Sekian lama Rion menderita karena selalu saja kerasukan setiap saat, mau itu siang atau pun malam maka setan terus saja merusak tubuh anak laki laki ini. bahkan Rion sampai berpikir untuk bunuh diri saja, sangking lelah nya dengan hidup yang selalu di rasuki setan.
Namun seorang wanita bernama Purnama berjuang keras untuk membuang setan yang ada di tubuh Rion, dia tidak sendirian karena ada adik nya juga yang membantu.
Mampu kah Purnama membuang iblis di tubuh Rion?
Atau justru Purnama malah gagal dan Rion harus meninggal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. Rundingan
"Abi jangan terus memaksakan diri untuk berusaha mengobati Rion seperti itu." Umi mendekati sang suami karena dia kasihan juga melihat Ustad Toni.
"Kasihan Rion bila tidak ditolong karena kondisi dia semakin hari justru semakin parah." ustad Toni terduduk lemas karena dia habis muntah darah.
"Ya Allah tapi keadaan Abi juga bisa semakin parah bila terus memaksakan diri." Umi memijat lembut kaki sang suami.
"Semoga Allah membantu kita agar Rion bisa sembuh dan dia tidak menderita lagi seperti itu." Ustad Toni memang begitu iba kepada Rion.
"Entah apa yang sebenarnya sudah terjadi sehingga Rion terus saja di kungkung oleh iblis yang tidak pernah kita ketahui." Umi berkata pelan karena dia juga tidak tahu.
Umi selama ini juga sering membantu Rion karena saat dulu Rion masih sehat dan tidak mendapat gangguan atau lebih tepatnya masih jarang, Rion begitu rajin mengaji dan tidak pernah untuk ketinggalan salat sehingga bisa di katakan menjadi anak kesayangan di mushola Pulau ini.
Jadi ketika Rion sudah jatuh sakit dan keadaannya semakin parah tentu saja sekarang Rion tidak pernah bisa lagi masuk ke dalam mushola, jangan kan untuk pergi mengaji di mushola. untuk makan dengan baik saja Rion tidak bisa karena mendapat gangguan yang semakin tidak karuan seperti itu, emang keadaan Rion semakin parah dari hari ke hari.
Iblis kejam itu seolah tidak pernah membebaskan Rion untuk menikmati hidup walau hanya sesaat saja, dalam satu hari bisa empat atau lima kali kumat dan itu selalu saja darah bayi yang dia pintar sehingga membuat orang yang di sekitar Pulau ini merasa takut ketika mereka berhasil memiliki bayi.
Maka nya sekarang Pak RT mengambil usulan dari para warga untuk memasung Rion saja, sebab mereka takut bila nanti lengah sehingga Rion akan nekat mengambil bayi itu sehingga kecelakaan pun pasti akan terjadi dan Pak RT tentu saja bingung harus mengambil langkah apa bila tragedi itu menimpa mereka semua.
"Kasihan Ratih karena dia pasti sangat sedih sekarang." Umi membayangkan perasaan Ratih.
"Tadi dia begitu sedih ketika Rion di putuskan untuk di pasung saja." cerita ustaz Toni.
"Ibu mana yang sanggup bila melihat anak menderita dan sekarang malah harus di asingkan seperti itu, tapi bila tidak mengambil tindakan tersebut maka yang ada seluruh warga juga akan menderita." Umi juga bingung.
"Dada ku sesak sekali rasa nya." keluh Ustad Toni karena tadi terkena hantaman balok kayu.
"Iblis itu pasti memiliki sesuatu yang di tuju sehingga dia sangat keras ingin mendapatkan darah bayi." Umi sendiri bisa menebak soal masalah tersebut.
Ustad Toni mengangguk setuju karena memang pasti ada sesuatu yang telah di inginkan oleh iblis yang ada di dalam tubuh Rion sehingga dia terus saja keras kepala ingin mendapatkan darah bayi, namun sampai sekarang dia masih belum mendapatkan keinginan itu sehingga iblis tersebut memilih menyiksa Rion saja.
Rion menderita dengan rasa sakit berbagai macam di tubuh itu, yang kemarin sampai harus patah tulang karena dia meloncat dari atas genteng hingga menghantam tanah dengan sangat keras sehingga sudah pasti tulang yang sangat rapuh itu langsung patah begitu saja dan pasti menyisakan rasa sakit yang begitu luar biasa.
"Surya bilang kalau ada seorang wanita bernama Purnama yang bisa mengobati." ucap ustad Toni.
"Jadi kapan mau di panggil, kalau bisa secepat nya saja karena kasihan melihat Rion begitu." Umi penuh semangat.
"Abi juga tidak tau, tapi jujur saja Abi kurang yakin." ustad Toni berkata lirih.
"Pasti karena selama ini orang tua Rion sudah banyak berurusan dengan dukun palsu yang hanya ingin uang saja, jadi Abi merasa ragu dan tidak percaya." Umi mengerti perasaan sang suami.
"Kan kasihan juga bila nanti mereka tertipu lagi, anak tidak sehat tapi malah uang habis banyak seperti itu." ustad Toni memang sungguh iba kepada keluarga Bahar.
"Semoga saja yang ini memang bisa membantu dan bisa mengobati Rion pulih seperti sedia kala." harap Umi.
"Ya Abi juga berharap demikian walau masih ada rasa ragu di dalam hati." ujar Ustad Toni.
"Surya kenal dari mana orang itu?" Umi bertanya lembut.
"Kata nya dulu orang satu desa dengan Surya." jawab ustad Toni.
Umi mengangguk paham dan dia tidak banyak lagi bertanya karena dia tahu sang suami sedang banyak pikiran dan juga merasakan sakit pada dada, nanti bila teruji ajak bercerita maka yang ada Ustad Toni tidak bisa tenang dan semakin merasa sakit pada dada nya itu.
...****************...
"Sudah menghubungi orang nya, Mas?" Manda bertanya pada Surya.
"Belum di angkat sih dari tadi, mungkin dia lagi sibuk karena Mbak Purnama memang banyak urusan." jawab Surya.
"Banyak orang yang di tolong sama dia ya, Mas?" Manda bertanya kembali karena dia juga berharap Rion akan segera sembuh.
"Sudah puluhan orang yang di bantu oleh Purnama, semuanya berhasil dan dia tidak pernah mengharapkan pamrih." Surya mulai menceritakan tentang Purnama.
"Apa dia dari desa pandan arum?" Sari yang sedang menemani Manda bertanya kepada Surya.
"Iya benar, dia tinggal satu kampung sama aku dulu." angguk Surya sambil tersenyum karena dia memang dekat dengan Purnama.
Sari sontak terdiam karena dia mengenal siapa wanita itu dan yang paling penting dia pernah memiliki hubungan dengan Arya adik dari Purnama, setelah mendengar bahwa Purnama yang akan di panggil untuk mendatangi Pulau ini tentu saja ada rasa berdebar di dalam hati Sari karena mereka memiliki konflik atau bisa di bilang perang dingin.
Mantan istri Arya ini bukan satu desa dengan Purnama tapi berdampingan desanya, namun mereka sudah sangat dekat dan sejak awal pernikahan dengan Arya Purnama memang tidak pernah merestui hubungan mereka berdua dan kemudian memang terjadi hal yang tidak di inginkan karena Sari salah jalan sehingga perceraian pun terjadi dalam rumah tangga dia.
"Mbak Sari ada kenal juga sama Purnama ini?" Manda bertanya kepada Sari.
"Hem iya." Sari memilih jujur dari pada nanti ketahuan di belakang.
"Nah kalau Mbak Sari saja kenal maka sudah pasti Mbak Sari tahu kan sepak terjang Purnama yang sangat luar biasa itu." Surya merasa mendapat teman untuk menceritakan Purnama.
Wanita ini mengangguk karena dia tahu kehebatan Purnama seperti apa, sebab dulu ketika Sari masih memakai susuk dan dia di ambang kematian maka Purnama yang menolong untuk melepaskan susuk itu walau pun hubungan mereka tidak baik tapi tetap saja Purnama mau menolong Sari agar dia bisa selamat.
Selamat siang besti, bantu like dan komen nya ya.
Zahira sudah tenang dna ikhlas saja masih di ganggu..
maunya apa sih dia...
darah iblisnya bener3 tiada tanding...
semiga Purnam abisa mengambil langkah yangg tepat agar tidak merugikan semua pihak...
Zidan berilah kekuatan dan semangat ke Purnama untuk melawan kebathilan....
dia xucu adi...bukan anakmu...🥲🥲🥲🥲