seorang wanita yang sangat di sayangi oleh keluarga nya, tiba-tiba terjatuh dari tangga,wanita itu yang mengira dirinya selamat tidak menyangka,dia melintasi waktu dan memasuki raga seorang wanita yang bernama Laura.
awalnya dia berfikir akan bernasib sial karna menempati raga wanita yang bernama Laura itu,tapi dia tidak menyangka sistem akan membantu nya melewati masa-masa sulit nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marwiyah Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hancurnya keluarga Marta
Didalam kamar, setelah berbicara panjang lebar,Laura memijit pelipisnya,dia duduk di ranjang dengan wajah lelahnya.
" jujur saja aku tidak bisa terlalu lama bersikap lemah lembut didepan mereka,ini membuat ku merasa tersiksa,tadi saja aku hampir salah berbicara,,haaaaa...sistem bagaimana jika mereka tau ,aku pernah membunu* seseorang ?? apa mereka akan merasa takut padaku?? " ucapnya dengan mengembuskan nafasnya.
( nona sebaiknya, mulai hari ini anda belajar menjadi wanita yang lembut,jika nona memperlihatkan sisi kejam anda di hadapan mereka, mungkin saja mereka akan merasa takut bahkan kedua orang tua nona akan terkena serangan jantung )
Laura mendengus mendengar ucapan sistemnya ,di menopang dagunya dengan termenung memikirkan selanjutnya langkah apa yang harus dia lakukan.
" sebaiknya aku menyembuhkan kakak kedua terlebih dahulu,aku akan berpura-pura mendatangkan dokter dari luar negri,,setelah kakak kedua sembuh, sepertinya dia sangat cocok menjadi CEO di perusahaan ku " gumam nya dengan tersenyum senang,jika Raka memimpin perusahaan nya dia akan pergi berlibur ke luar negeri.
memikirkan itu,dia jadi tidak sabar menunggu,laura mengambil handphone nya,lalu menghubungi asisten nya.
" halo nona,,apa anda membutuhkan sesuatu?? " suara Satria terdengar di sebrang telpon.
" ya aku membutuhkan bantuan mu,,besok pagi datangkan dokter terbaik dari luar negri,dan ingat dokter itu harus kamu antar terlebih dahulu kedalam ruangan ku ! " ucapnya yang terdengar dingin.
" baik nona " jawab Satria, mendengar itu Laura mematikan telepon nya, dengan tersenyum puas.
dia berdiri dan berjalan kearah cermin,matanya menatap wajahnya dengan tersenyum menyeringai lebar.
" waktunya aku muncul di hadapan kaliyah,dan aku akan memberikan hadiah yang tidak pernah bisa dia lupakan !!! untuk Bomo dan Maya ?? tunggu saja giliran kalian !! " kecam nya dengan tajam.
dia sudah tau jika Bomo dan Maya sudah meninggalkan kediaman Marta, mendengar kabar itu tentu saja dia merasa bahagia,dan dia akan memulai aksinya mulai dari Kaliyah wanita yang pernah menyakiti Laura ,di kehidupan sebelum nya.
" haaaa...sudahlah lebih baik aku mandi dulu,nanti malam aku akan berbicara serius dengan keluarga ku " wanita cantik itu akhirnya memasuki kamar mandi.
********
di dalam kamar yang bernuasa merah biru,disana Arya meringis melihat kamar yang telah di siapkan oleh adiknya,dia merangkak menuju ranjang dan menatap semua perabotan dengan penuh kekaguman.
tapi saat matanya mengarah pada dinding kamarnya,dia mengembuskan nafasnya.
" kenapa adik berfikir' aku menyukai nya ?? sudahlah mungkin saja dia terlalu antusias menyiapkan kamar untuk ku " ucapnya,Arya berusaha memanjat ke atas ranjang,setelah mencoba beberapa kali akhirnya dia terlentang diatas tempat tidurnya.
" kasur nya sangat nyaman dan empuk,aku masih tidak percaya dengan kenyataan ini, kaliyah yang memiliki sikap kasar dan selalu mencaci maki kami,sangat berbeda dengan sikap adik yang lemah lembut dan penuh perhatian,pantas saja aku merasa begitu mudah membenci nya ternyata dia bukan adik kandung ku,, jika dia tau kehidupan kami yang sekarang,aku sangat yakin kaliyah pasti akan membuat masalah pada adik kandung ku,,tidakkk !! aku tidak akan membiarkan Kaliyah menyakiti Adik ku ! " ucap Arya dengan tangan mengepal.
dia sangat mengerti bagaimana sikap Kaliyah,jika kaliyah mengetahui mereka tinggal di rumah besar, pasti dia akan merencanakan sesuatu untuk mencelakai adiknya.
" hoaaammmm... kenapa aku tiba-tiba mengantuk ?? apa karna kasur yang lembut ini ?? sebaiknya aku tidur sebentar" gumam nya, matanya sudah terlihat sayu,dan beberapa menit kemudian terdengar suara dengkuran halus.
kamar Arya kakak pertama Laura,ada di lantai 3,dan kamar Arya sudah di persiapkan oleh Laura sendiri,tapi yang membuat Arya tidak menyangka,kamar itu justru banyak sekali foto-foto Spiderman berwarna merah dan biru.
tapi dia tidak berani protes pada adiknya,dia sangat menghargai setiap pemberian adik perempuan nya.
sedangkan di kamar yang masih berada di lantai tiga,didalam kamar itu terlihat Raka sedang duduk diatas ranjang nya,dia meraba-raba tempat tidur nya dengan tersenyum senangnya.
" wahh adik perempuan ternyata sangat menyayangi ku,dia memberikan ku kamar yang bagus, meski aku tidak bisa melihat nya tapi aku masih dapat merasakan nya. " ucapnya yang masih meraba-raba kasur nya.
kedua pembantu yang berdiri di dekat pintu,saling memandang dengan wajah jijik nya,lalu mereka menatap raka dengan tersenyum sinis.
" aku tidak menyangka majikan kita memiliki kakak yang buta dan cacat, apalagi kedua orang tuanya ,sangat tidak cocok menjadi keluarga nona,,entah dosa apa yang nona kita lakukan di kehidupan sebelum nya sehingga memiliki keluarga yang hina seperti mereka,,aku jadi kasihan padanya " ucap salah satu pembantu dengan dingin.
mendengar ucapan teman nya, pembantu yang bernama sintia melotot,dia memukul kepala pembantu itu dengan geram.
" apa yang kamu katakan?? beraninya kamu menghina keluarga nona kita,jika nona mengetahui nya kamu pasti akan langsung di pecat ! aku tidak habis fikir dengan pemikiran mu !! sudahlah aku tidak mau dekat-dekat dengan mu nanti aku malah terkena sial " ucap sintia,dan meninggalkan teman nya dengan tidak percaya.
pembantu itu mendengus kesal,dia menatap Raka dengan tatapan jijik nya.
" memang nya ada yang salah dengan ucapan ku ?? mereka memang sangat menjijikan,,berada di dekat mereka membuat ku ingin mual " ucapnya dengan menghentakkan kakinya, dan meninggalkan kamar Raka yang kini sudah menjadi majikannya.
**********
kediaman Marta
di halaman kediaman Marta,disana Bomo Marta dan Maya Marta menatap kediaman nya dengan air mata yang berjatuhan, semenjak perusahan mereka mengalami kebangkrutan, Bomo marta tidak mampu membayar gaji semua karyawan nya, dan dengan terpaksa mereka menjual kediaman mereka dengan harga yang cukup mahal.
tapi yang tidak mereka bayangkan,hari ini mereka harus meninggalkan kediaman yang dulunya milik mereka,dengan penuh kesedihan Maya menghapus airmatanya.
" mas kita akan kemana ? sekarang kita sudah tidak memiliki apapun lagi,dan uang tabungan kita juga sudah semakin menipis,aku masih tidak percaya dengan apa yang kita alami, perusahaan dan kediaman kita sudah menjadi milik orang lain,, hikkkkksssss,,,kenapa semua ini terjadi pada keluarga kita mas ? nasib putri kita Kaliyah juga sangat malang,di dalam keluarga wijaya dia pasti di perlakukan tidak baik oleh suaminya, hikkkkssss tidak di ragukan lagi karna semua orang sudah tau bagaimana sifat tuan Jasper Wijaya " tangis Maya yang sedang memeluk tas nya dengan tatapan kosong.
Bomo Marta terdiam mendengar ucapan istrinya,dia juga tidak menyangka mereka akan kehilangan kekayaan mereka yang dulunya dia perjuangan,dia jadi mengingat saat mereka menjemput Laura ke rumah ibunya.
" ini semua karna anak sialan itu !! jika saja waktu itu kita tidak menjemput nya, mungkin kita tidak akan mengalami kejadian ini !! kediaman Marta dan perusahaan tidak akan menjadi milik orang lain,,!!! jika aku tau akan seperti ini lebih baik aku membunu* nya sejak dulu !! " marah Bomo Marta dengan rahang mengeras.
" benar mas...aku menyesal melahirkan anak itu,kenapa dia tidak mat1 saja saat berada di dalam kandungan!! hikkkkksssss....kenapa bukan Kaliyah yang menjadi putri kandung ku ? kenapa harus Laura anak sialan itu,,aku sangat membenci anak itu,,mas kita harus mencari nya dan membunu* h nya !! aku ingin dia membayar semua ini !! " teriak Maya dengan keras di halaman kediaman Marta,dia menjatuhkan tubuhnya di tanah dan menangis pilu.
Bomo menarik istri nya kedalam pelukannya,dia mengangguk sembari mengelus punggung Maya Marta.
" istriku jangan menangis lagi, aku tidak ingin kesehatan mu menurun karna memikirkan anak pembawa sial itu ,lebih baik kita mencari kontrakan untuk sementara waktu, setelah kita mendapatkan tempat tinggal setelah itu kita mencari anak sialan itu,,jangan khawatir aku akan melakukan apa yang kamu inginkan!! aku juga sudah lama membenci Laura " ungkap Bomo, matanya memerah karna merasa marah saat mengingat Laura yang terus saja menggagalkan rencana nya.
Maya mengangguk dan mereka akhirnya meninggalkan kediaman Marta dengan tidak rela,tapi bagaimana lagi itu semua sudah menjadi takdir kedua paruh baya itu.
mereka yang dulunya membanggakan kekayaan yang tidak seberapa itu di depan Laura,kini semua nya hangus tak tersisa.
