NovelToon NovelToon
BAYANG MASA LALU KELUARGA

BAYANG MASA LALU KELUARGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: biancacaca

Najla anerka ariyani arutama
Nama dia memang bukan nama terpanjang di dunia tapi nama dia terpanjang di keluarga dia
Memiliki 4 saudara laki laki kandung dan 3 saudara sepupu dan kalian tau mereka semua laki laki dan ya mereka sangat overprotektif akhh ingin sekali menukar merek semua

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon biancacaca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 35

Lorong Rahasia — Inti Keluarga

Mereka melangkah satu per satu ke lorong sempit, hanya cukup untuk satu orang berjalan lurus, tapi cukup lebar untuk kepala mereka tetap tegak. Udara pengap, bercampur debu dan aroma kayu tua. Setiap langkah terdengar, tapi mereka sudah terbiasa membaca suara dari lantai dan dinding, mencari pola yang aneh atau jebakan yang mungkin ada.

Arlen memimpin, senter di tangan. “Hati-hati. Setiap simbol di dinding itu… bukan hiasan. Itu kode. Bisa jadi tanda jalur aman… atau jebakan.”

Najla mengikuti di belakang, tangan meraba dinding untuk membaca tekstur. “Bang… ini semua… kayak labirin mental juga. Setiap belokan bikin gue ngerasa… kayak ada mata yang liat.”

Darren menatap dinding, sambil memegang tas peralatan. “Kalau bayangan itu beneran ada… mereka pasti pengin kita bikin kesalahan. Fokus di insting.”

Kai berjalan di tengah, tablet di tangan, mencatat simbol dan membandingkan dengan dokumen yang mereka temukan. “Ada pola berulang di setiap 10 langkah. Kalau kita gabungin sama peta… kita bisa tau titik aman dan titik berisiko.”

Kaelan di belakang, setengah melongok ke arah mereka. “Ini kayak main puzzle besar, tapi taruhannya… hidup dan mati. Dan… gue gak suka main puzzle.”

Arlen tersenyum tipis. “Kita bukan main puzzle. Kita menyusun sejarah kita, tapi dengan aturan kita sendiri sekarang.”

---

Ruang Arsip Tersembunyi

Setelah sekitar 20 menit menyusuri lorong, mereka tiba di sebuah ruangan dengan pintu baja tua, berlapis karat. Ada kunci mekanis yang harus diputar dengan urutan tertentu, sesuai simbol di dokumen lama.

Najla memeriksa dokumen sambil menekan simbol. “Bang, urutannya: matahari, bulan, bintang. Tiga kali klik. Itu aja.”

Arlen mencondongkan tubuh, menekan simbol dengan presisi. Bunyi klik terdengar tiga kali. Pintu bergeser perlahan, menyingkap ruangan penuh rak besi tua, di atasnya tersusun dokumen dan kotak kayu kecil.

Kenzi menelan ludah. “Ini… semua arsip keluarga inti. Ada catatan, foto, peta… dan benda-benda pribadi.”

Darren mengambil salah satu kotak. “Ada… kunci kecil di sini. Sepertinya buat lemari lain. Lihat simbol ini… sama seperti simbol di lorong tadi.”

Kai mengangguk. “Setiap simbol itu… memberi petunjuk. Kalau kita gabungin semua… kita bisa ngerti posisi rahasia yang lebih dalam lagi.”

Najla memegang foto buram, tersenyum tipis. “Ini… kita kecil-kecil dulu. Dan itu… rumah lama keluarga. Tempat yang selama ini jadi bayangan masa lalu kita.”

Arlen menatap foto itu, bibir tipis tertekan. “Itu rumah… tempat semua konflik awal muncul. Tempat orang mulai ambil keputusan yang bikin keluarga terpecah.”

Kaelan mengangkat alis. “Kalau bayangan itu… masih hidup dan mengintai, mereka tau persis titik ini. Makanya kita harus cepat.”

---

Dokumen Rahasia

Mereka mulai membuka dokumen satu per satu. Ada catatan pribadi dari kakek Arlen, yang membahas strategi keluarga, hubungan antar anggota, dan konflik internal yang pernah muncul.

Najla membaca satu lembar. “Bang… kakek bilang kalau… ada anggota keluarga yang sengaja bikin jejak palsu supaya generasi berikutnya bisa belajar dari kesalahan mereka. Ini kayak… puzzle warisan moral.”

Darren mengangguk. “Bukan cuma moral. Ada catatan perang keluarga, aliansi, dan siapa yang bisa dipercaya. Kalau salah langkah… bisa fatal.”

Kai mencatat simbol yang sama berulang di dokumen. “Simbol ini… selalu muncul di catatan anggota yang hilang atau mati. Kalau kita bisa baca… kita tau jalur mereka, dan mungkin tau siapa yang masih hidup tapi bergerak diam-diam.”

Arlen menatap timnya. “Ini lebih dari sekadar dokumen. Ini instruksi tersembunyi. Kita harus gabungin semua: simbol, peta, foto, dan catatan. Hanya dengan itu kita bisa prediksi pola bayangan masa lalu.”

Kaelan bergumam. “Dan kalau kita bisa prediksi… kita bisa balikkan keadaan.”

---

Pengkhianatan Lama

Saat Najla membuka salah satu kotak kayu, sebuah foto jatuh. Tidak seperti foto lain, ini menampilkan anggota keluarga yang seharusnya dipercaya Arlen. Namun ada sesuatu yang aneh… tangan mereka memegang dokumen yang sama dengan yang sekarang mereka pegang.

Darren melihatnya. “Ini… anggota yang dulu dipercaya, tapi terlihat… ngkhianatin keluarga. Mereka berperan ganda.”

Kenzi menatap foto, kaget. “Berarti… beberapa orang yang kita anggap sekutu… bisa jadi musuh. Dan bayangan masa lalu itu… bisa jadi mereka sendiri.”

Arlen menelan ludah. “Bukan cuma mereka. Ini… sejarah keluarga. Semua keputusan yang salah… semua pengkhianatan… meninggalkan jejak yang sekarang kembali.”

Najla menggigit bibir. “Kita harus hati-hati. Jangan sampai kita bikin langkah yang sama seperti generasi sebelumnya.”

Kai menambahkan, “Dan ini berarti… setiap anggota tim harus jelas peran dan batasnya. Jangan ada yang menyelinap tanpa pengawasan.”

---

Strategi Baru

Arlen menatap tim. “Oke. Kita udah tau jalur rahasia, simbol, dan dokumen. Sekarang… kita buat strategi baru. Bukan cuma bertahan, tapi juga mengontrol permainan. Kita bagi peran:

Darren & Kai: perimeter dan pengamanan fisik.

Najla & Kaelan: analisis dokumen dan simbol, catat setiap pola.

Kenzi & Arlen: koordinasi keseluruhan, termasuk memprediksi gerakan bayangan masa lalu.”

Najla mengangguk. “Bang… kalau bayangan itu tau kita udah gabungin semua data… mereka bakal ngerasa terancam?”

Arlen tersenyum tipis. “Bisa. Tapi itu juga keuntungan kita. Kita buat mereka salah langkah, bukan kita.”

Kaelan menambahkan, “Dan kali ini… kita pegang kendali. Masa lalu bisa muncul, tapi kita yang tentuin arah masa depan.”

---

Penyatuan Tim

Semua duduk mengelilingi meja besar di ruangan arsip. Dokumen, foto, dan peta tersebar di depan mereka. Ada hening beberapa detik, diisi suara halaman yang dibuka dan alat tulis yang mencoret simbol.

Darren menatap Arlen. “Bang… gue gak pernah ngerasa sebegini siap, walaupun jalurnya… berantakan. Tapi tim ini… solid.”

Najla tersenyum. “Kita udah lewatin banyak hal. Kalau sekarang kita bisa ngerti masa lalu… kita gak akan jatuh ke jebakan lama.”

Kai menatap peta dan simbol di layar tablet. “Bang… kalau kita gabungin semua titik rahasia, ada satu jalur yang… bisa kita pake untuk mengawasi bayangan itu tanpa mereka sadar.”

Arlen menatap semua. “Itu jalur kita. Tapi ingat… setiap langkah salah… bisa fatal. Tapi setiap langkah benar… memberi kita kendali. Kita bukan lagi pion. Kita… pemain utama sekarang.”

---

Langkah Berikutnya

Mereka mulai menandai simbol dan jalur di peta. Setiap titik merah, biru, dan kuning menunjukkan posisi anggota keluarga lama, jalur rahasia, dan titik jebakan.

Najla menatap peta besar. “Bang… ini seperti labirin hidup kita. Tapi kalau kita jalani dengan benar… kita bisa tau siapa yang bisa dipercaya, siapa yang berkhianat, dan jalur aman kita.”

Darren mengangguk. “Dan kalau ada yang nyusup… kita bisa antisipasi. Kita udah pegang semua kartu.”

Kaelan menambahkan, “Bayangan masa lalu itu… bukan ancaman lagi. Ini uji kita. Kita tau pola mereka, kita tau simbol mereka, kita tau jalurnya.”

Arlen menutup buku terakhir, menatap tim. “Oke. Jalur inti keluarga sudah kita kuasai. Sekarang… kita tentuin langkah berikutnya. Kita tidak cuma bertahan… tapi kita ambil kendali atas bayangan masa lalu. Dan yang menentukan… bukan bayangan itu. Tapi kita.”

Najla tersenyum tipis. “Bedanya sekarang… kita bukan lagi anak-anak. Kita tahu apa yang harus kita lakukan. Kita berdiri… dan siap menghadapi siapa pun.”

Darren menambahkan: “Kita punya rumah, tim, dan sejarah. Sekarang kita pegang kendali. Bayangan masa lalu boleh mengintai… tapi kita udah siap.”

Kenzi menatap peta. “Dan kalau kita gabungin semua jalur rahasia, simbol, dan dokumen… bayangan itu bakal ngerti satu hal: mereka gak bisa main sendiri. Kita selalu selangkah di depan.”

1
아미 😼💜
semangat update nya thor
Freyaaaa
🤩🤩🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!