncit khas ibu hamil.

"Masya Allah cantik banget!" gumam Disya lirih.

Siapa dia? Jangan-jangan pacar gelap sampai hamil gitu keluarga nggak tahu. Fiks ... dasar pria!"

Laki-laki yang mendorong kursi roda si ibu hamil tersebut tersenyum ke arah Disya. Ia memperhatikan penampilan Disya mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki, dan jangan lupakan bekalnya. Sky bahkan menatap tajam bekal tersebut seakan merebut dari genggamannya.

Lift terbuka di lantai tiga, gedung yang sama juga Disya berkunjung. Disya membiarkan Sky dan perempuan yang entah siapa itu keluar lebih dulu, baru dirinya keluar dari lift. Gadis itu kemudian agak sedikit membungkukkan badannya untuk memberi salam pada dosennya.

"Mari Pak saya duluan," ucap Disya lalu berjalan mendahului dengan semangat sekali, berjalan tertata membawa bekal makanan.

Sky ingin sekali menahan gadis itu, tapi ia harus mengantar Raya ke dalam ruangan. Sebelumnya sudah ada janji untuk cek kandungan adiknya. Sky yang mengantar sebab suami dari adiknya tengah keluar kota dan belum pulang. Sky tidak menyangka di rumah sakit bertemu dengan gadis yang telah membuat hatinya gelisah sepanjang waktunya.

1
Irlindawati
Luar biasa
Aysana Shanim
Tapi kisah bila bisma sama mirisnya kayak disya sih.
Aysana Shanim
Bisma suka sama bila, tapi bila pacaran sama kakaknya bisma. Ruedd juga kisah mereka 🤣
Aysana Shanim
Berkulit bundar pikiranku langsung keinget sama kulit dimsum 🤣
Aysana Shanim
Kejadian ini terjadi sama adikku. Dia putus dengan pacarnya di hari ia melamarnya dan membawa keluarga besar. Di hari itu juga dia mengetahui fakta bahwa pacarnya selingkuh dengan yg lain dengan bukti bukti yang mencengangkan. Seenggaknya, disya nggak sengaja bahkan merasa bersalah. Sudah berusaha juga buat menghindari sky, tapi takdir berkata lain. Di kisah adikku, dia lebih hancur karena sudah di bohongi habis habisan. Pulang ke rumah bukannya bahagia, tapi semua bermuram durja. Lamaran gagal, bahkan sudah membawa berbagai hadiah untuk diserahkan. Baru kali itu aku melihat dia menangis mungkin karena terlalu sakit hatinya. Dia berkata: kurangnya apa? Dia mapan, rupawan dan setia, selalu menjaga marwahnya. Tapi namanya bukan jodoh, dia hanya bertemu dengan wanita yang salah.
Aysana Shanim
Ini masih adem ayem yah bila dan bisma. Sebelum huru hara menyerang, terjadi perpecahan antara bila, bisma, sama hanum. Baru sadar, sekompak itu dulu mereka 🤣
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya nya
sungguh mantap sekali 🌹🌹🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu ✌️
💗vanilla💗🎶
Luar biasa
💗vanilla💗🎶
bener
💗vanilla💗🎶
emang konyol sih
💗vanilla💗🎶
disya tll lama ngulur waktu gak menyelesaikan mslh , pak dosen jg sih
💗vanilla💗🎶
baca lg ..😊
syizfaiz
Luar biasa
istiqlal👻👻
mata orang tua gk akan salah menilai fisik perempuan yg hamil...apa lagi udah sepuh
istiqlal👻👻
yang jadi setan malah saudara sendiri...
anisah narendra
Luar biasa
Nety Dina Andriyani
aku tunggu ceritanya si Bintang kakak
knp gak jd sm rayyannnn
Ila Aisyah
cerita amar di judul apa thorrr,,,,
ika_okta
Luar biasa
Habibi
katanya ngga cinta tpi pasrah baru 2 Minggu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!