NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Presma (Presiden Mahasiswa)

Istri Rahasia Presma (Presiden Mahasiswa)

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Obsesi / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Enemy to Lovers
Popularitas:4.9M
Nilai: 5
Nama Author: Desy Puspita

Maksud hati merayakan bridal shower sebagai pelepasan masa lajang bersama teman-temannya menjelang hari pernikahan, Aruni justru terjebak dalam jurang petaka.

Cita-citanya untuk menjalani mahligai impian bersama pria mapan dan dewasa yang telah dipilihkan kedua orang tuanya musnah pasca melewati malam panjang bersama Rajendra, calon adik ipar sekaligus presiden mahasiswa yang tak lebih dari sampah di matanya.

.

.

"Kamu boleh meminta apapun, kecuali perceraian, Aruni." ~ Rajendra Baihaqi

Follow Ig : desh_puspita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18 - Aku Sudah Menikah

Sadar bahwa Rajendra mengetahui apa yang dia lakukan, Aruni mulai bingung hendak bersikap bagaimana.

Sempat terbesit untuk mencari pembenaran atau menyeret teman-temannya sebagai kambing hitam, pada akhirnya Aruni memilih santai saja.

Berlagak lupa seolah tidak terjadi apa-apa, persetan Rajendra ingin berpikir apa, begitu katanya.

Dan, ajaibnya di sisi lain Rajendra juga seolah tidak lagi membahas hal itu setelahnya. Dia juga tidak banyak tingkah, apalagi besar kepala sebagaimana dugaan Aruni.

Meski sudah menangkap basah Aruni, Rajendra tidak menggunakan kesempatan tersebut untuk mengejek sang istri.

Bahkan, keesokan harinya Rajendra terlihat biasa saja. Ini adalah hari pertama Rajendra akan kembali ke kampus setelah beberapa hari tidak menampakkan diri.

Tujuannya tentu saja bukan untuk menekuni ilmu sesuai bidang seperti Aruni, melainkan untuk bersenang-senang, itu saja.

Selain itu, dia juga berusaha mencari kesibukan karena tidak mungkin dia akan berdiam diri di rumah sementara istrinya kuliah.

"Kamu pulang jam berapa?"

"Kenapa memangnya?"

Ditanya balik bertanya, Rajendra hanya bisa menghela napas panjang. "Memastikan saja."

Aruni melirik Rajendra sekilas, pria itu sudah terlihat rapi, sementara dirinya jelas dari tadi. "Jam empat mungkin."

Tak lagi ada tanggapan dari Rajendra, pria itu hanya mengangguk pelan dan mulai perlahan berjalan.

Mendahului Aruni yang juga mengekor di belakangnya. Mereka berjalan bersama bukan dalam artian ingin berangkat bersama.

Melainkan memang sudah waktunya saja. Mata Aruni fokus menatap pesan-pesan di grup chat bersama temannya yang mengatakan bahwa kelas mulai ramai.

Mereka tidak pergi bersama, dan semua itu sudah mereka sepakati bersama. Aruni mengatakan jika dia belum bersedia pernikahan mereka diketahui khalayak ramai.

Bahkan, resepsi pernikahan yang awalnya tetap akan dilaksanakan seketika Aruni minta batalkan juga.

Tak disangka, baik orang tua maupun suaminya mengabulkan permintaan Aruni tanpa banyak bicara.

Seolah benar-benar peduli tentang kemauannya, termasuk keinginan Aruni yang ingin menjadi istri rahasia dari Rajendra.

"Kamu duluan saja jalannya, aku di belakang," ucap Rajendra mempersilakan Aruni berjalan di depan.

Sementara dirinya akan mengawal dengan motor kesayangannya dari belakang.

"Kenapa harus begitu sih? Kamu saja yang duluan, nanti orang curiga kalau kamu di belakang."

"Nggak akan, lagian cuma begitu doang."

"Begitu doang gimana? Ngikutin aku dari belakang itu bisa dipastikan menimbulkan kecurigaan, Rajendra."

Setakut itu Aruni bahwa orang lain akan tahu tentang hubungan mereka. "Fine, aku yang duluan kalau begitu."

"Iya." Aruni mengangguk, dan dia bergegas masuk ke mobilnya.

Dan, begitu masuk dia juga tidak tak segera berjalan. Sebaliknya, Aruni justru menghabiskan waktu beberapa saat untuk berselancar di sosial media demi mengulur waktu.

Beberapa waktu berjalan, baru dia melaju lantaran yakin bahwa Rajendra sudah cukup jauh, bahkan berharapnya sudah tiba di kampus karena dia tahu secepat apa Rajendra dalam berkendara.

Usai meyakinkan diri, barulah Aruni berlalu pergi. "Bismillah, semoga nggak telat aja sih."

Gugup sekali Aruni tatkala hendak memulai perjalanannya, mengingat saat sudah di jam mepet. Hanya demi melindungi hubungannya, Aruni rela berkorban dan terancam terlambat padahal hari ini adalah mata kuliah Pak Anas.

Dosen killer yang tidak terima toleransi, telat tiga detik saja dilarang masuk lagi. Dan kali ini, tampaknya Aruni lebih takut hubungannya bersama Rajendra tercium dibanding terusir dari kelasnya.

Selesai melewati perjalanan panjang, Aruni tiba dan memasuki gerbang kampus. Dia tidak melihat keberadaan Rajendra sejauh ini, mungkin sudah bersemedi di ruang BEM atau lainnya, Aruni tidak tahu juga.

Dia juga tidak punya waktu untuk memikirkan masalah itu karena ada masalah lain yang lebih penting. Ya, dua menit lagi kelas dimulai sementara kelasnya masih jauh.

Aruni sampai berlari, dan begitu kelas sudah di depan mata, dia bisa sedikit lega.

"Sedikit lagi, Aruni, sedikit lagi!!" Aruni semakin cepat, sudah nyaris menyerupai atlet lari.

Semua dia lakukan sebagai usaha demi bisa masuk dengan waktu cepat. Namun, sayang sekali kali ini usahanya mengkhianati hasil.

Semua sia-sia, tapi Pak Anas sudah lebih dulu masuk hingga Aruni sontak berteriak. "Pak Anas!!"

Suaranya menggelegar, Aruni tak lagi peduli meski dianggap menyerupai Tarzan atau semacamnya.

"Pak!! Pak Anas bentar!!"

"Aruni?" Mata tajam pria berkumis hitam itu cukup menakutkan, tapi Aruni berusaha memberanikan diri untuk merayunya.

"Ehm Pak Anas ganteng banget hari ini."

"Langsung saja, kamu mau apa?"

"Ini, Pak, tadi di jalan ada nenek-nenek gitu yang nyebrang jalan." Aruni mulai mengarang cerita dan

berharap dengan cara itu dosen yang tidak berperikemahasiswaan itu akan luluh.

"Ehm, lalu?"

"Lalu, saya kasihan jadi turun dulu karena neneknya mondar-mandir."

"Kemudian?"

"Saya anterin ke ke sebrang jalan nah karena itu, saya hampir terlambat deh di mata kuliah Bapak."

Sebisa mungkin Aruni mengarang cerita yang terkesan dramatis, juga realistis.

Dan, dari tampangnya Pak Anas memang percaya. Akan tetapi, cerita fiktif yang disampaikan Aruni tidak berhasil membuat pria itu luluh dan tanpa basa-basi mempersilakan Aruni menunggu di luar dan pintunya akan ditutup rapat.

"Aduh, Pak!! Bentar dong, masa tidak ada toleransi untuk mahasiswi sebaik aku sih?"

"No!! Sejak awal kita sudah sepakat dan semua mahasiswa lain juga tahu bahwa saya tidak mentolerir keterlambatan semacam ini, pun itu hanya satu detik, paham, Aruni Giova Anderson?"

"Ta-tapi, Pak ... say-"

"Tidak ada tapi-tapian, bye!!" Bersamaan dengan suara itu, pintu benar-benar tertutup dan meninggalkan Aruni yang mematung di depan pintu.

Dia masih berharap Pak Anas berubah pikiran, tapi hingga dua puluh menit berlalu penantiannya tak juga membuahkan hasil.

Tak kuasa lebih lama menunggu, Aruni berjalan tanpa arah. Dan tak disangka bahwa kini dia berada di tempat yang paling anti dan tak pernah dia pijaki, ruangan BEM kampus.

"Ck, aku ngapain ke mari sih?" Aruni celingukan dan bermaksud berlalu pergi.

Namun, tepat saat kakinya melangkah dengan jelas dia mendengar suara seseorang yang cukup familiar di dalam sana.

"Aku sudah menikah, Kadita."

Gleg

.

.

- To Be Continued -

1
Sri Prihatinie
ternyata haikal yg sama mahen. aku pikir mahen disekap papa tiri jendra🤭
Sri Prihatinie
sabar ya aruni sayang😂
Supriyatun
mulai pinter rajendra nya heheje.kalo dalangnya papa tirinya
novel destiny
ini si Haikal pasti mau nyamperin balas dendam gara2 dibohongin 5 jta nya ga dikasih sama nomornya di blokir nihh
Ela Anjani
kamu kalau diajak cuma bikin heboh run,
mending duduk manis sambil cuamik datang 😀
Ela Anjani
langsung to the point nggak tuch🤣🤣
nuraeinieni
aruni di kamar aja tunggu babang rajen bawa berita.
Ela Anjani
hadech gimana wes jendraaa... istrinya sampe lupa nggak kebawa itu loh 🤦‍♀️🤣😂🤣.

udah tadi bibirnya istri maju beberapa centi gara-gara dijemput depan gerbang, ini malah tambah ditinggal 😀😀, awas kena ultimatum si bawel runi
Bun cie
duh aruni...mmng betul2 ajaib pemikirannya😂 main bakar aja..
Ela Anjani
bener kan tebakkanku pelakunya papa tirinya sendiri. dan begonya lagi mama kandungnya malah seakan mendukung kelakuan busuk suaminya. hadech buuuukkk, begomi kocx sampe keakar sampe tidak memikirkan kehidupan anak kandungmu sendri
Ela Anjani
aku nebaknya sich kalau nggak papa tirinya ya saudara tirinya rajendra
Ela Anjani
itu baru sebagian yang kamu tau Jendra, kalo tau seberapa bar-bar nya opa Evan waktu muda, mungkin kamu akan ciut seperti semut😂😂
Ela Anjani
tepat kamu aruni. opamu bahkan dulu lebih kejam dari apa yang baru lakuin,
selagi garda terdepan mu opa Evan, kamu nggak usah khawatir,😀
Nurhartiningsih
kabur paling si Haikal.
Nurhartiningsih
sabar Runi..nnti juga dapet bocorannya
daroe
darah mafia bergejolak 😄
Galih Pratama Zhaqi
waduhhh apa yang akan dilakukan oleh Haikal ?knp sama Mahen ? hooo mebagongkan
Farhana Ana
haikal mau main hakim sendiri y.
jgn tamat dl say...
daroe
bakiak apa jepit Thor? 🩴
daroe
uwoooooowwwwww
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!