NovelToon NovelToon
Mata Bathin Laluna

Mata Bathin Laluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:401
Nilai: 5
Nama Author: Melody Cahaya Cinta

Laluna adalah seorang dokter muda yang memiliki keistimewaan tersendiri yaitu dia seorang indigo.
Laluna selalu mengungkapkan setiap kasus kematian yang janggal dengan cara masuk ke masa lalu sang arwah dengan lintas waktu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melody Cahaya Cinta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 17 perasaan Raihan

SORE HARINYA... 

Singkat cerita sore hati pun tiba, tadi Raihan dan yang lainnya sudah membelikan beberapa hadiah untuk Oma Raihan.

Dan sekarang mereka berempat sudah dalam perjalanan menuju rumah Oma Raihan.

Kali ini yang duduk di depan dengan Raihan adalah Bima, Luna lebih memilih duduk bersama Tasya di belakang.

Disepanjang perjalanan mereka semua terus mengobrol bahkan sampai obralan yang tidak penting juga.

Sekitar kurang lebih 2 jam menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai juga di komplek rumah Oma Raihan.

"Oma kamu tinggal di perumahan sini Han???" tanya Luna.

"Iya Lun" jawab Raihan.

"Wih berarti Oma kamu orang kaya dong Han??? Ternyata aku salah kira, awalnya aku kira Oma kamu tinggal di desa ternyata malah tinggal di komplek perumahan mewah seperti ini" ujar Bima.

Ternyata tidak hanya Luna yang terheran-heran bahkan Bina dan Tasya juga sama.

"Biasa saja, tapi memang sejak dulu Oma dan Opa tinggal disini" jawab Raihan.

Tak berapa lama mobil yang di kemudikan Raihan sampai juga di halaman sebuah rumah yang sangat mewah bahkan malah terlihat seperti istana.

"Ayo turun" ajak Raihan.

Raihan lalu membuka pintu dan diikuti yang lainnya.

"Gila, ini rumah apa istana sih??" tanya Tasya.

"Sya aku tidak sedang bermimpi kan kalau aku bisa melihat istana" kata Luna.

Tasya lalu mencubit pelan tangan Luna untuk memastikan itu mimpi atau tidak.

"Auuu" pekik Luna.

"Gimana sakit?? Berarti ini tidak mimpi" sahut Tasya.

"Sudah ayo masuk, kalian tidak bermimpi kok" ajak Raihan.

Mereka berempat lalu berjalan menuju pintu, sesampainya di depan pintu Raihan langsung memencet bel pintu.

TING... TONG...

TING... TONG...

TING.. TONG..

Tak berselang lama keluarlah seorang wanita muda dari dalam rumah.

Ya, cewek itu berusia sekitar 25 tahunan dan bekerja sebagai art di rumah itu.

"Maaf mau bertemu siapa ya??" tanya ary itu yang bernama Dita.

"Aku mau ketemu Oma, apa. Oma ada??" tanya Raihan.

"Siapa yang datang Dit??"tanya Oma dari dalam.

"Iii... Ini Oma ada yang cari Oma" jawab Dita.

Oma lalu berjalan ke arah pintu dan setelah melihat siapa yang datang Oma langsung tersenyum bahagia.

"Raihan!!" panggil Oma.

"Oma!!" panggil Raihan sambil berlari masuk dan memeluk Oma tersayangnya.

"Ya Allah, sudah lama kamu tidak main ke Oma dan lihatlah kamu malah kurusan begini" kata Oma.

"Maaf Oma, aku sibuk banget jadi baru sekarang bisa tengokin Oma" jawab Raihan.

"Dit, kenalin ini cucu kesayanganku Raihan namanya, Han ini Dita art baru yang bekerja disini" ucap Oma memperkenalkan mereka.

"Maaf den, saya tadi tidak tau kalau den Raihan adalah cucu Oma" ucap Dita.

"Tidak apa-apa kok mbak" jawab Raihan.

"Ayo semuanya silahkan masuk, kita ngobrol didalam saja dan kamu Dit tolong bikinkan mereka minum ya" titah Oma.

"Baik Oma" jawab Dita sambil berlalu pergi menuju dapur sedangkan Luna dan yang lainnya langsung masuk kemudian duduk di sofa ruang tamu.

"Oh ya Oma, perkenalkan ini teman-temanku. Ini Bima, Tasya dan yang ini Luna" ucap Raihan memperkenalkan Luna dan yang lainnya.

"Salam kenal Oma" sapa mereka.

"Salam kenal juga, kamu sini deh" ucap Oma sambil menunjuk ke arah Luna.

"Saya Oma??" tanya Luna dengan nada bingung.

"Iya kamu" jawab Oma.

Luna kemudian mendekat dan duduk disamping Oma.

"Nama kamu tadi siapa??" tanya Oma.

"Laluna Oma" jawab Luna.

"Namamu bagus, kamu sudah kerja apa masih kuliah??" tanya Oma lagi.

"Saya kerja Oma" jawab Luna.

"Kalau Oma boleh tau kamu kerja dimana??" tanya Oma.

"Saya bekerja sebagai dokter sama seperti Tasya Oma" jawab Luna.

"Masya Allah, jadi kamu seorang dokter muda" puji Oma.

"Iya Oma Alhamdulillah" jawab Luna.

"Oma, masa cuma Luna sih yang diajak ngobrol. Aku masa dilupain" celetuk Raihan.

"Memangnya kenapa kalau Oma mau ngobrol sama calon cucu Oma" sahut Oma.

"Maaf Oma, maksud Oma apa ya?? Saya dan Raihan cuma berteman kok Oma" tanya Luna.

"Iya tidak apa-apa tapi Oma tetap suka sama kamu" jawab Oma.

"Sttt sepertinya Oma Raihan sudah memberikan lampu hijau untuk mereka" bisik Bima.

"Iya betul, tapi lihat sikap Raihan yang tidak peka itu" sahut Tasya lirih.

"Ya, gitulah Raihan cuek dan dingin" jawab Bima.

Mereka malam itu terus mengobrol sedangkan Dita sangat sibuk karena dia harus menyiapkan kamar untuk mereka dan juga harus menyiapkan makan malam untuk semua orang.

───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───

Sekitar kurang lebih 10 menitan, akhirnya Opa pulang dari kantornya.

Opa Raihan ternyata juga seorang abdi negara, yaitu sebagai polisi juga tapi bintangnya sudah banyak dan Opa Raihan juga masih terlihat gagah saja.

"Eh ada tamu" ucap Opa.

"Iya Opa, ini Raihan dan temannya ingin menginap disini" jawab Oma.

"Gimana kabar Mama sama Papa kamu Han??" tanya Opa sambil duduk bersama mereka.

"Alhamdulillah baik Opa" jawab Raihan.

"Oh iya Oma, ini ada sedikit hadiah buat Oma dan ini dari kami semua" ucap Raihan sambil memberikan hadiah untuk Oma.

"Terima kasih, jadi ngrepotin kalian Oma" ucap Oma.

"Tidak kok Oma" jawab semua orang.

"Oh iya kebetulan sekali kalian datang kesini hari ini, begini besok kan ulang tahun Oma gimana kalau kita rayakan dengan makan malam bersama" usul Opa.

"Oma setuju banget" jawab Oma.

"Kami juga mau Opa, kebetulan juga kami sebenarnya juga ingin merayakan ulang tahun Oma" jawab Raihan.

"Kenapa bisa kebetulan seperti ini ya, kalau begitu kita kan bisa rayakan bersama" sahut Opa.

"Maaf mengganggu Oma, Opa. Itu kamar buat den Raihan dan teman-teman sudah siap" ucap Dita tiba-tiba yang baru selesai menyiapkan kamar.

"Terima kasih ya Dit, sekarang tolong kamu siapkan makanan untuk kami semua ya" ujar Oma.

"Baik Oma" jawab Dita.

"Maaf Oma, Opa boleh tidak kalau saya dan Tasya ikut bantu mbak Dita untuk menyiapkan makanan??" tanya Luna menyela.

"Memangnya nanti tidak merepotkan kalian??" tanya Oma.

"Tidak kok Oma, justru kami malah senang" jawab Tasya.

"Tapi kalian ini kan tamu, tidak seharusnya kalian ada di dapur apalagi sampai ikut memasak" ujar Opa.

"Tidak apa-apa kok Opa, kami berdua sudah terbiasa" jawab Luna.

"Ya sudah kalau keinginan kalian memang seperti itu, silahkan" jawab Opa.

"Dit, kamu sama mereka ya masaknya tapi ingat jangan sampai mereka kenapa-kenapa" kata Oma.

"Baik Oma, mari non" jawab Dita.

"Permisi ya Oma, Opa" kata Luna dan Tasya.

Mereka bertiga kemudian langsung berjalan menuju dapur untuk memasak.

Sedangkan Oma, Opa, Raihan dan Bima masih duduk di ruang tamu.

"Han, diantara mereka yang mana pacar kamu??" tanya Opa tiba-tiba.

"Eee, mak.. Maksud Opa apa?!" tanya Raihan pura-pura bingung.

"Yang Luna Opa" sahut Bima tiba-tiba.

"Bima!!" ujar Raihan malu.

"Ternyata benar dugaan Oma, kalau sebenarnya kamu suka kan sama Luna kan?? Kamu tidak usah bohong sama Oma, Oma tau betul bagaimana sifat kamu dan sejak Oma melihat tatapan matamu pada Luna Oma langsung paham" jelas Oma.

"Sebenarnya aku memang suka sama Luna Oma, Opa tapi kan kami cuma berteman" jawab Raihan.

"Kalau begitu kenapa kamu tidak nyatakan saja cintamu itu Han?! Kami semua tuh sangat setuju jika kamu bersama Luna, kalian itu pasangan yang sangat serasi satu dokter dan satu polisi" sahut Bima

"Betul itu apa kata Bima, kamu sebagai laki-laki itu harus gantle" ujar Oma.

"Kamu itu cowok dan kamu harus buktikan kalau kamu memang sangat mencintai Luna tapi ingat satu hal apapun nanti jawaban Luna kamu juga harus bisa menerimanya dengan lapang dada jangan merasa kecewa, itu yang namanya pria sejati" nasehat Opa.

Raihan langsung mulai meresapi perkataan Oma, Opa dan Bima.

*memang sih ada benarnya juga apa yang diucapkan mereka, kalau aku menunggu lama atau mengulur-ulur waktu pasti cowok yang tadi pagi bernama Satria itu juga tidak akan tinggal diam. Daripada aku menyesal di kemudian hari mendingan aku duluan menyatakan cinta. Dan apapun yang akan di jawab Luna aku memang harus siap lahir batin*,,, gumam Raihan dalam hati membenarkan masukan semua orang.

Apakah Raihan akan segera menyatakan cintanya pada Luna??? 

Lalu bagaimana perasaan Bima juga?? Apakah dia juga menaruh hati pada Tasya??? 

Penasaran???. Yuk tunggu update bab terbarunya besok... 

Selamat membaca semuanya dan semoga terhibur... 

1
Octavio Gonzalez
Buatku terbawa suasana banget. Gimana thor bisa bikin ceritanya seperti itu?
Melody Cinta Shafira: alhamdulillah klo kakak suka, Terima kasih dah mampir kakak
total 1 replies
Bridget
Thor, kapan update lagi nih?
Melody Cinta Shafira: hari ini kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!