NovelToon NovelToon
Misteri Permainan Takdir

Misteri Permainan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO Amnesia / Pengasuh
Popularitas:876
Nilai: 5
Nama Author: Sagitarius-74

Maya yang kecewa dengan penghinaan mantan suaminya, Reno, mencoba mencari peruntungan di kota metropolitan.. Ia ingin membuktikan kalau dirinya bukanlah orang bodoh, udik, dan pembawa sial seperti yang ditujukan Reno padanya. "Lihatlah Reno, akan aku buktikan padamu kalau aku bisa sukses dan berbanding terbalik dengan tuduhanmu, meskipun dengan cara yang tidak wajar akan aku raih semua impianku!" tekad Maya pada dirinya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sagitarius-74, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ASET MAYA YANG MENGGODA

Maya terkesiap ketika namanya dipanggil Pram, ia langsung memasukkan salah satu asetnya yang sedang dinikmati Riko.

"Oe", tangis Riko langsung menggema. Ia menangis karena keasyikannya diberhentikan oleh pemilik sumber ASI.

"Aduh, gimana ini?" Maya gugup, antara meneruskan memberi ASI pada Riko, atau menyudahinya karena malu dilihat Pram.

Pram tersenyum, ia sama gugupnya seperti Maya, setelah menyadari kelakuannya diluar kendali.

"Maaf, maafkan aku.. aku, keluar lagi. Kamu lanjut lagi susui Riko." Pram bergegas keluar dan menutup pintu kamar dengan pelan.

"Aku benar - benar malu. Tapi aku tak bisa mengendalikan diri. Aku jadi tak kuat menahan sesuatu.. " pikiran Pram jadi kalut.

Ia merebahkan tubuhnya diatas tempat tidurnya. Senjatanya yang selalu tidur cantik, kini mengeras tanpa permisi. Sudah lama ia tak merasakan hal itu semenjak Elisa, sang istri meninggal.

matanya enggan terpejam, padahal saat itu jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.

"Aku jadi susah tidur.." di rabanya pisang jumbo nya yang tak mau tidur, dan kini malah makin keras.

"Maya.. kamu sudah menyiksaku." batin Pram makin gelisah.

Ia langsung terduduk dan mengurut pisangnya dengan sekuat tenaga agar hasrat nya bisa tersalurkan.

Belum klimaks, terdengar ketukan di pintu kamar, "Pak.."

"Maya!" Pram terkesiap mendengar suara halus diluar kamar.

Tanpa pikir panjang, Pram bergegas menuju pintu.

"Maya, ada apa?" Pram menyembulkan mukanya. Ia tak berani menampakkan diri seutuhnya berhubung senjatanya masih tegak lurus. Rasa malu takut ketahuan Maya akan senjatanya yang sedang tegangan tinggi, ia tak berani keluar kamar.

"Eh, anu pak. Aku, aku.." Maya gugup.

"Ya, kamu kenapa?"

"Maaf pak, sekarang malam Jum'at. Aku takut tidur sendirian. Gak apa - apa jika aku tidur di kamar Riko?"

"Oh, ya. Gak apa - apa.. kamu tidur aja dikamar Riko!"

"Tapi, apa bapak bisa tidur diruang tengah? Maaf pak, aku penakut." Maya tertunduk. kedua pipinya memerah menahan malu. bibirnya reflek menggigit bibir bawah saking grogi.

Jantung Pram makin berdebar melihat wajah cantik Maya dalam posisi seperti itu. "Sangat menggoda," pikir Pram.

"Baiklah, kamu duluan masuk kamar Riko. Nanti aku tidur diruang tengah. Jika kamu takut, gak usah di kunci pintunya! Jangan khawatir, aku gak akan masuk, ko!" Pram tersenyum.

"Baik pak, makasih.."

Setelah Maya berlalu, dengan semangat Pram langsung kembali ke posisi semula untuk mengurut si Jhoni. Tapi ketika dia lihat, si Jhoni sudah lepek, tertidur pulas.

"hehehe ternyata kamu sudah K - O duluan. syukurlah, aku gak pernah bermain solo. Baru kali ini coba - coba karena tergoda aset miliknya Maya. Ah, gadis itu.. Masih muda udah janda. Aku jadi gak fokus, ingat dia terus." Pram tersenyum sendiri.

Rupanya diam - diam, Pram sudah mengagumi Maya semenjak mereka bertemu. Dan rasa itu, ia pendam tanpa tahu kapan bisa ia utarakan.

Diambilnya bantal, guling dan selimut. Ia beranjak keluar kamar menuju ruang tengah.

Dilihatnya pintu kamar Riko sudah tertutup rapat. "Sepertinya Maya sudah tidur," gumam Pram.

Baru setengah jam Pram menutup mata, terdengar teriakan dari dalam kamar Riko.

"Aw..."

"Ya Allah.. Ada apa?" pikir Pram, panik. Sontak ia membuka matanya.

Ternyata keadaan gelap gulita. "Mati listrik!" Pram kaget. Ia teringat Maya, gadis penakut.

Tanpa pikir panjang, Pram langsung masuk ke dalam kamar dan memeluk Maya yang sedang berbaring di pinggir Riko.

Didapatinya Maya menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal hingga pucuk kepalanya.

tangan Pram reflek memeluk Maya dari belakang karena posisi Maya yang tidur menyamping menghadap Riko.

"Aku takut!"

"Udah ada aku. Kamu gak usah takut!" Pram berbisik ditelinga Maya.

"Makasih pak," jawab Maya gugup. Jantung keduanya sontak berdegup tak karuan ketika tubuh mereka saling menempel tanpa celah.

Maya yang sudah beberapa bulan menjanda dan Pram yang sudah tak kuat akan kemolekan tubuh Maya dan aset Maya yang menggoda, tanpa diundang keduanya memiliki hasrat yang sama.

Dengan gerakan halus, tangan Pram mulai merayap masuk kedalam selimut dimana kedua balon Maya berada. Jemari Pram merasakan sesuatu yang empuk, reflek di remasnya.

"Pak.. Tolong, jangan!" lirih Maya. Tubuhnya mulai meremang mendapat perlakuan seperti itu dari majikannya.

"Gak usah takut, kita sama - sama dewasa. Aku sudah gak kuat. Apa kamu ikhlas jika malam ini kita merasakan hal yang sudah lama kita pendam?" Suara Pram jelas membuat Maya makin gemetar.

"Sayang.. Gak apa kan?"

"Sayang?" Maya terlonjak kaget. Ia langsung membalikkan tubuhnya kearah Pram.

Walau hanya bercahayakan sinar rembulan yang menyelusup melalui tirai kamar yang sedikit tersingkap, namun wajah tampan di hadapannya bisa sedikit terlihat.

"Iya, aku sayang kamu. Semenjak pertama melihat kamu. Apalagi kamu sayang Riko. Dan juga, aku suka punya kamu itu.." kata - kata Pram terhenti, ia melihat kearah aset Maya yang menggantung dan kembali meraba keduanya, perlahan meremasnya dengan pelan.

Maya tak menjawab, ia juga tak menolak diperlakukan seperti itu oleh Pram. Malah ia memberi reaksi dengan memejamkan mata dan menggigit bibir bawahnya, seakan menikmati sentuhan Pram.

Melihat apa yang dilakukan Maya, Pram yakin kalau perempuan itu mempunyai keinginan yang sama dengan dirinya.

perlahan wajah Pram mendekati wajah Maya. Maya merasakan sesuatu yang kenyal mulai melumat bibirnya. Ia tak bisa bernafas, jantungnya berdegup makin kencang.

Ia mengikuti alur permainan Pram hingga bibirnya ikut irama. Mereka saling pagut, berciuman ditengah gelapnya malam. Decak bibir yang saling melumat terdengar nyaring mengisi ruang kamar Riko.

Tubuh Pram perlahan berpindah posisi ke atas tubuh Maya yang sudah terlentang.

"Yang.. Gak apa ya aku buka?" Pram meraba kain pembungkus barang berharga miliknya Maya.

"iya .." jawab Maya singkat. Matanya tak berani terbuka karena malu.

dengan sigap Pram membuka penutup goa kepunyaan Maya hingga diatas lutut. Di keluarkannya pisang miliknya yang sudah siap tempur.

Permulaan hentakan Pram lambat, ia merasakan sensasi luar biasa karena sudah beberapa bulan tak merasakan kenikmatan surga dunia. Lambat laun akhirnya hentakannya cepat, dan 30 menit kemudian..

'Byuur..'

Keluarlah lahar panas dari pisangnya yang sudah lama tertidur.

"Uuughh.." suara Maya dan Pram berbarengan mengerang, karena lahar dari gua Maya menyusul menyembur keluar.

Pram yang energinya terkuras, menjatuhkan tubuhnya di samping Maya.

"Yang, makasih ya.. Malam ini benar - benar luar biasa!" Pram menatap wajah Maya dengan perasaan senang.

Namun beda keadaannya dengan Maya, ia merasakan hal yang benar - benar menyakitkan, ia tak bisa menahan tangis.

"Yang, kamu kenapa?.. Menyesal sudah melakukan ini denganku?" Pram merasa bersalah, ia mengelus pelan kepala Maya.

Maya tak menjawab, ia hanya mengangguk lemah.

"Pak, ini perbuatan tercela dan salah! Aku sudah berbuat dosa!" Suara Maya tersekat di kerongkongan.

"Maafin aku, ini salahku tak bisa menahan nafsu. Tapi kamu jangan takut, aku akan bertanggung jawab. Aku akan menikahimu. Besok kita urus - urus semuanya ke Kantor urusan agama. Kamu mau kan menikah denganku dan jadi mamahnya Riko?" kata Pram dengan tulus. Hal itu sudah lama ingin ia utarakan.

"Apa pak?.. Menikah?" Maya merasa tak percaya mendengar apa yang diutarakan Pram.

"Iya, menikah. Aku ingin menikahimu. Jujur, aku suka kamu semenjak pertama jumpa kamu. Aku perhatikan kamu baik, sayang Riko.. Dan kesan pertama yang bikin aku suka.." Pram tak meneruskan kata - katanya, ia memandang dua aset Maya yang menggoda iman.

Melihat asetnya diperhatikan, Maya cepat menutupinya dengan bantal. Perasaan Maya jadi campur aduk, antara bahagia dan haru. "Ya Allah.. Apa ini artinya do'a ku terkabul? Ingin jadi orang sukses dihadapan mantan suamiku walau dengan cara yang salah?" batin Maya senang tapi juga terselip rasa sesal karena telah berbuat dosa!

"Yang, kenapa diam?.. Aku ingin jawabanmu sekarang. Kamu bersedia menikah denganku, kan?" Pram kembali bertanya. Ia khawatir Maya menolak.

Maya yang dari tadi terdiam dengan pikiran tak menentu, terkesiap, ia reflek tertunduk, malu akan tatapan sang majikan.

"Iya pak, aku mau.."

1
Tie's_74
Walaupun karyaku ini ada beberapa adegan dewasanya, tapi ada pelajaran kehidupan yang bisa diambil, kalau dalam hidup ini kita jangan menilai orang dari luarnya saja. Bisa jadi orang yang kita pandang rendah, ternyata dia mempunyai kemampuan diatas kita. Selain itu pelajaran yang dapat diambil dari cerita ini, kita jangan cepat menyerah dengan keadaan, dan harus selalu semangat.. Yakinlah kalau dibalik cobaan pasti akan ada hikmahnya. Ok gess, selalu semangat ya.. 🥰🤗
Tie's_74
Dari bab ini, bisa dipetik pelajaran, bahwa dalam hidup ini kita jangan cepat menyerah. Sesulit apapun Tuhan berikan ujian pada kita, kita jangan cepat menyerah dan selalu semangat menjalani hidup. Karena laut pun tak selamanya pasang, ada masanya surut. Begitupun dengan kehidupan kita. Ada saatnya kita di uji, tapi bila kita tak cepat menyerah, yakinlah kalau badai akan segera pergi, berganti dengan balasan yang setimpal dari Tuhan akan Perjuangan kita. Akan indah pada waktunya.. Untuk para pembaca setiaku, selalu semangat ya.. Semoga kita sehat selalu dan diberikan rezeki lancar, Aamiin.. /Heart/
Tie's_74
Dari bab ini, kita bisa ambil pelajaran, jangan menilai orang dari luarnya ya guys.. Dengan usaha dan kerja keras, yakinlah bahwa hidup kita akan lebih baik. dan tentunya, kita harus percaya diri.. 😁.. Selalu semangat untuk semua pembaca setiaku. 🙏🏻🤗
Tie's_74
Makasih Kaka komennya.. 🙏
Codigo cereza
Terharu banget
Tie's_74: makasih komennya, Kaka 🙏🏻🤗
total 1 replies
Hao Asakura
Ceritanya keren, bahasanya juga mudah dimengerti!
Tie's_74: makasih komennya kakak... 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!