NovelToon NovelToon
Bukan Istri Bayangan

Bukan Istri Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Dokter
Popularitas:586.2k
Nilai: 5
Nama Author: Desy Puspita

Bertahun-tahun memendam cinta pada Bagaskara, Aliyah rela menolak puluhan lamaran pria yang meminangnya.

Tak disangka, tepat di hari ulang tahunnya, Aliyah mendapati lamaran dari Bagaskara lewat perantara adiknya, Rajendra.

Tanpa pikir panjang Aliyah iya-iya saja dan mengira bahwa lamaran itu memang benar datang dari Bagaskara.

Sedikitpun Aliyah tidak menduga, bahwa ternyata lamaran itu bukan kehendak Bagaskara, melainkan inisiatif adiknya semata.

Mengetahui hal itu, alih-alih sadar diri atau merasa dirinya akan menjadi bayang-bayang dari mantan calon istri Bagaskara sebelumnya, Aliyah justru bertekad untuk membuat Bagaskara benar-benar jatuh cinta padanya dengan segala cara, tidak peduli meski dipandang hina ataupun sedikit gila.

.

.

"Nggak perlu langsung cinta, Kak Bagas ... sayang aja dulu nggak apa-apa." - Aliyah Maheera.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17 - Obat Tidur tanpa Dosis

Lagi dan lagi Bagaskara mengkhianati kata hati, bisa dibilang dia teramat munafik saat ini. Ya, munafik karena tanpa sadar apa yang terlontar sekalipun itu dalam hati berbanding terbalik dengan apa yang dia utarakan.

Jelas-jelas dia mengatakan pada Aliya bahwa tidak bertanya tepat di saat Aliya ingin menjelaskan tentang Zikry, berlagak seakan tidak ingin tahu tapi kenyataannya berbeda.

Dia resah, ingin tahu kebenarannya bahkan tepat di saat Aliya tidak lagi berada di kamar, Bagaskara mencoba untuk memanfaatkan kesempatan demi melihat sendiri isi chat tersebut.

Sengaja dia menunggu, bahkan lebih dari satu jam berlagak cuek dengan membaca majalah yang sebenarnya hanya dia bolak-balik halamannya saja.

Dan kini, setelah Aliya ke kamar mandi untuk gosok gigi barulah Bagaskara memberanikan diri untuk mengecek ponsel Aliya.

“Cih kelakuan, dia benar-benar seceroboh ini jadi perempuan?” Bagaskara masih tak habis pikir karena menyaksikan Aliya yang memang seakan tidak peduli dengan keamanan ponselnya.

Bahkan, sengaja tanpa memberikan kode keamanan dan hal ini jelas saja menguntungkan bagi orang-orang kepo seperti Bagaskara.

Pelan-pelan, dia mulai membuka aplikasi hijau tempat di mana Aliya bergunjing bahkan seperti melupakan status bahwa ada Bagaskara di ruangan yang sama dengannya.

“Hem? Tidak ada?” Bagaskara bergumam pelan, tentu saja hal itu terjadi karena saat dia membuka riwayat pesan bersama nomor yang ternyata belum juga Aliya simpan itu tidak memperlihatkan tanda-tanda bahwa seseorang tengah kasmaran.

Pesan itu hanya sebatas balasan “Aku bahagia.” yang kemudian kembali dibalas oleh pria itu dengan doa panjang lebar dan tidak Aliya balas lagi.

|| Aku bersyukur jika benar begitu ... jujur saja, lima tahun aku coba melupakan nyatanya tidak bisa, makin gila yang ada. Akan tetapi, melihat foto pernikahanmu yang diunggah Dea, aku sadar bahwa ini adalah batas penantianku, Al.

|| Dan, tentang itu tidak masalah ... aku datang bukan untuk minta kamu balikan, tapi andai di suatu saat nanti kamu butuh aku, aku masih bersedia menjadi payungmu.

Begitu balasan Zikry yang kemudian membulatkan tekad Bagaskara untuk memblokir nomor ponsel pria itu.

“Ehm tapi untuk apa? Sampai terjadi ... dia makin besar kepala?” Tekad itu kembali runtuh, gagal lagi karena gengsi.

Bagaskara mengembalikan ponsel itu kepada tempatnya, tanpa tahu apa sebab Aliya sampai salah tingkah tadinya karena grup chat mereka tersembunyi.

Salah besar jika Bagaskara mengatakan Aliya tidak punya privasi, nyatanya wanita itu juga penuh misteri jika diselidiki.

Dan, tepat di saat Bagaskara selesai meletakkan ponsel itu ke tempatnya, pintu kamar mandi tampak dibuka dari dalam hingga tanpa pikir panjang melompat ke atas kasur.

Brugh

Secepat kilat Bagaskara masuk ke dalam selimut, tak ubahnya bak ABG yang tertangkap basah karena ulahnya, padahal usia pria itu sudah begitu dewasa.

"Skincare time ....” Aliya bergumam pelan, lebih kepada dirinya sendiri.

Sengaja dia lakukan demi membahagiakan dirinya, Aliya tidak ingin terlalu memikirkan sikap dingin Bagaskara yang sebenarnya jika direnungi membuatnya terluka.

Sementara Bagas belum menerima, maka dia akan membahagiakan dirinya sendiri, begitu kata Aliya tatkala menatap wajahnya.

Wajah cantik yang saat ini tidak pernah Bagas tatap lebih dari lima detik, dan mata indah yang belum pernah benar-benar Bagas tatap lekat.

Senyum getir di wajahnya terukir tipis, sungguh terlalu miris untuk dibayangkan. “Tidak apa, Aliya ... maklumi saja, mungkin matanya masih buta biasa itu.”

Aliya tertawa geli, usahanya menghibur diri sendiri memang berhasil kali ini. Sebisa mungkin Aliya benar-benar memastikan wajahnya dipoles dengan sempurna, tidak akan dia biarkan kerutan datang sebelum Bagas jatuh cinta.

“Perfect, Dea bilang ini formulasinya bagus buat bikin awet muda ... mari kita buktikan, awas saja kalau masih kalah dengan produk yang biasa aku gunakan.” Aliya mencebik, setengah menyepelekan brand kebanggaan Dea yang hampir setiap hari dia promosikan itu.

Sudah seperti influencer yang berusaha mempengaruhi pengikutnya, begitulah Dea dan demi Bagaskara, Aliya rela mengorbankan jutaan rupiah.

Selesai dengan rangkaian perawatannya itu, Aliya berjalan mendekat ke arah tempat tidur.

Bukan untuk langsung naik ke atas tempat tidur, melainkan sengaja menunduk demi memandangi wajah Bagas lebih dulu.

Lekat-lekat dia perhatikan dan semakin lama Aliya tatap dia semakin jatuh cinta. Pahatan wajah yang sempurna, tidak ada celah dan seperti yang Aliya katakan.

“Gantengnya memang nggak bisa diutarakan.” Tidak dia utarakan dalam hati, tapi benar-benar diungkapkan dan bersamaan dengan itu, Aliya bermaksud ingin menyentuh pipi Bagaskara.

Pelan, ingin sekali dia membelai wajah tampan pria itu, tapi tepat di saat tangannya sudah begitu dekat, Aliya mengganti rencananya.

Dia menarik cepat tangannya, kemudian dalam hitungan detik, dia mendaratkan kecupan tepat di bibir Bagaskara.

Cup

“Aaaakkk!! Dapet!!”

Tepat di bibir, tidak ada yang namanya negosiasi di kening atau di pipi lebih dulu, Aliya benar-benar melakukannya di bibir dan setelahnya, dia menari-nari layaknya baru saja memenangkan jackpot.

Tubuhnya melemas pasca sukses mengecup bibir Bagaskara, dan setelah beberapa menit menenangkan diri, barulah Aliya benar-benar naik ke atas tempat tidur dan merebahkan tubuhnya.

Pelan-pelan dia merebahkan tubuhnya, berhasil mendapatkan bibir Bagas sebelum tidur ternyata efeknya cukup positif.

Tak ubahnya obat tidur yang menciptakan sensasi tenang dan mengantuk, begitulah Aliya sekarang.

Matanya perlahan mengecil, Aliya tidak butuh waktu lama untuk bisa terlelap dengan tenang.

Sebaliknya, yang dia cium justru berakhir uring-uringan. Bagas yang sebenarnya sadar akan perbuatan sang istri kini membuka mata, perlahan mengubah posisi tidur dengan berbaring dan melirik ke langit-langit kamar.

Kemudian, beralih ke arah Aliya yang sudah tidur begitu nyenyak di sebelahnya. Bagaskara menggigit bibir, tatapan matanya tampak berbeda dan beberapa saat kemudian, dia membuang napas kasar sembari mengusap wajahnya.

“Bisa-bisanya dia tidur nyenyak setelah lancang mencium bibirku,” gumam Bagaskara terdengar seperti tengah marah, tapi dia juga bingung hendak mengutarakannya bagaimana.

Matanya masih terus menatap ke arah Aliya, tepat di bibir ranum istrinya. Semakin lama ditatap, Bagas semakin resah hingga otaknya mulai memberikan perintah yang cukup berani juga. “Balas, Gas!!”

.

.

- To Be Continued -

1
*💞 𝘍𝘭𝘰𝘸𝘦𝘳𝘴 💞*
emang ya umur segitu lagi lucu ²nya..kadang eling kadang kumat🤧🤧
վօօղíҽ̀z࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Jangan ngeledek entar disenggol ngembun kacanya 🙊...
Elu kagak tauuu sihh ada yang gagal lolos pildun 😔...
Ehhh apa hubungannya yaa sama pintu restoran dengan pildun /Sob/..
enur 🍀⚘
kak thor , gimana kalo ada cowok yang menyukai Aliya , biar Bagas sadar bahwa Aliya milik ny ,pen tau gimana cemburu ny Bagas jika ada yang menyukai Aliya 🤭✌
*💞 𝘍𝘭𝘰𝘸𝘦𝘳𝘴 💞*
tanggung jawab kak Des aku sesegukan ini..😭😭😭😭😭😭😭
*💞 𝘍𝘭𝘰𝘸𝘦𝘳𝘴 💞*
Heran sama kaum Adam buat mengucapkan kata maaf.tapi susah nya kaya udah minta maaf langsung di sembelih 😤😤
*💞 𝘍𝘭𝘰𝘸𝘦𝘳𝘴 💞*
sesakit itu Bagas..disaat cinta kita yg tulus dianggap tak berharga 😭😭😭
hyunity
🤣🤣🤣🤣
*💞 𝘍𝘭𝘰𝘸𝘦𝘳𝘴 💞*
semelow ini kah aku sekarang baca Aliya ngomong gini aja ku 😭😭😭
hyunity
❤️❤️❤️❤️
hyunity
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sari Sindanglaya
Bagaskara gengsi mu segede gunung pdhal itu membuat aliya sakit hati... pdhal dlm hatimu mengakui kalo mulai menyayangi atw malahan lebih... jdi turunkan ego mu gk akan mengurangi harga dirimu sbg suami wkwkwk🤣🤣
Dian Isnawati
lanjut
hyunity
🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺
*💞 𝘍𝘭𝘰𝘸𝘦𝘳𝘴 💞*
merasa km gas kalau selama ini bicara mu irit🤪
*💞 𝘍𝘭𝘰𝘸𝘦𝘳𝘴 💞*
semua lelaki rata² gini ya..KURANG PEKA 🤧🤧
Nurul Aisyah
emang kalo aku jadi Aliya akupun bakalan sakit kayak gitu..cinta sendirian kasian Aliya🥺🥺
Kartu Biru
💪💪 tetep semangat
Maya Hendra Ha'is
karya tulis author Desy Puspita selalu aku suka sedari awal aku membaca dan mengenal novel²nya..love you secakrawala Thor ❣️💙
Maya Hendra Ha'is
dokter kan hanya profesi tapi Aliya kan seorang wanita yang punya hati dan perasaan dimana dirinya diposisi seorang istri yang bisa juga merasakan sakit,sedih karena cintanya pada Bagaskara 🥰
Herlina Yus warkop
jaeabban yg sa gat cerdas good Aliya🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!